WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Wednesday, August 29, 2012

Books "GIRL WITH A PEARL EARRING"


source ]
Judul Asli : GIRL WITH A PEARL EARRING
Copyright © Tracy Chevalier 1999
Cover ‘View of Delft’ and ‘Girl with a Pearl Earring’ by Johannes Vermeer (1632-1675) ; as permitted by Mauritshuis, Den Haag.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Kathleen SW  
Cetakan I : Agustus 2003 ; 352 hlm  

source ]
[ Period : 1664-1676, Delft, Holland ]
Griet – adalah seorang gadis berusia 16 tahun, yang harus menggantikan posisi keluarganya sebagai pemberi nafkah semenjak kecelakaan merenggut penglihatan sang ayah sebagai seniman pembuat keramik. Putra satu-satunya, Frans telah meninggalkan keluarga semenjak usia 13 tahun sebagai pekerja magang di perusahaan keramik sebagai penerus cita-cita sang ayah. Hanya mengandalkan ‘dana-pensiun’ sang ayah yang kian lama semakin menipis, maka Griet harus menerima pekerjaan sebagai pelayan di kediaman keluarga Vermeer – sang pelukis terkenal, yang juga ketua LigaPekerja St. Luke, yayasan pendukung seniman pekerja. Meski dengan berat hati, Griet sadar tiada jalan lain kecuali menerima pekerjaan yang tidak diminatinya. Ia segera berkemas, meninggalkan ayah, ibu serta adiknya Agnes yang baru berusia 10 tahun, untuk tinggal di kawasan pemukiman Katolik kediaman keluarga Vermeer yang cukup jauh dari kediamannya. 

Keluarga Vermeer tinggal di kawasan Oude Langendijck, Papists’ Corner, yang khusus bagi Kaum Katolik. Chatarina Vermeer, sang istri dan majikan baru Griet sedang hamil anak ke-6, sehingga ia tak terlalu memperdulikan keberadaan ke-5 anaknya. Griet langsung menyadari betapa berat tugas yang diembannya. Dengan 5 anak dan kediaman yang sangat besar itu hanya ada seorang pembantu utama bernama Tanneke, melakukan semua tugas dan pekerjaan rumah tangga atas perintah Chatarina atau Maria Thins – ibu Chatarina. Griet harus segera menyesuaikan diri dengan berbagai pekerjaan berat sepanjang hari. 

source ]
Meski terbiasa melakukan pekerjaan berat, suasana dalam lingkup kediaman itu hampir tak tertahankan oleh Griet. Tanneke, yang merasa jauh lebih senior karena ia adalah pelayan Maria Thins sebelum menikah, memperlakukan Griet bagaikan pelayannya yang harus menggantikan tugas-tugas berat. Kelima anak Vermeer tidak terlalu mengganggu Griet, kecuali putri ketiga : Cornelia yang penuh akal licik, tampaknya sengaja mencari gara-gara untuk mempersalahkan Griet. Cornelia memiliki karakter serta sifat yang sama dengan Chatarina, dan anehnya keduanya tampak tak menyukai kehadiran Griet di kediaman mereka, meski tugas yang harus dikerjakan Griet sehari-hari banyak menolong dan memenuhi kebutuhan mereka.

Kemudian timbul berbagai masalah yang memicu konflik serta merubah gambaran kehidupan masa depan Griet, dari seorang gadis polos dengan kecerdasan serta ketajaman rasa seni, menjadi seorang wanita muda yang terjebak dalam intrik permainan tidak sehat dalam keluarga Vermeer. Dimulai dengan kesedihan Griet akibat meninggalnya Agnes akibat wabah penyakit.  Kemudian perhatian Johannes Vermeer yang dirasakan ‘berbeda’ oleh Griet ketika ia diminta secara khusus membantu proses pembuatan lukisan sang master, namun secara diam-diam hingga menimbulkan kecemburuan buta dari Chatarina Vermeer, kebencian Cornelia, serta kedengkian dari Tanneke. 

source ]
Ditambah dengan adanya bahaya gangguan dari Van Ruijven – sponsor utama pembeli lukisan-lukisan Vermeer, yang sudah terkenal suka ‘mengganggu’ para pelayan hingga hamil. Situasi semakin rumit saat Pieter – putra pedagang daging langganan keluarga Vermeer menaruh perhatian lebih terhadap dirinya, bahkan mendekati keluarga Griet, ayah dan ibunya yang sebatang kara ditinggal oleh anak-anaknya, guna meminta Griet sebagai istrinya ... sebuah solusi yang dianggap realistis bagi kebanyakan orang, masalahnya Griet menaruh pengharapan serta ‘hatinya’ pada sosok lain. Sosok yang begitu dekat dengan dirinya namun sekaligus jauh untuk diraih. Bagaimana akhirnya Griet mengambil keputusan demi kehidupan masa depannya ? 

Kesan :
Buku ini sudah sekian tahun lamanya berada di dalam tumpukan koleksi yang tak pernah tersentuh apalagi terbuka pembungkusnya. Namun dengan adanya ‘reading-challenge’ yang kubuat sendiri, bertujuan memulai langkah pengurangan tumpukan buku tak terbaca, buku ini menjadi salah satu pilihan, dan hasilnya sungguh sangat menyenangkan. Dan penyesalanku hanya satu, mengapa tidak sejak dahulu kubaca kisah yang menyentuh ini. Walaupun secara pribadi diriku lebih menyukai ‘The Virgin Blue’ – novel pertama sang penulis, namun novel kedua ini tak kalah bagusnya. Memanfaatkan sosok pelukis terkenal Johannes Vermeer, menggunakan latar belakang yang serupa dengan aslinya, kisah ini memberikan suatu interpretasi yang mengejutkan, ibarat sebuah analisa serta eksperimen, maka hasilnya luar biasa. 

~ Scarlett Johansson as Griet | 2003 ~ source ]
~ Colin Firth as Johaness Vermeer | 2003 ~source ]
Selain bermain dengan perbedaan prinsip keyakinan serta pola hidup masyarakat menengah ke bawah serta menengah keatas (yang banyak terjadi pada era tersebut di kawasan Eropa), penggambaran setiap karakter, protagonis maupun antagonis sedemikian kuatnya, namun anehnya justru menghidupkan kisahnya ini. Penulis mampu memberikan kesan yang bertolak-belakang pada masing-masing karakter, padahal tema ataupun tujuannya sama. Sebagai contoh perilaku Griet saat harus berhadapan dengan Tanneke yang keras kepala, Chatarina yang moody, Cornelia yang licik, bahkan dengan Johanness  Vermer yang selalu mengambil langkah ‘tersembunyi’ atau Pieter yang blak-blakan, semuanya bersifat sama, tidak pernah menyerah, namun terkesan berbeda. Penggunaan karakter Griet sebagai narator sangat menunjang peran penulis sebagai ‘dalang’ di belakang layar yang menggerakkan para pemain untuk menyajikan suatu tayangan yang mampu memutar-balik perasaan para penonton (atau dalam hal ini para pembaca). 

Conclusion :
~ Girl with a Pearl Earring by Johannes Vermeer | 1665 ~ source ]
After reading ‘The Virgin Blue’ , I was expecting more on the stories which have been gave so much attention since the first release at 1999, then become New York Bestseller on January 2000, sold over two million copies in 36 languages. And it was amazing !!! The idea was very simple, about strange relationships on Vermeer Family, then came along a young girl as a servant, but then she gets more attention than lady of the house, not a good one, makes the intensity of human-relationship on the house rising, each one going to another direction, nobody care about anybody else than their self-ignorance. 

source ]
source ]
What I really admire, the author can build this stories based on the painting with the same title by Johannes Vermeer – famous Dutch painter who also take a part as the main character on this stories. The main character Griet – was a very young girl, tried living the life like ordinary people at her village, but she have big passion and dreams deep inside her mind, being ‘dormant’ until she sees something --- something that can unlease the free spirit inside her. Through his master, his art work, between the process, this very young soul thinks she finally find her soul-mate. But when she gave everything to him, her heart and soul, that wasn’t enough for him, because that man was indeed a great artist who only had one thing in his mind : his work, and nothing else matter. 

source ]
If you expect some scandalous stories, well you may have it, but not like you ever imagine. The authors choose to write an unique and very intense relationship between the painter and the model through the process until the final art-work. Using Griet character as narrator, you can imagine and feeling the happiness side by side with sadness, caring against selfishness,  also love and hatred. From beginning until the end of the stories, the complexity and the simpleness just like two-pairs of heart, cannot be separated from each others. It was Awesome (^_^) 

source ]
Tentang Penulis :
Tracy Chevalier, lahir pada tanggal 19 Oktober 1962 di Washington, DC. Setelah memperoleh gelar B.A in English dari Oberlin College, beliau  pindah ke Inggris pada tahun 1984, dimana  selama beberapa tahun kemudian bekerja sebagai editor buku referensi. Pada tahun 1993, beliau meninggalkan pekerjaan tersebut dan meneruskan pendidikan untuk gelar M.A di bidang penulisan kreatif selama setahun penuh di University of East Anglia, di bawah bimbingan novelis Malcolm Bradbury dan Rose Tremain.

source ]
Karirnya dimulai dengan novel pertama ‘The Virgin Blue’, namun ia lebih dikenal lewat novel keduanya ‘Girl with a Pear Earring’ – yang ditulis berdasarkan lukisan Johannes Vermeer. Kisah ini telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama dan memperoleh 3 nominasi Academy Award di tahun 2004. Menyusul novel ketiga ‘Falling Angel’ dan keempat ‘The Lady and the Unicorn’ yang bertema young adult. Dan novel kelima ‘Burning Bright’ , yang dipublikasikan pada Maret 2007, kisah tentang 2 orang anak yang menjadi tetangga William Blake di London 1792. Novelnya yang terbaru berjudul ‘Remarkable Creatures’ – dibuat berdasarkan kehidupan kolektor fosil asal Inggris pada abad 19 bernama Mary Anning. 

Saat ini beliau menetap di London, Inggris bersama suami dan putranya. Untuk mengetahui tentang beliau silahkan kunjungi situs resminya di : Tracy Chevalier atau kontak beliau di @TracyChevalier atau berkunjung ke situs Girl with a Pearl Earring  atau situs GWPE Movies

Additional Facts :
~ The Geographer by Johannes Vermeer | 1668 ~source ]
Johannes Vermeer ( 31 Oktober 1632 – 15 Desember 1675 ), adalah pelukis terkenal asal Belanda, dengan spesialisasi lukisan yang menggambarkan adegan kehidupan masyarakat kelas menengah. Meski karya-karyanya mendapat respons bagus dari khalayak, namun beliau tidak pernah digambarkan sukses dalam kehidupan pribadinya. Kebiasaannya untuk menghasilkan sebuah lukisan dalam waktu yang sangat lama, dengan menggunakan bahan-bahan khusus yang sangat mahal dan sulit ditemukan terutama untuk warn-warna dalam lukisannya, membuat dirinya memperoleh label ‘pelukis yang kurang produktif’ ---dan hal ini berpengaruh pada kondisi keuangannya, sehingga saat beliau meninggal, meninggalkan sejumlah hutang dalam jumlah besar kepada istri serta anak-anaknya. 

~ The Milkmaid by Johannes Vermeer | 1658 ~source ]
Dibesarkan dan dibaptis sebagai pemeluk Protestan Reformasi, namun berpindah menjadi pengikut Katolik saat menikah dengan Catharina Bolones, terutama karena pengaruh ibu mertuanya : Maria Thins – yang memiliki kekayaan lebih dari cukup pada masa itu. Meski demikian banyak yang berspekulasi bahwa beliau tidak terlalu ketat dalam pemahaman sebagai pemeluk Katolik tulen. Bahkan saat beliau meninggal, jenazahnya dimakamkan di wilayah Gereja Protestan Kuno. Berbagai karyanya yang masih disimpan dan dinikmati oleh khalayak pecinta seni, merupakan lukisan potret yang mampu menangkap ‘nuasa hidup’ dari kehidupan era tersebut, lewat keindahan serta permainan warna-warna yang berani. 

Best Regards, 

2 comments :

  1. Aku sih tetap paling suka karya Chevalier yang Girl with Eearl Earring ini. Nomor dua Lady & the Unicorn, terakhir baru Virgin Blue (baru baca 3 bukunya).

    ReplyDelete
  2. *skimming review*
    mbak maria,
    kalau suatu saat ketemu buku ini (lagi) mohon info ke saya yaah :D

    ReplyDelete