WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Showing posts with label Cultural Classic. Show all posts
Showing posts with label Cultural Classic. Show all posts

Thursday, October 11, 2012

Books "ANNA KARENINA"



[ source ]

Judul Asli : ANNA KARENINA
Copyright © by Leo Tolstoy
English Translation by Rosemary Edmonds
Alih Bahasa : Sekar Palupi
Editor : Windy Afiyanti
Penerbit : Narasi
Desain sampul : Acho Makkawaru
Cetakan I : Januari 2005 ; 198 hlm

[ "Resensi buku ini dibuat dalam rangka ikut berpartisipasi dalam Lomba Resensi Buku ReadingWalk.com" | source from Reading Walk's Library ]

[ source]
Sebelum memulai ulasan akan novel yang legendaris ini, perlu diketahui yang kubaca adalah versi abridged / simplyfied sehingga ada beberapa bagian yang ‘kurang-mendalam’ untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud oleh sang penulis. Dan ada beberapa kemungkinan ‘spoiler’ dalam ulasan ini, tanpa bermaksud untuk membeberkan seluruh kisah, hanya berusaha memahami kisah ini...

"Happy families are all alike; every unhappy family is unhappy in its own way."

Anna Karenina – wanita cantik dan menarik, menikah pada usia terbilang sangat muda dengan pria yang berusia jauh lebih tua dari dirinya : Karenin. Count Alexei Alexandrovich Karenin adalah pria terhormat dari keturunan bangsawan dengan status serta pekerjaan penting di kalangan pemerintahan. Ia mencintai dan menyayangi istrinya, dengan cara yang ia ketahui, dengan terhormat serta tradisi kuno. 

[ source ]
Keduanya menjalani kehidupan rumah tangga yang tenang dan damai di Petersburg, serta terlihat bahagia, contoh pernikahan sempurna bagi khalayak umum, apalagi setelah mereka memiliki putra yang menjadi kebanggaan sang ayah serta kecintaan sang ibu, Sergei "Seryozha" Alexeyich Karenin yang kini berusia 8 tahun.

Hingga suatu hari, Anna datang mengunjungi Pangeran Stepan Oblonsky di Moskow, atau yang akrab dipanggil Stiva – kakak Anna, yang terlibat pertengkaran rumah tangga setelah Princess Darya "Dolly" Alexandrovna Oblonskaya – sang istri menemukan bukti selingkuh sang suami dengan guru privat anak-anak mereka. 

Stiva yang berusia 34 tahun, pria tampan dan mudah bergaul, telah lama kehilangan rasa cinta kepada sang istri yang dianggap tidak lagi menarik, namun tidak mau repot-repot membahas soal perceraian, hingga sang istri memberikan ultimatum untuk berpisah. Mengandalkan persahabatan Dolly dengan Anna, Stiva meminta pertolongan Anna untuk menyelamatkan kehidupan rumah tangganya.

[ source ]
Hal ini yang kemudian membawa Anna pada pesta besar yang diadakan oleh keluarga Shcherbatskaya, dalam rangka memperkenalkan putri bungsu mereka Kitty – adik Dolly, ke khalayak umum. Princess Ekaterina "Kitty" Alexandrovna Schcherbatskaya yang menarik perhatian Konstantin "Kostya" Dmitrievich Levin  - sahabat Stiva, yang mencintai gadis itu sekian lama, namun tak memiliki keberanian untuk melamarnya, apalagi mengingat ketidak-sukaan Putri Schcherbatskaya akan prospek masa depan Levin bagi putrinya. 

Sang ibu cenderung condong untuk memilih Count Alexei Kirillovich Vronsky – pendatang baru yang bukan hanya tampan dan menarik, tetapi juga kaya, terpandang serta bergaul dalam lingkungan terhormat di kalangan atas, dan dijamin memiliki karir yang menjanjikan. Levin yang akhirnya memiliki keberanian untuk melamar Kitty justru harus mengalami patah hati karena Kitty menolak setelah terpikat akan daya tarik Vronsky. 

[ source ]
Levin meninggalkan keramaian kota dan menjalani kehidupan di pedesaan, fokus pada pekerjaan serta kehidupan yang disukainya. Yang tidak ia ketahui bahwa pada pesta yang merupakan tragedi bagi dirinya, Kitty juga mengalami nasib serupa. Count Vronsky yang diharapkan segera melamar dirinya, alih-alih menaruh perhatian penuh atas kehadiran Anna Karenina di pesta tersebut. Dan yang membuat Kitty patah hati, ia melihat pandangan kedua pasangan, Anna dan Vronsky, sebagaimana cerminan pandangan yang selalu ia berikan kepada Vronsky – namun tak pernah terbalaskan.

Anna yang menyadari perubahan pada dirinya, serta kebencian mendadak dari Kitty terhadap dirinya, memutuskan untuk mempersingkat kunjungannya dan segera kembali ke Petersburg agar masalah tidak berlarut-larut. Yang sama sekali tak dapat diduga, ternyata Vronsky justru menyusul dirinya ke Petersburg, meninggalkan kenalan serta pergaulannya demi kedekatan dirinya dengan Anna. Anna yang menjalani pernikahan yang cukup ‘datar’ karena Karenin bukan pria yang menggebu-gebu atau bersedia menunjukkan emosi terhadap sang istri, mendapati hati serta jiwanya berkobar dengan perhatian serta pujian yang diberikan oleh Vronsky. Tiada yang mengetahui bahwa keduanya telah terpikat satu sama lain pada pertemuan pertama di stasiun kereta apai, saat kedatangan Anna di Moskow.


[ source ]
“Untuk apa kau pergi ke Petersburg?” tanya Anna. “Engkau tahu, aku datang ke tempat di mana kau berada.” kata Vronsky. “Kau seharusnya tidak berkata kalau aku memohon kepadamu, jika kau seorang lelaki sejati, lupakanlah, seperti aku yang akan berusaha melupakannya.”
[ from Anna Karenina by Leo Tolstoy | p. 32 ]

[ source ]
Vronsky yang sedang mabuk kepayang, tak mampu melepaskan pandangan apalagi berpisah dengan Anna walau sekejab. Ia mencari tahu dimana Anna berada, entah di pesta atau perjamuan kalangan terhormat, jika Anna akan hadir, ia memastikan dirinya pun hadir di sana. Keduanya lebih sering bertemu, bertegur sapa, bahkan lebih sering daripada pertemuan Anna dan Karenin yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. 

Dalam waktu singkat, hampir sebagian besar masyarakat mengetahui ada ‘sesuatu’ yang terjadi diantara keduanya. Apalagi dengan berbagai kunjungan yang dilakukan Vronsky di kediaman keluarga Karenin, gunjingan di kalangan para pelayan hingga kalangan bangsawan terhormat tak mampu dihindari. Adapun sang suami, Karenin, bukannya tidak mengetahui tingkah laku istrinya, namun ia tahu bahwa Anna tak akan berani melanggar lebih jauh, karena ia memegang ‘kartu-kunci’ yang mengikat Anna terhadap dirinya, putra tersayang Anna : Seriozha. 

[ source ]
Karenin percaya bahwa hubungan-selingkuh itu akan segera mereda, maka ia hanya berdiam diri, menunggu Anna sadar akan kedudukan serta posisinya sebagai istri pria terhormat. Namun yang tak disadari oleh Karenin, ia tak mampu membayangkan hasrat serta gairah yang dialami oleh Anna terhadap hubungannya dengan Vronsky. Bahkan beberapa kali Anna tergoda untuk pergi meninggalkan suaminya, mengikuti Vronsky, jika saja ia tak sadar itu berarti ia akan kehilangan Seriozha.

Dan akhirnya hubungan gelap Anna dan Vronsky membuahkan hasil, Anna hamil. Reaksi kedua pria pasangan resmi dan selingkuh Anna berbeda. Vronsky kegirangan, dan ia mendesak Anna untuk meminta perceraian dan mengikuti dirinya. Karenin tersadar bahwa ia harus mengambil tindakan drastis untuk mencegah kondisi memalukan tersebut sebelum semakin parah. Berdasarkan aturan kehormatan yang berlaku, pihak yang tak bersalah (dalam hal ini Karenin) berhak membuat surat perceraian terhadap Anna dan memiliki hak asuh atas putra mereka, namun dibutakan akan kemarahan dan dendam, Karenin justru memilih ‘mengancam’ Anna agar berpisah dengan putranya jika berani melanjutkan hubungan dengan Vronsky. 

[ source ]
Maka Anna ‘berpisah’ dengan Vronsky, yang tentu saja tak mau mundur, apalagi Anna sedang mengandung bayinya.  Vronsky bisa mengambil langkah drastis. mengajukan tantangan (biasanya berupa duel) terhadap Karenin untuk mengambil hak atas Anna. Salah satu atau kedua hal itu akan berlangsung, seandainya saja tidak timbul peristiwa berikut : Anna sekarat dalam usaha melahirkan bayi hasil hubungan gelapnya. Dalam kondisi sekarat itu, Anna meminta bertemu dengan dua pria yang terlibat dalam hidupnya. Ia meminta maaf kepada Karenin yang telah memberikan kehidupan terhormat kepada dirinya sekian tahun, dan ia juga ingin berjumpa dengan Vronsky sebelum hidupnya berakhir. 

Kejadian ini menyebabkan berbagai perubahan dalam kehidupan mereka masing-masing. Karenin yang dipenuhi dendam dan amarah, justru berbalik berbelas kasih atas penderitaan Anna, dan ia tahu tak akan pernah bisa memenuhi keinginan hati Anna. Maka ia membebaskan Anna dari belenggu pernikahan mereka dengan memberikan perceraian yang diminta, seandainya Anna selamat. Perlakuan Karenin yang bahkan menaruh rasa kasihan terhadap dirinya, membuat Vronsky malu dan terpukul. Dibayangi akan kematian wanita pujaan hatinya, ia memutuskan melakukan bunuh diri dengan menembak jantungnya ...

~Vivien Leigh as Anna~
Maka dibukalah bab kedua kehidupan pasangan Karenin-Anna-Vronsky. Sebagaimana janjinya, Karenin membiarkan Anna pergi bersama Vronsky serta bayi baru mereka. Ya, Anna berhasil selamat, demikian pula Vronsky dari percobaan bunuh-dirinya. Selama 3 bulan pasangan baru ini menjelajahi Eropa hingga memutuskan menetap di Italia. Di sini penulis menggambarkan kehidupan rumah tangga pasangan baru ini mengalami pasang-surut, dan bayangan akan masa depan yang indah, perlahan mulai pupus akan kenyataan yang harus mereka hadapi. 

Vronsky harus melepas promosi karirnya serta dunia militer serta pergaulan yang selama ini ia jalani. Itu adalah harga yang harus dibayar karena ia memilih Anna. Di sisi lain Anna yang terbiasa diperlakukan sebagai wanita terhormat karena kedudukan sang suami, kini menerima cemooh serta penghinaan dari masyarakat lingkungan terhormat, yang menganggapnya lebih rendah dari seorang pelacur. Anna tak memiliki pegangan hidup serta kenyamanan yang selama ini ia nikmati. Maka ia melarikan semuanya dan bergantung penuh kepada Vronsky. Anna berubah menjadi wanita yang posesif serta penuh rasa cemburu, tak pernah membiarkan Vronsky lepas dari pandangannya.

~Greta Garbo as Anna
Dengan indah, penulis menunjukkan gambaran realita masyarakat pada era tersebut, bukan hanya pada kehidupan Karenin-Anna-Vronsky, tetapi juga kelanjutan hubungan antara Levin dan Kitty yang akhirnya bertemu setelah tragedi yang membuat satu sama lain menderita dan sakit hati. Juga bagaimana kelakuan Oblonsky yang berulang, meski ia telah menerima pengampunan dari Dolly – istrinya. Gambaran kehidupan rumah tangga, hubungan antara pria dan wanita yang terjebak pada rutinitas, status sosial serta lingkup pergaulan masyarakat yang selalu menyoroti pribadi-pribadi yang dianggap tidak berjalan sesuai dengan tradisi bertahun-tahun.

“It’s a story about love, but not a love-story, its a tragedy of living, about bad relationship, poor communication between couples, bad judgement and critical among society, the question is, can you survive in these ways of living ...“

My Random Thought :
~Sophie Marceau as Anna~
This epic story is not about beautiful and elegance romance, but more about drama on people’s life, in the society who cares a lot about honor, respect and putting away or even sacrifice a happines in marriage, simply because its more respectable and good for the future. Alexei Karenin was the perfect example of someone who only know one thing in his life, rules of the society must be obey and he runs his marriage like his works. 

Her beautiful and very young wife was also the perfect choice to be one of many images he discribe for the future. But when she stumble on something new, something she never know its exist on this world : love and passion, offers by a handsome and attractive man, who had the opposite personality of the only man she know on her life, her husband – who cold, distance, never care about her heart, only provide the needs on things.

~Keira Knightley as Anna~
Anna Karenina, as I imagine just like a beautiful bird, raise and gentle-care only for the purpose to be ‘display’ in great, expensive cage. But when this bird had taste a little temptation and offers to the freedom of living, she rush into it. Never knew about the hard and uglyness in real world, she blind-side by the passion, imagining the perfect life ahead. The only thing they should know, even the greatest or the bigger passion, can only stay a while, especially on the bound of marriage. 

The commitment, the sacrifice, respect and honor among them, and all bound by love and give to each others, its all they need --- its all every couples should have in their marrige if they wanna stays for a long long time. And when they don’t have all the elements to build in ‘the house of the future’ --- the world collapse in front of their eyes. Can they make it through ? How hard the fall they gonna gets ? And how fast they gonna get-up, to climb again, reach-out for the life .... or just simply fall in the deep of sorrow, sadness, and madness .... 

This original version was divide into eight different part before compiled into one book. Beside stories about the awful relationship between Karenin-Anna-Vronsky, the authors also giving credits to the others family, between Oblonsky and Dolly, then between Levin and Kitty ... that seperated and hurting at first, but through time and acceptance they find the truth and ready to move on, prefect example of the opposite on what happening to our main charater.

Tentang Penulis :
[ source ]
Count Leo Nikolayevich Tolstoy (1828 – 1910), menulis Anna Karenina selama 4 tahun (1837-1877), dan pernah dimuat dalam beberapa bagian majalah bulanan, sebelum diterbitkan dalam bentuk novel pada tahun 1878. Novel ini disebut-sebut sebagai kisah roman terbesar sepanjang masa, karena membingkai berbagai segi dan kedalaman emosi cinta, kebencian, kesedihan, kecemburuan, kemarahan, simpati, kebahagiaan serta penderitaan. Kisah yang semula hendak diberi judul Two Couples atau Two Marriage ini, berkisah seputar hubungan cinta antara Karenin-Anna-Vronsky.

Seperti novel terkenal lainnya War and Peace, Anna Karenina mengambil seting waktu pada abad ke-19  kehidupan serta budaya masyarakat Rusia. Jika War and Peace berkisah tentang berbagai karakter serta peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sejarah perang, kematian dan kemenangan, maka pada Anna Karenina, beliau lebih berpusat pada pengembangan beberapa karakter serta penggambaran kehidupan rumah tangga keluarga Rusia (terutama kalangan terhormat).

[ source ]
Semenjak awal, penulis memiliki ide untuk menulis kisah tentang seorang wanita yang berselingkuh. Meski pada awalnya ia ‘membenci’ karakter Anna Karenina, bahkan justru menggambarkan sebagai wanita yang tidak menarik, namun seiring proses pembuatannya, Tolstoy justru akhirnya menaruh rasa iba akan nasib karekter wanita ini, dan merubahnya menjadi bentuk yang dramatis untuk menunjukan kekaguman serta rasa simpatinya.  

Anna Karenina menjadi sebuah kisah klasik yang mengundang berbagai persepsi, hingga berbagai adaptasi dan versi berdasarkan kisahnya dibuat dalam wujud 3 pentas drama, 3 sandiwara radio, 12 film layar lebar, 5 serial televisi, 3 pertunjukkan balet, 2 drama musikal, 11 drama opera, beberapa judul lagu serta novel yang bersumber dari kisah ini. 

[ more about the authors, check on here | more about the book, check on here | and more about the adaptations in here ]

Best Regards, 

Saturday, August 18, 2012

Books "THE PALACE OF DREAMS"

Books “THE PALACE OF DREAMS”
Judul Asli : NEPUNESI I PALLATIT TE ENDRRAVE 
( pada tahun 1981 di Albania )
Copyright © Librarie Arthéme Fayard 1990
Penulis : Ismail Kadare
Penerbit Serambi Ilmu Semesta
Alih Bahasa : Fahmi Yamani
Editor : Adi Toha & Dian Pranasari
Cetakan I : Juni 2012 ; 274 hlm 
[ re-blog from my others blog : My Little Garden of Story ]

Mark-Alem, pemuda keturunan keluarga Quprili – salah satu garis keturunan keluarga yang usianya sangat tua, yang berpengaruh besar semasa pemerintahan Kekaisaran Ottoman. Namun pada pagi ini, saat hari pertama ia akan bekerja, kebanggaan serta nama keluarganya menjadi sebuah beban tersendiri. Mark-Alem akan bekerja di Tabir Sarrail atau Istana Mimpi, wilayah yang paling rahasia serta tertutup, namun memiliki peran besar dalam Kekhalifahan. 

Meski belum memiliki pengalaman khusus, Mark-Alem langsung diterima di bagian Penyortiran, tanpa harus menempuh jalur jenjang karir dari bawah, misalnya Penerimaan atau Penyalinan. Meski menduga bahwa nama keluarganya sedikit berpengaruh terhadap keputusan itu, ia tetap tak mampu mengenyahkan ‘wejangan’ serta ‘peringatan tajam’ yang diberikan oleh pejabat penerimanya, dari benaknya. 

“Kamu akan bekerja di bagian Penyortiran karena kamu cocok untuk kami. Dan ingat, bahwa yang diharapkan darimu adalah kerahasiaan sepenuhnya. Jangan pernah lupakan bahwa Tabir Sarrail adalah sebuah institusi yang benar-benar tertutup untuk dunia luar.”
( from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 22 )

Tugas Mark-Alem di bagian Penyortiran adalah memilah-milah setiap mimpi yang masuk  dari penjuru negeri. Mulai dengan mengeliminasi mimpi-mimpi yang tidak menarik, mimpi-mimpi pribadi yang tidak berhubungan dengan pemerintah.  Kemudian mimpi-mimpi yang berhubungan dengan hawa nafsu manusia, seperti rasa lapar atau kenyang, dingin atau panas, dan sejenisnya. Lalu ada pula mimpi-mimpi palsu, yang tidak pernah terjadi dan diciptakan oleh orang-orang ambisius, gila mitos atau seorang provokator. Semuanya harus dilenyapkan. Namun tidak mudah membuat klasifikasi dari campuran unsur-unsur yang berbeda-beda. Dibutuhkan pengalaman serta kedewasaan dalam cara berpikir. Dan Mark-Alem harus segera menguasai kemampuan tersebut. 

Dalam beberapa hari kedepan, Mark –Alem berusaha mencari dan menyerap berbagai pengetahuan yang dapat membantu dirinya lebih memahami serta menguasai pekerjaannya. Ia mendapati selain divisi Penyortiran, masih ada divisi yang sangat rahasia yaitu Tafsir – dimana mimpi-mimpi yang sudah disortir akan dicari makna-maknanya lebih dalam, dan setiap hari Jumat, Pegawai Mimpi Utama akan memilih satu mimpi untuk dijadikan Mimpi Utama yang dibawa kepada sang Sultan. 

Mark-Alem berharap dengan bertambahnya hari, ia akan semakin mahir dalam melakukan identifikasi serta klasifikasi tumpukan arsip mimpi-mimpi di hadapannya. Namun ia justru lebih sering merasa frustasi dengan keanekaragaman mimpi yang dihadapinya. Sering kali timbul keinginan untuk langsung membuang arsip mimpi yang menjemukan ke bagian ‘Tidak Berguna’ ... namun kemudian ia kembali ragu-ragu, bagaimana jika ia salah memasukan kategori, maka dengan berbagai alternatif pilihan ‘simpang-siur’ dibenaknya, ia mencoba menentukan pilihan yang dirasa lebih cocok dan masuk akal. 

“Sebidang tanah kosong di dekat sebuah jembatan; semacam tanah kosong di mana orang membuang sampah. Di tengah-tengah sampah, debu, dan toilet yang rusak, sebuah alat musik aneh bermain sendirian hanya ditemani seekor banteng yang sepertinya kesal dengan suara itu dan berdiri di dekat jembatan lalu melenguh.”
(  ~ mimpi seorang pedagang jalanan | from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 57 )

Setelah beberapa bulan di bagian Penyortiran, tiba-tiba Mark-Alem dipanggil dan mendapatkan kenaikan status, kini ia akan bekerja di divisi Tafsir – yang berarti semakin dekat dengan posisi Pegawai Mimpi Utama, jalur yang akan membawanya ke puncak Tabir Sarrail. Alih-alih menjadi lebih lega, Mark-Alem justru mendapati sakit kepalanya bertambah. Beban yang dipikul jauh lebih besar, dan arsip-arsip di hadapannya semakin rumit dan kompleks.  Satu-satunya perhiburan yang ia rasakan ketika bisa bertemu dengan orang-orang yang bekerja di bagian lain Tabir Sarrail tersebut. 

Ia jadi mengetahui rahasia-rahasia yang terjadi di dalamnya. Bagaimana mimpi-mimpi dikumpulkan oleh para Pembawa Mimpi dari setiap penjuru negeri untuk didaftarkan ke bagian Penerimaan. Lalu adanya ruangan-ruangan yang selalu dijaga dengan ketat, disebut sebagai ruangan Pengasingan, tempat Pegawai Mimpi Utama melakukan interogasi pada para pemimpi yang mimpi-mimpinya terpilih. Semua informasi itu terserap dalam benaknya, membuat dirinya semakin tertutup terhadap orang-orang di luar Tabir Sarrail, bahkan kepada keluarganya pun Mark-Alem tak mampu berbagi rahasia ini. 

Suleiman the Magnificient ( source )
Dan pada puncaknya, saat pertemuan keluarga yang diadakan di kediaman paman tertuanya, sang Wasir – Menteri Luar Negeri dan keturunan terhormat keluarga Quprili, terjadi tragedi yang mengerikan, tragedi yang membawa kejatuhan serta awal peperangan yang akan mengusik ketenangan penduduk Albania. Mark-Alem mendapati bahwa dirinya tanpa sadar berperan besar sebagai penyebab timbulnya tragedi tersebut. Kehidupan dan masa depannya berubah total. Impian yang selama ini didam-idamkan akhirnya tercapai, ia menmperoleh jabatan tertinggi, namun betapa besar pengorbanan yang harus dilakukannya. Dan betapa semakin sepi dan sunyi hatinya melihat masa depan yang menjelang ...

Kesan :
Sebuah kisah yang dituturkan dengan kata-kata yang lugas, namun anehnya bisa mengundang makna ganda. Bagai sosok Mark-Alem yang kebingungan membaca arsip-arsip mimpi di hadapannya, diriku merasa senasib dengannya saat membaca kisah ini. Meski secara garis besar, sebuah gambaran nyata tentang maksud sang penulis mampu kuraba, namun diriku masih juga ‘berkutat’ dengan berbagai kiasan yang dipaparkan....dan berusaha menduga-duga, apakah ada makna atau tujuan lain yang hendak disampaikan ?? 

source )
Di dalam kisah ini disinggung sejarah keluarga Quprili yang berasal dari terjemahan kata ‘Ura’ dalam bahasa Albania, saat mereka masih menganut agama Kristen, berganti nama menjadi Köprülü menjelang masa pemerintahan Dinasti Ottoman / Dinasti Turki yang membawa  mayoritas merupakan masyarakat muslim. Jika menilik kisah yang disajikan oleh penulis, maka bisa diduga bahwa ‘pergesekan’ serta ‘perebutan’ kekuasaan di Albania bersumber dari sejarah serta kekuatan keluarga Quprili sebagai pendukung terbesar, dengan Kekhalifahan yang diperintah oleh Sultan dari garis keturunan Turki. 

Battle of Kosovo 1389 ( source )
Sejarah mencatat tragedi perang terbesar yang memusnahkan sebagian besar wilayah Balkan dan mengawali era kekuasaan yang dilakukan oleh Dinasti Turki, lewat Perang Kosovo ( 1389 ), dilanjutkan dengan serangkaian penaklukan dan penyebaran  kekuasaan di wilayah Eropa, disertai jatuhnya dinasti-dinasti besar, hingga kejatuhan Constantinople ( sekarang menjadi Istanbul – ibukota Turki ), menyusul penyerangan terhadap kekaisaran Romawi. 

Melalui Dinasti Ottoman ini dibentuk sistem pemerintahan baru yang berpusat pada Sultan sebagai pemimpin utama masyarakat. Penduduk asli Albania, yang merupakan daerah penaklukan, harus belajar mengikuti pahan serta ajaran utama sang pemimpin. Sebagaimana perlakuan rezim-rezim yang berkuasa, kebebasan adalah sebuah harga yang sangat mahal untuk dinikmati individu-individu yang lahir, besar, dan bermukin di sana. Penulis dengan cerdik menggunakan kiasan ‘mimpi-mimpi’ yang dicuri oleh pemerintah, baik mereka memberikan secara sukarela atau dengan paksaan. 

“Tugas Istana Mimpi, yang diciptakan langsung  oleh Sultan yang berkuasa, adalah mengklasifikasi dan memeriksa tidak hanya mimpi beberapa individu tertentu, tetapi ‘Tabir’ secara keseluruhan : dengan kata lain, semua mimpi dari semua rakyat tanpa pengecualian sedikit pun. Gagasan penciptaan Tabir oleh Sultan adalah Allah menyampaikan peringatan lewat mimpi-mimpi dunia ...”
( from ‘Istana Mimpi’ by Ismail Kadare | p. 19 )

'The Story Teller at coffe-house' ( source )
Maka dengan propaganda yang sangat cerdik, sang pemimpin mampu mengendalikan serta mengantisipasi terjadinya pemberontakan. Salah satu fakta yang juga diungkapkan oleh penulis bahwa peran terpenting dalam Kekhalifahan adalah divisi Tafsir Mimpi, karena di sinilah kunci-awal munculnya Mimpi Utama, meski mimpi tersebut bisa jadi merupakan hasil rekayasa yang mampu mengendalikan pemerintahan. Sekedar melengkapi rasa ingin-tahu, kucoba mencari kaitan kata ‘tafsir’ --- ternyata merujuk pada penjelasan lebih lanjut tentang isi dari Kitab Suci (dalam hal ini yang dimaksud adalah Al Qu’arn), dan yang lebih utama disebutkan syarat melakukan tafsir tidak boleh dilakukan oleh sembarang pihak melainkan oleh organisasi yang ditunjuk secara resmi ... terjemahan bebas, namun entah mengapa cocok dengan maksud sang penulis lewat kisah ini. 

Albanian Rebels vs Ottoman Empire ( source )
Dan sebelum menutup pemahamanku atas bacaan yang penuh dengan ‘tafsir’ ini, dengan rendah hati kucoba menuliskan pemikiran dari kisah ini, namun belajar dari pengalaman Mark-Alem, sebuah tafsir sederhana bisa membawa kita pada jalan yang berbeda, maka hendaklah berhati-hati dalam melakukan sebuah penafsiran, agar tidak timbul tragedi yang akan disesali. Dan sungguh bersyukur diriku bisa menikmati kehidupan yang lebih ‘bebas’ dalam menentukan kemana jalan kehidupan yang akan kutempuh. Jika Anda masih ‘membelenggu’ diri sendiri dengan berbagai keterbatasan, maka tiada bedanya dengan sosok Mark-Alem, jenjang karirnya melesat tinggi hingga ke puncak, namun tiada ‘kehidupan’ di dalam hatinya, tiada sedikit pun pemberontakan untuk kehidupan yang sama sekali baru, hanya menanti kapan salju berikutnya akan turun .... 

Tentang Penulis :
Ismail Kadare dilahirkan pada tahun 1936 di kota pegunungan Gjirokaster, di dekat perbatasan Yunani. Dia adalah penyair dan penulis novel paling terkenal di Albania. Sebelum menulis novel pertamanya, ‘The General of the Dead Army’, dia telah menulis beberapa kumpulan puisi dan cerita pendek. Dalam sebagian karyanya, dia mengisahkan sejarah Albania yang kental dengan kediktaktoran. 

Karya-karya Kadare telah menjerumuskan dirinya ke dalam sejumlah konflik dengan penguasa sejak 1945 sampai 1985. Pada 1990, dia meminta suaka politik ke Prancis dan kini membagi waktunya antara Paris dan Tirana, ibukota Albania. Pada 1992, dia mendapat penghargaan sastra internasional Prix Mondial Cino Del Duca, dan pada tahun 2005 mendapat Man Booker International Prize yang perdana atas pencapaiannya dalam dunia sastra, dan pada tahun 2009 penghargaan Prince of Asturias untuk bidang seni. Kadare telah berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Nobel Sastra. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam tiga puluhan bahasa.

Best Regards, 

Monday, March 19, 2012

Books "THE PAINTED VEIL"


Books "STAMBUL CINTA"
Judul Asli : THE PAINTED VEIL
Penulis : W. Somerset Maugham
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti Lesmana & Rosi L. Simamora  
Cover by Satya Utama Jadi
Cetakan ke-01 : Oktober 2011 ; 304 hlm  

Sinopsis :
Kisah dibuka dengan adegan seorang wanita dan pria sedang berduaan di kamar yang tertutup, dan mendadak terdengar suara pintu kamar yang terkunci akan dibuka. Mereka berdua terkejut, karena menduga tidak ada yang akan mengganggu kegiatan yang mereka lakukan. Sembari menunggu dalam keadaan diam dan tegang, kembali terdengar suara jendela-jendela yang terkunci dan tertutup rapat bergerak, seakan-akan seseorang yang tidak berhasil membuka pintu kamar, kini berputar, mencoba membuka jendela, namun kembali tidak berhasil. Kedua orang di dalam kamar gelisah, terutama sang wanita, ia khawatir bahwa yang mencoba membuka pintu serta jendela adalah suaminya … ya, mereka berdua sedang berselingkuh.

( Kilas Balik )
Bernard Garstin seorang pria yabg tekun, rajin, dan cakap sebagai seorang pengacara, menikah dengan seorang wanita yang keras, kejam, suka mengatur, kikir, bodoh dan sangat ambisius. Karena itu ia sangat kecewa mendapati kepandaian suaminya tidak disertai kekuatan tekad untuk menapaki karier yang lebih tinggi. Maka jalan satu-satunya hanyalah mendorong serta merongrong suaminya agar senantiasa berusaha mencapai posisi dan status yang tinggi serta terhormat di kalangan masyarakat. Mrs. Garstin berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk menjilat, berpura-pura bersahabat dengan orang-orang yang dianggapnya mampu membantu status mereka. Ia  kerap mengadakan pesta menjamu kalangan atas, tapi karena kekikirannya, ia berusaha menampilkan barang-barang murah supaya tampak mahal dan eksklusif, tanpa menyadari bahwa banyak orang yang mengetahui ‘tipuan’ yang dilakukannya. Ia terus berhubungan dengan pihak-pihak yang bisa membantu kampanye kenaikan posisi suaminya, tapi sekali lagi tak mau memberikan imbalan sumbangan yang pantas bagi kampanye tersebut. Maka dapat diduga bahwa apa pun yang dilakukan tidak berhasil sesuai harapannya.

Mrs. Garstin seorang yang gigih dalam mencari jalan agar Impiannya tercapai. Setelah kedua putrinya beranjak dewasa, ia mulai memikirkan siapa calon-calon kandidat yang layak bagi anak-anaknya, tentu harus dari keluarga terpandang, memiliki pengaruh luas serta kaya raya dan terhormat. Putrinya tertua, Kitty – sangat cocok untuk menarik kandidat-kandidat yang bagus, karena ia cantik, menarik, lincah dan mudah bergaul. Sedangkan putri bungsunya Doris, karena tampangnya biasa dan lebih pendiam, tidak pernah dipandang sebelah mata oleh ibunya karena dianggap bukan aset yang menarik.

Dalam masa-masa perkenalan Kitty memang menarik banyak perhatian, tapi setelah sekian lama berlangsung, tak ada satu pun dari orang-orang tersebut yang cocok dengan kriteria Mrs. Garstin, bersedia melamar Kitty sebagai istri mereka. Mrs. Garstin mulai kecewa, jengkel dan marah pada Kitty karena tidak segera mendapatkan apa yang diinginkan ibunya. Kitty tidak terlalu memperdulikan amarah ibunya, ia beranggapan dirinya masih muda dan masih bisa bersenang-senang sebelum terikat dalam pernikahan. Hingga suatu saat, terjadi hal yang di luar dugaan, Doris yang memasuki masa perkenalan di tahun pertamanya,  justru langsung bertunangan dengan pria dari keturunan bangsawan yang dianggap layak oleh Mrs. Garstin. Maka sang ibu mengalihkan perhatian kepada putri keduanya yang selama ini ditelantarkan, dan senantiasa ‘mengingatkan’ Kitty akan ketidak-berhasilannya. Kitty mulai kelabakan dan ketakutan akan masa depannya, apakah adiknya akan menikah lebih dahulu ketimbang dirinya ?

Disaat-saat kalut itu, hadirlah Walter Fane – pemuda dengan tampang biasa, pemalu dan tertutup, bekerja sebagai ahli bakteri di Hongkong yang sedang berlibur. Meski Walter adalah segalanya yang tidak disukai dan dikehendaki Kitty sebagai calon suaminya, namun ia satu-satunya yang melamar dirinya – tepat pada waktu di mana Kitty dapat menyelamatkan rasa malunya jika sampai adikknya nanti menikah terlebih dahulu. Dan Mrs. Garstin tidak terlalu peduli bagaimana calon suami Kitty, asalkan dia segera menikah dan lepas dari tanggungannya sebagai orang tua. Apalagi cita-citanya sudah disalurkan lewat pernikahan Doris. Maka Kitty dan Walter menikah, dalam kondisi cinta sepihak, dalam kondisi terburu-buru karena Walter harus segera kembali ke Hongkong.

Setiba di Hongkong, Kitty merasa senang atas penyambutan yang diterimanya. Sebagai pasangan baru, mereka sering diundang ke berbagai perjamuan dan pesta serta kegiatan sosial kalangan atas. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Kitty semakin menyadari bahwa meskipun Walter sangat pandai, tapi ia tak mampu bersosialisasi dengan baik. Kegemaran dan kepribadian Kitty dan Walter saling bertolak belakang, sehingga sulit bagi Kitty untuk menyukai Walter. Kemudian ia semakin menyadari, pekerjaan Walter tidak akan membuat mereka terangkat pada posisi status yang tinggi di kalangan sosial masyarakat Hongkong. Walter senantiasa sopan, menuruti keinginan Kitty, tapi pemujaan dan pengabdian cinta Walter tidak cukup bagi Kitty yang ceria, periang dan menginginkan romantisme serta sedikit humor dalam hidupnya. Walter adalah sosok yang kaku dan sangat tertutup, sedangkan Kitty emosional dan terbuka. Walter menganggap dirinya telah mencukupi kebutuhan Kitty dan mulai disibukkan pada pekerjaannya … maka Kitty yang mencari penghiburan bagi dirinya sendiri, suatu kali menemukan apa yang dicari – pada seorang pria yang sudah berkeluarga. Maka terjadilah perselingkuhan yang semakin lama semakin menjadi.

Pasangan selingkuh Kitty adalah Charles Townsend – Asisten Sekretaris Koloni, meski usianya hampir dua kali usia Kitty namun ia sosok yang didambakan oleh Kitty, tampan, perlente, kaya, terpandang di masyarakat, periang dan mudah bergaul serta disukai semua orang, dan ia senantiasa membuat Kitty merasa didambakan-dicintai-dibutuhkan. Kitty semakin dimabuk cinta, ia tak mampu melepaskan diri dari Charles, sehingga pertemuan-pertemuan gelap mereka pun semakin sering terjadi, bukan hanya di tempat tersembunyi di mana mereka sering bertemu, bahkan akhirnya Charles mulai berani bertandang ke kediaman Kitty terutama di saat-saat mereka tahu Walter sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Dan pada hari itu, di saat keduanya sedang asyik di dalam kamar, mendadak seseorang berusaha membuka pintu dan memasuki kamar tidur  …

Kitty yang ketakutan akhirnya berhasil diyakinkan oleh Charlie bahwa tidak mungkin Walter yang ‘mengganggu’ kegiatan mereka, kemungkinan itu adalah pelayan Kitty. Tapi dugaan Kitty benar, Walter akhirnya mengetahui perselingkuhan mereka, dan amarah dan kebencian Walter pada Kitty bukanlah jenis yang meledak-ledak, ia justru memberikan ultimatum pada Kitty untuk memilih di antara dua pilihan : pertama – ikut dengannya berangkat segera menuju Cina, karena Walter telah mengajukan diri sebagai sukarelawan di Mei-tan-fu yang sedang terjangkit wabah kolera, atau kedua – Walter akan segera menggugat cerai Kitty saat itu juga ( ini akan berpengaruh sangat buruk bagi posisi dan status Kitty di masa depan ). Kitty yang semula membayangkan bahwa dirinya – bukan Walter yang akan menggugat cerai, dan Charlie juga akan digugat cerai oleh istrinya setelah mengetahui perselingkuhan mereka, maka mereka berdua, Charlie dan Kitty akan bisa bersatu sebagai pasangan resmi.

Walter justru menertawakan ide dan pemikiran Kitty yang dirasa absurb baginya – ia berjanji, jika Kitty bisa membuat Doris Townsend menggugat cerai suaminya, dan Charlie berjanji diatas surat resmi akan menikahi Kitty seminggu setelah perceraian keduanya selesai, ia akan mengijinkan Kitty yang menggugat cerai dirinya. Kitty merasa aneh dengan persyaratan Walter, tapi ia segera menghubungi Charlie guna mengabarkan berita terbaru ini. Di luar dugaan, Charlie tidak mau bercerai dengan istrinya, tidak bersedia menikahi Kitty, bahkan menyarankan Kitty agar mengikuti Walter ke Cina, daripada terjadi skandal yang dapat mengggangu status dan kedudukannya di masyarakat. Kitty patah hati !! Dan ia mulai bisa melihat diri Charlie yang sebenarnya, seorang yang egois, hanya peduli pada pandangan terhadap dirinya sendiri, sosok yang berpikiran sangat dangkal – inilah sosok yang selama ini menjadi dambaan dan pujaan hatinya …

Maka Kitty segera kembali pada Walter yang memang sudah mengetahui bahwa hal itu yang akan terjadi. Perkataan Walter tentang diri Kitty sungguh menyakitkan, karena ia sadar bahwa itu benar. Ia melihat dirinya sebagai wanita bodoh, tak mau menggunakan otak untuk berpikir lebih, hanya menginginkan hal-hal materialistis serta penampilan luar, sungguh wanita yang sangat dangkal … namun Walter sungguh mencintai Kitty apa adanya, hingga peristiwa perselingkuhan ini terjadi !!!  Berdua mereka segera berangkat ke Mei-tan-fu, ke tempat di mana kematian merajalela akibat wabah kolera. Hati kedua insan yang sama-sama patah, berangkat ke tempat asing sebagai dua individu yang meski berdekatan namun hati dan pikiran masing-masing  saling menjauh.

Kesan :
Sejak awal tema pasangan yang mengalami ‘patah-hati’ dalam menjalani bahtera rumah tangga, dan berangkat menuju wilayah asing yang berbahaya, seakan menantang nasib dan menyongsong kematian, sungguh membuatku tertarik hendak dibawa kemana alur kisah ini ? Apakah memang  mereka mengalami perjuangan berat di Cina dan apakah pada akhirnya mereka dapat bersatu atau justru semakin terpisah oleh ketidak-mampuan untuk menerima kekurang masing-masing ?

Kisah ini menunjukkan berbagai watak dan karakter manusia, seringkali justru bertolak-belakang dengan penampilan luar. Bagaimana yang hitam bisa jadi putih, yang putih bisa menjadi hitam, dan ada pula batas-batas kelabu di mana keraguan – kesombongan – keras kepala – keangkuhan – ketakutan justru membuat diri tak mau berubah, meski demi kebahagiaan pribadi  serta ketentraman hati.

Justru saat kisah mulai berlangsung di Cina, berbagai karakter baru yang sangat menarik mulai berperan di dalam kelanjutan kisah kedua tokoh utama ini. Walter yang langsung terjun dan sibuk dalam usaha menolong dan menyelamatkan berbagai nyawa korban-korban kolera, ternyata tak mampu menyelamatkan hatinya, bahkan akhirnya harus mengorbankan nyawanya, justru di saat banyak orang sangat menghargai perjuangan dan kebaikan hatinya, pengakuan yang diidam-idamkan di Hongkong, didapatnya di daratan asing di Cina, termasuk pengakuan dan penghargaan dari Kitty yang semakin mengenal suaminya. Sebaliknya Kitty yang semula berat hati dan terpaksa ikut ke Cina, lama kelamaan menemukan sedikit kedamaian dan ketentraman hati di masyarakat yang asing. Ia menemukan persahabatan dan kasih sayang dari orang-orang yang tak terduga, bahkan melibatkan diri dalam kegiatan sosial para biarawati yang menjadi sukarelawan di sana. Kitty bisa melihat kebenaran serta kerendahan akhlaknya selama ini, bagaimana ia menjadi prototipe ibunya yang justru sangat dibencinya.

Namun yang patut disayangkan, entah mengapa dengan konflik yang menarik, seting dan plot serta karakter yang sudah berkembang, setelah lewat pertengahan hingga menjelang ending justru terasa datar, padahal jika diteruskan dikembangkan akan sangat menarik … hingga akhirnya bukan kepuasan yang kudapat, hanya sebuah kisah yang ‘Cukup’ semata. Bukanlah sebuah  kisah yang jelek, namun karena diriku mengharapkan sesuatu yang Lebih – suatu point tersendiri yang bakal membuat teringat selalu akan kisah ini …. Well tidak semua pengharapan dan permintaan dapat dikabulkan dan dipuaskan, maka sebagai bacaan klasik  ibarat sama dengan bacaan novel drama biasa – Just Enough, but not quite Satisfaction.

Tentang Penulis :
William Somerset Maugham lahir pada tahun 1874 dan tinggal di Paris sampai ia berumur sepuluh tahun. Ia menuntut ilmu di King’s School, Cantenbury, dan di Heidelberg University. Ia pernah menghabiskan waktu di St. Thomas’s Hospital untuk mempelajari ilmu kedokteran, namun kesuksesan novel pertamanya, Liza of Lambeth, yang diterbitkan pada tahun 1897, membuatnya memilih untuk menulis. Of Human Bondage, karya besarnya yang pertama, diterbitkan pada tahun 1915, dan dengan dikeluarkannya The Moon and Sixpence pada tahun 1919, reputasinya sebagai novelis pun semakin mantap.

Dan pada saat yang sama posisinya sebagai penulis naskah drama juga terkonsolidasi. Dramanya yang pertama, A Man of Honour, diikuti dengan serangkaian sukses tepat sebelum dan sesudah Perang Dunia Pertama pecah, dan kariernya di teater baru berakhir pada tahun 1933 dengan Sheppey.  Ketenarannya sebagai penulis cerita pendek dimulai dengan The Trembling of a Leaf, dengan subjudul Little Stories of the South Sea Islands, pada tahun 1921, setelah ia mempublikasikan lebih dari sepuluh kumpulan. Karya-karyanya yang lain mencakup travel book seperti On a Chinese Screen dan Don Fernando, esai, kritik, dan autobiografi The Summing Up dan A Writer’s Notebook. Pada tahun 1927, Somerset Maugham menetap di Prancis Selatan dan tinggal di sana sampai meninggal dunia pada tahun 1965.

The Painted Veil telah diadaptasi ke layar lebar sebanyak tiga kali, pertama pada tahun 1934 dibintangi oleh Herbert Marshall dan Greta Garbo, kemudian tahun 1957 dengan judul The Seventh Sin dengan pemeran Bill Travers dan Eleanor Parker, dan terbaru pada tahun 2006 dibintangi Edward Norton, Naomi Watts, Toby Jones, Anthony Wong Chau Sang dan Liev Schreiber.  

Best Regards,
* HobbyBuku *