Copyright
© by Robert Louis Stevenson
Penerbit
Atria
Alih
Bahasa : Mutia Dharma
Editor
: Ida Wajdi & Pujia Pernami
Illustrasi : Ella Elviana
Desain Cover :
Hadi Mahfudin
Cetakan
I : April 2011 ; 196 hlm
[ Review
in Bahasa Indonesia & English ]
“Lima belas orang di dalam peti mati – Yo-ho-ho, dan sebotol rum!Minumlah dan biarkan iblis beraksi – Yo-ho-ho dan sebotol rum!”
Membaca
kalimat ini, mau tidak mau terbayang wajah para bajak laut ala Johnny Depp yang
terkenal melalui Trilogi “The Pirate of Caribbeans” – para petualang lautan
ganas yang memilih hidup bebas, tanpa keterikatan, bersenang-senang tak pernah
memikirkan hari esok. Menjarah, merampok dan membunuh korban tanpa perasaan
bersalah. Memperebutkan Harta Karun antar sesama bajak laut, berkhianat,
berdusta dan menghasut satu sama lain. Sebuah kehidupan yang seru sekaligus
mengerikan, terutama jika dirimu terlibat di dalamnya.
Jim Hawkins
hanyalah seorang pemuda berusia 17 tahun, yang sibuk membantu kedua orang
tuanya dalam mengurus penginapan bernama ‘Admiral Benbow’ – ketika suatu hari
muncul seorang pelaut tua yang aneh dan misterius tinggal di tempat mereka.
Sosok yang tak diketahui namanya ini, bertingkah laku serba rahasia, tak suka
bersosialisasi, bahkan cenderung menyembunyikan diri dan senantiasa dalam
kondisi ketakutan, penuh curiga terhadap siapa pun, kecuali terhadap Jim. Ia
berpesan kepada Jim untuk selalu waspada terhadap kedatangan bajak laut
mengerikan yang hanya memiliki satu kaki normal dan satu kaki palsu dari kayu.
[ source ] |
[ source ] |
Namun
dalam ‘Treasure Island’ ada sedikit
perbedaan, entah mengapa suasana yang terjadi tidak terlalu ‘menggigit’ – ada kemungkinan
karena banyaknya ‘gaya bahasa unik’ yang terasa janggal jika diterjemahkan,
ungkapan-ungkapan khas para bajak laut, gaya bahasa ‘slank’ , yang terngiang
dalam benakku justru kembali perilaku ekstrem aktor Johnny Depp (^_^). Terlepas
dari hal-hal tersebut, kisah ini sangat menarik, penuh dengan aksi petualangan,
jika kubandingkan dengan kisah Swiss Family Robinson yang notabene sedikit
mirip (petualangan di kepulauan aneh dan melakukan eksplorasi wilayah yang
masih liar), maka Treasure Island lebih menantang. Yang cukup unik, justru
karakter antagonisnya Long John Silver jauh lebih terkenal dibandingkan tokoh
protagonisnya ... bahkan sosok utama Jim Hawkins tak mampu menimbulkan daya
tarik tersendiri, sehingga perannya seakan-akan hanya sebagai penulis di balik
kisah-kisah karakter lain yang lebih menarik.
[ source ] |
This is my
second reading on book by Robert Louis Stevenson, and even this stories gave a
promise will full with adventurous and excitement – I’m feelings the characters
not strong enough, so much different when I reads "The Strange Case of Dr.Jeckyl and Mr. Hyde” (this stories even shortess than Treasure Island, but my
impression so deep after finished them). Well, maybe this stories was meant to
be much ‘cheerful’ after all the main character was a young boy at age
seventeen named Jim Hawkins. The only interesting part, all over the stories,
my interest not on Jim Hawkins characters, but rather on either Dr. Livesey or
Long John Silver (the antagonis character). Stevenson describe him with mixed
personality, maybe ‘cause he just a teenager, so he’s mood often changing. But
again still I feels this main characters lacks of personality, he didn’t makes
strong impression (for me), and I think his part are perfect as the man behind
the stories, the one who writes about all the adventures.
[ more about this author, books, and related adaptations,
check on here : Robert Louis Stevenson | Treasure Island | All Adaptations ]
Best
Regards,
No comments :
Post a Comment