WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Sunday, October 14, 2012

Books "JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH"


Books “PERJALANAN KE PUSAT BUMI”
Judul Asli : JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH
[ original title in  French Voyage au centre de la Terre ]
Copyright © Jules Verne
Penerbit : Elex Media Komputindo
Alih Bahasa : Prisca Delima
Cover by bang doel
Cetakan I : 2009 ; 326 hlm 

[ source ]
Gara-gara menonton film layar lebar versi 2008, adaptasi karya penulis legendaris Jules Verne, membuat diriku penasaran dengan kisah klasik yang mempelopori penulisan genre science fiction di abad 19.

[ source ]
Pada bulan Mei 1863, Profesor Von Hardwigg, pakar di bidang geologi dan mineralogi, bergegas memasuki kediamannya di wilayah Konigstrasse di Hamburg, Jerman dengan membawa buku tebal yang terlihat sangat tua. Beliau segera memanggil kemenakannya, Harry Lawson untuk turut menyaksikan penemuan terbaru yang akan mengguncang dunia (setidaknya demikiannya pemikiran sang profesor). Buku itu ternyata sebuah manuskrip yang disebut sebagai Heims-Kringla karya Snorre Tarleson, seorang penulis terkenal di abad 12 dari Islandia. Manuskrip itu berupa tulisan dalam bahasa Runic, bahasa kaum Islandia yang konon diciptakan sendiri oleh Odin, yang berisi tentang para raja dan pangeran penguasa Norwegia yang bertahta di Islandia. 

Namun kegairahan serta antusias untuk meneliti buku itu berpindah dengan cepat, ketika tanpa sengaja mereka menemukan sebuah manuskrip yang ditulis dengan code rahasia dalam bahasa Runic. Sang profesor segera memerintahkan ‘dirinya’ serta Harry yang tak mampu menolak, untuk bekerja tanpa henti, menemukan jawaban dari rahasia manuskrip itu. Berkat kepandaian serta kejelian Harry, akhirnya ditemukan, apa sebenarnya pesan yang dibuat dalam wujud kode rahasia Runic ini ...

[ source ]
“In Sneffels craterem, quem delibat umbra Scartaris, Julii intra kalendas descende, audax viator, et terrestre centrum attinges; quod feci. Arne Saknussemm” [ in Latin ]
“Descend, bold traveler, into the crater of the jökull of Snæfell, which the shadow of Scartaris touches (lit: tastes) before the Kalends of July, and you will attain the centre of the earth. I did it. Arne Saknussemm”  [ in English translation ]
“Turunlah ke kawah Yocul gunung Sneffels, di mana bayangan Scartaris membelai, sebelum kalendar menunjukkan bulan Juli, wahai petualang nan berani, maka kau akan menyentuh pusat bumi. Seperti aku dulu pernah melakukannya sendiri. Arne Saknussemm.” [ in Indonesia translation ]

[ source ]
Tanpa membuang waktu, sang profesor segera mempersiapkan sebuah ekspedisi menelusuri jejak Arne Saknussem dan membuktikan kebenaran kisah dalam manuskrip itu. Harry yang sangat enggan untuk berangkat ke suatu daerah asing dan meninggalkan kenyamanan rutinitas kehidupannya, sekali lagi tak mampu menolak ‘perintah’ pamannya untuk turut serta di ekspedisi aneh ini. 

Meninggalkan Jerman dan segera berangkat melalui jalur darat ke Denmark, dilanjutkan dengan pelayaran melalui Laut Tengah, menuju Islandia, atau tepatnya mencari Gunung Sneffels, di mana terletak suatu jalan untuk menembus bumi. Persediaan dan berbagai pelengkapan penting, perbekalan dan didampingi seorang pemandu asal Islandia bernama Hans Bjelke – seorang pemburu bulu bebek Eider, yang pendiam, kaku, namun cakap serta kuat dalam perjalanan menempuh medan yang tak pernah dijalani oleh makhluk hidup lain. 

[ source ]
Dan dimulailah petualangan 3 orang manusia, menyusuri berbagai kemungkinan jejak Arne Saknussem – ahli ilmu alam, pakar alkimia dan petualang hebat di abad 16, yang nasibnya berakhir dengan tragis, dituduh sebagai penyihir dan dihukum gantung, deisertai pembakaran semua hasil karyanya di tahun 1573. 

Bukan hal yang mudah, karena jejak atau pertanda yang beliau tinggalkan tidak akan langsung terlihat oleh mata awam, kecuali mereka yang sengaja mencarinya. Perjalanan serta medan yang berat turut menjadi penghambat kecepatan para petualang ini. Dan anehnya yang paling lemah secara fisik maupun mental justru peserta temuda, sang kemenakan : Harry Lawson.

[ source ]
Kisah petualangan yang pada awalnya terasa sedikit datar ini semakin lama semakin menarik sekaligus mencekam dan menegangkan. Karena setelah mereka menemukan lubang masuk menuju jalur pusat bumi di kawah gunung berapi terbesar di Islandia, bayangan merangkak, menelusuri lorong panjang dan sempit selama berhari-hari tanpa mengetahui di mana ujungnya akan berakhir, terpisah dan tersesat dalam labirin lorong-lorong gelap, kehabisan perbekalan dan tak menemukan sumber air, sementara mereka berada di bawah permukaan tanah ... woww, cukup membuat diriku yang agak ‘klaustrofobia;’ ini merinding ketakutan. 

Dengan cermat penulis memberikan gambaran serta detail-detail yang mampu menggugah rasa penesaran ahli geologis dan mineralogi (yang cukup panjang lebar, terkadang membuatku serasa menyaksikan ceramah ilmiah), namun ada kalanya beberapa fakta cukup menarik untuk disimak. Seperti pendapat umum bahwa pusat bumi terdiri dari kumpulan energi yang sangat panas sehingga tak mungkin ada satu pun makhluk hidup pernah berada di sana ... ternyata suhu udara masih tertahankan dan mampu memberikan udara yang dibutuhkan oleh para petualang ini. 

[ source ]
Keberadaan vegetasi serta binatang, bahkan manusia yang digambarkan sebagai makhluk purbakala yang bertubuh raksasa, sangat mencengangkan, antara fiksi dan fakta bercampur-baur. Vegetasi yang beraneka ragam mulai pakis-pakisan, lumut, jamur, semuanya ada, namun berwarna serupa suram kecoklatan karena tiada sinar matahari. Yang menakjubkan adanya persilangan hewan-hewan raksasa seperti kadal, buaya, dan naga. Bahkan serangga pun berwujud raksasa (melebihi ukuran normal), dan kawanan mastodon (semacam mammot yang sudah punah), membuat bayanganku lari ke film IceAge yang diproduksi oleh Disney. 

My Random Though :
[ source ]
As far as ‘sci-fi’ novel, these classic novel by Jules Verne had taken me to another level as a reader. I’ve been so fascinated by Sir Arthur Conan Doyle with his serial Sherlock Holmes, not only ‘cause I love mystery, but mostly on how on earth he can discribed something about forensic criminalogy and analysis, something that never been invented until couples years in the future. Then on Jules Verne’s Around The World in Eighty Days, I so blown-away by his imagination on places, something I always dream on, travelling around the world (^_^)

So when I opened this pages on Journey To The Center of The Earth (yes, I watch the movies first, mostly ‘cause I love Brendan Fraser act ...), at first I expected some fantasy adventures (blame it on the movies ... for giving such a crazy imaginary journey), but soon I realize that this book meant to be darker adventures. The author manage to give something gloomy, dark, scary, and heart-pumping too, while we ‘watch’ how this travellers crawling down on very narrow, hard and long-long-long hard tunnels. My breath almost gaps feeling how Harry’s character losing air and exhauted for thirst ... my-oh-my, I’m so relief after drink-up two glass of water (and I’m not thirsty at all). 

[ source ]
Beside all the talking and theory about mineralogy and geology, I think this stories give something new on how humans think about the earth and all kind surround them. Then think back that this stories written in 19 century, where there no inventions or even some theory to back-up this ... that’s only means Jules Verne mind and imaginary already far away beyond the coming future . If you wanna reads and learn something about science (without ‘so-boring’ part) this book I highly recommended. Unfortunately after googling about this topic (something I always do after reading, to gets more information and others perspective on the book and author), I realize that this translation edition was from English translation that abridged version and altered translation (for one, the name of its characters was changes), makes me wonder, are the unbridged version even more fascinating than this one I read ....

Tentang Penulis :
[ source ]
Jules Gabriel Verne ( 8 February 1828 – 24 Maret 1905 ) adalah seorang penulis asal Prancis yang mempelopori penulisan genre science fiction. Beliau dikenal lewat karyanya Twenty Thousand Leagues Under The Sea (1870), Journey To The Center of the Earth (1864), dan tentu saja Around The World in Eighty Days (1873). 

[ source ]
Karya-karyanya tentang perjalanan melalui udara, bawah air hingga antar planet dibuat jauh sebelum muncul penemuan pesawat udara, kapal selam, bahkan ide tentang perjalanan di luar bumi dibahas. Dan ini membuatnya dalam daftar urutan kedua penulis yang karya-karyanya paling banyak diterjemahkan di dunia (urutan pertama ditempati oleh Dame Agatha Christie). 

Sebagian besar karyanya telah diadaptasi berulang kali dalam berbagai media, seperti drama teater, drama radio, film layar lebar, serial TV, dan animasi serta permainan games. Dengan imajinasi yang tinggi dan kesukaannya akan kisah ‘travelling-through-times’ , beliau memperoleh julukan sebagai ‘Father of Science Fiction’ bersama dengan penulis lain Hugo Gernsback dan H.G. Wells.

Pengaruh dari karya-karya beliau terlihat dalam berbagai karya para penulis berikutnya, seperti Sir Arthur Conan Doyle lewat karyanya ‘The Lost World’ dan Edgar Rice Burroughs lewat serial ‘Pellucidar’. 
[ source ]
[ more about the author, check on here | more about this book, check on here

Best Regards,

2 comments :