Books “PERFUME – THE STORY OF A MURDERER"
Judul Asli : DAS PERFUME ( a German version)
Copyright © Patrick Süskind, 1985
Penerbit DastanBook
Alih Bahasa : Bima Sudiarto
Cetakan : Desember 2007 ; 428 hlm
[ "Resensi buku ini dibuat dalam rangka ikut berpartisipasi dalam Lomba Resensi Buku ReadingWalk.com" | source from Reading Walk's Library ]
[ source ] |
Pertama kali saat melihat cover buku yang serba hijau, langsung
tertarik dan membaca sinopsis di belakang sampul, membuat rasa penasaran dengan
kisah thriller ala Jack The Ripper, namun ternyata kisah ini lebih kompleks,
bukan sekedar novel kriminal biasa ...
Jean-Baptiste Grenouille (dalam bahasa Prancis, Grenouille berarti
‘kodok’) dilahirkan pada tanggal 17 Juli 1738 di Paris, Prancis dalam kondisi
yang tak biasa. Ibunya sedang bekerja di pasar ikan, dan langsung melahirkan di
tempat dalam kondisi yang tak layak. Namun bagi wanita yang terbiasa dengan
kondisi serupa, hamil tanpa tahu siapa ayahnya, ia hanya menerima kelahiran,
kemudian meninggalkan bayinya tewas di tempat. Namun bayi kelima yang
dilahirkan ini tak mudah menyerah. Ia menangis sekencang-kencangnya, ditengah
tumpukan bangkai ikan, kotoran dan sampah busuk serta genangan darah. Sang ibu
yang ketahuan dengan sengaja meninggalkan sang bayi, dihukum penggal, dan bayi
yatim-piatu ini segera diurus oleh pihak berwenang.
[ source ] |
Bayi ini berpindah-tangan antara ibu susu satu dengan yang
lainnya. Keanehan ini terungkap saat salah satu ibu susu Jeanne Bussie, menyatakan
bahwa sang bayi adalah titisan iblis ,
bahkan pastur biarawan yang hendak merawatnya, mendadak berubah pikiran setelah
bersama-sama dengan bayi ini, dan akhirnya menyerahkan bayi ini dibawah naungan
panti asuhan yang dipimpin oleh Madame Gillard, wanita keji dan berhati dingin,
bersedia memanfaatkan siapa saja demi keuntungan pribadi. Grenouille yang
terlahir tanpa cinta kasih ibunya, dibuang dan dilempar kesana kemari oleh
pihak-pihak serta institusi terkait, terdampar dalam asuhan seseorang yang tak
memiliki hati nurani serta kebajikan.
Maka Grenouille beranjak dewasa sebagai makhluk aneh, pendiam, tak
suka berinteraksi dengan manusia lain. Ia mendapati dirinya memiliki kemampuan
untuk mencium aroma manusia dan mampu
memilah-milah aroma itu menjadi
berbagai jenis. Ia belum menyadari bahwa dirinya memiliki keanehan karena tak
memiliki ‘aroma’ khusus, hanya mengetahui bahwa ia tak menyukai aroma yang berada di sekelilingnya. Saat
Madame Gillard keanehannya, termasuk mampu menemukan simpanan uang yang
disembunyikan hanya dari aromanya,
beliau mengirim bocah itu untuk bekerja di penyamakan kulit, agar dirinya
terlepas dari keanehan Grenouille.
[ source ] |
Saat Grenouille semakin menyadari kemampuannya mencium-aroma
berkembang sedemikian pesat, hingga mampu mendeteksi keberadaan seseorang
ataupun benda yang bermil-mil jauhnya, ia membangun perpustakaan dalam ingatannya, semuanya berisi berbagai aroma yang
telah dikenalinya. Akibat perlakuan keji selama di panti asuhan, ia menjadi
sosok yang dingin-tak berperasaan, dan mampu menerima berbagai siksaan dan
deraan setelah sekian tahun diberi ajaran
khusus oleh Madame Gillard. Ia bahkan tak memiliki apa yang disebut sebagai
hati nurani. Hidupnya hanya diperuntukkan untuk memenuhi rasa laparnya demi
mengumpulkan berbagai jenis aroma.
Dan suatu hari ia mencium aroma
yang tak biasa, yang sangat menarik perhatiannya. Pencariannya membawa kepada
seorang gadis berusia sekitar 14-15 tahun yang memiliki aroma memabukkan, aroma
gadis perawan yang menginjak pubertas. Dalam usaha memuaskan rasa dahaga akan
aroma tersebut, tanpa sadar Grenouille membunuh gadis itu. Setelah melucuti
tubuh gadis yang telah tewas itu, dan menghabiskan waktu mengumpulkan setiap aroma tubuh yang masih tertinggal hingga
menjadi mayat yang kaku, Grenouille kembali ke tempat penyamakan kulit, dan
bertekad untuk menjadi pencipta aroma terbaik di dunia, ia akan belajar membuat
parfum yang memabukkan seperti aroma gadis itu.
[ source ] |
Maka dimulailah perjalanan baru dalam kehidupan Grenouille, saat
ia berhasil magang di tempat Baldini –
salah satu pembuat parfum ternama di Prancis. Keunikkan kemampuan Grenouille
serta ambisinya yang tinggi dalam menciptakan berbagai aroma parfum membuat
nama Baldini yang sempat surut menjadi terkenal kembali. Namun Grenouille masih
belum puas, ia belum menemukan cara yang paling tepat untuk menciptakan aroma
yang senantiasa ternging-ngiang dibenaknya.
Terutama ketika ada beberapa
material, terutama non-organik yang tak mampu ia pecahkan menjadi parfum yang
diinginkan. Frustasi dan patah semangat, membuat pria muda yang berambisi
tinggi ini menjadi stress dan ketika wabah cacar menyerang dirinya, kondisi
lemah secara fisik serta mental nyaris merenggut nyawanya, hingga Baldini yang menyukai
dirinya, membuka rahasia untuk penciptaan parfum yang lebih sempurna.
[ source ] |
Perjalanan hidup Grenouille segera berubah. Ia memiliki tujuan
yang lebih jelas guna mewujudkan Impiannya. Berkemas meninggal Baldini tanpa
memikirkan balas jasa, ia melakukan pencarian akan jati diri serta pemenuhan
Impian yang nyaris membuatnya gila. Mulai dari bertapa di pegunungan sunyi jauh
dari keramaian manusia, kemudian kembali ke pemukiman dan magang pada seorang ilmuwan
eksentrik yang memperlakukan dirinya sebagi kelinci percobaan, hingga suatu
hari ia menemukan kembali aroma yang lebih matang, lebih memabukkan dari
seorang gadis yang beranjak dewasa bernama Laure, dan kini Grenouille memiliki
pengetahuan serta kemampuan untuk membuat parfum yang tahan lama dari aroma
yang diimpikan.
Bahkan demi memenuhi kerakusan akan aroma itu, Grenouille
menyiapkan serangkaian sumber aroma, dengan membunuh dan menyimpan aroma
gadis-gadis perawan yang telah mencapai kedewasaan secara seksual. Selama 2
tahun, korban berjatuhan lebih dari 24 gadis perawan, hingga ia menyiapkan
korban terakhir, yang sengaja disimpan hingga ‘matang’ --- gadis bernama Laure,
yang kini disembunyikan dan dilindungi keluarganya setelah tragedi pembunuhan
berantai itu meneror para penduduk.
My Random Thought :
[ source ] |
This stories is so vivid by the describition and detail on how
Grenouille smells and hunted the ‘essence’ on his victims. But this is not a
typical crime-novel with gross-detail-of-murderer, this is a story about human
being, who born in this awful world, rejected by his own mother, then everyone
else surround him, raise without loving only know about order and punishment,
makes him an unsocial person, weird, no moral conflict and remorse what so ever
or even affraid of punishment.
In term of the laws, person like this maybe
called as a sosiopath. But let’s back for a moments, what makes him becoming
what he is, are because of the environment who raise him and give no attention
at all to the poor soul. Even the priest from the parrist while he was still a
baby, reject him and put this baby under the care-taker of selfish and ignoren
woman.
What makes this stories so different than others, the author put
Grenouille as a ‘special-person’ – his ability to sense and smells even divided
into different category, was an unique gift since he was born. You can called a
gifted boy, but misfortune not to be recognize but others. Can you imagine if
Beethoven ability never been known or showed to peoples, or even no Annie
Sullivan near Hellen Keller, to teach and love her so she can learn the way
normal living in peoples ?? Well, maybe I’m over dramatic the situation, but my
point is someone past-life have bigger part on the future or path he / she
become.
[ source ] |
Süskind also
makes the readers as an audience to seek the meaning being ‘human’ as
Grenouille’s mind, with the scene when he plays part as a God (that’s stories like
a sharp-knife through the heart, people or us, I believe also often taking a
part, wishing to be God, especially on judging others), but if we read and also
listen carefully, Grenouille desire was to create something he feels amazing
and liberating, something that can move his feelings, and being unable
understanding the meaning of love, he never understood the concept in life.
Consequences, he still searching the desire on his whole life. After he finally
find what he believe to be the peak of the greatest invention of the world, he
try to giving back through the world, but that’s not giving some satisfication
on his mind. He finally reject his own work, sick what others responses, and
with the twisted ending, the author ends it.
Tentang Penulis :
[ source ] |
Patrick Süskind (26 Maret 1949), adalah seorang novelis serta penulis naskah asal Jerman. Belajar sejarah di Munich kemudian menjadi penulis di dunia
pertelevisian. Novelnya yang berjudul The Pigeon (Die Taube) rilis tahun 1988 kemudian diadaptasi menjadi
naskah panggung dan dipentaskan pertama kali di gedung Teater BAC London pada
Mei 1993. Naskah panggung lainnya yang berjudul Der Kontrabas (Bas Ganda)
dipentaskan di Munich pertama kalitahun 1981 dan sejak itu menjadi salah satu
karya yang paling sering dipentaskan di Jerman, Swiss, dan Austria. Novel Süskind
lain yang berjudul The Story of Mr.
Sommer (Die Geschichte Von Herr Sommer ) rilis tahun 1992, kemudian Three Stories and A reflection (Drei
Geschichten ) rilis pada tahun 1996, dan sebuah
kumpulan esai berjudul On Love and Death (2006).
Novel Das Parfum ini adalah novel pertamanya yang terjual lebih dari 15 juta
kopi.
[ source ] |
[ more about the
author, check on here | more about the book, check on here | more about the latest movies adaptation, check on here ]
Best Regards,
Ini buku thriller kedua yang kubaca, setelah 10 Anak Negro - Agatha Christie yang bikin aku merinding.
ReplyDeletepadahal blm nonton filmnya ya, penggambaran soal 'euforia' pesta kanibal bikin merinding ...
Deletebuku yg kudrop gara2 gak suka sama gaya bahasanya =_="
ReplyDeleteini cerita wali syetan, yang diinpirasi dari nabi Yakub membaui putra Nya Yusuf yang berjarak jauh. si Kodok ini kemampuan sense of language rendah
ReplyDelete