Judul Asli : KIM
Copyright © Rudyard Kipling
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Rini Nurul Badariah
Editor : Dhewiberta
Pewajah Sampul : Tyo
Cetakan I : Juni 2011 ; 454 hlm
[ source ] |
Saat melihat daftar nama para pemenang Nobel Prize untuk
menjadi proyek ‘Baca dan Posting Bersama BBI Bulan Oktober’ nama Rudyard
Kipling menjadi salah satu pilihan selain Pearl S. Buck dan Henryk
Sienkiewicz. Berdasarkan asas praduga bahwa tulisan Kipling yang identik dengan
‘Jungle Book’ maka diriku berasumsi novel ini pun juga tentang petualangan
bocah laki-laki layaknya Mogli. Ternyata dugaan ternyata benar-benar .....
Salah Besar !! Kim memang tokoh utama yang berwujud anak remaja, namun ini
bukanlah bacaan anak --- demikian kata pengantar yang diberikan oleh sang
penerjemah di halaman depan.
Dengan Peringatan Keras (tapi melalui bahasa halus dari mbak
Rini) pembaca hendaknya mempersiapkan diri untuk bukan sekedar membaca, karena
kisah ini membutuhkan pemahaman dan kesabaran dalam menuntaskan sebuah paragraf
ataupun satu halaman. Bukan saja ditulis dengan gaya bahasa serta kalimat yang ‘beranak-pinak’
(sekali lagi meminjam istilah yang digunakan mbak Rini), ciri khas penulisan
klasik yang panjang. Selain itu dilengkapi dengan tulisan bergaya prosa liris
(mungkin jika dijadikan sebuah sajak, pantun atau puisi akan lebih tepat),
benar-benar membuat diriku harus membaca ulang beberapa kalimat, sekedar
memahami apa arti sebenarnya (dan masih banyak yang tidak kumengerti hingga akhir
kisahnya).
[ source ] |
Kim adalah seorang bocah laki-laki yang sering terlihat di
antara gerombolan anak-anak gelandangan di kawasan India. Sekilas ia tampak tak
berbeda dengan bocah-bocah jalanan lainnya, berkulit gelap, berpakaian lusuh,
berbicara dengan bahasa serta dialek setempat. Namun ia sesungguhnya keturunan
kulit putih, yang miskin dari yang termiskin. Ayahnya Kimball O’Hara adalah
mantan serdadu dari resimen Irlandia, sedangkan ibunya wanita setempat yang
meninggal akibat kolera saat Kim baru berusia 3 tahun. Setelah menghabiskan
waktunya dengan mabuk dan menghisap candu, Kimball O’Hara akhirnya meninggal
sebagai pria miskin di negeri asing, meninggalkan Kim dalam pengurusan
orang-orang jalanan.
Kim adalah bocah yang tangguh dan cerdas. Ia mampu
menyesuaikan diri serta berhasil bertahan hidup dalam kemiskinan, menjalaninya
dengan riang dan memanfaatkan akal-muslihatnya, hingga memperoleh julukan ‘Sobat Cilik dari Pelosok Dunia’. Hingga
suatu hari, didepan Kuil tempat Kim berkumpul dengan teman-temannya, muncul
seorang pria aneh yang ingin memasuki Kuil Suci. Pria itu adalah seorang Lama –
pendeta dari Tibet yang sedang berziarah. Melalui petunjuk sang penjaga
sekaligus Kurator yang merawat benda-benda keramat di dalam kuil. Lama yang
bertujuan meninggalkan Roda Kebendaan dan berusaha melengkapi Roda Kehidupan,
memperoleh petunjuk bahwa cara terbaik untuk melaksanakan tujuannya adalah
menemukan Sungai Anak Panah – tempat dimana Air Terjun Kebijakan mengalir, dan
Kebebasan akan diterima saat ia berada di tempat itu.
[ source ] |
Kim yang penuh rasa ingin tahu, berhasil mendengarkan percakapan sang Lama dengan
Kurator. Ia tahu bahwa pendeta itu akan menelusuri India guna menemukan tempat legenda
Sungai Anak Panah. Keyakinan dan keteguhan beliau serta kepolosan dan kejujuran
sosok asing ini menggugah semangat Kim untuk mendampingi beliau dalam
perjalanan pencarian ‘harta kehidupan’.
Kim berhasil meyakinkan sang pendeta untuk mengangkat dirinya sebagai chela – murid beliau, apalagi dirinya
sangat mengenal budaya serta kebiasaan masyarakat India, tentunya akan
memudahkan perjalanan yang jauh dan tidak diketahui secara pasti keberadaannya.
Maka berangkatlah sang Lama dengan chela barunya, Kim, menempuh perjalanan darat dengan kendaraan,
hewan maupun berjalan kaki. Tanpa bekal khusus, segala kebutuhan sehari-hari
seperti makanan dan minuman mereka dapatkan dari derma orang-orang sekeliling, dengan
imbalan doa atau pembuatan jimat yang dipercaya sangat ampuh karena datangnya
dari sang Lama yang dianggap sebagai orang-suci. Kim terbukti sangat bermanfaat
karena ia memiliki kecerdikan serta keberanian dalam menghadapi berbagai
situasi yang tidak menyenangkan, hingga berbahaya. Pertemuan mereka dengan
Mahbub Ali – seorang pedagang kuda yang cukup berhasil, membawa mereka semua ke
dalam kancah petualangan yang melibatkan mata-mata, penyelundupan, konspirasi
dan rahasia negara yang akan memicu peperangan di India.
Conclusion :
[ source ] |
Rudyard Kipling is a classic author, notable by his works of
short-stories that shown "a versatile and luminous narrative gift" specially
on children literature. So I didn’t expect that his novel also written with the
same ‘language of prose and verse’ – it’s beautiful but pretty difficult to
digest or understandable as a complete story. Many paragraphs was built based
on lyrical prose, so it’s may not to be translate literally as full content.
But sometimes, in full page, the dialoque between more than three or four
person, becoming one-full-phrase. It’s up to readers to catch the moment or the
feeling between character, to understand it’s already change to another person.
It’s really exhausting to read, so don’t try understanding
each phrase. Just go with the flow, enjoy the whole story, especially this is a
stories about two people, a very young boy who later become a man, and a very
old Buddhiest Priest, who seek the meaning of life. The author also give us a
glimpse of what happening inside people’s mind. The setting is in India, country
with so many religion, social culture so rich with ancient believe of gods and
demonds, the gap so far between the rich and the poor (even there’s level of
the poor too), but yet they still life so happily, rejoice and embrace the blessing.
People of India so colourful compare with European people (in this stories it’s
between British and Russian), but what if this main character was a young
British boy that had been raise, feed and living the way peoples of India’s
culture ?? If you like novels with deep-thinking like Paulo Coelho, you may
even like Kipling much more, because he puts humors and beauty in each phrase,
each paragraphs. Every chapter even start with some epigraph, some of them
gonna makes beautiful and meaningful quotes.
[ source ] |
[ more about this books and all adaptation, just check on
here : wikipedia/Kim or Project Gutenberg/Kim
]
Tentang Penulis :
[ source ] |
Joseph Rudyard Kipling ( 30 Desember 1865 - 18 Januari 1936 ), adalah seorang penulis
cerita pendek, puisi dan novelis yang terkenal lewat kumpulan kisah dan puisi
tentang serdadu Inggris di India, serta kisah-kisah untuk anak-anak. Dilahirkan
di Bombay, India, tepatnya di ruangan Bombay Presidency di Kedutaan Inggris di
India, kemudian dibawa kembali oleh keluarga ke Inggris pada usia 5 tahun.
[ source ] |
Kipling lebih dikenal oleh khalayak umum lewat penulisan fiksi, diantaranya :
The Jungle Book ( short stories ; 1894 ), The Second Jungle Book ( short
stories ; 1895 ), Kim ( novel ; 1901 ), Just So Stories ( short stories ; 1902 ).
Hampir sebagian besar karyanya berupa kumpulan cerita pendek
atau puisi, seperti The Man Who Would Be King (1888), Mandalay (1890), Gunga Din (1890), The White Man’s Burden (1899)
dan If__ (1910), memiliki ciri khas tertentu, indah dan menarik para
pembacanya.
Karena itu beliau disebut sebagai seorang ‘inovator dalam seni
cerita pendek’, kisah untuk anak-anak mengangkat segi klasik pada genre
literatur ini, terlihat pada karya-karya terbaiknya yang menonjolkan seni
narasi yang tidak biasa namun mampu membangkitkan rasa tertarik dan kekaguman
pada para pembacanya.
[ source ] |
Kipling merupakan salah satu penulis populer di Inggris dalam
bidang prosa maupun kutipan ayat-ayat pada akhir abad 19 hingga awal abad 20.
Penulis ternama Henry James bahkan menyatakan : “Kipling adalah seseorang yang kukenal secara pribadi sebagai manusia genius
yang sempurna.” Hal ini bisa dibuktikan ketika beliau menerima penghargaan
Nobel Prize in Literature pada tahun 1907, sebagai penulis berbahasa Inggris
pertama dan peserta termuda yang pernah menerima penghargaan ini. Berbagai
penghargaan lain diberikan kepada beliau, termasuk pemanggilan khusus oleh
British Poet Laureateship untuk gelar ksatria, yang beliau tolak dengan
kerendahan hati.
Perjalanan hidupnya yang sebagian besar digunakan untuk mengunjungi
dan bermukim di Afrika Selatan , India, Amerika dan Inggris, membawa
keluarganya berpindah-pindah mengikuti pekerjaannya. Karena pergaulannya yang
luas di kalangan penulis, bahkan Sir Arthur Conan Doyle merupakan mentor-nya
dalam permainan golf --- juga membuat pandangan politiknya berubah seiring
dengan perkembangan dunia. Meski banyak mengenyam dunia yang bebas, namun
beliau sangat awas dan kritis jika menyangkut kebijakan pemerintahan Kerajaan
Inggris serta pengaruh Kerajaan Eropa Lama. Penulis George Orwell bahkan menyebutnya
sebagai ‘Nabi Pemerintahan Inggris’.
[ source ] |
Kegigihan beliau dalam dunia politik mengalami perubahan
ketika tragedi menimpa keluarganya. Putra sulungnya John 'Jack' Kipling, meninggal pada usia 18 tahun dalam
Perang Dunia I pada bulan September 1915. Rasa duka dan bersalah menghantui
Kipling karena ia yang mendorong serta mencarikan jalan untuk memudahkan
anaknya turut serta dalam peperangan. John telah berkali-kali ditolak oleh
pihak militer karena memiliki ‘cacat’ pada penglihatan (ia harus menggunakan
kacamata jika tidak maka tak mampu melihat dengan jelas), namun berkat koneksi
Kipling dengan Lord Roberts – komandan British Army dan Irish Guards. John
berangkat perang dengan semangat serta idealisme sebagai seorang patriot, dan
dalam kurun waktu 2 hari, ia tewas, mayatnya tak dapat ditemukan hingga pada
tahun 1992 baru dikeluarkan hasil identifikasi oleh pihak berwenang. Kepedihan
Kipling dituangkan dalam puisi berjudul ‘My Boy Jack’ (1916) yang diadaptasi
sebagai drama teater di tahun 2004, kemudian serial drama TV pada Agustus 2007
dibintangi oleh Daniel Radcliffe sebagai John ‘Jack’ Kipling.
~ Poems by Kipling ~Take up the White Man's burden—
Send forth the best ye breed—
Go, bind your sons to exile
To serve your captives' need;
To wait, in heavy harness,
On fluttered folk and wild—
Your new-caught sullen peoples,
Half devil and half child.
—The White Man's Burden
[ source ] |
Best Regards,
Maaf saya ngak baca review di atas soalnya ini masuk to read selanjutnya :p
ReplyDeleteTapi, sekilas ngintip2 bagus ceritanya. Asik
Bagus kok, karakter si KIM aq suka, cuman gaya penulisannya yang bikin dahi berkerut-kerut (baca beberapa kali baru mudeng)
Deletebaca Kipling bahasa Inggris susaaah banget mba =p hebat mba rini yang bisa nerjemahin dengan suksesnya =)
ReplyDeleteIya bener, aq sampai nanya sama beliau, ini masuk jenis prosa liris, jadi ya kudu sabar bacanya, apalagi aq bukan penggemar bahasa berbunga-bunga atau puitis begitu \(>,<)/ ... tapi karakter Kim ini beneran menyenangkan, lucu, dan bikin pengen usek-usek kepalanya deh.
DeleteWah, ternyata bacaan 'mikir' juga ya.. *masih bertengger di rak to-read*
ReplyDeleteBukan mikir berat tepatnya tetapi kesulitan mengikuti gaya penuturan sang penulis.
Deletemau baca Kiiimmm...
ReplyDeleteAyuk dibaca :D kan sudah berhasil menamatkan Just So Stories , nah coba yang ini
DeleteUdah lama pengen baca Kim tapi ngga dibaca2 juga.. Hiks..
ReplyDeleteayo ayo yang masih menimbun, dibaca bukunya *also self-reminder*
Deleteduh aku punya bukunya tapi begitu baca kalimat-kalimat mba maria, yang walaupun tipis tapi cukup sulit dicerna, rasanya jadi mikir-mikir lagi. Ini alurnya lambat ya mba?
ReplyDeleteAlurnya justru cepat, tidak terasa waktunya sudah bergulir beberapa hari-minggu-bulan. Yang bikin aq lama bacanya itu gaya penulisan yang tidak biasa padahal penerjemah sudah 'mengedit' sedemikian rupa supaya pembaca lebih nyaman, jadi tidak terbayangkan aslinya gimana :D
Deletesepertinya Kim ini menarik :)
ReplyDeletehadduuh semakin banyak buku bagus, bagaimana bagi waktu mbacanya ya :D