WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Friday, August 31, 2012

Books "THE END OF THE AFFAIR"



Books “AKHIR SATU CINTA”
Judul Asli : THE END OF THE AFFAIR
Copyright © 1951 by Graham Greene
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Mala Suhendra & Rosi L. Simamora
Desain & Ilustrasi cover : Dina Chandra
Cetakan II : September 2004 ; 376 hlm 

[ Periode 1945-1946 | London, Inggris ]
source ]
Kisah ini tentang seorang penulis bernama Maurice Bendrix, yang karirnya sedang menanjak pada masa Perang Dunia II di London, Inggris. Yang menjadi sorotan adalah ‘affair’ yang dilakukan oleh Bendrix dan Sarah Miles – istri Henry Miles, seorang Pegawai Sipil Pemerintahan Inggris. Henry Miles adalah sosok pria yang baik, karirnya di dunia pemerintahan semakin menanjak berkat dedikasinya yang tinggi kepada tugas. Henry sangat mencintai Sarah, dan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan dan permintaan Sarah, namun tanpa ia ketahui, Sarah tidak memperoleh apa yang diinginkan dari sang suami. 

Sarah Miles adalah wanita yang lumayan menarik, menikah dengan pria baik-baik, mapan, dan mandiri, mampu memberikan penghidupan yang layak baginya. Semula ia mengira itu semua sudah cukup membahagiakan dirinya, namun seiring dengan perjalanan waktu, Sarah senantiasa merasakan suatu ‘kehampaan’ dalam jiwanya. Perkenalannya dengan Maurice Bendrix yang karakternya bertolak belakang dengan Henry, membuat mereka terlibat hubungan asmara terlarang yang terus berlangsung sekian lamanya tanpa adanya kecurigaan dari sang suami, hingga terjadi sebuah peristiwa yang merubah segalanya. 

source ]
Maurice Bendrix adalah pria yang tak tenang, benaknya senantiasa bekerja mencari sesuatu, hatinya selalu gelisah akan ketidak-pastian. Ketika ia bertemu dengan Sarah dan terlibat selingkuh dengannya, pada mulanya ia merasakan suatu dorongan positif dalam hidupnya.  Tapi lama-kelamaan, dirinya merasa tak puas karena Sarah tak mau meninggalkan Henry untuk hidup bersamanya. Bendrix terobsesi untuk memiliki Sarah hanya untuk dirinya, memikirkan Sarah bisa menjalani hidup berbagi dengan orang lain selain dirinya, sering membangkitkan amarahnya. 

Di sisi lain Sarah merasa cintanya untuk Bendrix sudah lebih dari cukup. Namun dengan cara apapun, tampaknya hal itu tak mampu memuaskan Bendrix. Jika Bendrix menuntut bukti kesetiaannya dengan meninggalkan Henry, hal itu tak mampu Sarah lakukan, karena berarti ia harus menyakiti hati Henry. Sarah seringkali merasa sangat terpojok, apalagi saat intensitas hubungan dirinya dengan Bendrix semakin meningkat. Dan Maurice Bendrix adalah orang yang senantiasa berusaha keras mencapai apa yang diinginkannya. 

source ]
Kemudian pada suatu saat, Sarah pergi meninggalkan Bendrix. Ia tak pernah membalas panggilan surat maupun telepon, selalu tidak ada di tempat saat dikunjungi, Sarah menghilang dari kehidupan Bendrix. Maurice Bendrix patah hati, kemudian sedih, dan pada akhirnya kemarahannya akibat tindakan Sarah membuatnya berusaha keras dengan segala cara melupakan wanita itu. Hingga suatu hari di tengah hujan deras, ia bertemu dengan Henry Miles. Pertemuan keduanya mengungkap sesuatu akan keberadaan Sarah. Dan Bendrix mencurigai adanya pihak lain yang terlibat hubungan dengan Sarah, hingga ia meninggalkan dirinya. Dengan memperalat dan memanfaatkan keprihatinan Henry akan istrinya (yang ia curahkan kepada seseorang yang ia kira adalah sahabat keluarga), maka Bendrix menyewa detektif swasta untuk menguntit dan mencari rahasia Sarah. 

Maurice Bendrix dipenuhi dengan rasa penasaran, curiga serta kecemburuan. Ia berupaya melihat kelemahan pada Sarah demi menguatkan dirinya. Namun rasa cinta serta obsesi yang ada, muncul kembali menyeruak dari pikirannya yang terdalam. Dan ketika pada akhirnya ia memperoleh jawaban, alasan mengapa Sarah pergi meninggalkannya, kesadaran akan penderitaan yang dialami Sarah demi menyelamatkan jiwanya, justru muncul di saat yang tidak tepat ... saat semuanya sudah terlambat untuk meraih Sarah kembali ke dalam kehidupannya.

source ]
Kesan :
Sungguh sebuah bacaan yang lumayan melelahkan (padahal hanya sekitar 300 halaman), karena gaya penulisan Graham Greene yang sedikit berbeda, meloncat antara episode satu ke episode lain, penuturan akan pemikiran berupa narasi dari sudut pandang pertama kemudian meloncat pada pihak ketiga ... butuh waktu relatif lama, hampir sebulan penuh baru bisa ‘memaksakan diri’ menyelesaikannya. 

Dan setelah berusaha mencari tahu tentang latar belakang sang penulis, barulah diriku mampu merangkai suatu gambaran besar serta ‘meraba’ maksud serta tujuan penulis lewat kisah ini. Kisah hubungan asmara terlarang antara karakter Maurice Bendrix dan Sarah Miles, boleh dikatakan merupakan semi-otobiografi kehidupan sang penulis dengan wanita bernama Catherine Walston. Dan sebagai penganut ‘agnostic’ sebelum beliau menikah dengan Vivien Dayrell-Browning (yang kemudian menjadi Vivien Greene) yang merupakan pemeluk Katolik Konservatif, maka banyak dijumpai dalam kisah ini berbagai argumen serta pemahaman akan keberadaan Tuhan.

Yang cukup menarik saat karakter Sarah Miles yang berusaha mengisi kekosongan jiwa dengan berbagai cara, mulai dengan berhubungan dengan berbagai pria, menjalin affair serius, hingga nasib membawanya pada seorang pria berwajah cacat yang memperkenalkan dirinya akan keberadaan Tuhan. Namun jangan khawatir akan topik-topik religius, justru dialog-dialog yang terjadi menunjukkan berbagai ungkapan akan pola pikir yang mendasarkan diri pada logika semata, sedangkan masalah keyakinan, adalah sesuatu yang tidak mudah dipahami secara nalar atau logika.


“Pada diri sebagian orang, cinta adalah keinginan untuk memiliki, seperti keserakahan. Bagi yang lain, cinta adalah keinginan untuk menyerah, untuk kehilangan perasaan bertanggung jawab, keinginan untuk dikagumi. Kadang-kadang cinta hanya berupa keinginan untuk dapat berbicara, untuk melepaskan bebanmu kepada orang lain yang takkan pernah merasa bosan.”

“Dan kasih kepada Tuhan?” tanya Sarah. “Sama saja. Manusia menciptakan Tuhan menurut citranya sendiri, hingga sudah sepantasnya manusia mencintainya. Masih ingat akan cermin distorsi yang ada di rumah cermin di taman ria ? Manusia pun menciptakan cermin ajaib di mana dia akan melihat dirinya sendiri indah, berkuasa, adil dan bijaksana, sebagaimana pandangan mengenai dirinya sendiri. Lebih mudah mengenali dirinya dengan cara seperti ini dibandingkan melihat melalui cermin distorsi.”
[ from ‘The End of the Affair’ by Graham Greene | p. 203 ] 


Maurice Bendrix merupakan karakter yang sedikit banyak mampu menggambarkan pergulatan pemikiran yang dialami oleh sang penulis pribadi. Tema ketidaksetiaan serta pengkhianatan merupakan akar dari masa lalu penulis yang mengalami penyiksaan semasa kanak-kanak, hingga ia harus menjalani terapi akibat berbagai percobaan bunuh diri. Dan melalui kisah ini pula, tersirat bahwa meskipun Maurice Bendrix (notabene gambaran sang penulis) tidak ‘mencintai’ Tuhan sebagai umat-Nya yang setia...pada akhirnya melalui jalan yang pahit, beliau mulai menerima keberadaan Sang Pencipta, yang mampu memberi sekaligus meminta yang terbaik dari dalam diri manusia : Pengorbanan.

Tentang Penulis :
Henry Graham Greene ( 2 Oktober 1904 – 3 April 1991 ), adalah seorang penulis asal Inggris yang banyak menghasilkan naskah drama serta ulasan tentang literatur. Hasil karyanya banyak mengupas tentang moral dan pandangan politik dunia modern, dan beliau terkenal akan kemampuannya menggabungkan topik serius dalam literature dengan penyajian yang dipahami dan disukai masyarakat umum. 

source ]
Meskipun beliau menolak dengan keras penggambaran dirinya sebagai ‘novelis Roman Katolik’ dan lebih suka disebut sebagai novelis yang memeluk agama Katolik, tema tentang ajaran Katolik banyak dijumpai sebagai topik dalam novel-novelnya yang terkenal, seperti : ‘Brighton Rock’ ; ‘The Power and the Glory’ ; ‘The Heart of the Matter’ ; dan ‘The end of the Affair.’ Sedangkan novel-novel lainnya seperti ‘The Confidential Agent’ ; ‘The Third man’ ;’The Quit American’ ; ‘Our Man in Havana’ ; dan ‘The Human Factor’  lebih condong pada topik politik internasional dan kegiatan spionase.  

source ]
Beliau di-diagnosa menderita bipolar disorder, yang mempengaruhi kehidupan pribadinya maupun karya-karyanya. Namun demikian beliau dikenal sebagai salah satu penulis yang karya-karyanya banyak diadaptasi ke layar lebar maupun serial TV. Intenet Movie Database (IMD) mencatat ada sekitar 66 judul yang dibuat berdasarkan karya-karya beliau sepanjang tahun 1934 – 2010, bahkan beberapa judul yang sama, diadaptasi lebih dari sekali selama periode tersebut. 

'The End of The Affair' telah diadaptasi ke layar lebar pada tahun 1955, dibintangi oleh Deborah Kerr ( Sarah Miles), Van Johnson (Maurice Bendrix), dan Peter Cushing (Henry Miles). Kemudian pada tahun 1999 kembali dibuat dibintangi Julianne Moore (Sarah Miles), Ralph Fiennes (Maurice Bendrix) dan Stephen Rea (Henry Miles), dan aktris Julianne Moore memperoleh nominasi Aktris Terbaik Academy Award atas perannya.   

"EVENT POSTING BERSAMA BBI AGUSTUS 2012 tema List 1001 Book to read Before Die"

Best Regards, 

5 comments :

  1. kyaaaa....The End of The Affair. Salah satu film favoritku. Jadi pengen nonton ulang. Mba Maria dah nonton kah?
    Ceritanya sama seperti yang dibuku?
    Jaid pengen coba baca :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha ... blm nonton :( agak ragu-ragu sama RP alias Lord Voldemort hehe 'man without expression'

      Delete
  2. apa karena topik religius-nya itu yg membuat ini masuk dalam list 1001?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan religi sebenarnya, tapi lebih kepada perdebatan antara nalar dan keyakinan, sama seperti pergulatan yang dialami oleh sang penulis sendiri.

      Delete
  3. eh ini tentang perselingkuhan? emm.. udah nemu dua buku di list 1001 yang isinya ttg perselingkuhan. -___-

    ReplyDelete