WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Showing posts with label Bentang Pustaka. Show all posts
Showing posts with label Bentang Pustaka. Show all posts

Thursday, October 22, 2015

Books "BRAVE NEW WORLD"

Judul Asli : BRAVE NEW WORLD
Copyright © Aldous Huxley
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Nin Bakdi Soemanto
Editor : Tia Setiadi & Ika Yuliana K.
Proofreader : Fitriana STP
Layout : Arya Zendi
Desain sampul : Andreas Kusumahadi
Cetakan I : Juli 2015 ; 268 hlm ; ISBN 978-602-291-087-9
Harga Normal : Rp. 59.000,-
Rate : 4 of 5

Kisah ini dimulai pada tahun 632 AF (After Ford), dimana dunia beserta alam semesta telah mengalami ‘kebangkitan’ serta revolusi besar. Kini di dalam kuasa Kontrolir Dunia, sebuah masyarakat yang ideal telah terbentuk, di mana ketiadaan penyakit, rasa benci, takut atau penderitaan dihapuskan. Semua pihak yang terlibat, mengikuti sistem yang berlaku karena hal itu menjamin kebahagiaan, ketenangan, perdamaian dan tentu saja penerimaan akan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Bahkan kematian bukanlah sesuatu yang menyedihkan, karena jika tiba waktunya, hal tersebut telah diatur tanpa harus menyusahkan keluarga, kerabat atau kenalan. Sebagaimana kematian telah diatur dengan rapi, demikian juga dengan kelahiran, penciptaan jenis tertentu yang sesuai dengan tuntutan populasi, adanya kasta-kasta yang berbeda demi memudahkan proses pemerintahan, semuanya berjalan dengan mulus dan diterima tanpa ada konflik atau perbedaan pendapat. Semuanya berjalan sesuai harapan dan rencana jangka panjang demi masa depan umat manusia. Setidaknya, itu yang terjadi di awal kisah Brave New World ...

Monday, April 22, 2013

Books "THE PRAGUE CEMETERY"



Judul Buku : THE PRAGUE CEMETERY
By Umberto Eco
Copyright © RCS Libri S.p.A. – Milano Bompiani 2010
Penerbit :  Bentang Pustaka
Alih Bahasa : Nin Bakdi Soemanto
Editor : Mahfud Ikhwan
Desain Sampul : Andreas Kusumahadi
Cetakan I : Februari 2013 ; 616 hlm  

Pernahkah Anda membayangkan perjalanan sebuah kisah sejarah yang merubah tatanan kehidupan manusia melalui berbagai perombakan serta serangkaian peristiwa yang menngerikan ? Pernahkah Anda terpikir atau memiliki rasa ingin tahu akan kebenaran di balik kisah serta aneka peristiwa yang telah terjadi di masa silam ? Karena berbicara tentang sejarah mau tak mau kita akan mengungkit sesuatu yang telah terjadi, puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Berbekal dari rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari fakta serta kebenaran akan tindakan-tindakan yang berkaitan denga pembantaian dan pembunuhan inilah, diriku mencoba membuka ‘pembelajaran’ yang diberikan oleh sang penulis yang terkenal akan penulisan dengan bahasa yang indah sekaligus cukup ‘membingungkan’. Sejarah tentunya lebih baik dikenang akan hal-hal yang dianggap baik, indah dan menarik. Namun kebenaran acapkali harus berhubungan dengan pemaparan sifat-sifat manusia dari sudut pikiran terkelam. Satu jawaban pasti, sejarah takkan akan lepas dari kaitan peperangan. Dan inilah sumber ide awal yang membuat sang penulis membuat kisah yang sangat unik, sebuah konspirasi yang merubah tatanan dunia.

Friday, February 8, 2013

Books "OLIVER TWIST"



Judul Asli : OLIVER TWIST
Copyright © by Charles Dickens
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Reni Indardini
Editor : Nunung, Dyna, Ika
Desain Sampul : Tyo
Ilustrasi Isi : Wilsa Pratiwi
Cetakan II : Agustus 2011 ; 578 hlm
[ Review in Indonesia & English ]

Pernahkah Anda berpikir bagaimana seandainya kita dapat memilih dilahirkan pada suatu kehidupan tertentu dan orang tua pilihan? Tentunya masing-masing memiliki Impian serta keinginan yang berbeda-beda. Namun satu hal yang pasti, tidak seorang pun yang mau dilahirkan dalam kondisi buruk, miskin, dan terlunta-lunta. Nah demikian pula bocah yang bernama Oliver Twist. Ia dilahirkan di sebuah penampungan bagi kaum papa di sudut kota kecil di Inggris, tanpa diketahui siapa ayahnya apalagi kerabat atau keluarganya, semenjak kematian sang ibu setelah melahirkan dirinya. Diberi nama oleh Pengurus Panti, dimasukan dalam jajaran daftar nama anak-anak yang tak diketahui asal-usulnya. Tanpa masa lalu, tanpa masa depan, hanya bertugas untuk bekerja sebagai budak bagi yayasan penampungan, hingga tiba waktunya bagi Oliver untuk ‘dijual’ pada harga yang pantas.

[ source ]
Perlakuan kejam, kelaparan, serta siksaan serta deraan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang Oliver jalani. Meski demikian, ia memiliki jiwa serta kekuatan pikiran, untuk bukan hanya bertahan tetapi berusaha untuk mencari jalan keluar dari himbitan yang menyesakkan hatinya. Perjalanan kehidupan Oliver penuh dengan warna-warni. Di satu sisi, dengan perlakuan kasar bahkan nyaris keji, entah bagaimana ia masih menyimpan sebuah ‘kemurnian jiwa’ di sudut terjauh di dalam hatinya. Kebaikan hati yang sangat jarang ia temui, mampu memberikan kekuatan tersendiri, meski sangat kecil dan lemah, tapi mampu menyalakan semangat hidup yang nyaris padam dalam dirinya.
“Kita akan bertemu setelah aku mati, tapi tidak sebelumnya. Aku tahu dokter pasti benar, Oliver, sebab aku memimpikan Surga, Malaikat, dan wajah-wajah ramah yang tak pernah kulihat saat aku terjaga. Kecup aku,” kata anak itu sembari memanjat gerbang rendah dan mengalungkan lengan kecilnya yang kurus pucat ke leher Oliver. “Selamat jalan, Sobat! Tuhan memberkatimu.”
[ ~ last conversation between Little Dick to Oliver Twist ~ | p. 69 ]
[ source ]
Oliver Twist dalam pelarian !!! Ia menempuh perjalanan sulit dan jauh dalam kondisi mengenaskan, hingga mencapai kota London, Inggris, hanya berbekal harapan dalam hatinya. Ketika sebuah uluran serta tawaran akan kehidupan yang lebih menyenangkan datang dari sosok bocah asing di kota yang penuh dengan hiruk-pikuk serta ketidak-acuhan terhadap nasib bocah terlunta-lunta bagai gelandangan, maka Oliver menerima tanpa berpikir panjang. Dan dimulai perkenalannya dengan sosok bernama Fagin – pria tua aneh yang mengelola kediaman yang berisikan bocah-bocah dari berbagai macam latar belakang. Kehidupan yang ditawarkan sangat menarik, bisa makan dengan enak, bisa tidur dengan nyaman di atas pembaringan yang empuk (jauh lebih bagus daripada tempat tidur yang selama ini ditempati oleh Oliver), dan teman-teman baru yang menarik. 

[ source ]
Oliver terjerat dalam pesona serta daya tarik Fagin dan sahabat barunya : Jack Dawkins atau yang dikenal dengan julukan ‘The Artful Dodger’ – hingga suatu hari ia mampu melihat kenyataan apa sebenarnya yang mereka lakukan sebagai mata pencaharian. Dan ketika kesadaran mulai terkuak di benaknya, segala sesuatunya telah terlambat. Oliver terjebak dalam situasi yang sulit sekaligus berbahaya, ia bukan saja pelarian namun tersangka pelaku tindak pidana (yang sebenarnya tidak ia lakukan). Bagaimana Oliver mampu mengelak dari kejamnya dunia terhadap sosok bocah tanpa asal-usul, senantiasa dicurigai dan dijatuhi ‘vonis’ negatif oleh masyarakat umum ? Bagaimana ia mampu menjaga kejujuran serta keteguhan hatinya saat derita serta cobaan silih berganti terjadi pada dirinya ?

[ source ]
Kisah ini cukup menyentuh sekaligus membawa diriku terhanyut dalam petualangan menegangkan sekaligus mengerikan silih berganti. Sebuah kisah klasik yang dikenal karya penulis ternama, yang sayangnya baru kukenal lebih dalam saat membaca kisah ini untuk pertama kalinya. Perkenalanku dengan kisah ini dimulai dari adaptasi mini-seri karya BBC yang sudah dikenal sebagai produsen adaptasi karya-karya klasik ternama, terutama karya Charles Dickens. Entah apakah memang sengaja adaptasi tersebut dibuat dengan tema serta alur kisah yang lebih ‘menyenangkan’ – kesan yang kudapat tidak terlalu mendalam, sangat berbeda setelah diriku selesai membaca buku ini. Dalam buku ini penggambaran karakter serta sifat manusia dari sudut pandang yang paling buruk dan keji, mampu menimbulkan kengerian serta membangkitkan imajinasi-ku akan karakter-karakter unik dari dunia kegelapan – suatu hal yang benar-benar tidak direkomendasikan sebagai bacaan anak-anak.

[ source ]
Berbeda dengan karya tulis (novel) pada masa tersebut, Dickens mampu meramu kombinasi antara drama dengan thriller serta dunia supranatural – sesuatu yang sedikit janggal, dan anehnya justru memberikan ‘kehidupan’ tersendiri bagi karakter-karakter tertentu. Lewat kisah ini, sebuah dunia yang tak pernah dikenal oleh pandangan umum (atau sengaja tak dipedulikan oleh kalangan berada) , kisah kehidupan masyarakat terbuang, tentang kebobrokan mental, keserakahan, kekejian serta perilaku menyimpang, semua hal yang disembunyikan dari sudut terkelam manusia...dijabarkan dengan fasih melalui ‘pandangan’ bocah bernama Oliver Twist. Bocah ini meski dihajar dengan deraan serta siksaan yang mampu merubah sudut pandang hidup seseorang, justru mampu menunjukkan sedikit ‘sinar’ tentang kasih sayang serta sisi lain dari kehidupan terburuk yang dialami oleh manusia. Dan ini sebuah awal yang bagus, yang membuatku semakin penasaran dengan karya-karya Dickens yang lain (^_^).

My Random Though :
[ source ]
I actually finished reading this book on January when the Classics Readathon start. As my first Dickens’ book (yeah, quilty as charge, how can I join Classics Club when never know or read some of his books), I found my self starting ‘really-like’ his works. My imagination and unreasonable reluctant to read some of Dickens, ‘cause afraid not to understood nor even like it, well now had erase from my ‘head’ and Dickens are listed on my reading schedule. Then my fellow Dickensian got this special event in Celebrating the 201st year Dickens Birthday’s on February 7th 2013, it’s a perfect time to do another Dickens starting with Oliver Twist !!!

My first reaction after finished reading it, there’s so many different perspective between the movie adaptation and the book. I found the original story are not ‘so sweet’ as the describesion on the movies...I can say this story are not meant to be children’s literature, at least not for young readers, more appropriate for teenager and adult. But the good news is, this book also give so many inside and deep though on how people with so many differensies on their religion, belief, wealthy and poor, abandon and treated well, all of them finally got the same things in this cruel and hard life. Everyone got the choice to decide whether you gonna do the right things or you just ignore and give an excuse to blame others while doing the wrong things in your own life. It’s a very simple themes, simple story, but yet give a beautiful-feeling after reading it.  

“Oliver Twist” are include in my RC on :
1st book in Dickens Literature’s and Celebrating 201th Dickens
5th book in Children’s Literature RC 2013
7th book in 2013 TBR Pile
39th book in The Classics Club

[ more about this author, books and related topic, check on here : Charles Dickens | Oliver Twist | Movies Adaptation (2005) ]
 
Best Regards,

Wednesday, October 31, 2012

Books "KIM"



Judul Asli : KIM
Copyright © Rudyard Kipling
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Rini Nurul Badariah
Editor : Dhewiberta
Pewajah Sampul : Tyo
Cetakan I : Juni 2011 ; 454 hlm 

[ source ]
Saat melihat daftar nama para pemenang Nobel Prize untuk menjadi proyek ‘Baca dan Posting Bersama BBI Bulan Oktober’ nama Rudyard Kipling menjadi salah satu pilihan selain Pearl S. Buck dan Henryk Sienkiewicz. Berdasarkan asas praduga bahwa tulisan Kipling yang identik dengan ‘Jungle Book’ maka diriku berasumsi novel ini pun juga tentang petualangan bocah laki-laki layaknya Mogli. Ternyata dugaan ternyata benar-benar ..... Salah Besar !! Kim memang tokoh utama yang berwujud anak remaja, namun ini bukanlah bacaan anak --- demikian kata pengantar yang diberikan oleh sang penerjemah di halaman depan. 

Dengan Peringatan Keras (tapi melalui bahasa halus dari mbak Rini) pembaca hendaknya mempersiapkan diri untuk bukan sekedar membaca, karena kisah ini membutuhkan pemahaman dan kesabaran dalam menuntaskan sebuah paragraf ataupun satu halaman. Bukan saja ditulis dengan gaya bahasa serta kalimat yang ‘beranak-pinak’ (sekali lagi meminjam istilah yang digunakan mbak Rini), ciri khas penulisan klasik yang panjang. Selain itu dilengkapi dengan tulisan bergaya prosa liris (mungkin jika dijadikan sebuah sajak, pantun atau puisi akan lebih tepat), benar-benar membuat diriku harus membaca ulang beberapa kalimat, sekedar memahami apa arti sebenarnya (dan masih banyak yang tidak kumengerti hingga akhir kisahnya).

[ source ]
Kim adalah seorang bocah laki-laki yang sering terlihat di antara gerombolan anak-anak gelandangan di kawasan India. Sekilas ia tampak tak berbeda dengan bocah-bocah jalanan lainnya, berkulit gelap, berpakaian lusuh, berbicara dengan bahasa serta dialek setempat. Namun ia sesungguhnya keturunan kulit putih, yang miskin dari yang termiskin. Ayahnya Kimball O’Hara adalah mantan serdadu dari resimen Irlandia, sedangkan ibunya wanita setempat yang meninggal akibat kolera saat Kim baru berusia 3 tahun. Setelah menghabiskan waktunya dengan mabuk dan menghisap candu, Kimball O’Hara akhirnya meninggal sebagai pria miskin di negeri asing, meninggalkan Kim dalam pengurusan orang-orang jalanan. 

Kim adalah bocah yang tangguh dan cerdas. Ia mampu menyesuaikan diri serta berhasil bertahan hidup dalam kemiskinan, menjalaninya dengan riang dan memanfaatkan akal-muslihatnya, hingga memperoleh julukan ‘Sobat Cilik dari Pelosok Dunia’. Hingga suatu hari, didepan Kuil tempat Kim berkumpul dengan teman-temannya, muncul seorang pria aneh yang ingin memasuki Kuil Suci. Pria itu adalah seorang Lama – pendeta dari Tibet yang sedang berziarah. Melalui petunjuk sang penjaga sekaligus Kurator yang merawat benda-benda keramat di dalam kuil. Lama yang bertujuan meninggalkan Roda Kebendaan dan berusaha melengkapi Roda Kehidupan, memperoleh petunjuk bahwa cara terbaik untuk melaksanakan tujuannya adalah menemukan Sungai Anak Panah – tempat dimana Air Terjun Kebijakan mengalir, dan Kebebasan akan diterima saat ia berada di tempat itu.

[ source ]
Kim yang penuh rasa ingin tahu, berhasil mendengarkan percakapan sang Lama dengan Kurator. Ia tahu bahwa pendeta itu akan menelusuri India guna menemukan tempat legenda Sungai Anak Panah. Keyakinan dan keteguhan beliau serta kepolosan dan kejujuran sosok asing ini menggugah semangat Kim untuk mendampingi beliau dalam perjalanan pencarian ‘harta kehidupan’. Kim berhasil meyakinkan sang pendeta untuk mengangkat dirinya sebagai chela – murid beliau, apalagi dirinya sangat mengenal budaya serta kebiasaan masyarakat India, tentunya akan memudahkan perjalanan yang jauh dan tidak diketahui secara pasti keberadaannya. 

Maka berangkatlah sang Lama dengan chela barunya, Kim, menempuh perjalanan darat dengan kendaraan, hewan maupun berjalan kaki. Tanpa bekal khusus, segala kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman mereka dapatkan dari derma orang-orang sekeliling, dengan imbalan doa atau pembuatan jimat yang dipercaya sangat ampuh karena datangnya dari sang Lama yang dianggap sebagai orang-suci. Kim terbukti sangat bermanfaat karena ia memiliki kecerdikan serta keberanian dalam menghadapi berbagai situasi yang tidak menyenangkan, hingga berbahaya. Pertemuan mereka dengan Mahbub Ali – seorang pedagang kuda yang cukup berhasil, membawa mereka semua ke dalam kancah petualangan yang melibatkan mata-mata, penyelundupan, konspirasi dan rahasia negara yang akan memicu peperangan di India. 

Conclusion :
[ source ]
Rudyard Kipling is a classic author, notable by his works of short-stories that shown "a versatile and luminous narrative gift" specially on children literature. So I didn’t expect that his novel also written with the same ‘language of prose and verse’ – it’s beautiful but pretty difficult to digest or understandable as a complete story. Many paragraphs was built based on lyrical prose, so it’s may not to be translate literally as full content. But sometimes, in full page, the dialoque between more than three or four person, becoming one-full-phrase. It’s up to readers to catch the moment or the feeling between character, to understand it’s already change to another person. 

It’s really exhausting to read, so don’t try understanding each phrase. Just go with the flow, enjoy the whole story, especially this is a stories about two people, a very young boy who later become a man, and a very old Buddhiest Priest, who seek the meaning of life. The author also give us a glimpse of what happening inside people’s mind. The setting is in India, country with so many religion, social culture so rich with ancient believe of gods and demonds, the gap so far between the rich and the poor (even there’s level of the poor too), but yet they still life so happily, rejoice and embrace the blessing. People of India so colourful compare with European people (in this stories it’s between British and Russian), but what if this main character was a young British boy that had been raise, feed and living the way peoples of India’s culture ?? If you like novels with deep-thinking like Paulo Coelho, you may even like Kipling much more, because he puts humors and beauty in each phrase, each paragraphs. Every chapter even start with some epigraph, some of them gonna makes beautiful and meaningful quotes.

[ source ]
[ more about this books and all adaptation, just check on here : wikipedia/Kim or Project Gutenberg/Kim  ]   

Tentang Penulis :
[ source ]
Joseph Rudyard Kipling ( 30 Desember 1865 -  18 Januari 1936 ), adalah seorang penulis cerita pendek, puisi dan novelis yang terkenal lewat kumpulan kisah dan puisi tentang serdadu Inggris di India, serta kisah-kisah untuk anak-anak. Dilahirkan di Bombay, India, tepatnya di ruangan Bombay Presidency di Kedutaan Inggris di India, kemudian dibawa kembali oleh keluarga ke Inggris pada usia 5 tahun. 

[ source ]
Kipling lebih dikenal oleh khalayak umum lewat penulisan fiksi, diantaranya : The Jungle Book ( short stories ; 1894 ), The Second Jungle Book ( short stories ; 1895 ), Kim ( novel ; 1901 ), Just So Stories ( short stories ;  1902 ). 

Hampir sebagian besar karyanya berupa kumpulan cerita pendek atau puisi, seperti  The Man Who Would Be King (1888), Mandalay (1890), Gunga Din (1890), The White Man’s Burden (1899) dan If__ (1910), memiliki ciri khas tertentu, indah dan menarik para pembacanya. 

Karena itu beliau disebut sebagai seorang ‘inovator dalam seni cerita pendek’, kisah untuk anak-anak mengangkat segi klasik pada genre literatur ini, terlihat pada karya-karya terbaiknya yang menonjolkan seni narasi yang tidak biasa namun mampu membangkitkan rasa tertarik dan kekaguman pada para pembacanya.  

[ source ]
Kipling merupakan salah satu penulis populer di Inggris dalam bidang prosa maupun kutipan ayat-ayat pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. Penulis ternama Henry James bahkan menyatakan : “Kipling adalah seseorang yang kukenal secara pribadi sebagai manusia genius yang sempurna.” Hal ini bisa dibuktikan ketika beliau menerima penghargaan Nobel Prize in Literature pada tahun 1907, sebagai penulis berbahasa Inggris pertama dan peserta termuda yang pernah menerima penghargaan ini. Berbagai penghargaan lain diberikan kepada beliau, termasuk pemanggilan khusus oleh British Poet Laureateship untuk gelar ksatria, yang beliau tolak dengan kerendahan hati.

Perjalanan hidupnya yang sebagian besar digunakan untuk mengunjungi dan bermukim di Afrika Selatan , India, Amerika dan Inggris, membawa keluarganya berpindah-pindah mengikuti pekerjaannya. Karena pergaulannya yang luas di kalangan penulis, bahkan Sir Arthur Conan Doyle merupakan mentor-nya dalam permainan golf --- juga membuat pandangan politiknya berubah seiring dengan perkembangan dunia. Meski banyak mengenyam dunia yang bebas, namun beliau sangat awas dan kritis jika menyangkut kebijakan pemerintahan Kerajaan Inggris serta pengaruh Kerajaan Eropa Lama. Penulis George Orwell bahkan menyebutnya sebagai ‘Nabi Pemerintahan Inggris’.  

[ source ]
Kegigihan beliau dalam dunia politik mengalami perubahan ketika tragedi menimpa keluarganya. Putra sulungnya  John 'Jack' Kipling, meninggal pada usia 18 tahun dalam Perang Dunia I pada bulan September 1915. Rasa duka dan bersalah menghantui Kipling karena ia yang mendorong serta mencarikan jalan untuk memudahkan anaknya turut serta dalam peperangan. John telah berkali-kali ditolak oleh pihak militer karena memiliki ‘cacat’ pada penglihatan (ia harus menggunakan kacamata jika tidak maka tak mampu melihat dengan jelas), namun berkat koneksi Kipling dengan Lord Roberts – komandan British Army dan Irish Guards. John berangkat perang dengan semangat serta idealisme sebagai seorang patriot, dan dalam kurun waktu 2 hari, ia tewas, mayatnya tak dapat ditemukan hingga pada tahun 1992 baru dikeluarkan hasil identifikasi oleh pihak berwenang. Kepedihan Kipling dituangkan dalam puisi berjudul ‘My Boy Jack’ (1916) yang diadaptasi sebagai drama teater di tahun 2004, kemudian serial drama TV pada Agustus 2007 dibintangi oleh Daniel Radcliffe sebagai John ‘Jack’ Kipling. 

~ Poems by Kipling ~
Take up the White Man's burden—
Send forth the best ye breed—
Go, bind your sons to exile
To serve your captives' need;
To wait, in heavy harness,
On fluttered folk and wild—
Your new-caught sullen peoples,
Half devil and half child.
The White Man's Burden
[ source ]
Info selengkapnya tentang beliau beserta karya-karyanya, silahkan kunjungi situs-situs berikut :

Best Regards, 

Monday, September 17, 2012

Books "THE ADVENTURES OF TOM SAWYER"



Judul Asli : THE ADVENTURES OF TOM SAWYER
Copyright © Mark Twain
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Nin Bakdi Soemanto
Editor : Dhewiberta
Ilustrasi Isi : Enjhel
Cover by Kuswanto
Cetakan I : April 2011 ; 356 hlm 

[ source ]
Thomas ‘Tom’Sawyer – bocah lincah yang tak pernah bisa diam karena benaknya selalu aktif, berisi berbagai imajinasi. Ia tinggal bersama dengan Aunt Polly, beserta Sidney (adik tirinya yang selalu bermusuhan karena sifat mereka yang bertolak belakang) dan Mary (yang baik hati, lembut dan tegas) setelah kedua orang tuanya tiada. Tingkah laku Tom selalu membuat Aunt Polly jengkel dan kesal, namun diam-diam ia merupakan kesayangan beliau karena ‘kelincahan’ dan ‘kenakalannya’.

Simak saja bagaimana Tom berhasil menghindari hukuman mengecat pagar dari Aunt Polly, dengan ‘mengakali’ anak-anak lain sehingga akhirnya mereka semua secara bergantian mengecat, sedangkan Tom duduk ongkang-ongkang kaki. Atau bagaimana ia bisa terpilih menerima hadiah Kitab Suci sebagai tanda kerajinan dan ketekunan mempelajari dan menghafal setiap ayat-ayat didalamnya (percayalah bahwa Tom tak mungkin bisa bertahan menghafal satu ayat, semuanya ia dapatkan dengan cerdik sekaligus agak licik, memperdaya anak-anak lain). 

[ source ]
Tom tidak suka duduk diam dan manis di rumah atau disekolah. Ia lebih senang bermain dan menjelajahi dunia luar (yang dimaksud adalah masuk ke hutan, rawa-rawa, rumah kosong, serta pemakaman di wilayah itu). Selain sahabatnya John Harker, Tom suka sekali bertualang dengan Huckleyberry Finn – seorang anak ‘gelandangan’ alias tidak memiliki tempat tinggal tetap, yang tinggal berdua dengan ayah yang pemabuk berat dan suka memukul – membuat Huckleyberry Finn lebih suka hidup seorang diri. Bersama-sama mereka paling suka bermain menjadi perompak atau bajak laut yang sedang mencari harta karun terpendam. 

Dan karena kesukaan mereka menyusup di tempat-tempat yang aneh inilah, membawa Tom dan Huckleyberry pada suatu petualangan yang akan merubah kehidupan mereka. Dimulai saat mereka berada di pemakaman menjelang tengah malam (dengan membawa tubuh kucing mati yang akan dimantrai guan menyembuhkan penyakit, haha). Ternyata di pemakaman tanpa sengaja mereka melihat gerombolan pencuri makam (pada masa itu sering terjadi orang yang dimakamkan dikubur bersama dengan harta bendanya), yang terdiri dari Muff Potter – pemabuk kambuhan, Injun Joe – peranakan Indian yang mengerikan serta Dokter Robinson. Kemudian terjadi perkelahian antar mereka bertiga yang mengakibatkan Dokter Robinson tewas, tertikam pisau di dadanya.

[ source ]
Tiada yang mengetahui persis bagaimana kejadian tersebut, hingga keesokan paginya penduduk desa gempar menemukan mayat sang dokter di pemakaman. Tertuduh utama adalah Muff Potter yang diketahui memiliki pisau yang menancap didada mayat itu. Hanya Tom dan Huck yang mengetahui kebenaran kisahnya, bahwa Injun Joe yang membunuh Dokter Robinson dan memperdaya Muff yang pingsan saat kejadian. Masyarakat langsung mengajukan Muff Potter ke persidangan sebagai tersangka, Injun Joe bebas  bahkan turut mendukung penghujatan terhadap Mutt. Tom dan Huck tersiksa akan pengetahuan mengerikan itu, namun mereka tak memiliki keberanian untuk mengungkap kebenaran. Karena Injun Joe adalah seorang pendendam, jika ia tahu bahwa kedua anak itu adalah saksi, ia tak akan ragu-ragu melenyapkan mereka.

Kisah ini sangat menarik sekaligus menghibur dengan kenakalan Tom, bagaimana ia dengan cerdik bisa lolos dari berbagai hukuman. Namun jangan salah duga bahwa ia adalah anak yang tak terdidik, dalam hatinya Tom adalah adalah baik hanya memiliki imajinasi tinggi, yang tak akan cocok dengan segala peraturan dan norma-norma yang kaku pada jaman itu. Mark Twain mampu memberikan ‘sindiran’ akan kehidupan orang-orang yang dianggap terhormat namun ternyata sedikit hipokrit dengan hal-hal yang berbau kebenaran. Karena pada saat itu kebenaran dan kebaikan selalu diukur berdasarkan kepatuhan dan disiplin tinggi yang otomatis sedikit membosankan bagi jiwa-jiwa bebas seperti Tom dan Huck. 

[ source ]
Penulis juga menyinggung tentang pendidikan pada jaman itu, dimana guru adalah sosok yang terhormat, setiap ucapan dan perintahnya wajib diikuti, namun tak sedikit dari para pendidik yang justru bertindak semena-mena terhadap murid-muridnya. Pandangan  serupa juga terlihat dalam karya-karya penulis seperti Road Dahl dan Astrid Lindgren lewat karyanya Si Badung Emil. Kelebihan dari Mark Twain adalah mampu meramu suatu kisah anak dengan petualangan serta pembelajaran yang bukan saja cocok sebagai bacaan anak-anak, tetapi juga untuk orang-orang dewasa. 

Maka kisah ini memang tepat dikategorikan sebagai sebuah novel klasik, karena kompleknya isu-isu yang diangkat. Mulai dari situasi sosial, pendidikan, rasialis, dan budaya setempat yang digambarkan dengan detil. Yang jelas, diriku mampu terbahak-bahak membaca bagaimana Tom dan John Harker asyik bermain dengan kutu alih-alih mendengarkan pelajaran. Atau bagaimana Tom melepaskan kumbang yang menjadi sasaran permaina seekor anjing ditengah-tengah kotbah pendeta yang serius (^_^) ... terlepas dari beberapa bagian terjemahan yang terasa janggal disana –sini, kisah ini tetap memberikan suatu masukan serta hiburan dalam satu paket.  

Tentang Penulis :
Mark Twain (30 Nopember 1835 –  21 April 1910) adalah nama pena Samuel Langhorne Clemens. Tumbuh besar di Hannibal, Missouri, tempat kelahirannya ini menjadi seting pada novel The Adventures of Huckleyberrry Finn dan The Adventures of Tom Sawyer. Di tempat itu dia pernah menjalani karier sebagai tukang cetak di sebuah percetakan, juga pengemudi kapal di Sungai Mississipi. Anak keenam dari tujuh bersaudara ini sempat pula tertarik untuk terjun di bidang pertambangan. Sayang ia gagal sehingga memutuskan untuk menggeluti bidang jurnalistik. 

[ source ]
Pada awal karier jurnalistiknya, Twain menulis beberapa kisah lucu, salah satunya adalah The Celebrated Jumping Frog of Calaveras Count, yang menarik perhatian banyak orang. Bahkan karya tulisnya berupa buku-buku catatan perjalanan, mendapat tempat tersendiri bagi para penggemarnya. Pada titik inilah beliau menemukan panggilan hidupnya untuk menulis.

Setelah kematian putra pertamanya, beliau membawa istrinya, Olivia Langdon untuk pindah ke Hartford Connecticut. Di tempat itu, Mark Twain banyak menuliskan karya-karya besarnya seperti The Adventures of Tom Sawyer (1876), The Prince and The Pauper (1881), Life on the Mississipi (1883), The Adventures of Huckleyberrry Finn (1884), dan A Connecticut Yankee in King Arthur’s Court (1889).


[ source ]
Kisah petualangan Tom Sawyer ini bukan saja merupakan karya classic literature tetapi termasuk dalam salah satu genre penulisan novel bad boys – dan telah diadaptasi dalam berbagai bidang, mulai dari drama, serial TV, film layar lebar, musikal, balet, bahkan ikon-ikon tertentu seperti Google yang pernah menampilkan lewat google-doodle. 

Best Regards,