READ A LONG “GONE WITH THE WIND”
by Margaret Mitchell
[ source ] |
Judul Asli : GONE WITH THE WIND
By Margareth Mitchell
Copyright © 1936 by The Macmillan Company
Copyright renewed © 1964 by
Stephens Mitchell and Trust Company of Georgia as Executors of Margaret Mitchell
Marsh
Copyright renewed © 1964 by
Stephens Mitchell
Cover illustration © 1939
Turner Entertainment Co.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Sutanty Lesmana
Sampul dikerjakan kembali oleh David
Cetakan II : Juni 2009 ; 1.124
hlm
Part V : Chapter XLVIII – LXIII | p. 923 – p. 1.124
Dalam bab sebelumnya, Scarlett menikah dengan Frank Kennedy –
tunangan Suellen, demi menyelamatkan Tara dari hutang negara dan ancaman
perampasan pihak Selatan. Kondisi Scarlett yang ‘merebut’ kekasih adiknya,
menjadi topik pembicaraan yang tak pernah ada habisnya di kalangan masyarakat
Atlanta. Namun Scarlett tak pernah mau ambil pusing dengan orang-orang yang
dianggap tak sepaham dengan dirinya. Ia bahkan berani mengambil tindakan berani
yang dianggap ‘tidak layak’ dengan membeli serta mengelola pabrik kayu (dengan
sokongan dana dari Rhett Butler). Kehidupan rumah tangga pasangan baru ini
bergerak ke arah yang berbeda, Frank yang kecewa dengan perlakuan Scarlett,
harus menelan kepahitan bahwa rumah tangga impiannya tak akan pernah terwujud
dengan sikap Scarlett yang keras kepala. Scarlett yang dihantui oleh bayangan
‘kemiskinan’ serta derita yang dialami selama pemulihan Tara, bekerja keras,
menggunakan segala cara (termasuk yang dianggap tidak lazim bagi kalangan
terhormat), semuanya demi terkumpulnya kekayaan yang menjadi Impian Scarlett.
Tindakan serta sikap keras kepala Scarlett, yang tak pernah mau mengindahkan
nasehat maupun saran orang lain, akhirnya berbuntut pada suatu peristiwa yang
nyaris merenggut kehormatan sekaligus nyawanya. Meski ia selamat, namun ada
harga yang harus dibayar, sebuah harga yang sangat mahal, yang menyebabkan
dirinya menjadi seorang janda untuk kedua kalinya.
[ source ] |
Tiada yang memahami Scarlett selain Rhett Butler, dan melihat
kondisi wanita yang selalu mengisi benaknya, Rhett memberikan suatu penawaran
khusus. Dan Scarlett akhirnya menerima lamaran Rhett Butler, dan pernikahan
mereka yang mengundang kontroversi
setiap penghuni di Atlanta, menyebabkan Rhett mengajak Scarlett untuk
‘mengungsi’ di New Orleans, bersenang-senang dan menikmati kenyamanan,
kemewahan yang mampu disediakan oleh Rhett. Scarlett berhasil membalaskan
dendam-nya, ia selalu teringat akan sumpahnya, bahwa takkan akan pernah lagi
kemiskinan mendera dirinya. Rhett yang bersungguh-sungguh hendak membahagiakan
Scarlett, memberikan kebebasan penuh untuk mempergunakan sumber kekayaan
dirinya, ia tak keberatan Scarlett tetap bekerja dan memperluas pabriknya.
Hanya satu syarat yang ia minta, jangan pernah sekali-kali dana yang ia berikan
digunakan untik kepentingan pribadi Ashley Wilkes, karena ia tahu Scarlett
telah membiayai Ashley semenjak ia kembali dari peperangan.
Dengan memanfaatkan sumber dana dari Rhett, Scarlett mulai
membentuk kembali citra dirinya, dan ia hanya mau bergaul dengan kalangan
tertentu. Bahkan setelah kembali ke Atlanta, ia membangun kediaman yang sangat
mewah bak sebuah hotel, dengan tujuan memamerkan keberhasilannya pada
orang-orang disekelilingnya. Berbagai sindiran serta gosip yang berputar pada
masyarakat, semakin menguatkan tekad Scarlett untuk membentuk ‘benteng’ bagi
dirinya dari orang-orang yang tak disukainya. Pada dasarnya, tiada satu pun
kalangan terhormat dari Selatan yang menyukai Scarlett, apalagi Rhett yang
masih dianggap sebagai kambing hitam. Jika bukan karena campur tangan Melanie
Wilkes, yang dengan berani mengecam siapa saja yang menghina, menggosipkan dan
memojokkan Scarlett, maka status dirinya takkan pernah ada di lingkup penghuni
Atlanta. Kedua pasangan Rhett yang acuh serta Scarlett yang tak mempedulikan
sekelilingnya selain kepuasan dirinya sendiri, menjadi pasangan terkaya namun
dikucilkan dari pergaulan kalangan terhormat.
[ source ] |
Ketika Scarlett hamil dan melahirkan seorang putri, sikap dan
perilaku Rhett Butler berubah 180 derajat. Berbeda dengan Scarlett yang
semenjak awal kehamilan sudah menegaskan bahwa memiliki anak bukanlah prioritas
dalam hidupnya. Putri mereka yang dijuluki Bonnie Blue menjadi kesayangan sang
ayah, dan dalam sekejap mampu menjinakkan hati para tetua dan penduduk Atlanta,
apalagi melihat sikap Rhett yang sangat memuja anaknya. Jika Scarlett masih
tidak disukai, maka sebaliknya, Rhett berusaha merubah sikap dan tingkah
lakunya yang dingin, acuh dan seenaknya, demi masa depan putrinya, agar ia menempati
status terhormat di kalangan sosial kaum terhormat. Alhasil kedua pasangan baru
: Rhett dan Bonnie Blue, menjadi kesayangan dan sahabat penduduk Atlanta. Rhett
mampu merubah pandangan masyarakat umum terhadap dirinya, sehingga secara
perlahan, ia diterima dan diundang dalam berbagai acara sosial. Semua ini Rhett
lakukan karena ia tahu Scarlett tak memperdulikan nasib anak-anaknya, terlihat
pada Wade (putra Scarlett dari Charles Hamilton) dan Ella (putri Scarlett dari
Frank Kennedy), yang turut menjadi korban, dikucilkan dari pergaulan sosial
masyarakat Atlanta.
Meski tampak tak memperdulikan kondisinya, dalam hati Scarlett
murka, karena dirinya harus ‘bergantung’ pada belas-kasih Melanie yang selalu
menggandeng dirinya dalam berbagai kegiatan, dan orang-orang yang tak menyukai
Scarlett, tak berani melawan secara langsung, karena mereka mengasihi Melanie
dan tak mau mengusik kemarahan wanita lembut yang mampu bertindak tegas.
Melihat Rhett juga mulai diterima oleh masyarakat, timbul rasa sakit dalam hatinya,
namun ia terlalu angkuh untuk mau mengakui apalagi meminta bantuan orang lain,
terutama kepada Melanie dan Rhett yang pasti terang-terangan menertawakan
dirinya. Satu-satunya yang dapat menghibur diri Scarlett adalah ia masih bisa
bertemu dan berhubungan secara tidak langsung dengan Ashley yang bekerja di
pabriknya. Kegiatan yang ia sembunyikan dari Rhett (yang sebenarnya sudah
diketahui oleh Rhett, namun memilih untuk berdiam diri sembari melihat sejauh
mana Scarlett berani bertindaj melanggar perjanjiaan mereka), rahasia antara
dirinya dan Ashley, akhirnya terkuak ketika mereka berdua dipergoki oleh India
Wilkes, Mrs. Elsing dan Archie – tunawisma yang diselamatkan oleh Melanie dan
menjadi penjaga setia wanita itu.
[ source ] |
Conclusion :
From a very young and single girl, she married and become a widow
only for a couple month, then she seduce her sister’s fiancee to marrying her
instead, just for the wrong reason. Its gonna be the right choice if only she
realize what the meaning of true marriage. But then she changing the marriage
into another ‘contract’ for the purpose of her way to become rich and famous.
She indeed become famous but not for the good ways, and become rich-people ...
well its far beyond her dreams. As an stubborn, hard-headache and ambitious
woman, she determine to seek anything, any ways that ca lead her for reaching
the goal of her life.
Despite all the
negative characteristic on Scarlett O’Hara, I found my self crossed between hate
and sometimes respect her, but mostly I feel pity for her. She had so many good
quality (if she really want s to learn about love, respect and loyalty), but
her ignoren and selfisness just taking a
biggest part of its life. She always looking for love and approvel, want to be
respect and adore by everybody else, but the main part she didn’t know how to
do it : how to be emphat with others.
She only looks from the outside of human being, never bother to look
inside they heart. She fought too hard
to keep what she thinks really worthed in life, in the end, she lost all of
them.
[ source ] |
This final part of family saga, really makes me thinking, what is
the most valuable in life ? After several tragedy episode (spoiler-alert : its
happens twice, makes me hard to stop crying, and the ending too ...*sigh*), and
if we calculate the whole stories from the beginning to the end, I cannot
imagine what it’s like living through war, losing everything you owned, had experiance of the death of someone you
love, trying not only to survive but rise from the fall. Can you still sees the
future ahead when all the worse that can happen, just passing by in front of
your eyes ? From this stories, we also see that only the smart, the strongest
and most important part : the rebellion, who dare to takes a new steps, a new ways
to start a new life ... and just few of them, become as an example of peoples
that can survive until its ends.
American Civil War was something I never knew, mostly only the
slavery part, but through this stories, I becoming intrigue by the life of its people
and what’s behind the tragedy that sets ‘rage of killing’ between human. As I
mention before,while reading GWTW, I reads Uncle Tom’s Cabin by Harriett
Beecher Stowe and March by Geraldine Brooks, all of them sets on the same
period. Slavery mention as a social-cultural who had happen for many century in
the past. It changing everybody mind and how to act about it. Some of them
threating as a bad, ugly, even more vivid of brutality way beyond humanity, but
some of them really touch my feeling, reminds me that there is God’s will in
every worse scenary.
[ source ] |
We are the same, with different colour of skin, different
language, different looks, different background, but everyone is a human-being
created by the Almighty. Giving by the most powerful gift : the free-will, a
choice to live a life, it should be a better and really good choices, but yet
still we choose the wrong path.
I know through histories, a new race born, and through war,
demolition and even armageddon, a new life will a rise. Some scientist even
suggest that all the worse scenario, must be oblige to create the more powerful
of human race. But if the tragedy can makes this thing happens, can the
opposite ways do the same result, even better ? Well maybe I just being naive,
but is it beautiful and wonderful if everybody get a long, living in peace and
harmony ?
[ source ] |
For the final conclusion, Gone With The Wind indeed a historical
fiction drama, its give the reader another way to looks on tragedy, presentate
by uncommon characters, with all their flawless, weakness, uglyness, can you
sees all the negative aspect reflect on our own life ? Yes indeed, we can say
that ‘I’m not all that bad character’ such as Scarlett, or Ashley, or Rhett ...
but look closely, one or two things are part of who we are. As a free human
being, we have free will to choose, which step we take, the wrong choice would
ended up like this stories. And in the end, learn from mistakes, get-up and
just do another ways the next morning, learn to take some responsabilty of our
own action. I also learn to sees the positive ways from each characters, I
never want to be like Melanie who describe as an good and kind woman, because
she had weakness too, I like Scarlett boldness and strong-will, but if gets too
far, it can makes me ambituois and selfis person, I also like Rhett’s rebellion
on old ways, smart thinking, always seeking a new ways, but I don’t want end-up
always searching, never relax and enjoy it ... so in many ways, through them,
hopelly we all can learn a better ways of life.
If you want to follow my reading journey on GWTW, just check on my summary on previous chapter of the book in here :
Part I of "Gone With The Wind" [ link post ]
Part II of "Gone With The Wind" [ link post ]
Part III of "Gone With The Wind" [ link post ]
Part IV of "Gone With The Wind" [ link post ]
Book Characters on "Ellen O'Hara" [ link post ]
Book Characters on "Melanie Hamilton-Wilkes" [ link post ]
wah baru tayang reviewnya :)
ReplyDeletelega rasanya baca ini, menguras emosi dan kesabaran akan tindak tanduk Scarlett :)
Aku juga udah baca Uncle Tom's Cabin jadi tau perspektif orang utara ttg slavery di selatan, dan setelah baca GWTW aku dpt satu lagi perspektif org selatan ttg orang utara dan slavery itu sendiri. Buku ini bener-bener bkin aku kaya dengan informasi :D
ReplyDeleteaku sempet ngebayangin juga klo ada satu karakter yang punya kekuatan dan kelincahan seperti Scarlett namun punya hati seperti Melanie :D
I'm glad you like it, so I was not wrong then (2 months ago) to bring you this far, LOL!
ReplyDeleteLove your review, mbak. *heart*
ReplyDeleteJadi pengen baca Uncle Tom's Cabin!!!! Aku beneran penasaran sejarah awal sampai ada sistem perbudakan di amerika.
Aku malah nggak yakin loh ada orang macam Melanie. Saking baiknya jadi nggak nyata gitu. :D