WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Showing posts with label 19 Century. Show all posts
Showing posts with label 19 Century. Show all posts

Tuesday, June 10, 2014

Books 'FIRST LOVE"

Books “CINTA PERTAMA”
Judul Asli : FIRST LOVE
Copyright © Ivan Turgenev, 1860
Penerbit Selasar Surabaya
Alih Bahasa : Ermelinda
Editor : Sandiantoro
Proof-reader : Agus Hidayat
Lay-out : Andy Firawan
Desain Sampul : Hari Sulistiawan | byzantiumcreative@yahoo.com
Cetakan I : Agustus 2009 ; 172 hlm ; ISBN 978-979-25-9384-6
Rate : 3.5 of 5
~ Conclusion in English at the bottom post ~

Apa yang dimaksud dengan Cinta Pertama – sebuah narasi yang membuat sebagian besar manusia terbawa pada kenangan masa lalu, ada yang senantiasa mengingatnya sebagai kenangan membahagiakan yang tak terlupakan, sebagian lagi melupakannya karena terlalu kekanak-kanakan, namun beberapa justru menimbulkan sebuah ‘lubang’ yang berbekas sangat dalam di hati masing-masing. Ini adalah kisah tentang perjalanan hidup anak manusia, kala cinta muncul tanpa memandang usia maupun status sosial, dimana kebahagiaan serta penderitaan berjalan berdampingan, memberikan catatan sejarah tersendiri bagi makna kehidupan ...

Monday, September 30, 2013

Books "LITTLE MEN"

Judul Asli : LITTLE MEN
Copyright © Louisa May Alcott, 1869
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Mutia Dharma
Editor : Ida Wajdi
Lay-out : Aniza
Desain & Ilustrasi Sampul : Ella Elviana
Cetakan I : Januari 2011 ; 454hlm ; ISBN 978-979-024-463-4

Josephine March yang lebih dikenal sebagai Jo – gadis periang, lincah dan banyak akal ini, telah melalui perjalanan kehidupan yang penuh petualangan sekaligus hambatan serta tragedi yang merubah dirinya menjadi sosok yang lebih dewasa, matang tanpa kehilangan sisi periang dan kegemarannya pada petualangan. Dalam kisah sebelumnya, digambarkan putus-sambung hubungan Jo dan Laurie / Teddy yang semula diharapkan menjadi pasangan (pasti kalian semua awalnya memiliki pengharapan serupa, benar kan ?) ternyata harus berpisah karena akhirnya masing-masing menemukan pasangan hidup yang berbeda.

Books "GOOD WIVES"

Judul Asli : GOOD WIVES
Copyright © Louisa May Alcott, 1869
Penerbit Serambi
Alih Bahasa : Rahmani Astuti
Editor : Moh. Sidik Nugraha
Proofreader & Lay-out : Eldani & Siti Qomariyah
Desain Sampul : Onymarga
Cetakan I : April 2010 ; 536 hlm ; ISBN 978-979-024-206-7

Kisah ini merupakan kelanjutan dari ‘Little Women’ yang berakhir dengan pertunangan Meg dengan John Brooke – guru pribadi Laurie / Teddy, serta kepulangan Kapten March dari medan perang, membawa kebahagiaan serta kemeriahan pada keluarga ini. Meski demikian, muncul sedikit ketegangan akibat ulah Jo yang tidak setuju akan hubungan John dengan Meg, karena ia sangat menyayangi kakak tertuanya dan menginginkan Meg menjalani kehidupan sebagaimana ia impikan selama ini, menikah dengan pria yang mapan dari keluarga kaya dan terhormat. John Brooke pria muda yang baik hati, tulus dan jujur, namun miskin dan Jo memikirkan masa depan yang suram akan terjadi pada Meg.

Books "LITTLE WOMEN"

Judul Asli : LITTLE WOMEN
Copyright © by Louisa May Alcott, 1868
Penerbit Serambi
Alih Bahasa : Rahmani Astuti
Editor : Moh. Sidik Nugraha
Proofreader & Lay-out : Eldani & Siti Qomariyah
Desain Sampul : Onymarga
Cetakan I : Juli 2009 ; 492hlm ; ISBN 978-979-024-165-7
Rate : 5 of 5

Ini adalah kisah keluarga March yang terdiri dari pasangan March serta keempat putrinya, Margaret ‘Meg’ (16 tahun), Josephine ‘Jo’ (15 tahun), Elizabeth ‘Beth’ (13 tahun) dan si bungsu Amy. Kisah dibuka dengan adegan menarik tentang dialog keempat gadis yang mengeluh karena menjelang Perayaan Natal, suasana gembira dan bahagia tak mampu mereka rasakan akibat kepergian ayah tercinta, yang berangkat memenuhi panggilan hati untuk membantu sesamanya, berjuang membela kebenaran dalam Perang Saudara (American Civil War). Di samping suasana peperangan yang tak memungkinkan mereka untuk ‘berfoya-foya’ – kondisi keuangan keluarga juga tak menunjang keinginan tersebut.

Friday, September 27, 2013

Books "RAFFLES : THE FURTHER ADVENTURES OF AMATEUR CRACKSMAN"

Judul Asli : RAFFLES : FURTHER ADVENTURES OF THE AMATEUR CRACKSMAN
[ book 2 of A.J. RAFFLES Series | also known as : “THE BLACK MASK” © 1901 ]
Copyright © by E.W. Hornung | From Project Gutenberg E-Book #707 ; Nov.01.1996
Penerbit GagasMedia
Alih Bahasa : Endang Sulistyowati
Editor : Ayuning
Proofreader : Patresia Kirnandia
Lay-out : Wahyu Suwarni
Desain Sampul : Dwi Anissa Anindhika
Cetakan I : 2012 ; 264hlm ; ISBN 979-780-608-1

Dalam buku pertama petualangan A.J. Raffles, kisah ditutup dengan tertangkapnya Bunny dan sosok Raffles yang sempat melarikan diri dengan terjun ke Laut Mediterania, kemudian lenyap tanpa jejak. Bunny Manders menjalani masa tahanan dengan tenang, dan mendapati dirinya tak mungkin kembali pada kehidupan lamanya, bergaul di kalangan atas, bertemu dengan kerabat serta kenalannnya, karena nama baiknya telah tercemar dengan status mantan narapidana. Meski ia memliki kemampuan serta kecerdasan, tiada tempat yang bersedia memberikan pekerjaan memadai, kecuali surat kabar yang menerima hasil tulisannya sebagai penulis lepas.

Books "THE AMATEUR CRACKSMAN"

Books “PETUALANGAN PENCURI KELAS ATAS”
Judul Asli : THE AMATEUR CRACKSMAN
[ book 1 of A.J. RAFFLES Series ]
Copyright © by E.W. Hornung | From Project Gutenberg E-Book #706 ; Nov.01.1996
Penerbit GagasMedia
Alih Bahasa : Endang Sulistyowati
Editor : Ayuning
Proofreader : Patresia Kirnandia
Lay-out : Wahyu Suwarni
Desain Sampul : Dwi Anissa Anindhika
Cetakan I : 2012 ; 252 hlm ; ISBN 979-780-601-4

A.J. Raffles adalah sosok pemuda tampan, menarik dan memiliki penggemar dari kalangan sosial atas, terutama berkat keahliannya sebagai atlet olahraga ‘cricket’ (salah satu olahraga kegemaran kalangan atas di Inggris) terbaik dan selalu meraih kemenangan besar. Namun tiada yang bisa menduga dibalik gemerlap serta semarak dunia kaum bangsawan yang kaya serta terhormat, bahwa ia bukan seperti sosok yang ditampilkan di masyarakat umum. Hanya satu orang yang mendapat ‘kehormatan’ mengetahui kehidupan pribadi pria ini, sekaligus ikut serta terjerumus dalam petualangan mendebarkan sekaligus berbahaya. A.J. Raffles adalah seorang pencuri ulung yang khusus menjarah harta benda kaum berharta yang suka memamerkan kekayaan serta harta benda mereka.

Tuesday, September 17, 2013

Books "THE MYSTERY OF YELLOW ROOM"

Books “MYSTERY OF YELLOW ROOM”
Judul Asli : LE MYSTÈRE DE LA CHAMBRE JAUNE
Copyright © 1908 by Gaston Leroux | published by Editions Pierre Lafitte
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Preti Prabowo
Editor : Zulfa Simatur
Proofreader : Tim Redaksi Visimedia
Desain Sampul & Lay-out : Nuruli Khotimah
Cetakan I : Juli 2013 ; 320 hlm ; ISBN 979-065-186-4

Sebuah peristiwa yang terjadi pada pertengahan Oktober 1892, mengguncang masyarakat kota Paris, Prancis, ketika kediaman Profesor Strangeson di Glandier, di perbatasan hutan Sanite-Genevieve, dekat Epinay-sur-Orge disusupi ‘pengunjung-tak-dikenal’ yang melakukan usaha pembunuhan terhadap Mlle. Strangeson – putri sang Profesor. Ayah dan anak ini terkenal di kalangan akademik karena penelitian yang sedang mereka lakukan sangat rahasia dan mengundang banyak minat dari berbagai pihak, termasuk pihak yang hendak mengambil keuntungan pribadi. Percobaan pencurian terhadap catatan penelitian tersebut, yang membawa kepindahan keluarga Strangeson dari Amerika, ke wilayah sunyi dan terpencil di Prancis ini.

Books "LOST MAN'S LANE"


Books “LOST MAN’S LANE”
Judul Asli : LOST MAN’S LANE : A SECOND EPISODE IN THE LIFE OF AMELIA BUTTERWORTH
[ book 2 of Amelia Butterworth Series ]
Copyright © 1899 by Anna Katherine Green | published by The Knickerbocker
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Selviya Hana
Editor : Fitria Pratiwi
Proofreader : Tim Redaksi Visimedia
Desain Sampul & Lay-out : EM Giri | photos cover by Oleg Golovnev ; www.shutterstock.com
Cetakan I : Juli 2013 ; 380 hlm ; ISBN 979-065-187-2

Buku kedua yang tentang petualangan sang detektif wanita Amelia Butterworth, kali ini mengharuskan dirinya keluar dari kenyamanan kediamannnya di Gramercy Park dan bepergian ke sebuah desa kecil yang letaknya cukup terpencil hampir 90 mil dari lokasi tempat tinggal Miss Butterworth. Keanehan yang menyelubungi desa tersebut hingga menarik perhatian Kepolisian New York Metropolis disebabkan karena selama 5 tahun terakhir telah hilang 4 orang yang tidak saling kenal, tidak memiliki kesamaan dalam hal usia, pekerjaan, latar belakang, dan hingga kini mereka semua masih belum diketemukan. Satu-satunya petunjuk yang diperoleh, keempatnya pada suatu hari datang dan melewati jalan yang dikenal oleh penduduk setempat dengan nama Lost Man’s Lane, dan mereka semua lenyap tanpa jejak di ujung tikungan, dan tidak satupun orang melihat para korban ini melewati ujung jalan satunya.  

Books "AFFAIR NEXT DOOR"


Books “AFFAIR NEXT DOOR”
Judul Asli : THAT AFFAIR NEXT DOOR
[ book 1 of Amelia Butterworth Series ]
Copyright © 1897 by Anna Katherine Green | published by The Knickerbocker Press
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Diana A. Santoso
Editor : Fitria Pratiwi
Proofreader : Tim Redaksi Visimedia
Desain Sampul & Lay-out : Nuruli Khotimah
Cetakan I : Juni 2013 ; 408 hlm ; ISBN 979-065-184-8

Membaca kata pengantar yang menyebutkan bahwa ini adalah salah satu karya penulis wanita yang jauh ‘mendahului’ sang Ratu Misteri Dame Agatha Christie dalam penulisan kisah misteri sekaligus menciptakan karakter utama detektif wanita pertama dalam sejarah penulisan genre ini, merupakan salah satu alasan utama mengapa diriku ‘tergugah’ rasa penasaran untuk segera membaca buku pertama sang tokoh utama Amelia Butterworth ini.

Wednesday, July 31, 2013

Books "KING SOLOMON'S MINES"

Books “HARTA KARUN RAJA SULAIMAN”
Judul Asli : KING SOLOMON’S MINES
Copyright © by H. Rider Haggard, 1883
Alih Bahasa : Sutrisno
Editor : Daru Wijayanti
Penerbit : Kanal Publika
Desain sampul : Bayu
Cetakan I : Juli 2013 ; 273 hlm

King Solomon’s Mines adalah salah satu karya epik yang melibatkan legenda dan mitos tentang keberadaan harta karun terpendam milik Raja Sulaiman yang terkenal sepanjang sejarah, meskipun kebenaran serta data-data yang akurat belum diketemukan secara lengkap. Kisah yang ditulis dengan memadukan alam bebas Afrika yang masih liar dengan para penghuni yang masih terbilang primitif dan menganut kepercayaan terhadap sihir serta kekuatan gaib dan pemujaan terhadap dewa-dewa, mampu memberikan nuansa tersendiri yang menarik minat kalangan pembaca penggemar kisah misteri serta petualangan.

Ditulis dengan gaya narasi melalui sudut pandang tokoh utama bernama Alan Quatermain, yang menuliskan perjalanan hidupnya dalam suatu jurnal, sedikit banyak mengingatkan diriku akan kisah karakter Robinson Crusoe karya Daniel Defoe. Alan Quatermain adalah pria asal Inggris yang memilih menjalani sebagian besar hidupnya di Afrika, selaku pemburu hewan-hewan buas dan menjual dagangannya seperti gading gajah hingga kulit buaya. Namanya terkenal dikalangan para pemburu serta pedagang lokal maupun asing, karena ia memiliki pengetahuan serta insting dalam menjelajahi wilayah liar dan ganas di belantara Afrika yang luas serta primitif. Maka tak heran ketika ia bertemu dengan Sir Henry Curtis serta rekannya Kapten John Good di atas kapal Dunkeld menuju kepulauan Natal, ia memperoleh penawaran kerjasama yang sangat menarik disertai imbalan tinggi, untuk menjadi pemandu sekaligus penjaga sebuah ekspedisi menuju wilayah yang hanya diketahui sebagai sebuah legenda belaka.

Tuesday, June 18, 2013

Books "THE REMAINS OF THE DAY"

Books “PUING-PUING KEHIDUPAN”
Judul Asli : THE REMAINS OF THE DAY
Copyright © Kazuo Ishiguro 1989
Penerbit Hikmah
Alih Bahasa : Femmy Syahrani
Penyelaras Aksara : Ifah Nurjany
Pewajah Sampul : Windu Tampan
Penata Letak : elcreative26@yahoo.com
Cetakan III : Agustus 2007 ; 338 hlm
[ Conclusion at the bottom in English ]

Sebuah pepatah lama mengatakan “Gajah mati meninggalkan Gading, Macan mati meninggalkan Belang, Manusia mati meninggalkan Nama” __entah mengapa hal ini yang terngiang di benakku setelah selesai membaca kisah ini, tentang perjalanan hidup sosok manusia yang mencari ‘sesuatu’ yang dianggap sebagai tujuan hidupnya, namun pada titik tertentu ia justru kehilangan arah. Seperti biasa, Kazuo Ishiguro mampu menuangkan buah pikirannya dalam untaian kalimat yang menarik sekaligus ‘indah’ secara keseluruhan dengan narasi yang unik dan sangat sederhana namun memiliki makna cukup dalam.

Kisah ini tentang sosok yang dikenal sebagai Mr. Stevens – Kepala Pelayan di Darlington Hall, salah satu kediaman khas bangsawan Inggris milik keluarga Darlington selama ratusan tahun. Beliau telah mengabdi selama hampir 35 tahun dan melayani langsung Lord Darlington hingga Perang melawan Nazi berimbas pada penurunan status serta perekonomian Lord Darlington. Dan pada akhirnya di tahun 1956 Darlington Hall dijual kepada Mr. Farraday – pengusaha kaya raya dari Amerika yang memiliki ketertarikan akan segala sesuatu yang ‘berbau’ Inggris Kuno. Maka Darlington Hall memiliki pemilik baru dan Mr. Stevens merupakan salah satu bagian dari ‘paket-penjualan’ Darlington Hall, harus mempersiapkan diri melayani majikan yang sama sekali berbeda.

Monday, April 22, 2013

Books "THE PRAGUE CEMETERY"



Judul Buku : THE PRAGUE CEMETERY
By Umberto Eco
Copyright © RCS Libri S.p.A. – Milano Bompiani 2010
Penerbit :  Bentang Pustaka
Alih Bahasa : Nin Bakdi Soemanto
Editor : Mahfud Ikhwan
Desain Sampul : Andreas Kusumahadi
Cetakan I : Februari 2013 ; 616 hlm  

Pernahkah Anda membayangkan perjalanan sebuah kisah sejarah yang merubah tatanan kehidupan manusia melalui berbagai perombakan serta serangkaian peristiwa yang menngerikan ? Pernahkah Anda terpikir atau memiliki rasa ingin tahu akan kebenaran di balik kisah serta aneka peristiwa yang telah terjadi di masa silam ? Karena berbicara tentang sejarah mau tak mau kita akan mengungkit sesuatu yang telah terjadi, puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Berbekal dari rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari fakta serta kebenaran akan tindakan-tindakan yang berkaitan denga pembantaian dan pembunuhan inilah, diriku mencoba membuka ‘pembelajaran’ yang diberikan oleh sang penulis yang terkenal akan penulisan dengan bahasa yang indah sekaligus cukup ‘membingungkan’. Sejarah tentunya lebih baik dikenang akan hal-hal yang dianggap baik, indah dan menarik. Namun kebenaran acapkali harus berhubungan dengan pemaparan sifat-sifat manusia dari sudut pikiran terkelam. Satu jawaban pasti, sejarah takkan akan lepas dari kaitan peperangan. Dan inilah sumber ide awal yang membuat sang penulis membuat kisah yang sangat unik, sebuah konspirasi yang merubah tatanan dunia.

Friday, December 28, 2012

Books "GINKO"



Books “GINKO”
Judul Asli : BEYOND THE BLOSSOMING FIELDS
Published by  Alma Books, London, 2008
Copyright © Jun’ichi Watanabe, 1970
Translate from Japan by Deborah Iwabuchi & Anna Isozaki from original tittle ‘Hanauzumi’
Penerbit Serambi Ilmu Semesta
Alih Bahasa : Istiani Prajoko
Editor : Anton Kurnia & Dian Pranasari
Cetakan I : Oktober 2012 ; 576 hlm

[ Period : at the end of 19 Century ; Meiji era ] ~ [ Setting : Japan ] ~ [ History : Ginko Ogino – the first female doctor di Japan ]

Kisah perjuangan seorang wanita demi mencapai Impiannya, bukanlah suatu hal yang baru. Namun jika ia juga harus melawan arus deras dan kuat, berupa adat-istiadat, pola pikir masyarakat kuno serta prasangka, sangatlah berat hal itu untuk dilaksanakan. Terlebih jika hanya seorang diri, tanpa ada teman atau pun keluarga yang mau memahami Impian tersebut. Ginko Ogino adalah wanita muda yang menderita akibat penyakit kelamin yang ditularkan oleh sang suami. Yang membuat dirinya berbeda, ia memiliki harga diri yang tinggi sehingga tidak bersedia menerima begitu saja nasib buruk yang ditimpakan kepadanya.  Ia memilih bercerai, menimbulkan gunjingan buruk tentang dirinya (padahal ia adalah korban, bukan pelaku kejahatan) dan sembari mengisi waktu, ia menekuni ilmu-ilmu yang didapatkan dari berbagai bacaan, dan hal ini juga disoroti oleh masyarakat karena tidak pantas seorang wanita banyak menghabiskan waktu dengan membaca (wah, beruntung sekali diriku tidak hidup di jaman seperti ini).

~ Ginko Ogino ~ [ source ]
“...memandang perempuan hanya dari kemampuannya menghasilkan anak tanpa melihat nilai-nilai lainnya adalah penghinaan. Suaminya tidak hanya merusak kesehatannya, tetapi juga telah merampok harkatnya sebagai perempuan. Masyarakat tidak akan menganggapnya sebagai perempuan sejati. Yang dilakukan semua laki-laki hanya meminta maaf. Lantas bagaimana dengan perempuan ? Menerimanya sebagai takdir dan menyerah begitu saja ?” [ p. 34-35 ]

Pada awalnya Gin – panggilan akrab dari keluarganya, tidak memiliki bayangan khusus apa yang akan ia lakukan setelah bercerai. Keberadaan dirinya di kediaman orang tuanya tidak lain karena kebaikan sang ibu yang menaruh iba atas kondisinya. Sedangkan saudara-saudaranya, terutama yang tertua, tidak ambil pusing dengan kondisinya, bahkan turut menganggap Gin telah mencoreng nama keluarga Ogino. Hingga suatu hari, ketika ia dan sang ibu berobat ke rumah sakit khusus di Tokyo, sebuah pengalaman tak terlupakan terjadi pada diri Gin, yang akan merubah masa depannya. Gin menderita ‘gonorrhea’ penyakit kelamin yang belum ada penyembuhannya pada waktu itu. Berbekal saran serta surat pengantar dari dokter keluarganya, Dr. Mannen, Gin ditemani sang ibu, berobat pada dokter Sato yang dikabarkan mampu menyembuhkan penyakitnya. 

[ source ]
Dr. Sato adalah dokter yang mempelajari ilmu pengobatan ala Barat, namun pendekatan dan cara pemeriksaan yang ia lakukan pada sang pasien, justru membuat Gin trauma dan merasa dilecehkan. Rasa malu yang tak tertahankan setiap kali dilakukan pemeriksaan oleh para dokter itu yang mendorong Gin memiliki Impian baru : ia ingin menjadi seorang dokter wanita demi membantu wanita-wanita lain yang berada pada posisinya sebagai korban kaum pria. Sebuah cita-cita yang luhur, namun bisakah ide tersebut diterapkan saat tiada satu hal pun yang bisa mendukung terwujudnya hal itu ??  Melalui sahabat-sahabatnya, Dr. Mannen serta putrinya Ogie, ia memutuskan meneruskan pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Ini berarti ia harus menentang keluarganya, dan pergi seorang diri ke kota demi cita-citanya. 

Jangan membayangkan bahwa Gin langsung mendaftar masuk sekolah kedokteran. Pertama-tama ia harus lulus pendidikan formal, yang berarti mencari guru yang bersedia membimbingnya (ingat pada jaman ini, tidak ada pendidikan lanjutan apalagi sekolah bagi kaum perempuan). Kemudian jika ia dinyatakan lulus, maka barulah ia diperbolehkan mendaftar di sekolah kedokteran. Kesulitan-kesulitan  awal dirasakan oleh Gin, jauh dari semua kenalannya, tiada support dana yang memadai, ditambah dengan sang guru yang berniat memperistri dirinya ... Namun Gin tak kenal lelah, berusaha sekuat tenaga mencari jalan keluar setiap permasalahan yang harus dihadapi. 

Dan ketika usaha memasuki sekolah kedokteran akhirnya diijinkan oleh pihak berwenang (meminta ijin masuk sulit luar biasa), pengalaman Gin sebagai satu-satunya perempuan di sekolah yang berisi kaum pria, diganggu, dihina, hingga dilecehkan (terutama jika ia hendak ke kamar kecil, yang tersedia hanyalah urinal bagi kaum pria), bahkan diancam diperkosa beramai-ramai oleh gerombolan yang tidak senang akan kehadirannya.   

[ source ]
Saat membaca bagaimana Gin berusaha mempelajari anatomi tubuh manusia, dirinya yang tak pernah tahu tentang hal ini, ditambah dengan ilustrasi yang digambarkan oleh seniman, cukup unik jika hati digambarkan seperti sebuah payung, dan rahim bagaikan alat pemetik dawai samisen (lumayan lucu membayangkannya), dan guna mengetahui posisi organ-organ tubuh manusia, ia harus mencoret-coret tubuhnya sendiri dengan tinta dan kuas, serta berhadapan dengan cermin. Bahkan demi mempelajari bagian-bagian tulang, ia dan beberapa temannya harus membongkar dan mencuri dari pemakaman. Jangan harap ada sesi bedah anatomi bagi para siswa sekolah kecil seperti yang dimasuki oleh Gin, karena hal tersebut hanya diperuntukan bagi para ahli bedah ternama atau universitas terkenal. Saat-saat inilah Gin mulai membandingkan perbedaan nyata antara perkembangan ilmu kedokteran Barat dengan cara tradisional yang serta tertutup.
 
Penulis mampu menyajikan dengan baik gambaran kehidupan sosok Ginko Ogino, lewat narasi dan sudut pandang Ginko, seakan-akan ia sendiri yang mengisahkan perjalanan serta pergulatan dalam hidupnya. Halangan demi halangan, tiada henti menghadang setiap langkahnya. Kesulitan mencari guru, kesulitan memasuki sekolah, kesulitan untuk belajar sembari mancari nafkah bagi kebutuhan hidupnya, kesulitan memperoleh ijin praktek dari pemerintah– meski ia termasuk salah satu lulusan dengan nilai terbaik. Saat ia sudah bisa membuka praktek pribadi, kesulitan meyakinkan pasien untuk berobat pada seorang dokter perempuan, dan kesulitan menemukan pasien yang bisa membayar biaya-biaya pengobatan. Semua cobaan diterima dan dijalani tanpa kenal lelah. Hingga Ginko berkenalan dengan agama Kristen. Dan jatuh cinta pada pemuda yang usianya jauh lebih muda 13 tahun dari dirinya. Sebuah kisah kehidupan seorang perempuan yang penuh dengan lika-liku, dan kini namanya tercatat dalam sejarah dunia karena telah membuka jalan bagi kaum perempuan untuk bebas memilih jalan hidupnya sendiri.



My Random Though :
It’s a touching stories about woman named Ginko Ogino, who like others women live in Meiji’s era, struggling between her life, dreams and the right as human-being. Ginko’s life start when her engagement with wealthy and powerful family. Married with the heirs and give a honorable named for her family, but her dreams was ‘crushed’ when her husband give her ‘Gonorrhea’ – a dissease that infected most of the woman in those era, without proper medication or even knowledge how to cure it. Being sick for almost two years, deglected by her husband family’s and treated as a common servant, Ginko decided to runaway, walking with fever to her parents. Her coming home without proper announcement, makes the entire village’s fill with negative-issue. If not because her mother’s care, she will immediately sent-back to his husband.

Ginko’s mind changes through her suffer in marriage that not like her dreams as a young bride. And she persisted not coming-back to her husband, despite all ‘the-talking’ among villager. With her mother helps, she divorce and offiacially separeted with her husband. Ginko had to live the hummilation and negative-talks about her being single, ‘cause she cannot have a child for the heir her husband’s family. She really angry and heart-broken, when the guilty one : her husband, who give her dissease that cannot be cure and makes her infertile too, can escape from all the negative accusasion. But Ginko never want to be treated as a victim. She choose to reach another life, but that was a hard thing to do because of her condition.

Her life becoming very different when she had to face an ugly-discourage-exploitation and sexual hummiliation, when being treated di Tokyo’s Hospital. That traumatic episode, makes her thinking, what if there is a female doctor who examine and treating all the female victim / pasient not only with the cure but also gentle approach and honor their dignity as a woman. Her dreams become more and more stronger while she facing the suffer on the treatment in those hospital. And when she finally makes her mind, she had through all the hardest way to pursue her dreams. Rejected by her family because her action consider as traitor and dishonor family’s named, rejected by the society who thinks woman never had to be smart, reads a lot or even go to school and gets high education. This is a true story about Ginko Ogino – the first female doctor in Japan, who had suffer, through hummiliation and sexual harrasment almost all her life, to open a door for women’s rights in Japan, to get recognise as a human-being and an equal position in life.     

Tentang Penulis :
[ source ]
Junichi Watanabe dilahirkan di Hokkaido, Jepang pada tahun 1933. Dia mulai tertarik menulis semasa di bangku sekolah menengah. Ketika menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Sapporo, dia bereksperimen dengan tulis-menulis dan mulai menerbitkan tulisannya di sejumlah majalh sastra. Setelah lulus sebagai seorang dokter, dia sempat membuka praktek sebagai ahli bedah ortopedi, tapi kemudian memilih untuk mengundurkan diri, hijrah ke Tokyo dan menekuni dunia menulis sepenuhnya.   

Maka mulai tahun 1969, dia dikenal sebagai penulis yang produktif dan karya-karyanya mayoritas berupa novel biografis  dan berlatar belakang dunia kedokteran, seperti ‘Hanauzumi’ (judul asli buku ini) dan 'Shitsuraken' (A Lost Paradise) yang menjadi salah satu buku laris di Jepang dan negara Asia lainnya. Ia telah menghasilkan lebih dari 50 novel, beberapa di antaranya telah diadaptasi ke layar lebar. Berbagai penghargaan dalam bidang sastra dan penulisan juga diterimanya, antara lain Naoki Prize (1970) untuk novel ‘Hikari to kage’ (Light and Shadow) serta Eiji Yoshikawa Prize (1979) untuk novel ‘Toki rakujitsu’ (The Setting Sun in the Distance)

[ more about the author and his related works, check on here : Jun'ichi Watanabe | IMDb | Ogino Ginko  ]

Best Regards,