Books "BUMI YANG SUBUR"
Judul
Asli : THE GOOD EARTH ( Book 1 of The House of Earth )
Copyright
© 1931 / renewed 1958 by Pearl S. Buck
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Gyani Buditjahja
Cover
by Pang Warman
Cetakan
ke-04 : Agustus 2003 , 536 hlm
"Novel ini telah terjual habis dalam waktu singkat,
menuai banyak pujian & penghargaan dari banyak kalangan. Puncaknya saat
memenangkan hadiah Putlizer 1932 & diterjemahkan kedalam lebih dari
tigapuluh bahasa serta menduduki tempat terhormat di gedung sandiwara &
gedung bioskop. Novel ini mengisahkan tentang Cina pada kehidupan abad kedua
puluh, dimasa pemerintahan kekaisaran terakhir sehingga terjadi pergolakkan
politik & sosial secara besar-besaran yang menyengsarakan rakyat jelata.
Penulis mampu menggambarkan pergeseran antara ajaran & norma-norma
tradisional dengan masuknya pengaruh bangsa asing yang menjerat kehidupan
banyak orang, seperti senjata, candu, budaya & seni, pola pikir &
pendidikan menuntut kesetaraan derajat antara pria-wanita, kalangan
atas-kalangan bawah. Suatu kisah yang pantas dinikmati tanpa melihat zaman
ataupun waktu, karena hal ini masih banyak terjadi sampai saat ini dimana pun
kita berada. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dapat dijadikan refleksi akan apa
yang kita pandang sebagai prinsip-prinsip kehidupan."
Sinopsis :
[ source ] |
Wang Lung walaupun hanya petani miskin,
namun ia memiliki Impian & cita-cita tinggi untuk meningkatkan
kehidupannya. Wang Lung senantiasa rajin & tekun dan senantiasa hemat -
tidak pernah menghambur-hamburkan uang untuk mabuk & berjudi seperti
kebanyakkan petani miskin lainnya. Ini didukung oleh istrinya, O-lan yang
bukanlah wanita cantik rupawan, lembut ataupun terpelajar, namun ia terbukti
sebagaimana istri petani yang berbakti & pekerja keras dalam membantu
pekerjaan Wang Lung sebagai seorang petani. Bahkan O-lan termasuk wanita kuat
& mandiri dengan hamil, melahirkan putra-putri tanpa bantuan siapapun &
langsung bekerja di sawah selepas melahirkan.
[ source ] |
Prinsip Wang Lung yang tetap
memperluas kekayaan lewat pengembangan tanah miliknya, terbukti membuat dirinya
beserta keluarga mampu mengatasi segala kesulitan yang terjadi dalam kehidupan
mereka. Bahkan disaat musibah melanda desanya hingga kelaparan merajalela &
menghancurkan kehidupan banyak orang & membuat keluarga Wang Lung harus
mengungsi sementara dikota lain demi sesuap nasi – mereka tetap mampu kembali
ke tanah pertanian & membangun kehidupan yang jauh lebih sukses dengan
perjuangan, kerja keras, ketekunan serta tidak pasrah hanya menerima nasib
semata. Maka keluarga Wang Lung bukan lagi petani miskin yang banyak dilecehkan
& dihina orang, namun menjadi keluarga kaya & terpandang di wilayah
tersebut.
[ source ] |
Maka Wang Lung tidak pernah lagi merasakan ketenangan di kediamannya dengan adanya perseteruan antara anggota keluarga. Selirnya yang masih cantik & muda membuat pengeluaran yang sangat boros, apalagi paman, bibi & putra mereka yang senantiasa meminta uang untuk foya-foya, kemarahan ayahnya karena membawa wanita yang tidak direstui ke dalam rumah serta kesulitan dalam mengelola lahannya yang sangat luas – membuat Wang Lung semakin lama semakin tidak bahagia dengan keberadaannya sekarang. Hanya satu hal yang dapat membuatnya merasa damai, bekerja kembali & merasakan tanah nan subur di tangannya, bagaimana pun ia adalah seorang petani sejati.
[ source ] |
Kesan :
[ source ] |
Sebagaimana novel-novel karya Pearl S. Buck yang mampu mengungkapkan sisi lain dari aspek kehidupan berbagai manusia. Ibarat berhadapan langsung dengan cermin, semua keburukan bahkan kebaikan akan terlihat, di mana saat ini sudah sangat jarang penulis yang bisa 'jujur' dalam menunjukkan hal-hal yang dianggap tabu padahal terjadi setiap saat di kalangan masyarakat.
Buku pertama Wang Dynasty ini membuka 'mata hati' kita sebagai pembaca, terutama diriku, bahwa memiliki Impian adalah hal utama dalam kehidupan, bukan sekedar sebagai pendorong namun juga sebagai Target tujuan hidup serta pengingat agar tidak melenceng dari jalur utama, karena godaan dan gangguan selalu ada terutama datangnya justru dari orang-orang terdekat yang berada disekeliling kita.
Tentang Penulis :
[ source ] |
Kehidupan keluarganya yang berpindah-pindah antara Amerika-Cina, serta pengaruh budaya dan lingkungan Cina, telah mengakar-kuat pada diri beliau, sehingga bukan hanya tercermin lewat karya-karya tulisnya, bahkan beliau aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung kelangsungan hidup masyarakat minoritas Cina. Diantaranya membuka tempat adopsi bagi anak-anak terlantar di Asia, seperti Korea Selatan, Thailand, Vietnam, serta berbagai kegiatan kemanusiaan lain. Saat ini rumah tempat kelahiran beliau di Hillsboro, dijadikan museum sejarah dan kultur budaya.
Best Regards,
* HobbyBuku *
No comments :
Post a Comment