WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Monday, January 21, 2013

Books "TO KILL A MOCKINGBIRD"



Judul Asli : TO KILL A MOCKINGBIRD
Copyright © 1960 by Harper Le
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : Femmy Syahrani
Editor : Berliani Mantili Nugrahani & Emi Kusmiati
Desain Sampul : Windu Tampan
Cetakan III : Juli 2008 ; 540 hlm
[ Review in Indonesia & English ]

Buku ini telah menjadi salah satu koleksi yang sekian tahun menumpuk, tanpa sempat kubaca. Salah satu kekhawatiran dan ketakutan dalam diriku untuk memulai membacanya, kisah ini merupakan bacaan berat dan penuh kengerian tentang penderitaan seorang gadis cilik menghadapi teror yang dihadapi oleh sah ayah, seorang pengacar kulit putih yang harus membela tersangka berkulit hitam di wilayah Alabama... Dan kini setelah membacanya, diriku sangat menyesal kenapa tidak sedari dahulu kubaca kisah yang sangat menarik ini. Bukan saja penuh petualangan yang mengasyikkan sekaligus menakjubkan, karena penulis memilih karakter-karakter protagonis sekalis antagonis yang bertolak belakang dengan paduan alur serta seting yang anehnya menjadi suatu ramuan kisah yang tak mampu kulepaskan semenjaka awal pembukaan hingga akhir. Sebuah kisah yang cukup mudah diikuti (tidak terlampau berat sebagaimana bayanganku semula) namun dalam setiap paragraf, tercantum pesan-pesan moral yang diungkapkan melalui percakapan antara seorang ayah dengan kedua anaknya.

Atticus Finch adalah warga terhormat di Maycomb County, yang berada di tepi Sungai Alabama, dengan ibu kota Finch’s Landing. Ia merupakan salah satu keturunan dari sang pendiri kota tersebut, Simon Finch. Namun bukannya hidup bak tuan tanah pada masa tersebut, Atticus Finch memilih menjadi seorang pengacara dan hidup sekitar 30 km sebelah timur dari Finch’s Landing. Ia menikah pada usia cukup lanjut, dan dikarunia 2 orang anak, Jeremy “Jem” Atticus Finch dan Jean Louise “Scout” Atticus Finch. Ibu mereka, yang berusia 15 tahun lebih muda daripada suaminya, meninggal dunia saat Scout berusia 2 tahun, sehingga kedua anak tersebut dirawat dalam pengawasan Calpurnia – pelayan berkulit hitam yang menyayangi keluarga tersebut. Kehidupan mereka berjalan sebagaimana para penduduk kota kecil, hingga suatu hari kedua anak ini berkenalan dengan Charles Baker Harris atau yang akrab dipanggil Dill, kemenakan Miss Rachel yang tampaknya harus berpindah-pindah mengikuti orang tua asuhnya. Ketiga bocah yang menghabiskan waktu bermain bersama, memulai sebuah petualangan dengan berusaha memecahkan rahasia Boo Radley – pemuda tetangga keluarga Finch, yang menjadi legenda karena berbagai kisah aneh tentang masa lalunya yang kelam, serta kabar bahwa ia dikurung dan dirantai sepanjang hidupnya di kediaman keluarga Radley.

[ source ]
Petualangan para bocah ini memperoleh tanggapan dari berbagai pihak. Usaha mereka untuk ‘menyampaikan’ pesan berupa surat kepada Boo Radley agar ia ‘bersedia’ muncul di luar (selama ini tidak ada yang tahu bagaimana wajah Arthur Radley – nama asli pemuda itu), hingga larangan keras dari Atticus ketika mengetahui perbuatan anak-anak tersebut. Atticus Finch telah berusia sekitar 50 tahun, namun ia memiliki pembawaan tenang serta sopan, dan membesarkan kedua anaknya dengan caranya tersendiri. Ia mementingkan pemahaman serta budi pekerti mereka, meski seringkali melupakan aturan serta norma-norma yang berlaku. Sebagai contoh, terlihat bagaimana putri bungsu, Scout yang dipanggil gadis liar oleh tetangga sekitar (yang banyak merupakan kumpulan perawan tua serta pria-pria tua pemarah), lebih suka mengikuti kemana pun Jem bepergian, dengan memakai celana dan overall (bukan pakaian yang pantas bagi gadis belia). Scout juga mudah naik darah dan mampu berkelahi sekuat bocah laki-laki. Namun mereka bukan bocah-bocah malas ataupun bodoh, justru berkat keterbukaan serta kejujuran yang diterapkan oleh sang ayah, mereka menjadi anak-anak yang peka serta cukup blak-blakan dalam mengutarakan pendapat, sesuatu yang dianggap tidak layak bagi anak-anak kecil, ditambah keduanya merupakan anak-anak cerdas yang mampu memahami serta menyerap berbagai informasi di sekelilingnya. Kedekatan antara 2 bersaudara yang berbeda usia 4 tahun ini, akan diuji dalam kisah ini, melalui peristiwa yang mampu mengguncang hati serta nurani orang-orang dewasa.

Peristiwa besar itu dimulai ketika Atticus Finch mendapat tugas untuk membela Tom Robinson – pemuda kulit hitam yang dituduh melakukan pemukulan serta pemerkosaan Mayella Ewell – gadis kulit putih, satu-satunya keturunan keluarga Ewell. Sebagaimana asas praduga masyarakat pada masa itu, maka Tom Robinson langsung divonis bersalah, dan keluarganya mengalami kesulitan akibat pengucilan yang dilakukan oleh para keluarga kulit putih. Namun melalui Atticus Finch, akan dibuka sebuah sisi lain dari peristiwa itu, sisi yang merupakan sebuah kebenaran namun sulit diterima oleh kalangan kulit putih karena mengundang aib. Jem dan Scout – anak-anak yang berusia sangat belia, melihat suatu kebenaran dan keadilan yang tak mendapat dukungan, alih-alih kekejaman, prasangka serta kebencian membabi-buta melanda para penduduk setempat. Mereka juga belajar tentang tetap berusaha dalam melakukan ‘hal yang benar’ meski harus mendapat tentangan, teror, hinaan serta ancaman mengerikan yang akan merenggut nyawa keluarga mereka. Atticus Finch tampak sebagai pria setengah baya yang tak berdaya dan lemah, namun bagi mereka yang mengenal dirinya dengan baik, dibalik itu semua ia memiliki harga diri, kejujuran serta hati nurani bersih untuk berkata sekaligus bertindak demi kebenaran. Kisah ini sangat menyentuh sekaligus unik, terutama melihat suatu bentuk lain ‘kejujuran’ yang terjadi antara pria berusia 50 tahun dengan anak-anak usia belasan yang memiliki pemikiran terbuka bahkan cenderung lebih dewasa dibanding anak-anak seusia mereka.

[ source ]
My Random Though :
I really regret that only for now, I read this extra-ordinary story. My fear on how heavy the topic on this book, was not reasonable at all. From the very beginning, this story already capture my imagination and how interesting this main character build. This is a story about Atticus Finch – a single parent at the age of 50 years-old, with two child, Jem (12) and Scout (8), they live at small town in Maycomb County, near the River of Alabama. The main story start when Atticus as an lawyer, choose to defend a suspect – a black young man, who accused to rape a young white female. Through the story, we will know that’s the accusation was not true, but the trials and the jury will decided to punished the black person, even he is innocent, simply because his action and the truth, will arise termendious hummiliation on the white’s folks.  

This theme maybe commons and there’s similar topic on every others books, about the wrong accusation on the black people because of the hatred and wrong perception among white people on the South, specially in Alabama. But the different and the main interest in this story is the main character, Atticus Finch and his child, Jem and Scout. Through dialogue between them, stories are builiding an unique mind between a man at the age of 50 and the boy who becoming a man at the age of 12, and the very bright young girl named Scout, who only 8 years-old but had her mind and deepest knowledge and sense-of-justice beyond her age.  I never quite enough to read about their dialogue, it’s so open and almost mature, sometimes so hillarious yet touching. How do you explain when a man like Atticus had to answer his daughter question, about ‘nigger-lover’ --- the accusation and terror by the people of those town, when they know He act as the defender of black man. Or how he explain about ‘rape’ and in-justice that happen around the city. How he can still maintain the true-knowledge on the right and the wrong, about how justice will be served in real world --- through a simple dialogue and conversation, this is a great stories, who goes straight on every people who read it, specially if you had a heart and conciense deep in side your mind. 

Tentang Penulis :
[ source ]
Nelle Harper Lee, lahir pada tanggal 28 April di Monroeville, Alabama, merupakan putri bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya Amasa Coleman Lee adalah seorang pengacara dan editor surat kabar setempat, menikah dengan Francess Finch Lee dan hidup layaknya masyarakat kelas menengah di Alabama. Semasa kecil, Harper Lee sangat akrab dengan teman sekolah sekaligu tetangganya, Truman Capote – penulis yang terkenal dengan bukunya ‘Breakfast at Tiffany’s’ dan ‘In Cold Blood’.

Pernah bersekolah di Huntington College of Montgomery, dia kemudian meneruskan kuliah hukum di University of Alabama. Di kampus itulah, dia mengasah bakat menulisnya dengan bergabung menjadi editor di majalah humor kampus, Ramma-Jamma.

[ source ]
To Kill A Mockingbird adalah satu-satunya novel yang ditulisnya, merupakan kisah hasil pengamatan pada kehidupan masa kecilnya di Monroeville, Alabama. Namun novel ini memperoleh penghargaan Pulitzer Award 1961 for Best Fiction. Selain itu, Harper Lee juga dianugerahi Presidential Medal of Freedom 2007, the Highest Civilian Honor USA serta berbagai penghargaan lain yang pernah mau beliau terima dan hadiri. Meski sangat terkenal, beliau tak pernah mau meneriam tawwarn serta undangan wawancara dari berbagai media. Semasa akhir hidupnya beliau tinggal di New York. 


“To Kill A Mockingbird” also include as my reading project on :

1st book in 2013 TBR PILE

33th book in The Classics Club
 
[ more about this author, books and related topics, chek on here : Official Site | Wikipedia on Harper Lee ]

Event Posting Bersama BBI dengan Tema "Pulitzer Prize Winners" 

Best Regards,

1 comment :

  1. Saya baru baca, rasanya gak sanggup nyelesaiin. Tapi setelah baca reviewnya, saya berusaha buat lanjut. big thanks

    ReplyDelete