WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Saturday, August 31, 2013

Books "THE TURN OF THE SCREW"

Books “MISTERI HANTU MASA LALU”
Judul Asli : THE TURN OF THE SCREW
Copyright © 1994 by Henry James
From Penguin Popular Classics 1994 edition
Penerbit Selasar Surabaya
Alih Bahasa : Juliana
Editor : Dianvee
Penata Teks : Metta Fauziyah
Pemeriksa Aksara : Agus Hidayat
Desain sampul : Andy FN
Cetakan I : Desember 2010 ; 232 hlm
~ also read English version from e-book [ source ] ~
[ Conclusion in English at the bottom Post ]

Kisah ini dibuka dengan sebuah topik yang menjadi bahan perbincangan sekaligus perdebatan sekumpulan manusia dari kalangan terhormat, yang dimulai dari kisah pemuda bernama Douglas, yang mendapat ilham dari kumpulan surat dari salah satu teman lamanya, yang pernah bekerja sebagai pengasuh pribadi (governess) sebuah keluarga kaya yang memiliki rahasia kelam sekaligus menakutkan. Kisah-kisah pengalaman wanita tersebut yang bisa dikaitkan dengan hal-hal yang berbau ‘supranatural’ menjadi bahan pemikiran serta pertimbangan bagi pihak yang mendengarkan atau dalam hal ini yang membaca kisahnya, sebagaimana kita saat ini sebagai pembacanya ...



Seorang pria dari kalangan bangsawan kaya dan terhormat, sedang mencari pengasuh bagi kedua kemenakannya yang masih kanak-kanak. Kedua anak yang menjadi yatim-piatu saat kematian kedua orang tua mereka di India, harus menerima satu-satunya kerabat yang masih ada, paman mereka, yang masih bujangan dan tak mau direpotkan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan anak-anak itu. Karena itu ia mencari seseorang yang berani dibayar mahal untuk ‘mengangkat’ segala macam kesulitan yang disebabkan oleh anak-anak itu. Seorang wanita muda yang baru berusia 20 tahun, dari keluarga pendeta yang miskin, diterima untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Dua bersaudara itu bernama Miles – pemuda yang sangat tampan dan elok, sekaligus agak misterius, dan adiknya, si kecil Flora yang cantik dan menarik. Pada awalnya, pekerjaan tersebut tidak terlalu rumit, karena ia hanya bertanggung jawab atas pendidikan serta pengawasan terhadap dua anak yang tampak manis dan sopan. Untuk keperluan rumah tangga, ada Mrs. Grose yang berperan sebagai Kepala Rumah Tangga, mengatur segala macam urusan seputar kediaman yang luas dan besar, serta memimpin para pelayan untuk tugas masing-masing.

Kesulitan awal muncul ketika Miles yang telah masuk ke salah satu sekolah Asrama terkemuka, kembali ke rumah pada saat masa sekolah berjalan, membawa sepucuk surat bagi walinya. Sang pengasuh yang diberi wewenang penuh untuk mengatasi semua permasalahan Miles dan Flora, cukup terkejut mendapati surat tersebut merupakan ‘peringatan-halus’ bahwa Miles dikeluarkan dari sekolah akibat ‘tindakan’ yang tidak layak. Dalam usaha mencaritahu apa penyebab Miles dikeluarkan, sekaligus menjaga agar tugas serta kegiatan mengajarnya tidak terganggu, sang pengasuh mulai mendapati beberapa ‘fenomena’ yang menimbulkan perasaan janggal dan mengusik dirinya. Setelah beberapa lama berselang, wanita ini mendapati adanya ‘sesuatu’ yang menakutkan membayangi dirinya hampir sepanjang waktu, meski ia tak bisa menjelaskan apa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Hingga ia melihat ‘penampakan’ sosok yang muncul di saat-saat tertentu dan pada waktu-waktu tertentu.

Membaca ‘The Turn of the Screw’ sedikit banyak mengingatkan akan novella karya Dickens yang terangkum dalam Ghost Stories. Walau demikian, kisah ini memiliki keunikan tersendiri karena kemunculan sosok ‘supranatural’ bahkan tema tersebut tidak diulas secara gamblang, bahkan cenderung menimbulkan ambiguity baik pada pembaca maupun pada karakter dalam kisah ini. Tokoh utama, sosok wanita muda yang dinilai memiliki kemampuan untuk menjaga dan mendidik dua anak yatim-piatu dari kalangan terhormat, mampu menyayangi dan memberikan perhatian yang cukup yang tidak bisa / tidak mau diberikan oleh kerabat terdekat, sang paman yang memilih membayar orang lain untuk terjun langsung merawat kedua kemenakannya. Akan tetapi, wanita muda yang cukup cerdas ini tampaknya memiliki ‘keraguan’ terutama dalam mengambil keputusan yang menyangkut topik ‘tidak menyenangkan’ dalam pembicaraan secara langsung.

Contohnya pada kasus Miles yang dikeluarkan dari sekolahnya, alih-alih bertanya langsung pada bocah tersebut, sang pengasuh memilih cara ‘berputar’ yang terus terang cukup aneh menurutku. Hingga memasuki permasalahan menyangkut kemunculan sosok-sosok supranatural yang diakui sebagai wanita mantan pengasuh kedua anak tersebut serta pria yang menjabat sebagai pegawai kepercayaan sang paman, dan keduanya telah dinyatakan meninggal. Jika dipandang dari satu sisi, bisa jadi hal-hal yang muncul ini merupakan rekayasa sang pengasuh yang tak mau melakukan ‘konfrontasi’ menyangkut hal-hal yang ‘kurang mengenakkan’ (dianggap memalukan pada masa itu). Namun jika ini benar seperti itu, maka sang pengasuh bisa dikatakan mengalami gangguan jiwa menjelang akhir kisah ini. Karena tiada satu pun anggota keluarga maupun penghuni lain yang ‘melihat’ atau ‘mendengar’ adanya penampakan sosok-sosok supranatural ini.

Di sisi lain, jika hal ini benar adanya, bahwa memang ada ‘makhluk-halus’ yang mengganggu dan menggerogoti jiwa kedua anak yang masih cukup polos dan memiliki daya tarik tersendiri bagi makhluk sejenis itu. Dan misi yang dilakukan dan ditempuh oleh sang pengasuh untuk menyelamatkan kedua bocah yang ia sayangi ini menjadi suatu pertempuran yang berat dan mengerikan, karena ia harus berjuang seorang diri, melepaskan cengkeraman para hantu iblis terhadap Miles dan Flora. Hal ini mengingatkan akan adegan dalam kisah film ‘The Exorcist’ kala iblis mulai merasuki tubuh manusia yang rentan.

~ Movie Adaptation ( 2009 ) ~ [ source ] 
Saat membaca ulang versi aslinya (terus terang edisi terjemahan ini membuatku bingung sekaligus pusing), sebuah pemikiran lain terbersit, bagaimana jika ada alternatif ketiga, yaitu memang ada gangguan supranatural yang kemunculannya bukan karena adanya iblis melainkan keluar dari manusia-manusia yang mengalami ‘gangguan kejiwaan’ akibat trauma masa lalu ? Hal ini cukup sulit pula untuk dibuktikan secara jelas, karena latar belakang masing-masing karakter yang kurang detail. Namun melalui rangkaian dialog yang terjadi antara sang pengasuh, Miles, Flora serta Mrs. Grose, sebuah opini mulai terbentuk. Bahwa memang di masa lalu telah terjadi ‘sesuatu’ yang sangat buruk yang kemungkinan besar ‘merusak’ pikiran serta moral Miles dan Flora, dimana dua sosok yang bertanggung jawab adalah Miss Jessel dan Peter Quint, yang berkaitan dengan ‘hubungan amoral’ antar mereka.

Gaya penulisan yang menggunakan dialog-dialog tanpa menunjukkan kejelasan akan duduk permasalahan, dan semakin lama justru menggiring pembaca pada ketidak-pastian serta berbagai spekulasi atas sisi mana yang dianggap sebagai kebenaran dalam selubung misteri sepanjang kisah ini. Permainan para karakter yang cukup unik dan memiliki sifat aneh, ditambah dengan nuansa kelam ala gothic, menambah kesuraman sekaligus ketegangan yang sedikit demi sedikit semakin memuncak. Tak heran jika kisah ini masuk dalam salah satu daftar ‘1001 Books You Must Read Before You Die’ – dengan memberikan ‘ketidak-jelasan’ serta perpaduan antara tema supranatural, misteri serta gangguan psikologis.

Conclusion :
What can I say, I just like this kind of story, there’s uncertainty and something absurb, not quite to be understand at first-tempt reading it (or it probably ‘coz the translation edition not so good), but somehow my mind cannot get-rid-away the mystery surrounding all the characters and how its end. Is not just ordinary ‘ghost-stories’ or something ‘spooky’ and ‘dark’ like Dickens or even Poe’s, it have some complexity yet the idea and how its describe can be really ‘simple’.

The main plot is about a young woman who become new governess for two siblings, brother and sister, who become orphanage and must stays in their uncle’s care-taker. But the man who suppose to their guardian, did not like and refuse to get involve in such close relationship. Instead he hiring all the people who can be their servants, teacher, and act as parent to those childs.

Then the story continue how on the governess reacting to her students. Both boy and little girl are so ‘beautiful’ and ‘perfect’ but somehow, she feels something else is happening at the house who also affect the children. Starting by the ‘vision’ she sees, about a woman who looks angry and makes her a little-bit scare. But no one else see the present of the woman, until the governess knew that the little girl – somehow also knew about the-ghost-woman. It become worse when the incident follows with the appears of someone else. A man – who she never knew, but got this ‘bad-man’ label all over him.

Incident after incident, day and night, happening so drastic, and looks like teh only person who can saw it is the governess ... even then she know that both boy and little girl also can see or feel the present of uninvited quest in their house. The spirit of man and woman who later recognise as ‘the late’ employee and previous governess (who already dies) somehow drown the new governess attention, that something awful and really bad is going to happen in the house and will risk the life of teh boy and his sister.

Now, here come the best part, the whole story from start until finished, gave such ‘horror’ themes to the readers, but it also provide with several alternative on how we understanding the story it-self. Is a psycological-suspence with unsolved mystery that will keep us wandering until the end. Mmm... my reaction : it’s so twisted yet cannot be forgotten so easily. It will blow your mind wondering where or what is the truth behind all this. There no bounderies between realities and absurb-mind, nor thinking as from logical and facts or just plays with our wildest imagination (^_^)

Tentang Penulis :
Henry James (15 April 1843 – 28 Februari 1916), adalah seorang penulis novel, drama, esai, serta kritikus asal Amerika, dan merupakan salah satu tokoh sastra paling berpengaruh pada peralihan abad ke-20. Dilahirkan di New York dari pasangan Irlandia dan Skotlandia, ia adalah putra kedua dari lima bersaudara, keturunan Sir Henry James – seorang teolog sekaligus filosof terkemuka pada masa itu. Sang ayah menganut pandangan teguh tentang cara membesarkan anak-anaknya, sehingga mereka semua memperoleh pendidikan dari seluruh penjuru dunia. Henry belajar secara privat di rumah sampai tahun 1855, kemudian melanjutkannya di berbagai tempat, mulai dari Jenewa, Paris, Bologna hingga Bonn. Pada tahun 1862, dia menuntut ilmu di Harvard Law School, yang hanya bertahan selama 1 tahun.

Didorong oleh teman-teman dan sesama penulis seperti William Dean Howells, dia mulai menulis artikel serta tinjauan jurnal. Pada tahun 1869, dia menyadari bahwa lingkup pergaulan di Amerika tidak bersahabat terhadap penulis yang memiliki bakat kreatif, membuatnya tertarik untuk berkiprah di kalangan Eropa. Sembari berkelana ke London, Paris dan Roma, dia melihat sosoknya sendiri sebagai penonton lepas bagi panggung kehidupan, dan karyanya yang pertama berdasarkan pengalaman hidupnya. Novel pertamanya ‘Roderick Hudson (1875) tentang kegagalan seorang pematung Amerika di Roma. Menyusul novel-novelnya yang menyoroti perbedaan serta pengaruh antara kedua benua : The American (1877) dan The Europens (1878).

Terpikat oleh kehidupan intelektual serta hirarki sosial yang ditawarkan di Paris, ia sempat tinggal di kota itu selama setahun, kemudian pada tahun 1876, ia memilih menetap di London. Selam dekade ini, ia menghasilkan karya-karya yang menjadi sorotan, seperti Daisy Miller (1879), A Portrait of a Lady (1882), The Bostonians (1886), dan The Princess Casamassima (1886). Sambil menulis 20 novel dan hampir 100 cerita pendek, ia juga sempat menggubah beberapa naskah drama yang tidak memperoleh respons bagus, sehingga ia kembali fokus pada penulisan fiksi, menghasilkan What Maisie Knew (1897) dan The Golden Bowl (1904).

James menetap di London hingga akhir 1890-an, kemudian pindah ke Lamb House di Rye, Sussex. Selain populer di kalangan sastrawan Inggris, ia juga dikagumi ole para penulis muda. Kesetiaannya pada semua hal yang berkaitan dengan Inggris, melekat erat pada dirinya, hingga ia mutuskan menjadi warga negara naturalisasi pada tahun 1915 setelah Perang Dunia I mulai. Berbagai penghargaan ia terima, dan yang terbesar saat ia dianugerahi Order of Merit. Salah satu karya kontroversial dan menantang yang dihasilkannya The Turn of the Screw yang rilis dalam empat bagian terpisah pada tahun 1898, hingga kini merupakan salah satu buku yang wajib dibaca oleh pecinta sastra. Bahkan Oscar Wilde memberikan komentar khusus atas karya ini :”Sebuah dongeng kecil yang paling indah, mengerikan, serta berbisa.”. Henry James wafat pada tahun 1916.

[ more about the author and related works, just check at here : Henry James | on Wikipedia | on Goodreads | on IMDb | The Turn of The Screw ]


Best Regards, 

2 comments :

  1. hay, salam kenal.
    Saya juga baru baca the turn of the screw versi terjemahannya nih. Dan yah, bener bener pusing yah bacanya. Muter muter kesel, banyak kalimat menggantung yang bikin spekulasi macem2. Sempet feeling juga emang jangan-jangan si dua anak itu korban predator anak (miss jessel & peter quint!). hufft mungkin ada baiknya saya baca versi aslinya aja yah.

    Rahayu Permatasari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi juga (^-^)
      Iya, lebih terasa 'nuansanya' jika membaca versi aslinya, ini bahkan aku pesan edisi cetaknya, walau sudah baca secara online.

      Delete