WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Tuesday, July 31, 2012

Books "THE EAGLE OF THE NINTH"



Judul Asli : THE EAGLE OF THE NINTH
( from The Eagle Chronicles : Book 1 )
By Rosemary Sutcliff
Copyright © 1954 by Anthony Lawton
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : Ingrid Nimpoeno
Editor : Nadya Andwiani & Nunung Wiyati
Cover ©2010 Focus Features LLC.
Cetakan I : September 2011 ; 488 hlm 

Kisah ini terjadi sekitar tahun 117 Masehi, ketika Legiun Kesembilan dibawah pimpinan Kohort Pertama Hispana yang bertanggung jawab atas ‘sang Elang’ – berangkat menuju wilayah Utara Inggris guna menumpas pemberontakan suku-suku liar di sana, namun Legiun ini menghilang tanpa kabar maupun jejak satu pun. Menimbulkan berbagai desas-desus tentang keberadaan pasukan yang terkenal ini. Namun yang pasti, pemerintahan Romawi kehilangan ‘sang Elang’ dalam peristiwa ini, dan nama serta kehormatan Legiun Kesembilan tidak mampu dipulihkan sekian lamanya.

Beberapa tahun kemudian, Sentarion Marcus Flavius Aquila – komandan Legiun Kedua yang terdiri dari 600 pria-pria raksasa dari Galia, berangkat dari Isca Silurium menuju Isca  Dumnoniorum sebagai kohort pendukung menggantikan garnisun lama, penjaga perbatasan wilayah Romawi di Inggris. Sentarion Marcus tampak menyolok diantara pasukannya, karena penampilan fisiknya menunjukkan bahwa ia asli orang Romawi, di antara masyarakat serta penduduk Inggris. 

Marcus adalah putra Komandan Legiun Kesembilan yang menghilang, dan semenjak kehilangan sang ayah kemudian sang ibu beberapa waktu setelah kejadian itu, ia ditampung oleh sang bibi, namun tiada kecocokan antara Marcus dan keluarga bibinya yang merupakan pejabat Romawi. Maka begitu Marcus menginjak usia 18 tahun, ia segera mendaftar dalam kesatuan, dan misinya untuk berangkat ke wilayah Inggris, tempat sang ayah beserta Legiun Kesembilan menghilang, guna melacak dan mengembalikan ‘sang Elang’ kepada pemerintah Romawi.

Isca Dumnoniorum dimana terletak Tembok Raksasa yang membatasi wilayah Gunung Merah, yang membentang luas dengan puncak dan lembah curam, merupakan perbatasan kota Inggris dalam kekuasaan Roma yang rawan dengan adanya berbagai pemberontakan. Di sinilah Marcus memulai tugas penting sebagai wakil Roma, komandan penjaga yang mengatur kelangsungan serta ketertiban masyarakt di wilayah itu. Sebagai seorang tentara yang telah mendarah-daging dalam tubuhnya semenjak kecil, Marcus juga memiliki otak cerdas serta bakat kepemimpinan yang bagus, sehingga tak lama setelah pendudukannya, ia mampu mneyesuaikan serta mengendalikan rutinitas kelangsungan hidup masyarakat di wilayah itu. 

Meski keamanan dalam wilayah ini berlangsung tanpa ada gangguan, namun Marcus tak membiarkan pasukannya lengah sedikit pun. Ia tetap melatih mereka secara fisik dan mental, guna menghadapi bahaya serangan dari para pemberontak. Dan kesigapan Marcus akhirnya teruji, ketika suatu hari, muncul tanda-tanda yang meresahkan dirinya, suatu firasat akan bahaya besar mengancam kedamaian wilayah itu, dari berbagai pertanda-pertanda kecil yang diamati setiap harinya. 

Pemberontakan yang dipimpin oleh kaum Druid itu memicu pertempuran yang mengerikan selama berhari-hari. Pasukan Marcus bukan hanya berusaha keras mempertahan kan benteng kota, tapi juga kesulitan dalam meminta bantuan legiun lain karena cuaca yang tidak mendukung. Korban berjatuhan di kedua belah pihak, namun kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah. Dan pada hari kesekian pertempuran ini berlangsung, akhirnya cuaca mulai mendukung, isyarat bantuan pun muncul, dan sebagian pasukan patroli keliling kembali menuju benteng kota. Marcus memimpin sendiri pasukan pelindung guna menjemput pasukan patroli. Mereka keluar dari gerbang kota, terjun langsung berhadap-hadapan dengan pasukan pemberontak. Dan saat-saat mereka berhasil kembali  ke gerbang, muncul serangan mematikan pasukan chariot (=kereta terbuka yang ditarik oleh empat ekor kuda). Marcus menghadang pimpinan chariot terdepan, akibatnya sungguh fatal. 

Marcus berhasil memimpin pasukannya melumpuhkan perlawanan pasukan pemberontak. Namun hal itu harus dibayar sangat mahal. Ia terluka parah dan harus menghabisi nyawa kenalan baiknya, Cradoc – pemimpin chariot yang dihadangnya. Karena kondisinya, maka Marcus tak mampu meneruskan tugasnya secara fisik. Karirnya dalam Legiun sudah berakhir. Dengan membawa tanda kehormatan sebagai satu-satunya penghargaan yang diberikan oleh Roma, Marcus mengundurkan diri ke Cavella – tempat sang paman yang menjabat sebagai Magistrat, menghabiskan masa pensiunnya. Paman Aquila tidak mirip dengan ayahnya, namun Marcus mendapati pria tua yang masih sehat dan segar ini mampu menyelami hatinya. Sembari memulihkan kondisinya, Marcus masih memilih secuil harapan bahwa entah suatu hari, ia bisa mewujudkan keinginan untuk memulihkan nama baik serta kehormatan Legiun Kesembilan, demi ayahnya. 

Kehidupan baru nan nyaman yang dinikmatinya, tiada mampu mengenyahkan kegelisahan hatinya. Hingga suatu hari, dalam arena Pertandingan Saturnalia di Cavella, Marcus menyelamatkan nyawa seorang budak gladiator. Budak yang bernama Esca itu kemudian dibelinya dan menjadi pelayan setia. Memiliki budak pelayan seorang gladiator bukanlah hal yang lumrah, namun Marcus mampu melihat sesuatu yang lain dalam tatapan Esca – putra Kepala Klan Brigantes, yang tewas ditumpas dalam pertempuran melawan Legiun dan menghabisi seluruh klan, menyisakan yang masih hidup dijual sebagai budak. 

Hubungan antara Marcus dan Esca lebih dari sekedar majikan dan budak, mereka menjadi sahabat dalam pengertian dan pemahaman akan diri masing-masing. Esca juga yang membawa anak serigala yang kelak menjadi peliharaan dan penjaga Marcus, serigala tangguh bernama Cub. Rasa kesepian yang pernah menghinggapi Marcus menjelang masa-masa pemulihannya dalam kesendirian, sudah berakhir. Terlebih dengan munculnya Cottia - gadis remaja, kemenakan tetangga sebelah rumah sang paman. Gadis itu bukan saja menyenangkan sebagai kawan bicara tetapi juga sangat menaruh perhatian akan kehidupan yang telah dijalani oleh Marcus, sehingga ia tanpa sadar mulai bercerita tentang masa lalunya yang indah namun terlalu menyedihkan untuk dikenang saat ia hanya seorang diri...

Kisah klasik dengan latar belakang sejarah nyata, akan keberadaan ‘seekor Elang Romawi’ yang tak bersayap – berupa patung cetakan yang hingga kini bisa dilihat di Museum Reading, yang ditemukan melalui penggalian di kawasan Silchester, Inggris atau tepatnya dimana pernah ada kawasan trotoar Calleva Atrebatum. Keberadaan patung itu yang diyakini sebagai simbol Legion IX Hispana Romawi yang menghilang sekitar tahun 117 M di dekat Eburacum – dimana wilayah York kini berada, mengilhami penulisan kisah ini. 

Dengan berpusat pada karakter Marcus Aquila – mantan Sentarion Komandan Legiun Kedua, yang bertekad melacak jejak pasukan Legiun yang dipimpin oleh ayahnya, bukan saja karena mereka menghilang tanpa jejak, namunjuga mulai munculnya ‘sang Elang’ –simbol utama Legiun itu di kawasan pemberontak.  Marcus bertekad mengambil dan mengambil kembali ‘sang Elang’ ke pangkuan Roma, namun dalam hati kecilnya, ia selalu menantikan jawaban akan keberadaan sang ayah.  

Keberadaan dirinya yang terluka parah, tak mampu bergerak dengan kelincahan fisik yang pernah dilakukannya, saat dirinya mencapai kondisi frustasi, Marcus menemukan pandangan hidup baru, terutama ketika hidupnya bersinggungan dengan sosok Esca – pemuda yang juga mengalami pahitnya peperangan, berada dari asal yang berlawanan dengannya, namun pada akhirnya mereka menemukan kesamaan dan bukan hanya menjalin persahabatan (sesuatu yang langka bagi pandangan orang Romawi yang masih memandang rendah kedudukan bangsa lain, apalagi jika mereka merupakan budak), namun juga sehidup dan semati dalam menempuh perjalanan berat : rute menelusuri perjalanan Legiun IX Hispana hingga saat mereka lenyap.

Menyelesaikan bacaan setebal hampir 500 halaman hanya dalam waktu semalam (sistim-kebut-baca-buat-review), tak terlalu terasa karena kisah yang menarik bak menelusuri kawanan Lord of The Ring menempuh perjalanan berat, meski tanpa adanya sihir ataupun mahkluk-makhluk mengerikan ... Namun bahaya tetap senantiasa mengintai, karena wilayah yang dijelajahi kedua sekawan ini merupakan wilayah liar atau dalam konotasi belum seluruhnya dikuasai  dalam pemerintahan Romawi pada saat itu. 

Marcus meskipun asli bangsa Romawi, namun seumur hidupnya ia telah terbiasa dengan berbagai kalangan dan memahami kondisi masyarakat Inggris yang pada saat itu boleh dikatakan belum semuanya mengenal budaya. Dengan adanya sosok Esca – pemuda asli Inggris namun dari suku tertentu, membantu pemahaman pola pikir dari sudut para pemberontak, terutama mereka (para pemberontak) masih tetap melakukan perlawanan meski sulit sekali untuk menang. 

Dan yang lebih menarik, hubungan antara Marcus dan gadis tetangga kediaman pamannya : Cottia – yang baru berusia 13 tahun saat mereka bertemu, menjalin persahabatan unik yang tetap berlanjut hingga gadis cilik ini menjadi wanita dewasa. Gadis keras kepala namun memiliki kelembutan hati serta pemahaman akan perbedaan kehidupan mewah pejabat tinggi dengan realita kehidupan keras masyarakat sekitarnya. Gadis yang tak mudah menyerah sebelum tujuannya tercapai, begitu mirip dengan diri Marcus Aquila ... (jadi tidak sabar untuk segera membaca kelanjutannya ... dan kapan nich penerbit akan mengeluarkan buku ketiganya ??? )

Tentang Penulis :
Rosemary Sutcliff ( 14 Desember 1920 – 23 Juli 1992 ), adalah seorang penulis asal Inggris, yang terkenal akan karya-karyanya berupa buku anak-anak serta novel fiksi historis.  Beliau memulai karirnya lewat karya ‘The Chronicles of Robin Hood’ yang rilis pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1954, karyanya yang terkenal ‘The Eagle Chronicles’ dimulai. 

Buku keempat serial ini ‘The Lantern Bearers’ memperoleh penghargaan ‘the Carnegie Medal’ pada tahun 1959, dan pada tahun 1972 kembali memperoleh posisi kedua lewat karyanya ‘Tristan and Iseult’. Pada tahun 1974 beliau direkomendasikan sebagai penerima Hans Christian Andersen Award. Kemudian pada tahun 1985, novelnya ‘The Mark of the Horse Lord' memenangkan Phoenix Award, lalu pada tahun 2010 kembali memenangkan penghargaan ini lewat ‘The Shining Company’  

Novel ‘Eagle of the Ninth’ yang rilis pada tahun 1954 ini mengawali serangkaian novel yang mengukuhkan nama beliau sebagai penulis ‘historical fiction’ pada masanya. Novel ini juga telah diadaptasi dalam versi serial televisi pada tahun 1956, kemudian pada tahun 1977, dan pada tahun 1996 oeh BBC, dan diangkat pula ke film layar lebar pada tahun 2011 dengan judul ‘The Eagle’ dibintangi oleh Channing Tatum sebagai Marcus Aquila dan Jamie Bell sebagai Esca. 

Adapun seri lengkap untuk The Eagle Chronicles berdasarkan kronologis waktu kisahnya :
  1. The Eagle of the Ninth ( 1954 )
  2. The Silver Branch ( 1957 )
  3. Frontire Wolf ( 1980 )
  4. The Lantern Bearers ( 1959 )
  5. Sword at Sunset ( 1963 )
  6. Dawn Wind ( 1961 )
  7. Sword Song ( 1997 )
  8. The Shield Ring ( 1956 ) 

Info selengkapnya tentang beliau serta karya-karyanya dapat dicari di : Situs Rosemary Sutcliff  yang diprakarsai oleh Anthony Lawton – anak angkat beliau serta ahli waris yang ditunjuk untuk menjaga hasil karya yang luar biasa ini. 

Event "Posting Bersama BBI Juli 2012" dengan tema Historical Fiction.

[ Linky is close ]
see all the participants at here :

  1. HobbyBuku | The Eagle of The Ninth
  2. Fanda | Twenty Years After 
  3. Tezar | The Secret Life of Bees  
  4. Melisa | The Reader  
  5. Nana | De Harmonie 
  6. Astrid | The Swan Thieves 
  7. Ren | The White Queen 
  8. Tezar | My Name Is Red 
  9. Sulis | Sarah's Key 
  10. Alvina | City of Thieves  
  11. Dion | Perfume
  12. Peni | The Reader
  13. Ferina | The Sherlockian
  14. Gea | My Salwa My Palestine ( On The Hills of God )
  15. Desty | Mehrunnisa The Twentieth Wife  
  16. Jun | The Invention of Hugo Cabret
  17. Lila | Sky Burial
  18. Helvry | The Pianist
  19. Busyra | Fall of The Giants 
  20. Tanzil | Revolusi Di Nusa Damai  
  21. Priska | The Prince & The Pauper 
  22. Jody | Juliet  
  23. Oky | To Distraction 

Best Regards,

23 comments :

  1. ini ada filmnya ya? itu kenapa mirip Caning Tatum????

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha, ngak dibaca reviewnya nich mbak sulis :( emang Channing Tatum ...

      Delete
  2. apa? baca 500 halaman dalam waktu semalam aja? *pingsan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasa mbak ... bikin PR 'mephet-mephet' haha, *tepar-dech-sekarang*

      Delete
    2. Hah? tepuk tangan ....aku salut ya sama penulis yang bisa mereka ulang sebuah potongan sejarah yang ilang lewat fiksi. pasti dibutuhkan riset mendalam ya, dari patung elang Romawi aja jd inspirasi novel keren

      Delete
  3. Huebaat baca 500 halaman dalam semalam X) (ga tidur?)

    Dulu nonton filmnya yang ada si Channing itu, cuma pertengahan ke belakang :D. Sayang kurang megah buat film sejenis ini :/

    ReplyDelete
    Replies
    1. tidur ayam sebentar, nanti sore nebusnya, sekarang masih banyak kerjaan >,< DM-mu aq balas nanti ya Ren,sorry lagi sibuk banget nich

      Delete
  4. Emang aslinya orang2 galia itu gede2 ya? *komentar ngga nyambung* hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya begitu mbak Annisa, kyk Obelix begitu haha *salah-arah-gara-gara-kurang-tidur*

      Delete
  5. hebat ih, bisa beres semaleman hahaha pasti dulu biasa sistem kebut semalem ya mba? =D anyway menarik kayaknya ceritanya..Channing Tatum keren =p

    ReplyDelete
    Replies
    1. baru kali ini mbak 'lembur' gila-gilaan, bener2 bad-time-management dech :(

      Delete
  6. Replies
    1. iya, ngak tahu aq kok selalu 'kecantol' buku berseri :(

      Delete
  7. 500 halaman semalem dan ngetik review segini banyak?
    astaga...saluuuuttt :)

    aku udah daftar di linky yah mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan ditiru hehe, aq kapok dech, kerjain mepet-mepet, jadi inget jaman kuliah :(

      Delete
  8. Wogh, jadi yg dibaca begadang semaleman itu buku setebel ini? Syok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pakai sistim SKS hehe, jangan ditiru ya Ky :D

      Delete
  9. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  10. 500 in a day? Impressive!

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's because of my bad-time-management, so I have to read fast and make it work before deadline :D

      Delete
  11. I was having trouble getting the comments to load.. hopefully working now. Thank you for highlighting this book in The Classics Club!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Arie, thx for visiting :D it's ok, all the comments was waiting for moderation, since i've been away for holiday, so the comments is pending until i'll approve it :D

      Delete