[ Short-Stories ] TEKA-TEKI
Judul Asli : THE RIDDLE
Copyright © 1923 by Walter de la Mare
( dari kumpulan cerpen klasik dunia : Fiksi Lotus Vol. I ; Chapter 1 )
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Maggie Tiojakin
Desain & Ilustrasi cover : Staven Andersen
Cetakan I : April 2012 ; 186 hlm
Kisah ini tentang seorang Oma (panggilan bagi nenek dari bahasa Belanda),
yang tinggal di sebuah rumah besar yang sudah sangat tua, dibangun di masa
keemasan pemerintahan Inggris 1714-1830, sehingga masih terlihat struktur sebuah
bangunan yang megah. Suatu hari, Oma yang sekian lama hidup seorang diri hanya
ditemani seorang pelayan, kedatangan tujuh orang cucunya, yang akan seterusnya
menetap bersama sang nenek. Mereka bernama Ann, Matilda, James, William, Henry,
Harriet, dan Dorothea.
Oma menyambut kehadiran mereka satu persatu, dan memberi masing-masing
anak sebuah hadiah selamat datang. Oma memberikan sebuah pesan penting bagi
mereka, bahwa mereka ‘dipersilahkan’ untuk hidup riang-gembira, bermain setelah
menunaikan kewajiban mereka masing-masing, serta tak lupa untuk senantiasa
mengunjungi sang nenek di sela-sela waktu mereka. Dan yang terpenting dan tidak
boleh dilupakan, mereka dilarang untuk mendekati atau bermain-main di dekat
sebuah peti kayu yang terletak di sudut ruang kamar kosong di lantai atas rumah
itu.
Sebagai anak-anak penurut, mereka bertujuh melakukan apa yang diminta
oleh sang nenek. Bersekolah dan menyelesaikan pekerjaan rumah, bermain-main di
kala senggang, dan minimal dua kali sehari mereka menengok sang nenek yang
selalu duduk di depan jendela, memandang keluar dengan pandangannya yang
semakin kabur, seiring dengan pertambahan usianya. Hingga suatu hari salah satu
dari ketujuh anak itu, Henry, mendekati kotak peti yang terlarang. Setelah ia
asyik bermain-main dengan hiasan peti serta membuka tutup peti yang ternyata
tiada barang berharga di dalamnya, Henry masuk ke dalam peti itu, menutupnya,
dan ia tak pernah tampak lagi semenjak saat itu.
Keesokan harinya, Henry yang menghilang, baru diketahui. Maka sang nenek
berpesan kembali, agar mereka berenam tidak mendekati peti kayu itu. Namun
seperti kebiasaan anak-anak, semakin dilarang, semakin keingin-tahuan serta
rasa penasaran menggayuti benak mereka. Maka setelah itu Matilda menghilang di
dalam peti, menyusul Harriet dan William, Dorothea dan James, dan pada akhirnya
rumah besar itu kosong dan lenggang, hanya tinggal sang nenek dan Ann – yang tertua
dari ketujuh anak itu.
Penulis yang terkenal akan kisah-kisah horor serta petualangan ini, mampu
memberikan suasana mistis dan mencekam, dengan mengisahkan bahwa anak-anak yang
melanggar larangan orang tua, akan menerima konsekuensinya. Namun sembari
membacakisah ini, justru diriku mendapati suatu pesan tersirat yang bukan
sekedar ‘memperingatkan’ anak-anak, tetapi juga suatu pernyataan bagi siapa
saja yang menjalani kehidupan nyata, terlepas apakah mereka masih kanak-kanak
atau sudah beranjak dewasa.
Menurut interpretasi-ku, kisah ini merujuk pada kehidupan orang tua dan
anak. Para cucu yang datang ke kediaman sang nenek adalah anak-anak yang ‘hadir’ dalam kehidupan sebagai orang
tua. Pada awalnya mereka bisa bersenang-senang bersama, saling membagi waktu,
namun seiring pertambahan waktu, sang nenek (orang tua) semakin menua, semakin
rabun, tidak mampu secara aktif terlibat dalam kegiatan anak-anaknya.
Mereka pun menemukan hal-hal baru yang mampu menyibukkan diri, dan “memasuki-peti”
tenggelam dalam kegelapan (kesibukkan / kehidupan baru). Satu demi satu mereka
menghilang, atau bisa dikatakan ‘sedang
pergi ke suatu tempat’ sebagaimana ungkapan Oma. Dan yang masih bertahan
untuk tinggal adalah anak tertua, yang boleh jadi memiliki rasa tanggung jawab
untuk tetap merawat dan menemani sang nenek. Namun suatu hari pun ia pergi
meninggalkan sang nenek, duduk termenung seorang diri di depan jendela, dalam
kesunyian.
“Di dalam pikirannya ada jejak memori yang saling memintal – tawa dan tangus, bocah-bocah periang, kunjungan teman, serta kepergian mereka yang menyayat hati.”( from 'The Riddle' at Fiksi Lotus Short Stories Vol. I | p. 9 )
Tentang Penulis :
Walter de la Mare ( 25 April 1873 – 22 Juni 1956 ) , adalah seorang
penulis asal Inggris, dengan karya-karyanya meliputi berbagai puisi, cerita
pendek serta novel. Salah satu karyanya yang terkenal berjudul ‘The Listeners’
merupakan puisi bagi anak-anak. Novel
pertamanya berjudul ‘Songs of Childhood’ diterbitkan dengan nama Walter Rama.
Di tahun 1921 novelnya yang berjudul ‘Memoirs of a Midget’ memenangkan penghargaan James Tait Black Memorial Prize untuk kategori fiksi terbaik.
Di tahun 1921 novelnya yang berjudul ‘Memoirs of a Midget’ memenangkan penghargaan James Tait Black Memorial Prize untuk kategori fiksi terbaik.
[ Note : Review Short Story "The Riddle" ini diikut-sertakan dalam progam Shorty July Event host by blog Baca Klasik ]
Best Regards,
hiya belum pernah kenal nama si pengarang
ReplyDeletebuku terjemahan fiksi lotus ini masih ada gak yah?
ReplyDelete