WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Thursday, July 26, 2012

MY CHARACTER THURSDAY [ 6 ] : "Emma Woodhouse" from Emma



MY CHARACTER THURSDAY HOP

Character Thursday
  • Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
  • Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
  • Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
  • Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di button.
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

Dan untuk membantu Anda 'mengupas' berbagai karakter yang hendak ditampilkan, ada beberapa panduan yang bisa memberikan batasan serta masukan, silahkan cek di SINI 


Nah untuk topik minggu ini, aku ingin mengupas tentang karakter klasik dari film yang baru kulihat minggu ini, setelah DVD-nya sudah menjadi timbunan sekian lama (^_^)
Sambil menemani kemenakan minggu lalu, karena tidak bisa membaca apalagi online, maka akhirnya bongkar-bongkar DVD, menemukan seraut wajah yang menarik untuk kutonton, dan inilah : EMMA by Jane Austen, salah satu karya klasik yang akan diterbitkan versi terjemahannya dalam tahun ini (semoga tidak terlalu lama hehe)

Emma Woodhouse  adalah karakter utama dalam kisah ini. Ia putri bungsu dari keluarga bangsawan Hartfield. Sang ayah, Henry Woodhouse telah sekian lama menduda sepeninggalan istrinya ketika kedua putri mereka masih kanak-kanak. Berbeda dengan kebanyakan para suami yang telah menduda, sang ayah justru bertekad menjaga dan mendidik kedua putrinya sendiri didampingi sang pengasuh setia, sedangkan para suami duda lainnya, menyerahkan pendidikan putra-putri mereka ke keluarga / kerabat yang masih utuh.

Karena senantiasa hidup dalam lindungan dan perhatian penuh dari sang ayah (yang jadi lumayan over-protective terhadap kehidupan putri-putrinya), maka Emma tumbuh menjadi gadis manis, dengan kemanjaan dan kenakalan khas remaja yang dibesarkan tanpa kekurangan apa pun. Berbeda dengan sang kakak, Isabella, yang lebih dewasa dan segera menemukan kehidupan baru setelah menikah dengan John Knightley, Emma yang senantiasa berada di sisi sang ayah (ayahnya tidak mengijinkan Emma lepas dari pandangannya lebih dari beberapa jam, karena terlalu sayang dan takut kehilangan putri satu-satunya), mendapati dirinya tidak pernah bepergian lebih jauh dari kediamannya. 

Dengan segala kemudahan yang bisa dinikmati, Emma menjadi sosok yang kurang memiliki minat untuk belajar lebih jauh tentang apa pun. Misalnya membaca sastra-sastra penulis ternama, belajar memainkan alat musik, belajar melukis, semuanya dilakukan hanya sebagai pengisi waktu senggang, terutama di kala ia merasa bosan. Padahal ia seorang gadis yang sangat cerdas, mampu menangkap berbagai hal dengan cepat, cermat dan tangkas. Tapi kehidupannya yang hanya berputar di Hartfield dan sekitarnya, membuatnya 'terlalu nyaman' sehingga ia hanya menjalani kehidupan sehari-hari dengan bersenang-senang dan menunaikan kewajibannya sebagai kaum bangsawan, sesekali berkunjung membantu kaum yang tidak mampu.

Kemudian muncul tantangan, saat isu tentang betapa hebatnya isu kemenakan salah satu anggota keluarga terhormat yang jatuh miskin, sosok bernama Jane Fairfax, gadis seusia Emma yang sepeninggalan kedua orang tuanya, ia dikirim untuk dirawat dan dididik oleh kerabatnya yang lebih kaya. Tantangan lain muncul ketika Emma sedang 'bosan' dan mendapati ramalan yang awalnya merupakan gurauannya dengan George Knightley - sahabat dekatnya, pemilik dan pengelola estate Donwell yang letaknya bertetangga dengan Hartfield. Emma meramalkan Isabella akan segera menikah dengan John Knightley - kakak George, dan ternyata benar. Maka ia memulai proyek lain, menjodohkan pengasuhnya Miss Taylor dengan kenalan mereka, Mr. Weston -seorang duda yang menyerahkan putra tunggalnya ke kerabat kaya lainnya sepeninggalan istrinya. Dan ternyata berhasil pula. Emma semakin yakin bahwa ia memiliki talenta untuk melihat dan menjodohkan setiap pasangan, dan mulailah proyek-proyek lainnya yang pada akhirnya membawa dirinya pada serentetan kekacauan dan keributan. 

Emma dapat dengan mudah digambarkan sebagai tokoh protagonis, terlepas dari berbagai tindakan di luar batas yang menyinggung dan mempermalukan orang lain, membuat George Knightley, yang selalu sabar menghadapi kelakuannya, akhirnya marah besar...diriku tak mampu membenci karakter ini. Berbeda dengan karakter utama Austen lainnya, Emma digambarkan sebagai gadis yang tidak terlalu rumit pemikirannya. Selain sangat cerdas sehingga segera mengetahui kesalahan yang telah dilakukannya, ia pada dasarnya memiliki hati yang baik, dan tidak segan-segan mengakui kesalahan itu. Kejujuran serta kepolosan dirinya dikombinasi dengan kecerdasan dan keriangan sosok ini mampu ditampilkan dengan baik oleh aktris Romola Garai, yang membintangi miniseries yang diproduksi oleh BBC pada tahun 2009. Dari sekian banyak adaptasi film Emma lainnya, karakter lain yang juga bagus, diperankan oleh aktris Gwyneth Paltrow pada produksi film tahun 1996.


Miniseries yang terbagi dalam 4 episode ini mampu memberikan penggambaran perjalanan dan perkembangan karakter Emma, dari sekedar gadis yang hanya tahu kesenangan tanpa melihat kenyataan bahwa kehidupan di luar estate ayahnya, banyak orang-orang yang hidupnya tidak terlalu menyenangkan. Dan yang membuatku juga semakin suka dengan  karakter George Knightley yang diperankan oleh Jonny Lee Miller, ia merupakan barometer yang membuat Emma menjadi lebih dewasa, meskipun harus melalui berbagai pengalaman pahit yang tak akan terlupakan. Dengan episode yang lumayan panjang, namun tiada kebosanan sedikitpun karena berbagi konflik yang muncul secara bergantian, serta partisipasi setiap karakter-karakter lain termasuk tokoh-tokoh antagonis, sungguh membuat kehidupan Emma bukan sekedar melodrama romance biasa, melainkan gambaran kehidupan nyata yang ditampilkan oleh Jane Austen dengan manis, sekaligus menyentuh.

Jika ada yang mampu menyimpulkan secara garis besar, bagaimana sosok Emma, telah tercantum dalam pembukaan novel ini : 
Emma Woodhouse, handsome, clever, and rich, with a comfortable home and happy disposition, seemed to unite some of the best blessings of existence; and had lived nearly twenty-one years in the world with very little to distress or vex her. 

~ Jonny Lee Miller as Mr. George Knightley ~
Bahkan Jane Austen memilih karakter Emma sebagai salah satu tokoh favoritnya, yang mampu menggambarkan sebagian besar karakter-karakter dalam dirinya sendiri. Melalui Emma, diriku belajar untuk mampu berbesar hati serta menerima keadaan, seburuk apa pun pasti ada jalan keluarnya, dan tentunya diriku berharap masih tersisa di dunia luar sana sosok gentleman sejati seperti Mr. George Knightley (^_^)


If I loved you less, I might be able to talk about it more. But you know what I am. —You hear nothing but truth from me 
( ~ Mr. George Knightley to Emma Woodhouse ~) 

Best Regards,
\

4 comments :

  1. wah..gwyneth pernah ya jadi emma? lupa aku =) blm pernah baca jane austin niiih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, cari-cari dvd-nya blm nemu, jadul bgt soalnya, yg jadi Mr. Knightley ganteng juga hehe, skrg sdh rada tuwir sich, tp tetap lmyn :D

      Delete
  2. Ooh...jadi ini ya gebetan barumu?? hihihi...
    Tapi membaca ulasanmu ttg karakter Emma, kok aku membayangkan buku ini bakal bikin ngantuk ya? Kayaknya Emma tipe gadis yg (mungkin) cerdas tp karena over-spoiled dan terkungkung di dunianya sendiri, jadinya sama sekali gak menarik dan gak berkembang karakternya. Apa benar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan, justru lebih menarik dan lucu banget, klo Elizabeth Bennet khan keras orangnya, kadang nyebelin, nah Emma ini 'spoil' tapi polos, usilnya juga tdk pernah berlebihan kecuali waktu main-main sama Frank Churchill (another character yg berada antara protoganis dan antogonis, tapi yg main juga cakep hehe)

      Delete