Judul Asli : THE STRANGE CASE OF DR. JECKYLL & MR. HYDE
Copyright © by Robert Louis Stevenson
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Desain & Ilustrasi cover : Satya Utama Jadi
Cetakan I : Mei 2011 ; 128 hlm
[ source ] |
Tentunya kita sudah sering mendengar atau melihat kisah tentang Dr.
Jeckyll dan Mr. Hyde, yang digambarkan sebagai seseorang yang mampu berubah
menjadi sosok monster di suatu waktu, kemudian kembali menjalani kehidupan
normalnya sebagai seorang ilmuwan. Bahkan sedikit mengingatkan diriku akan
kisah Hulk – raksasa hijau yang muncul akibat radiasi pada tubuh seorang
ilmuwan bernama David , makhluk kreasi ciptaan Stan Lee yang berada di balik
tokoh-tokoh superhero Marvell. Nah, jangan salah sangka, karena kali ini diriku
bukan hendak berbicara tentang superhero, melainkan kisah klasik karya Robert
Louis Stevenson – sang pencipta kisah misteri yang mencekam ini.
Dimulai dari perbincangan antara Mr. Utterson dengan Mr. Richard Enfield,
sepupu jauhnya, tentang sebuah rumah aneh dan terlantar di kawasan tempat
tinggal mereka. Mr. Utterson tidak akan terlalu memperdulikan kisah yang
diceritakan oleh Mr. Richard Enfield, tentang peristiwa mengerikan yang
melibatkan penghuni rumah itu, seandainya saja beliau tidak menyebutkan nama
penghuni itu : Mr. Hyde. Mr. Utterson teringat nama itu, karena sebagai seorang
pengacara, ia pernah menangani pembuatan surat wasiat oleh rekan sejawatnya Dr.
Henry Jeckyll – seorang dokter serta ilmuwan terhormat, yang mewariskan seluruh
miliknya pada seseorang tak dikenal bernama Mr. Hyde.
[ source ] |
Mr. Utterson semakin khawatir dengan keadaan Dr. Jeckyll, karena dari
berita yang ia dengar, Mr. Hyde memiliki temperamen buruk, bahkan cenderung
keji, tak segan-segan menyakiti orang tak bersalah. Karena Dr. Jeckyll dengan
tegas menolak merubah wasiatnya, bahkan tidak mau membicarakan lebih lanjut,
Mr. Utterson menduga Mr. Hyde telah melakukan ‘sesuatu yang jahat’ terhadap
beliau. Rasa penasaran serta keadilan membuatnya berusaha menyelidiki siapa Mr.
Hyde ini. Namun anehnya, meski semua yang pernah melihat atau bertemu dengan
Mr. Hyde mampu merasakan ketidak-sukaan serta kebencian pada diri pria aneh
itu, tiada yang mampu mengungkap latar belakangnya lebih lanjut. Mr. Utterson
mengalami jalan buntu.
Hingga serangkaian peristiwa muncul, setahun setelah insiden pertama yang
memunculkan nama Mr. Hyde dalam benak Mr. Utterson. Terjadi pembunuhan
mengerikan, kematian mendadak salah satu koleganya, yang juga kenalan Dr.
Jeckyll, serta warisan surat aneh yang hanya boleh dibuka saat diketahui bahwa
Dr. Jeckyll menghilang atau meninggal. Mr. Utterson harus mengerahkan segenap
kekuatan pikiran serta mental, dan mempertahankan nalarnya, menghadapi teror
mencekam yang menghantui pikirannya sepanjang malam. Ia yakin bahwa Dr. Jeckyll
dalam bahaya besar, masalahnya bagaimana ia mampu menyelamatkan orang yang tak
mau bertemu dengannya?
[ source ] |
Kisah ini sangat mencekam, karena penulis berusaha menggambarkan ‘kejahatan yang tak terlihat’ lewat
narasi karakter Mr. Utterson. Kengerian yang kurasakan bukan dari kisah
kebrutalan Mr. Hyde, namun justru narasi Henry Jeckyll yang turut menyertai
kisah ini. Sosok Henry Jeckyll yang idealis serta ambisius, memiliki arogansi
bahwa kecerdasan serta ilmu pengetahun harus dikejar sampai ke puncak
tertinggi, membuatnya berani melakukan eksperimen yang digambarkan oleh
rekannya Dr. Lanyon sebagai :
“Aku sudah melihat apa yang kulihat, aku sudah mendengar apa yang kudengar, dan jiwaku merasa muak terhadapnya ...mengenai kebejatan moral orang yang berubah di hadapanku itu, bahkan dengan air mata penyesalan sekalipun, aku tak mampu memikirkannya tanpa merasa ngeri.” [ from 'The Strange Case of Dr. Jeckyll & Mr. Hyde" by Robert Louis Stevenson | p. 96-97 ]
[ source ] |
Ide awal Henry Jeckyll untuk memisahkan ‘kebaikan’ dan ‘kejahatan’
pada diri manusia, bisa dikatakan melangkahi wewenang Sang Pencipta. Mengapa
kita diciptakan dengan memiliki kedua sisi yang berlawanan, mengapa tidak
semenjak awal kita diciptakan dengan kebaikan tanpa sisi kejahatan ? Topik
tentang ini telah menjadi perdebatan sepanjang masa. Jawaban yang bisa
mendekati, lewat perumpamaan kisah Adam dan Hawa, atau ‘kejatuhan’ Malaikat
Lucifer, dan kemudian manusia diperkenalkan pada Surga dan Neraka. Dengan
memberik nama Mr. Hyde, boleh jadi penulis merujuk pada sisi lain yang bersembunyi
di dalam setiap pribadi manusia. Dan kisah ini memberikan pilihan, kehidupan
manakah yang akan Anda pilih, sebagai Henry Jeckyll atau Mr. Hyde, atau utuh
sebagai satu kesatuan ? Dan ingat, masing-masing memiliki konsekuensi
tersendiri ...
Tentang Penulis :
Robert Louis Balfour Stevenson ( 13 November 1850 – 3 Desember 1894 )
adalah novelis asal Skotlandia, penulis puisi, esai dan kisah perjalanan. Karyanya
yang sangat dikenal khalayak adalah Treasure Island, Kidnapped dan Strange Case
of Dr. Jeckyll and Mr. Hyde.
Sebagai penghargaan atas karya-karyanya, beliau menempati urutan ke -26
sebagai penulis yang karya-karyanya paling banyak diterjemahkan dalam berbagai
bahasa di dunia. Banyak penulis terkenal lainnya yang merupakan pengagum beliau,
seperti : Jorge Luis Borges, Ernest Hemingway, Rudyard Kipling, Marcel Schwob,
Vladimir Nabokov, J.M. Barrie dan G.K. Chesterton.
Untuk mengetahui selengkapnya tentang karya-karya beliau, silahkan berkunjung
ke : The Robert Louis Stevenson Website dan melihat adaptasi film dari
karya-karyanya di Internet Movie Database.
Best Regards,
No comments :
Post a Comment