[ Short-Stories ]
RAMUAN CINTA
Judul Asli : THE CHASER
Copyright © 1951 by John Collier
( dari kumpulan cerpen klasik dunia : Fiksi Lotus Vol. I ; Chapter 2 )
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Maggie Tiojakin
Desain & Ilustrasi cover : Staven Andersen
Cetakan I : April 2012 ; 186 hlm
Seorang pria bernama Alan Austen, meminta bantuan kepada seorang pria tua
yang memiliki semacam ramuan yang diinginkannya. Ramuan luar biasa yang
memiliki berbagai macam manfaat. Alan sangat menginginkan salah satu dari
ramuan luar biasa itu. Sang pedagang segera membeberkan khasiat dan manfaat
ramuannya. Satu ramuan memiliki warna jernih bagai air, tak berasa, tak
terdeteksi, hingga maut menjemput siapa pun yang meminumnya. Harganya sangatlah
mahal. Satu ramuan lainnya mampu mendatangkan hasrat besar, tanpa diminta, tak
terukur dan tak berumur. Seseorang yang meminumnya dari tangan Anda akan
menginginkan dan mengabdi secara total seumur hidupnya kepada diri Anda.
Harganya lebih murah daripada ramuan sebelumnya. Alan langsung terpikat dan
segera membeli ramuan-cinta itu tanpa mendengarkan berbagai penjelasan serta
peringatan yang diberikan oleh sang pedagang.
'The Chaser' on The Twilight Zone Series ( source ) |
“Entah bagaimana saya harus berterima kasih kepada Anda,” kata Allan.“Saya senang memenuhi permintaan pelanggan,” kata si pria tua. “Dengan begitu mereka biasanya akan kembali, bertahun-tahun kemudian, saat mereka lebih mapan dan menginginkan ramuan yang lebih mahal. Ini ramuan yang Anda inginkan. Anda bisa lihat sendiri nantinya betapa hebatnya efek ramuan ini.”“Terima kasih banyak,” kata Allan. “Selamat tinggal.”“Au revoir,” kata si pria tua. Sampai jumpa.
( from 'Fiksi Lotus Vol. I' compiled by Maggie Tiojakin | p. 16 )
'The Chaser' on The Twilight Zone Series ( source ) |
Ah, kisah ini sungguh menggelitik, dengan permainan kata ala penjual dan
pembeli, mampu mengecoh kita untuk melihat bahwa sebenarnya si pembeli telah
‘terjebak’ oleh trik-penipuan lama, memanfaatkan hukum permintaan dan penawaran
(kembali ke kelas ilmu ekonomi) atau ‘demand and order’ – dimana ada permintaan
/ kebutuhan maka akan selalu ada penawaran. Sang pedagang dengan cerdik
memanfaatkan situasi para calon pembelinya, bukan hanya untuk kebutuhan sesaat
tapi juga mengantisipasi kebutuhan di masa depan yang akan terjadi akibat
penawaran pertama yang dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita
mampu melihat hal-hal seperti ini terjadi, meski bukan ‘ramuan cinta’ atau
‘racun’ yang kita cari, tetapi sifat dan karakternya sama.
( source ) Nasrudin datang dari Kesultanan membawa seekor gajah mungil.Teman-temannya tertawa dan mengolok-olok dirinya, “Wah, sungguh ‘besar’ sekali hadiah yang diberikan kepadamu oleh Sultan Yang Mulia.”Nasrudin yang banyak akal menjawab, “Iya, sungguh beruntung diriku, memperoleh berkat sedemikian ‘besar’nya. Tahukah engkau bahwa kotoran hewan mulia ini mampu menumbuhkan berbagai tanaman hingga tumbuh dan berbuah lebat?”Teman-temannya menjadi penasaran, “Benarkah demikian Nasrudin sahabatku? Jika demikian maukah engkau menjual kotoran hewan mulia ini kepada kami?”Nasrudin bertingkah seakan sedang mempertimbangkannya.Kemudian ia berkata : “Bagi kalian sahabatku, akan diberikan kotoran hewan mulia ini secara cuma-cuma, asalkan kalian mau menyediakan makanan bagi dirinya.”Maka perjanjian kerjasama pun dilakukan, dan karena diberi makanan yang enak dan segar, tak lama kemudian sang gajah mungil tumbuh menjadi besar dan kuat, menjadi kesayangan para penduduk desa.Hingga suatu hari badai angin kencang melanda, banyak pohon besar tumbang, menghalang jalan serta merusak hunian para penduduk. Maka pergilah mereka menuju kediaman Nasrudin untuk meminta bantuan.“Nasrudin, pinjamilah kami sang gajah guna membantu mengangkat pohon-pohon raksasa yang tumbang.” Nasrudin berkata dengan riang, “Boleh, silahkan, setiap orang yang hendak memakai jasanya bisa membayar 100 dinar sebagai ongkos lelahnya.” ( sumber : Anonim )
'The Chaser' on The Twilight Zone Series ( source ) |
Meski tidak terlalu mirip, namun ada suatu esensi yang sama didalamnya bukan
? Dan kembali pada kisah pendek tentang ‘Ramuan Cinta’ ini, sang pembeli telah
diperingatkan akan konsekuensi yang akan terjadi, namun ia memilih untuk tidak
mendengarkan apalagi memperhatikan, apakah yang diinginkan benar-benar sudah
sesuai dengan apa yang akan terjadi. Sering kali kita juga memiliki sebuah
ekspetasi terhadap sesuatu, namun siapkah diri kita jika yang terwujud ternyata
tidak sesuai dengan bayangan semula ? Atau justru karena keteledoran kita
sendiri yang kurang awas dan teliti dalam proses awal melakukan sebuah
permintaan, maka pemberian yang datang pun bisa jadi merupakan kebalikan dari
yang diharapkan.
“Be Careful What You Wish For Because It Might Come True”
~ Another stories about Djinni who can grant any wishes ... but not without concequences ~ ( source ) |
Sebagai contoh, diriku hendak mengambil dari kisah klasik karya Edith
Nesbit yang berjudul ‘Enchanted Castle’, dimana 4 orang anak yang sedang
bermain-main di sebuah kastil, mendapati ada sebuah mantra yang mampu
mengabulkan semua permohonan mereka, hanya saja mereka ‘lupa’ untuk memberikan
permohonan yang jelas dan eksplisit (khas permintaan kanak-kanak), sehingga
akibatnya sangat fatal, seorang yang ingin dirinya tidak terlihat oleh
anak-anak yang lain, menjadi benar-benar ‘menghilang’ / kasat-mata, sedangkan
yang ingin berdiam sejenak bagai patung, benar-benar menjadi patung yang
membeku .... more about this book, you can check on my review 'here'.
Tentang Penulis :
John Henry Noyes Collier (3 Mei 1901 - 6 April 1980) adalah seorang
penulis kelahiran Inggris dan penulis skenario terkenal karena cerita pendek,
banyak yang muncul di The New Yorker dari tahun 1930 ke tahun 1950.
Mereka dikumpulkan dalam volume 1951, Manisan dan Goodnights, yang memenangkan
Penghargaan Fantasi Internasional dan tetap mengalami cetak ulang. Selain itu
beliau juga menulis cerita-cerita pendek yang dijadikan sebuah antologi kisah
fantasi. Tulisan John Collier telah dipuji oleh penulis seperti Anthony Burgess,
Ray Bradbury, Roald Dahl, Neil Gaiman, Michael Chabon dan Paul Theroux. Ia
menikah dengan awal film bisu aktris Shirley Palmer. Pernikahan keduanya pada
tahun 1942 adalah aktris New York Beth Kay (Margaret Elizabeth Eke). Mereka
bercerai satu dekade kemudian. Dia memiliki satu anak, seorang putra, dari
pernikahan ketiganya.
Lahir di London pada tahun 1901, John Collier secara pribadi dididik oleh
pamannya Vincent Collier, yang juga seorang novelis. Ketika, pada usia 18 atau
19, Collier diminta oleh ayahnya apa yang telah dipilih sebagai panggilan,
jawabannya adalah , "Aku ingin menjadi penyair." Ayahnya memanjakan
dia, selama sepuluh tahun berikutnya Collier tinggal di sebuah penyisihan dari
dua pound per minggu ditambah apa pun dia bisa mengambil dengan menulis resensi
buku dan bertindak sebagai koresponden budaya untuk sebuah surat kabar Jepang.
Selama periode ini, dirinya yang tidak terlalu terbebani oleh tanggung jawab
keuangan, memberi kesempatan dirinya mengembangkan kecenderungan ikut serta
dalam permainan di antara teman-temannya, berpartisipasi pada pembicaraan di
kafe-kafe dan kunjungan ke galeri foto.
( sumber : wikipedia.org )
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments :
Post a Comment