EVENT READ A LONG “GONE WITH THE WIND” by Margaret Mitchell
Judul Asli : GONE
WITH THE WIND
By Margareth Mitchell
Copyright © 1936 by The Macmillan Company
Copyright renewed © 1964 by Stephens Mitchell and Trust Company
of Georgia as Executors of Margaret Mitchell Marsh
Copyright renewed © 1964 by Stephens Mitchell
Cover illustration © 1939 Turner Entertainment Co.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Sutanty Lesmana
Sampul dikerjakan kembali oleh David
Cetakan II : Juni 2009 ; 1.124 hlm
~ Part I : Chapter I – VII | p. 07 - 158 ~
[ Period : start on April 1861 | Clayton, North Georgia ]
Vivien Leigh as Scarlett [ source ] |
Scarlett O’Hara – putri tertua pasangan Gerald dan Ellen O’Hara,
bukanlah seorang gadis yang cantik, tetapi ia memiliki daya tarik perpaduan
dari darah Irlandia yang berapi-api dari sang ayah, serta kulit putih halus
dari sang ibu yang keturunan bangsawan Prancis. Pada usia menginjak 16 tahun,
Scarlett telah mempelajari cara untuk menarik minat kaum pria terhadap dirinya.
Hingga hampir sebagian besar pria lajang di kota tersebut, berlomba-lomba
merebut perhatiannya, dan merasa kegirangan jika Scarlett bersedia ditemani
atau sekedar menerima senyuman darinya.
Berbeda dengan kaum pria yang memuja dirinya, para gadis serta
wanita terhormat tidak menyukainya. Bukan saja karena Scarlett menyedot hampir
seluruh perhatian pria-pria yang ada, tetapi ia sengaja berbuat agar tiada
gadis lain yang menjadi sorotan kecuali dirinya. Scarlett bahkan terkadang
sengaja menarik perhatian pria yang jelas-jelas tak disukainya, hanya untuk
sekedar bermain-main atau membuat kesal gadis lain yang menyukainya. Seperti
ketika ia memancing pujian dari Frank Kennedy – pria yang mendekati adiknya Suellen,
atau memanfaatkan perhatian Brent
Tarleton yang disukai adik bungsunya Carreen, hingga bermanis-manis pada
Charles Hamilton yang telah dijodohkan dengan Honey Wilkes. Tak heran jika Scarlett menangguk para
pengagumnya sama banyak dengan kaum yang membencinya.
[ source ] |
Tiada satu pun yang mengetahui bahwa ditengah kerumunan para
pengagumnya, ada satu orang yang tidak ada di sana. Seseorang yang justru
diam-diam menempati posisi khusus di hati Scarlett. Pria itu adalah Ashley
Wilkes, yang selalu ramah, dan bertindak layaknya ‘gentleman’ terhadap dirinya, namun tak pernah sedikit pun ia
berusaha menarik perhatian Scarlett. Tentu saja perbedaan ini membuat Scarlett
penasaran, dan berusaha mendapatkan Ashley sebagai miliknya. Hingga suatu hari
pada bulan April 1861, ia mendengar kabar yang menggelisahkan. Bahwa Ashley
Wilkes akan bertunangan dengan sepupunya Melanie Hamilton. Scarlett ‘shock’ dan tak henti-hentinya berpikir
bagaimana caranya ia bisa membuat Ashley berubah pikiran. Dalam benaknya yang
lumayan ‘egois’ ia hanya berpikir
bahwa Ashley tak mungkin menolaknya jika diberi kesempatan untuk melamar
dirinya dan meninggalkan Melanie.
[ source ] |
“Scarlett sendiri tak tahu mengapa Ashley dapat merebut hatinya, padahal ia sama sekali tidak memahami jalan pikiran pemuda itu. Sosok Ashley yang misterius membangkitkan rasa ingin tahunya, bagaikan pintu tanpa gembok maupun kunci. Hal-hal yang tidak dipahaminya tentang Ashley malah membuat cintanya semakin besar, dan sikap Ashley yang ganjil serta terlalu menjaga jarak makin membulatkan tekad Scarlett untuk memilikinya. Tak sekali pun ia ragu bahwa suatu saat Ashley akan melamarnya. Ia masih terlalu muda dan terlalu dimanja untuk dapat menerima kegagalan.”
[ excerpt from Gone With The Wind | p. 35 ]
My Random
Though :
[ source ] |
Well then, what can I say
again about our herione Miss Scarlet O’ Hara ... beside she’s very young with
complex mind mixed with immaturity, makes her selfish person, only thinking about
herself. And just like her pride and arogant, she cannot take gentle-rejection
from her beloved Ashley, who insist to marrying Melanie instead choose to be
with Scarlett. Her shame becoming more and more when she found that the
annoying Rhett Butler had witness the occassion. For someone who always clever,
this pressure makes her short-mind decided to do something spectacular, also
she hope can ease the pain of her feeling. So she accept the proposal from
Charles Hamilton – brother of Melanie Hamilton who rumors already engaged with
Honey Wilkes – Ashley’s sister.
Margareth Mitchell [ source ] |
This stories not jut some ridiculous romance, but sets on the true
event of American Civil War (1861-1865) between the Confederacy ( 11 states ) who
support the slavery against the Union ( 25 states ) who fight freedom for every
human in America. Their campaign no more slavery led by Abraham Lincoln – the president
of USA at the election 1860 from the Republican. Margaret Mitchell discribe the
situation from the people living in war, sees from their point of view, the
victim are happening in both side, no one wins, just many casualty from
parents, children, brothers and sisters.
[ more about American Civil War ]
Best Regards,
Really, at Part one, I felt like I'm reading a chicklit novel. Mitchell wrote a lot about the women dresses and appearances that bored me.
ReplyDeleteOne thing I liked from this part was the descriptions of the society at that time. A lot of new informations for me.
ReplyDelete