Judul Asli : POMPEII
Copyright © 2003 by Robert Harris
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Fahmy
Yamani
Editor : Siska Yuanita
Desain Sampul : Marcel A.W.
Foto cover © Seleznev Oleg/Shutterstock
; © Alexey Arkhipov/Shutterstock
Cetakan I
: September 2009 ; 392 hlm
[ Period on 22 -25 Month of August 79 M | City of Pompeii ]
Marcus Attilius Primus, adalah Aquarius
baru yang dikirim oleh Roma untuk mengawasi Aqua Augusta, menggantikan Exomnius
– Aquarius Misenum yang mendadak menghilang setelah menjabat lebih dari 20
tahun. Attilius terbilang masih muda di
usia 27 tahun, namun telah memperoleh kepercayaan karena kemampuan serta faktor
keluarganya yang turun-temurun menjabat sebagai Aqurius – insinyur yang
mengawasi saluran air yang berfungsi melayani kota-kota di sekeliling Teluk
Neapolis.
Tugas Aqua Augusta sebagai saluran utama sangat berat dan harus
selalu dipantau. Jika kota Roma sendiri memiliki 6 saluran air untuk
berjaga-jaga seandainya ada yang tidak berfungsi, maka kehidupan penduduk di
wilayah perairan Teluk Neapolis hanya bergantung pada satu sumber air.
Attilius sangat bersemangat dalam
menjalankan tugasnya. Tetapi para penduduk di Semenanjung Misenum, khususnya
para pekerjanya, tidak terlalu antusias, bahkan cenderung melecehkan dirinya.
Attilius terpecah antara membiarkan kekurang-ajaran mereka, terutama sang
mandor bernama Chorax, atau membuktikan kemampuan dan kepemimpinannya di
hadapan mereka semua. Namun kekeringan yang melanda wilayah tersebut tak
mendukung berbagai teori serta ide-idenya guna membuka sumber air baru. Hingga
pada suatu hari tepatnya tanggal 22 Agustus, terjadi tragedi yang akan merubah
hidupnya serta kelangsungan hidup penduduk di wilayah itu.
Dimulai dari kedatangan Corelia Ampliata
– putri jutawan Numerius Popidius Ampliatus dari Vila Hortensia, memohon kepada
Attilius untuk menolong nyawa Hipponax – budak Yunani, putra Atia budak dapur
Vila Hortensia. Hipponax bertugas menjaga dan memberi makan ikan-ikan
peliharaan sang jutawan, dan ketika ikan-ikan itu mati secara aneh, maka
Ampliatus melampiaskan kepada sang budak, dengan memberikan tubuhnya sebagai
santapan ikan-ikan ganas miliknya. Corelia hanya tahu bahwa itu bukan kesalahan
di budak, melainkan ada keanehan pada air kolam ikan-ikan tersebut. Tiada yang
paham mengenai masalah air kecuali sang Aquarius. Dengan berat hati Attilius menuruti
permintaan Corelia yang telah menarik hatinya.
Dan saat ia melihat pipa saluran
air, sumber dari air utama, timbul kecurigaan saat munculnya bau busuk, bau
belerang yang sangat menyengat. Setelah membereskan urusan di Vila Hortensia,
Attilius segera bergegas menuju gudang tempat penampungan air di Misenum.
Begitu pintu dibuka, menguar bau busuk serupa yang menandakan terjadi sesuatu
pada air di Aqua Augusta. Dan yang lebih menakutkan, kedalaman bak penampung
menunjukkan bahwa air menyusut jumlahnya. Disusul berita dari kota-kota
sekeliling Misenum, bahwa sumber air di kota-kota itu telah habis, tiada
setetes pun yang keluar. Attilus segera mencari jalan serta sumber informasi
guna mendukung teori yang muncul di benaknya.
Akhirnya sebuah keputusan demi
menghindari bahaya yang lebih besar, membuat Attilius pergi menghadap Laksamana
Angkatan Laut yang merupakan kebanggaan Semenanjung Misenum. Komandan Gauis
Plinius atau dikenal dengan sebutan Pliny
– orang kepercayaan Kaisar Roma, pejabat negara serta ilmuwan yang sangat
cerdas. Pliny tidak mudah ditemui, tapi Attilius bukan orang yang mudah
menyerah. Attilius berusaha menyakinkan Pliny untuk memberinya bantuan berupa
armada kapal yang bisa membawa dirinya
serta kru untuk mencari dan memperbaiki kerusakan di Aqua Augusta.
Tujuan mereka adalah kota Pompeii yang menurut berita masih mengeluarkan sumber
air bagi penduduknya, sedangkan di sekelilingnya, satu demi satu mengalami
kekeringan.
|
~ History of Pompeii ~ [ source ] |
Attilius belum pernah menginjakkan kaki
di Pompeii, kota yang sangat indah dan merupakan tempat persinggahan yang
berdekatan denga Pegunungan Vesuvius, menjadi lahan di sekitarnya mampu
menghasilkan aneka tanaman yang tumbuh
subur, seperti ladang anggur. Pompeii terkenal karena telah bangkit dari
keterpurukan saat terjadi gempa besar beberapa tahun silam. Namun dibalik
gemerlap dan keramaian kota itu, tersimpan rahasia-rahasia kelam serta
konspirasi, korupsi, penyelewengan dan tindakan semena-mena.
|
~ The Last Day on Pompeii ~ [ source ] |
Attilius harus berhadapan dengan para
pejabat korup, yang tak segan-segan
memerintahkan pembunuhan atas dirinya, sehingga ia harus segera mencari jalan
keluar dari para pemburunya. Namun tugas utama yang harus diembannya adalah
mencari jalan untuk menolong seseorang yang telah menawan hatinya, meski ia
harus menempuh medan berat, gelombang
laut yang buas, hujan batu, udara panas yang membakar, serta gerombolan
pengungsi yang panik. Pompeii yang indah dan menakjubkan, kembali mengalami bencana mengerikan, ledakan Gunung
Vesuvius selama 2 hari penuh mampu meluluh-lantakkan semua yang ada
disekitarnya.
Conclusion :
|
~ The eruption of Mount Vesuvius ~ [ source ] |
I don’t know where to start on this
review, ‘cause RH give me a lots to digest. Based on the true event of the
eruption of Mount Vesuvius on August 24, 79 AD, that erase the whole thing
include the city of Pompeii. Even the authors discribe the detail on the
earthquake and the simptoms before the eruption, this stories focus on the main
character, a young aquarius named Attilius. I’ve been in love with RH book’s
ever since I read Imperium – stories about the life of Marcus Cicero – the
great orator in Roman History. His novel based on the real fact history, mixed
with the complex character, incredible setting, and added with the ‘twisted-plot’ to makes the reader gaps
on thrilling and curiousity, where he
gonna takes us ...
|
~ cast of the Pompeii's casualty ~ [ source ] |
Pompeii was the first historical novel
RH write, and already purposed by famous director Roman Polansky, prepared to
be make as big movies, but even the big budget ready, this project was
cancelled due the treat of strike by the Screen Actors Gulid (SAG) on 2007. So
instead Roman Polanksy join with Robert Harris, making his adaptation novel The Ghost ... ‘*darn* sorry, my
bad, but I think Pompeii would be
much-much more interesting and great stories to be adapted as movies \(-__-)/
|
~ cast of the Pompeii's casualty ~ [ source ] |
At last, I just make my self ‘again’ as
a fan of Robert Harris’s novel, Pompeii was filled with detail and so many
thing I wanna share in here ... before this review become full spoiler, let’s
just close this and if you never read Robert Harris, just try reading it, start
with Pompeii, but if you want something heavier, read Imperium (^_^)
Tentang Penulis :
Robert Dennis Harris ( lahir pada 7
Maret 1957 di Nottingham ) adalah penulis novel asal Inggris. Semula ia
berprofesi sebagai seorang jurnalis dan reporter di telivisi BBC. Bukunya yang
pertama rilis pada tahun 1982 merupakan non-fiksi berjudul A Higher Form Of
Killing – berisi penelitian atas penggunaan senjata biologis dan kimiawi untuk peperangan, yang
ditulis bersama dengan Jeremy Paxman, sesama jurnalis BBC. Menyusul kemudian
serangkaian karya non-fiksi lainnya yang berkisar seputar kehidupan para tokoh
politik dunia.
Pada tahun 1992, beliau mengeluarkan
novel fiksi pertamanya berjudul Fatherland
– tentang kisah dimana Jerman telah memenangkan Perang Dunia II. Kisah ini
segera menjadi bestseller novel dan membuat beliau memutuskan untuk terjun
secara full-time sebagai penulis. Kesuksesan novel perdana ini menarik HBO
untuk membuat filmnya pada tahun 1994. Menyusul kemudian novel kedua berjudul
Enigma pada tahun 1995, tentang seorang ahli matematika yang berusaha
memecahkan sandi kode Enigma Jerman selama Perang Dunia II. Kisah ini juga
diangkat ke layar lebar dibintangi oleh Dougray Scott dan Kate Winslet.
Novelnya yang lain Archangel (rilis 1998) menjadi internasional bestseller dan
diadaptasi sebagai miniseri BBC di tahun 2005, dibintangi oleh Daniel Craig.
Pada tahun 2003 beliau merubah haluan
dengan fokus pada sejarah Romawi Kuno dan menghasilkan novel Pompeii yang juga
menangguk kesuksesan yang sama di kancah internasional. Disusul dengan novel
Imperium pada tahun 2006, yang merupakan novel pertama dari trilogi kisah
kehidupan Marcus Cicero, orator terbesar sepanjang sejarah Roma. Novel keduanya
telah rilis pada bulan Oktober 2009 dengan judul Lustrum, yang diganti menjadi
Conspirata pada edisi versi Amerika pada Februari 2010, Sedangkan novel ketiga
diharapkan rilis di tahun 2012.
Best Regards,
Bagusnya ....ngak sabar pengen baca ini dari timbunanku *eh hahaha
ReplyDeletehalahh...alasannya yang lain dech, atau buat self-challenge, buku yg tdk terbaca dlm 2 tahun dihibahkan ke orang lain :D
Delete