Judul
Asli : LITTLE HOUSE ON THE PRAIRIE
[
book 2 of Little House Series ]
Text
copyright © 1932
by Laura Ingalls Wilder
Copyright
renewed © 1959
by Roger L. MacBride
Pictures
copyright © 1953
by Garth Williams
Penerbit
BPK Gunung Mulia
Alih Bahasa
: Djokolelono
Cetakan
ke-8 : 2000 ; 288 hlm
[ Review in Bahasa Indonesia
& English ]
Laura, Mary, Pa dan Ma serta si
bayi Carrie, akhirnya pergi meninggalkan Rimba Besar. Menurut Pa, kehidupan
tenang dan damai sudah tak ada di sana, terlalu banyak hunian baru, orang-orang
yang membuka lahan serta membangun rumah, lalu lintas semakin ramai, sehingga
hutan mulai gundul dan hewan-hewan liar menghilang, yang berimbas pada sulitnya
berburu karena mereka menjadi langka. Maka suatu hari, mereka selesai mengepak
semua pelengkapan yang dibutuhkan dalam gerobak kereta, meninggalkan rumah
kayu, perabot, ternak serta sanak keluarga yang masih tinggal di Rimba Besar.
Mereka bersiap-siap mencari lahan baru yang lebih luas, subur dan memadai,
dengan sumber alam tak terbatas.
Perjalanan panjang yang mereka
jalani semula menyenangkan bagi anak-anak, namun tak berapa lama, kelelahan
serta rasa jenuh mulai melanda. Apalagi ketika mereka mulai memasuki padang
rumput yang sanagt luas, tiada satu pun tanda-tanda kehidupan makhluk hidup
lain di sekeliling mereka. Hanya kesunyian yang mencekam, dan pada malam hari,
di tengah kegelapan dan cahaya api unggun, terdengar suara-suara serigala liar
melolong menakutkan. Meski demikian, Laura merasa aman dengan adanya Pa yang
berjaga membawa senjata dan tentunya ada Jack – anjing buldog kesayangan Laura
yang selalu setia menjaga keselamatan keluarga mereka.
[ source ] |
Jika dalam buku pertama,
kehidupan nyaman dan tenang serta penuh keceriaan mewarnai kisahnya, maka buku
kedua ini mampu menggambarkan betapa berat perjuangan keluarga Ingalls dalam
membuka lahan baru sebagai kediaman mereka. Mulai dari membuat rumah dari
balok-balok kayu yang sangat besar dan berat, hanya mereka berdua Pa dan Ma
yang melakukan, hingga suatu kali terjadi kecelakaan mengerikan, salah satu
balok terjatuh dan menimpa Ma ... setelah itu Pa berkeliling dan akhirnya
menemukan tetangga terdekat (yang letaknya cukup jauh) bernama Mr. Edward – bujangan
yang bersedia saling membantu pembuatan rumah mereka. Belum lagi saat mereka
mulai membuka lahan pertanian, mencangkul, menggarap, menanam bibit serta
merawatnya. Dan percayakah Anda jika mulai dari rumah, perapian hingga perabot
dan hiasan semua dibuat dengan tangan (secara manual). Sungguh menakjubkan
bagaimana daya kreasi kehidupan jaman dahulu sebelum ada listrik ataupun alat
bantu modern.
[ source ] |
This second books are one of my
favorite, ‘cause its describe on how the Ingalls family had to begin a new
start, new life in the wild lands. Without any body else, except their family,
tehy had to build a house from logs (it’s heavy and big, and there’s no
vehicles nor electricity at that time), one by one, from fondation, to walls
until the roof, then the floor. Then still had to makes the door, fire place
(from big-heavy stone at the river). Then makes place for their horses. Then
digging to makes a well. They also had to start working on the land, with all
the seeds begin to plant. They had to considere the strange weather that not
quite as the same as they’re home in Wincounsin. Don’t forget about the Indian
who frequently appears in their home. Some of them didn’t distrub this family,
but some of them had bad-intentions, like stealing from this family, even
there’s a war ‘cause there few of those Indian want to kill all the white
people from their land.
But what touches me the most is
how through this stories, the value of life, relation between human being,
strangers to each others just on the same strange and wild land, when difficulty reach the limit, helps
came without asking like sending by God’s will. Specially when this family had
illness that really makes them almost die (it’s malarian, it’s fatal illness,
many people die from children until adult), there’s stranger coming, taking
good care of them until recover. Or when Christmas is near, the fload from the
river makes their connections to the neareast neighbourhood are closed, there’s
‘secret santa’ coming across the floading river just to gets present for little
children of Ingalls family. Reading this book, teach us a lesson, about good
moral, attitude and appreciated the most important value in life.
[
reblogged from : Little Alice’s Garden | more about the authors, check on my
post in here : Laura Ingalls Wilder ]
Best Regards,
Di mana ya saya bisa mendapatkan buku ini versi bhs Indonesia, saya sdh keliling toko buku tp sdh tdk ada stock...
ReplyDeleteThanks infonya