Judul Asli : THE LAST POPE
Copyright © 2006 by Luís Miguel Rocha
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Fahmy
Yamani
Desain Sampul : Marcel A.W.
Cetakan I
: Juli 2011 ; 352 hlm
[ Period : 1907 – 2006 | Setting between Portugal,
Spain, Argentina, Venetia, Vatican City, London, New York ]
~ THE FIRST ~ [ source ] |
~ The Beginning ~
[ source ] |
Vatican City, 29 September 1978, dini
hari ...
[ 4.30 ] Suster Vincenza melakukan
tugas harian, mengantarkan minuman kopi kepada Don Albino Luciani atau yang
dikenal sebagai Paus Yohanes Paulus I, meletakkan baki di depan pintu kamar
beliau setelah mengetuk tak mendapat jawaban.
[ 4.40 ] Sersan Hans Roggan – kepala
keamanan Swiss Guard, bangkit berkeliling karena tak bisa tidur, melihat bahwa
lampu kamar Paus telah menyala, sebagaimana ia ketahui dari pengamatan para
penjaga, lampu itu menyala sepanjang malam.
[ 4.45 ] Suster Vincenza kembali
membawa obat-obatan bagi Don Albino, mendapati bahwa baki serta minuman tak
tersentuh di depan kamar. Khawatir dengan sesuatu yang diluar kebiasaan selama
20 tahun ia melayani beliau, Suster Vincenza memasuki kamar dan mendapati bahwa
Paus Yohanes Paulus I telah tewas dalam kondisi aneh, duduk di tempat tidurnya
dengan mata terbuka. Suster Vincenza dalam kesedihan serta panik, bergegas
membangunkan Bapa Diego Lorenzi – asisten pribadi Don Albino.
[ source ] |
Fakta yang dikeluarkan secara resmi
oleh Gereja, bahwa Paus Yohanes Paulus I telah tewas karena serangan jantung di
kamarnya pada sekitar pukul 23.30 pada tanggal 28 September 1978, jenazah
beliau ditemukan oleh Bapa John Magee – sekretaris Don Albino pada pukul 5.30
pagi. Dalam waktu kurang dari 12 jam, jenazah beliau telah dibalsem tanpa
diperkenankan diautopsi.
~ Problems ~
Vatican City, 2006
Monsignor Valdemar Firenzi menemukan
sesuatu di Arsip Rahasia Vatican, sesuatu yang membuatnya harus mengirim pesan
serta dokumen rahasia kepada orang-orang yang dipercayainya. Kepada Pastur
Felipe Aragón di Madrid, Spanyol, Pastur Pablo Rincón di Buenos Aires, Argentina
dan kepada Sarah Monteiro di London, Inggris Namun musuh telah mengantisipasi
hal tersebut. Kardinal Firenzi diculik dan tewas ditembak setelah disiksa, Pastur
Aragón meninggal akibat serangan jantung seelah menerima pesan, dan Pastur
Pablo terbunuh di dalam gerejanya. Tinggal Sarah Monteiro – seorang jurnalis
yang tak mengetahui duduk permasalahan karena sedang berlibur ke Portugal.
[ source ] |
London, Inggris, 2006
Sarah Monteiro baru pulang berlibur di
tempat orangtuanya di Portugal. Kembali ke rumahnya di Belgrave Road, saat memeriksa surat-surat dan paket
yang terkirim, salah satunya berisi sesuatu yang aneh. Daftar nama serta
tabel-tabel, dengan kode angka dan sandi, dan tercantum nama ayahnya Raul Brandão
Monteiro. Belum sempat ia berbicara panjang lebar dengan ayahnya via telepone,
saat seseorang berusaha memasuki rumahnya. Terjebak dan sadar akan bahaya yang
mengancam dirinya, Sarah segera melarikan diri, menuju suatu tempat yang
disampaikan oleh ayahnya lewat sebuah sandi, disana Sarah akan bertemu dengan
penolong yang disebut Rafael.
~ Conflicts ~
Sarah harus memutar otak, melarikan
diri dari para pemburu yang tak segan-segan melukai atau menembak mati dirinya,
ia berusaha mencari jalan keluar dan menyelidiki apa penyebab dirinya menjadi
sasaran. Perjumpaan dengan sosok Rafael yang tak terduga, membawa dirinya pada
suatu peristiwa aneh yang terjadi beberapa tahun silam. Daftar yang ia terima
adalah paket yang dikirim oleh Kardinal Firenzi tepat sebelum ia diculik.
[ source ] |
Daftar
yang berisi nama-nama anggota P2 atau yang dikenal sebagai Propande Due Masonic
Italia – organisasi yang semula berasal dari Grande Oriente Italia yang
didirikan pada tahun 1877. Namun semenjak dipimpin oleh Licio Gelli pada tahun
1976, maka P2 adalah perkumpulan eksklusif kelompok Mason Itali yang berusaha mengendalikan
ekonomi, keuangan, politik, keagamaan, militer. P2 juga dicurigai berada di
belakang peristiwa tewasnya Paus Yohanes Paulus I – paus terpilih yang hanya
menjabat selama 33 hari sebelum beliau tewas.
[ source ] |
Sarah dan Rafael – yang ternyata
merupakan agen ganda, yang sengaja menyusup dalam organisasi P2, berlomba
dengan waktu guna menemukan ‘kunci rahasia’ yang terdapat dalam sandi surat diantara
dokumen tersebut. Karena musuh yang didukung oleh CIA (Badan Intelijen Amerika)
dengan mudah melacak serta menyergap mereka di mana pun dan kapan saja. Tidak
jelas siapa kawan dan siapa lawan, yang jelas status mereka ditandai sebagai
pihak-pihak yang dicari oleh yang berwajib, cukup menyulitkan pergerakkan.
Untung saja Rafael memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai ‘mantan’ anggota
P2 (apalagi sebelumnya ia termasuk tokoh penting dalam P2). Akan tetapi
mampukah mereka melawan suatu kekuatan yang telah terbentuk sekian lamanya,
bertahun-tahun bergerak dibelakang layar, memanipulasi berbagai kejadian serta
menghilangkan jejak atau melenyapkan orang-orang yang dianggap mengganggu
pergerakan mereka ....
[ source ] |
Kisah ini sudah sangat menarik semenjak
awal. Tentang suatu konspirasi besar yang melibat para pejabat tinggi,
konspirasi pembunuhan Don Albino Luciani – Paus Yohanes Paulus I, paus terpilih
yang terkenal sangat berani dan inovatif dalam membentuk Gereja yang baru,
sehingga dalam masa jabatan 33 hari beliau telah membuat gelisah, ketakutan,
hingga amarah berbagai pihak yang telah dianggap menyelewengkan Gereja. Berkaitan
dengan riwayat hidup Don Albino Luciani – sosok sederhana, pemalu, tak pernah
menonjolkan diri namun memiliki sepak terjang yang berani dalam karirnya.
Dimulai dari semasa beliau menjabat sebagai Uskup Venesia, perjumpaannya dengan
Suster Lucía – salah satu dari ketiga kanak-kanak yang menerima penampakan dari
Perawan Maria, pertemuan pada 11 Juli 1977 di Biara Santa Teresa yang
menyingkap tentang rahasia ketiga pesan Perawan Maria kepada umatNya.
"Dan, untukmu, patriarkku terkasih,Mahkota Kristus dan hari-hari Kristus."[ Suster Lucía kepada Albino Luciani, Coimbra, Biara Santa Teresa, Portugal, 11 Juli 1977 ]
~ Jacinta, Lucia & Francisco ~ [ source ] |
Ditambah dengan penuturan penulis bahwa
kisah yang ditulis ini merupakan fakta yang dibuat menjadi sebuah fiksi, atas
permintaan sosok yang dikenal sebagai J.C. – orang yang bertanggung jawab atas
kematian Paus Yohanes Paulus I. Terlepas dari isu kontroversial, apakah kisah
ini mengungkap suatu kebenaran atau hanya merupakan publisitas semata, tidak
dapat disangkal bahwa banyak kecocokan di sana sini dengan berbagai kejanggalan
yang terjadi pada peristiwa 29 September 1978 itu. Bahkan tokoh-tokoh terkemuka
yang berperan dalam kisah konspirasi ini, di kemudian hari memang terbukti
bersalah atas penyelewengan serta korupsi besar-besaran mengatas-namakan Gereja
serta pemerintahan Vatican City.
[ source ] |
Luís Miguel Rocha lahir di Porto,
Portugal (1976), namun dibesarkan di Viana do Castelo – sebuah kota di wilayah
utara Porto. Setelah menyelesaikan buku pertamanya The Last Pope yang rilis pada tahun 2006, beliau bekerja sebagai
produser dan penulis televisi di London, Inggris. Menyusul kesuksesan novel
pertama, beliau meluncurkan buku kedua pada 20 Agustus 2009 yang berjudul The Holy Assasin (The Holy Bullet). Buku
ketiga yang berjudul The Pope’s Assasin telah
rilis pada 31 Maret 2011. Selain itu ada beberapa novel yang belum
diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang
penulis dan karya-karyanya silahkan berkunjung ke situs resminya di http://luismiguelrocha.com/
Fakta Pendukung :
[ source ] |
Lucía de Jesús dos Santos, lahir pada tanggal 22 Maret 1907 di Aljusterl, Portugal.
Dia bersama dengan Jacinta dan Francisco adalah anak-anak penggembala yang
melihat penampakan Perawan Suci Maria dan menerima tiga rahasia yang harus
diungkapkan pada dunia. Setelah kematian Jacinta dan Francisco akibat wabah
penyakit flu, maka ia satu-satunya saksi yang mengetahui rahasia ketiga yang
belum diungkapkan kepada dunia. Gereja yang berperan dalam mengendalikan Suster
Lucía bahkan menyebarkan ramalan palsu yang diberitakan kepada umat manusia,
sehingga rahasia ketiga masih menjadi misteri bagi khalaya umum. Pertemuan
antara Suster Lucía dengan Uskup Agung Venesia Albino Luciani pada tanggal 11
Juli 1977 di Biara Santa Teresa, dikabarkan mengungkap misteri rahasia ketiga
itu.
[ more about Sister Lucía of Fatima ]
[ source ] |
Albino Luciani, lahir pada tanggal 17
Oktober 1912 di Canale d’Agordo, meniti karir dengan keyakinan teguh menyebar
ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Beliau digambarkan sebagai seorang
yang pemalu, tidak suka menonjolkan diri, namun tak pernah lari dari tanggung
jawab dan dengan serius menjalankan kewajibannya. Tanpa banyak berbicara,
pretasi dah hasil kerjanya mendapat perhatian para petinggi sehingga karirnya
menanjak berkat rekomendasi tertinggi. Saat kematian Paus Paulus VI pada
tanggal 6 Agustus 1978, menyusul konklaf – pemilihan paus baru pada tanggal 26
Agustus 1978, dari 111 Kardinal, Uskup Venesia Albino Luciani yang tak
menonjolkan diri dan tak dikenal, justru memperoleh suara terbanyak dan
menjadikannya Paus terpilih. Keberaniannya tampak saat diminta menyebutkan nama
yang akan digunakan, beliau memilih dua nama alih-alih satu nama yang merupakan
tradisi selama 200 tahun. Maka Paus Yohanes Paulus I menjadi paus yang siap
merenovasi struktur serta tradisi Gereja yang bobrok, menuju dunia yang baru,
dunia yang damai dan sesuai dengan ajaran Kristus. Namun sebagaimana telah
diramalkan, beliau tak berumur panjang karena keberaniannya.
[ more about Pope John Paul I ]
Best Regards,
Jadi kebanyakan memang berdasar fakta yg terungkap dari JC itu ya? (kayak merk air mineral ya, wkwkwk..). Tadinya mau baca khawatir di-twist kayak Da Vinci Code, yg bikin ilfil. Kapan2 coba baca deh..
ReplyDeleterasanya memang dari kenyataan dan fakta-fakta yang dikumpulkan si penulis, klo ini beneran berarti rahasia ketiga dari fatima sdh terungkap :D
Delete