WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Wednesday, July 31, 2013

Books "THE EMPRESS OF ICE CREAM"

Books “SEMANIS ES KRIM”
Judul Asli : THE EMPRESS OF ICE CREAM
Copyright © 2010 by Anthony Capella
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Gita Yuliani K.
Editor : Tantyana Soebianto
Cover by Marcel A.W.
Cetakan I : Juni 2013 ; 552 hlm

[ Period : 17 Century ] ~ [ Setting : Florence, Italy – Paris, France – London, England ] ~ [ Facts : Great War in Europe ; The Agreement between French and England ; Secret and Intrigue inside the palace involving Louise de Keroulle – mistress of Charles II, King of England ]

Carlo Demirco hanyalah seorang bocah berusia 7 tahun dari suatu kelurga nelayan miskin, kala seorang Parsi bernama Ahmad membawanya ke Florence sebagai pesuruh usaha Ahmad sang pembuat sherbet dengan ilmu warisan keluarganya secara turun temurun, melayani keluarga Medici. Carlo adalah pemuda yang cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, ia bahkan mengadakan berbagai percobaan dalam pembuatan variasi sherbet tanpa sepengetahuan Ahmad. Hidup Carlo tidak akan pernah mengalami perubahan berarti jika saja tidak ada sosok bernama Lucian Audiger – pria Prancis yang bercita-cita menjadi confectioner ternama.  Ia berhasil membujuk Carlo untuk ikut dengannya menuju Paris dan meraih kesuksesan dengan melayani Louis XIV – Raja muda Prancis yang penuh semangat dan ambisi tinggi.



Impian dan perjuangan Carlo serta Lucian tidaklah semudah yang mereka bayangkan. Dengan hanya mengandalkan keahlian Carlo serta kepandaian diplomasi Lucian, mereka sulit menembus minat Kaisar Prancis. Hingga suatu hari, muncul jalan yang akan membimbing mereka ke hadapan Louis XIV, namun disana pula Carlo pertama kali bertemu wanita yang akan merubah masa depannya : Louise de Keroualle – dayang kepercayaan Henrietta d’Angleterre, saudara perempuan raja Inggris Charles II, sekaligus kekasih gelap Louis XIV. Carlo yang muda, tampan, bersemangat dan menyukai suasana pekerjaan barunya, sempat terlena dalam kehidupan ‘borjuis’ kalangan bangsawan, hingga ia terlibat dalam hubungan asmara kaum wanita yang mencari kesenangan dari hubungan sesaat. Hanya satu wanita yang ia minati namun menolak dirinya secara tegas, Louise de Keroualle.
“Cinta bagai es. Merangkak menyelimutimu, merasuki tubuhmu diam-diam, menghancurkan pertahananmu, menemukan relung-relung paling dalam dagingmu. Tidak seperti panas atau sakit atau terbakar melainkan lebih seperti mati rasa di dalam, seakan-akan jantungmu sendiri mengeras, mengubahmu menjadi batu. Cinta mencengkerammu, meremasmu dengan kekuatan yang sanggup memecah batu karang atau mengoyak lambung kapal.” [ p. 292 ]
[ source
Kisah dua pasang manusia yang awalnya tertarik satu sama lain, muda dan memiliki semangat tinggi, namun terjebak dalam intrik serta konflik demi kepentingan politik antar negara serta perebutan kekuasaan serta ambisi para pemimpinnya. Dengan memadukan latar belakang sejarah pada masa pergolakkan di Eropa, kala Prancis berusaha memperluas wilayah kekuasaannya dengan memanfaatkan kekuatan Inggris sebagai ujung tombak untuk menyerang negara-negara lainnya, disertai konspirasi di dalam tubuh pemerintahan masing-masing, kisah ini menjanjikan petualangan seru nan menegangkan yang mengundang rasa penasaran dari awal hingga akhir. Dan sebagai ‘bumbu penyedap’ yang tak kalah menariknya, munculnya sosok Carlo Demirco – sang confectioner Raja yang berjuang membuat ide-ide baru yang sanggup menarik minat kaum bangsawan yang mudah bosan dalam kesehariaan kehidupan mereka.

[ source ]
Membaca aneka resep yang menggiurkan mampu membuat air liur menetes setiap kali membaca deskripsi aneka karya Carlo. Ditambah berbagai kutipan dari The Book of Ices yang mampu melambungkan imajinasi, serta adegan perjalanan Carlo, mampu memberikan sekilas sejarah perkembangan dunia confectioner sebelum dikenal secara luas oleh khalayak umum. Pemahaman bahwa karya-karya indah yang dibuat oleh Carlo hanya diperuntukkan untuk Raja dan Ratu serta orang-orang terpilih, bukannya untuk khalayak umum, menjadi salah satu tema yang ‘diperdebatkan’ dalam kisah ini.

Melalui karakter Hannah Crowe yang juga merupakan penganut aliran Kebebasan yang diajarkan oleh Yesus, di tengah perseteruan antar kaum Kristen Protestan dan Katolik Roma. Disertai karakter Robert Boyle sebagai perwakilan Royal Society of London for Improving of Natural Knowledge – asosiasi para ilmuwan yang mendedikasikan eksperimen bagi pengetahuan khalayak umum bukan sebagai kepemilikan pribadi. Ini adalah kisah sosok Carlo Demirco dalam pencarian jati diri serta kesadaran akan Impian yang sebenarnya yang ia inginkan. Ia pada akhirnya harus mengambil keputusan tegas bagi masa depan yang baru di dunia yang baru pula, meski itu berarti ia harus meninggalkan semuanya.
“Yang lebih baik yang bisa kuinginkan?” __”Kerajaan tanpa raja. Gereja tanpa gereja. Negeri di mana tidak ada ikatan kewajiban ; tidak ada kewajiban mengenai hak milik, hak istimewa, ataupun kelahiran. Tempat di mana tidak ada manusia terlahir dengan sanggurdi di punggungnya agar manusia lain dapat menungganginya. Tempat setiap laki-lali bisa memilih cara beribadahnya ; dan setiap perempuan juga, dan hukum satu-satunya yang kami patuhi adalah yang tertulis dalam hati kami. Jika kami butuh pemimpin, kami akan memilih mereka. Jika kami butuh undang-undang, kami akan membuatnya sendiri.” [ p. 522 ]
[ more about the author and his related works, just check at here : Anthony Capella | on Goodreads | on Facebook‎  ]


Best Regards,

3 comments :

  1. Hm.. kayaknya lebih "berat" daripada yg tentang kopi itu ya mbak? Saya malah penasaran yang judulnya "Love and Other Dangerous Chemicals". Sayangnya belum diterjemahkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aq belum baca yang 'various flavour of coffee' malahan, ini buku pertama yang kubaca, penasaran gara-gara bahas topik 'confectioner'
      Sama sekali tidak berat kok mbak, cmn emang rada tebal hehe.

      Delete
  2. waaahh belum pernah baca buku2nya anthony capella, padahal kayaknya menarik semua ya kisahnya, banyak tentang makanan nyamnyam. pengen coba baca juga ah..yang mana dulu yaaa

    ReplyDelete