WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Sunday, July 21, 2013

Books "A LITTLE PRINCESS"

Judul Asli : A LITTLE PRINCESS
Copyright © Frances Hodgson Burnett
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Teguh Hari
Editor : Jia Effendie & Ida Wajdi 
Cover by Aniza Pujiati
Cover Illustration by Ella Elviana
Cetakan I : April 2010 , 340 hlm
[ Conclusion in English ]

Sara Crewe adalah gadis cilik yang luar biasa. Bukan karena ia cantik dan menawan, atau karena ia putri tunggal Kapten Crewe yang kaya-raya yang selalu memberikan yang terbaik untuk putri kesayangannya. Bukan pula perilakunya yang santun dan anggun bagaikan seorang putri raja yang jauh lebih dewasa dari usianya. Melainkan karena ia sama sekali tidak sombong, bahkan murah hati dan penuh kasih terhadap siapa saja yang kekurangan maupun tampak lemah dan teraniaya. Ia juga tidak manja meskipun bergemilang harta benda, ia sangat cerdas meski tak suka menonjolkan pengetahuannya, menyukai dan membimbing mereka yang lamban dalam pelajaran. Meski demikian, kehidupan baru yang dijalaninya sebagai salah satu murid di Sekolah Asrama Nona Minchin di London, sungguh tidak mudah dengan adanya siswa-siswa senior yang iri dan dengki akan keberuntungannya, bahkan orang dewasa pun tidak menyukai ke-sempurna-an kehidupan yang ia jalani.



Dan suatu saat, semua hal yang menjadi bahan dan sumber rasa iri dengki itu lenyap sebagian, Sara Crewe menjadi siswa yang miskin sekaligus sebatang kara karena ayah tercinta meninggal setelah dinyatakan bangkrut. Status Sara yang semula berada di puncak, kini merosot menjadi pelayan rendahan, tak dipedulikan kecuali sebagai bahan olok-olokan, hinaan dan cercaan. Akan teteapi Sara masih memiliki kecerdasan, kepandaian, kebaikan hati sehingga Sara yang telah mampu melihat jati diri masing-masing manusia jauh sebelum ia mengalami penderitaan ini, bertahan dalam menjalani hari-hari baru tanpa ada harapan masa depan yang lebih cerah. Dan satu hal yang tidak banyak diketahui oleh orang lain, Sara memiliki daya imajinasi tinggi yang membuatnya mampu ‘mengalihkan’ benaknya yang penat, fisiknya yang melemah akibat kurangnya asupan nutrisi disertai kerja fisik yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Sara merasa beruntung ia memiliki sahabat-sahabat yang tak melupakan dirinya, mulai dari Ermengarde St. John yang gemuk dan lamban, hingga si kecil Lottie Legh, dan Becky – gadis pesuruh yan memuja dan mengagumi kebaikan hati Sara semenjak awal ia melihat gadis itu.

Salah satu kisah klasik anak-anak yang harus kuakui baru kubaca saat ini dimasa diriku bukan lagi kanak-kanak. Akan tetapi sebagaimana kisah klasik tetap mampu memberikan daya tarik tersendiri melalui penuturan penulis yang terkenal lewat karyanya “Secret Garden”.  Gambaran akan sosok Sara Crewe yang memiliki sifat serta karakter positif dalam lingkungan yang justru memberikan pengaruh negatif, mau tidak mau mengingatkan diriku akan kisah Pollyanna karya Eleanor H. Porter, meski harus diakui keduanya memiliki latar belakang yang bertolak-belakang. Jika dalam sosok Pollyanna pembaca diajak melihat kenyataan dunia luar dari sisi ‘positif’ maka sosok Sara Crewe bukan saja memberikan hal yang serupa, ia juga membawa pembaca berimajinasi dalam upaya melawann kehidupan yang berat dan penuh penderitaan.

Keindahan kisah ini terletak pada daya imajinasi Sara yang diarahkan ke hal-hal yang sifatnya lebih positif dan mendorong semangat, namun bagi sebagian besar kalangan, cara membiarkan imajinasi berkembang ini dianggap pengajaran yang kurang tepat bagi anak-anak. Gambaran ‘kesempurnaan’ yang masih berkutat pada penampilan fisik serta kekayaan yang juga tercermin pada kisah “Little Lord Fauntleroy” menjadikan contoh penyajian kisah klasik adaptasi Walt Disney yang selalu berusaha menyajikan ‘kesempurnaan’ alih-alih perbedaan yang menyolok. Terlepas dari polemik yang muncul dari cara penyampaian yang dipilih oleh sang penulis, ini adalah salah satu kisah klasik yang layak untuk dinikmati sekaligus menyentuh perasaan. Ditambah dengan ilustrasi yang menarik, edisi terjemahan kali ini patut menjadi salah satu koleksi bacaan para pecinta kisah klasik anak-anak.

Conclusion :
I love this story, not only its about hope and forgiveness, but also provide with storytelling using imagination and positive thinking. The main-story is about a little girl name Sara Crewe – the one and only child of Captain Crewe, who very much adore and spoilling his child with anything he can provide, and it’s easly to be done because he is a very wealthy-super-rich man. Despite all the things she receive from her father, Sara never become a spoilled little girl, she even rather more mature than her age, with kind and gentle heart to others who did not have fortune like she is. And like any other drama, her father dies without warning, left her nothing but huge debt or legacy. No money and no relative, Sara become poor girl, and her high status are drop-down into very low position in those society.

This story giving us detail and description on how people treating others not by his / her goodness but by they status and by definision their money. If Dickens often describe this in his story too, full with dark-sorrow life of poor people and how wealthy people giving away their money for nothing instead helping the one who really need, then this story got the similar theme, without dark-gloomy-side. Might be because its meant to be children’s reading, the author did not put a very dark-side to often on the characters. But she provide the lesson through all the different characters by the head master who not only small-minded person, she also greedy and envy on how good and tallented Sara Crewe is. Is not a perfect candidate for someone who suppose to teaching children to become good person and women in manners. And how Sara built-up friendship and relationship not with the popular girls (who also envy her previous situation), but she prefer with girls who abandon, mocked and become target of bullying.

Despite the topics surrounding fantasy and imaginary things who also become major debate for several years, are they good or bad for the children ? I think now can be answers, that nothing wrong with a little-bit imagination for the young one, even adult should need a small portion of its, just to keep our heart warm and never give-up hope when sorrow and tragedy struck like lightning in our life. Faith and miracles, is not a fairy-tale, and imagination like what Sara did to maintain her mind from all the terrible things around her life, can give us a little-push to stay positive ...that’s what I think (^_^)

Tentang Penulis :
Frances Hodgson Burnett terlahir dengan nama Frances Eliza Hodgson pada tanggal 24 November 1849 di Cheetham Hill, Manchester, Inggris. Ketika sang ayah meninggal dunia pada tahun 1852, keluarga mereka akhirnya hijrah ke Amerika Serikat pada tahun 1865 dan menetap di Knoxville, Tennessee, dimana dia memulai karir sebagai penulis pada usia 19 tahun untuk membantu pemasukan bagi keluarganya. Frances memiliki daya imajinasi tinggi dan sangat suka membaca berbagai karya literatur. Salah satu kisah favoritnya adalah Uncle Tom’s Cabin karya Harriet Beecher Stowe.

Sepeninggalan ibunya di tahun 1870, ia akhirnya menikah dengan Swan Burnett – seorang ahli medis pada tahun 1872 dan mereka sempat tinggal di Paris selama 2 tahun dan melahirkan dua orang anak, Lionel (1874) dan Vivian (1876), sebelum kembali ke Amerika Serikat dan menetap di Washington D.C.

Di sinilah karir menulisnya mulai dijalani lebih serius dan ia menghasilkan beberapa novel yang kelak dikenal sebagai karya klasik yang disukai mulai kanak-kanak hingga dewasa. Di antaranya Little Lord Fauntleroy yang rilis pada tahun 1886, disusul dengan kesuksesan A Little Princess (1905) dan The Secret Garden (1911), dimana dia juga menulis naskah drama untuk kisah-kisah tersebut.

Frances meninggal pada usia 74 tahun di Plandome, New York, Amerika Serikat pada tanggal 29 Oktober 1924, jenazahnya dimakamkan di Roslyn Cemetery di Long Island. Untuk mengenang jasa serta karyanya, sebuah patung peringatan karya Bessie Potter Vonnoh dibuat di Central Park’s Conservatory Garden, yang menggambarkan dua tokoh karyanya yang terkenal dari Secret Garden yaitu Mary dan Dickon. 

[ more about the author and her related works, just check at here : Francess Hodgson Burnett | A Little Princess | Her Selected Works | on Wikipedia | on Goodreads | on Gutenberg |  on IMDb  ]

Best Regards,
                                                                             

No comments :

Post a Comment