Copyright © by Anna Sewell
Penerbit Orange Books
Alih Bahasa : Nadiah Abidin
Editor : Azzura Dayana
Pemeriksa Aksara : Erdyant
Lay-out : Nurhasanah
Desain Sampul : Windu Tampan
Cetakan I : April 2010 ; 388 hlm
[ Conclusion in English at the bottom Post ]
Dia dibesarkan di sebuah rumah besar yang
memiliki padang rumput luas nan indah dengan kolam air jernih, dikelilingi
hutan cemara dan aliran sungai. Semenjak dilahirkan, dia mengalami perawatan
yang baik serta penuh perhatian. Mulai dari makanan yang mengandung gizi hingga
pemeliharaan ruang tempat tinggalnya bersama dengan anggota keluarga serta
teman-temannya, sampai dengan pelatihan serta pendidikan yang dibutuhkan dengan
cara lembut dan penuh perhatian. Karena warnanya yang hitam pekat yang selalu
disikat hingga lembut berkilau, dia dipanggil Little Darkie – seekor kuda
tampan dari ras keturunan kelas satu yang bagus.
Darkie memiliki rasa ingin tahu yang besar, namun
ia juga sangat patuh pada nasehat-nasehat Duchess, ibunya yang akrab dipanggil
Pet. Melalui sang ibu, Little Darkie belajar untuk bersikap layaknya kuda
keturunan yang baik, mematuhi dan menjalani setiap pelatihan secara rutin yang
diberikan oleh pelatih kuda. Karena kuda yang lulus dari pelatihan tersebut
akan memiliki nilai tinggi dari standart rata-rata. Dan ketika tiba waktunya
bagi Darkie untuk pindah ke tempat pemilik barunya, ia telah dipersiapkan
dengan matang. Meski Darkie tahu bahwa ia telah berusaha sekeras mungkin untuk
menampilkan yang terbaik dari dirinya, satu hal masih menjadi sumber kecemasan,
apakah pemilik barunya memiliki kebaikan dan perhatian sama dengan pemilik
sebelumnya ?
“Semakin baik perangaimu, semakin baik perlakuan orang terhadapmu. Tapi, manusia ada banyak macamnya. Sebagian manusia baik dan penuh perhatian seperti tuan kita, sebagian lagi jahat dan kejam hingga tak pantas memiliki kuda atau anjing. Selain itu, ada orang-orang yang dungu, sombong, bebal, dan sembrono ; orang-orang yang terlalu malas untuk berpikir. Orang-orang inilah yang paling banyak mencelakai kuda dibandingkan orang-orang lainnya. Aku harap kelak kau dapat tuan yang baik. Masalahnya, seekor kuda tak pernah tahu siapa yang akan membelinya atau siapa yang akan menunggangnya. Maka, apapun yang terjadi pada kita, tetaplah lakukan yang terbaik dan jaga nama baikmu.” [ ~ Duchees to Little Darkie | p. 22 ]
Little Darkie memulai perjalanan baru dalam
kehidupannya tepat pada usia 4 tahun, ketika ia dibeli oleh Hakim Gordon, yang baru
saja kehilangan putranya George Gordon dalam permainan berburu kelinci, tewas
dengan leher patah yang disusul dengan kematian kudanya Rob Roy – yang ternyata
juga merupakan keturunan Duchess, ibunya dan milik Petani Grey. Dirawat dengan
seksama serta menjalani pelatihan baru bersama John Manly – pelatih kuda yang
memahami perilaku kuda, dibantu bocah menarik bernama James Howard, yang rajin membersihkan
dan merawat istal. Little Darkie kini berubah nama menjadi Black Beauty, dan
karena perangainya yang ramah, menyenangkan dan sabar, dengan segera ia
menjalin persahabatan dengan kuda-kuda lain. Mulai dari Merrylegs yang periang
dan merupakan kuda tunggangan kegemaran anak-anak, Justin – sang penarik kereta
barang, Sir Oliver – kuda pemburu yang sudah berusia lanjut, hingga Ginger yang
pemarah dan suka membangkang perintah-perintah yang diberikan.
Kebahagiaan akan masa depan cerah mewarnai
hari-hari Black Beauty, namun ia tak mengetahui bahwa itu baru merupakan awal
dari perjalanan panjang yang akan segera ia tempuh, sebuah perjalanan yang
berisikan berbagai pengalaman menyedihkan, mengerikan hingga penderitaan.
Jalinan keakraban dan keluarga baru yang ia sayangi, harus terpecah dan
terpisah kala Hakim Gordon memutuskan pindah dan menjual kuda-kuda miliknya. Disinilah
Black Beauty diuji dalam menghadapi aneka benturan dan pengalaman baru,
menghadapi aneka macam manusia yang berbeda-beda sifat dan karakternya, tepat
seperti nasehat sang ibu. Dan ia tetap berusaha bertahan dan melakukan yang
terbaik sesuai dengan harkatnya sebagai seekor kuda yang telah terdidik dan
terlatih dengan baik. Namun sejauh mana ia mampu bertahan kala siksaan dan
penderitaan datang silih berganti ?
Kisah Black Beauty mengingatkan diriku akan
serial TV yang pernah ditayangkan semasa kanak-kanak, dan yang kuingat setiap
kali selesai menonton selalu saja air mata ‘berjatuhan’ gara-gara menyaksikan
penderitaan hewan tersebut (bayangkan setiap episode selalu saja menangis ...).
Maka sewaktu hendak membaca buku ini, terus terang kusiapkan mental serta kotak
tisue (berjaga-jaga jika mendadak jadi banjir-bandang) – untunglah ternyata
bukunya tidak sedramatis penampilan di TV. Dalam kisah klasik karya Anna Sewell
ini, pemahaman dan pengetahuan tentang kuda sebagai hewan peliharaan dikisahkan
melalui penuturan yang menarik, dari sudut pandang seekor kuda bernama Black
Beauty. Sebagaimana kisah yang menggunakan tokoh utama / karakter hewan, selalu
saja menarik perhatianku sekaligus mampu menyentuh ‘sesuatu’ di dalam hati yang
tak bisa dijelaskan. Mungkin karena pada dasarnya sosok hewan peliharaan
berkesan rentan dan membutuhkan perlindungan serta perawatan lebih, bukan ala
kadarnya.
Anna Sewell memberikan ‘kritikan-halus’ terhadap
perlakuan manusia terhadap hewan peliharaan terutama kuda yang acapkali
dipandang hanya sebagai ‘alat’ untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia.
Banyak hal yang baru kuketahui, bahwa pemasangan bit pada mulut kuda ternyata sangat menyakitkan (bagi sang kuda),
terutama jika sang penunggang tidak ahli dalam mengendalikan dan justru
bersikap kasar yang pada akhirnya menyakiti mulut kuda yang sangat halus. Dan
penggunaan check-rein yang tampak
indah seperti kuda-kuda sirkus atau dalam dongeng penarik kereta kencana,
justru membebani dan mengurangi kemampuan kuda tersebut. Kemudian topik
pemotongan ekor kuda sebagai bagian dari fashion
yang disukai manusia, mirip dengan pemotongan ekor, telinga atau bagian tubuh
hewan peliharaan demi alasan ‘fashion’
atau keindahan yang dituntut oleh manusia tanpa memikirkan kerugian pada pihak
hewan itu sendiri.
Conclusion :
Story about animal always makes me overwhelmed
and most of the time ‘tears-up’ a little-bit, that’s why I prepare my self
before reading this book (^_^) ...thanks God it’s not ‘to-much’ for me this
time. This is a story about a very beautiful and handsome horse named Black
Beauty, who born and raise as a high-breed horse, prepare for people who also
live in high-societies. But like many others human’s animal (pets), his life
can easily changes into something different, when the owner decide it to sold
him to others who not so care about maintaining the proper and delicate care to
their pets (most of them are not considering horse as pets, more like ‘some-tools’
to make their works become easily, makes those horses work really hard until
they eventually dies from exhauseted).
What I love on how the author write-down these
unique characters, to describe the relationship between human and animals, and
also between animals them-self, by using ‘their’ point-of-view. Personally, I’m
not horse’s lover, but for this story, I feel-in-love with their spirit to keep
fighting for their life until the end. If there’s honor among man, well
according this story, there is also ‘honor’ and ‘dignaty’ among horses. I knew
this story first from TV Series (back to my childhood several years ago), but
now I can say that this book are more complex and more interesting than just a ‘melodramatic’
story as seen on TV / movies. One thing I regret that the author only have a
chance to write-down this book before she dies, can you imagine if there is
sequels to the adventure of Black Beauty ? So this book who also the only book’s
by Anna Sewell is gonna be added in my favorite’s list (^_^)
Note :
reading this book, remind me on one of the movie about horses too, who not only
the story it self but the whole soundtrack so beautiful written and arrange by
the wonderful Bryan Adams, that’s why I want to put this ‘clip’ for everyone
who feel the same thing with me, while reading it or watching it \(^0^)/ it's : SPIRIT - The Stallion of the Cimarron. Enjoy
it !!
Tentang Penulis :
Anna Sewell, lahir di Norfolk, Inggris pada
tanggl 30 Maret 1820. Ayahnya, Isaac Sewell dan ibunya Mary Wright Sewell, yang
juga merupakan penulid cerita anak-anak yang sukses. Anna menjalani pendidikan
dasar di rumah (homeschooling). Baru pada usia 12 tahun, ketika keluarganya
pindah ke Stoke Newington, Anna masuk sekolah formal untuk pertama kalinya. Dua
tahun setelah itu, ia mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah, yang menyebabkan
kakinya pincang selama sisa hidupnya, sehingga ia harus menggunakan kereta kuda
untuk membantu mobilitasnya sehari-hari. Hal ini pula yang membuat Anna jatuh
cinta pada kuda dan memiliki perhatian yang cukup besar pada topik seputar
perlindungan hewan peliharaan.
Black Beauty merupakan novel perdana Anna dan satu-satunya yang
pernah diterbitkan. Ia menjual naskah tersebut kepada penerbit lolkal pada
tanggal 24 November 1877 seharga 40 poundsterling. Sayangnya, lima bulan setelah
novel itu terbit, Anna wafat pada usia 58 tahun. Ia tak sempat menyaksikan
kesuksesan kisah Black Beauty, yang termasuk salah satu novel klasik terkenal
sepanjang masa.
[ more about the author, just check at here :
Anna Sewell | on Goodreads | Black Beauty | Movie Adaptation ]
Best Regards,
aduhh.. itu kuda di gambar terakhir yang item putih, cakepss bangets *cups*
ReplyDeletebelum pernah baca bukunya tapi emang benar ya menarik baca buku yang ditulis dari sudut pandang hewan karena serasa diajak melihat sesuatu dari siai yang berbeda dan mungkin aja selama ini terlewatkan untuk diamati :)
inget banget waktu kecil liat filmnya bareng2 sekeluarga dan seringkali diam2 nangis.. :( jadi pengin baca bukunya..
ReplyDelete