Judul Asli
: POLLYANNA GROWS UP
Penulis :
Eleanor H. Porter
Penerbit :
Orange Books
Penerjemah
: Rini Nurul Badariah
Editor :
Azzura Dayana & Dee
Cetakan
ke-01 : September 2010 ; 374 hlm
Review :
Pollyanna
kembali … gadis cilik yang mulai beranjak remaja, dengan ‘permainan Sukacita’
yang mampu mempengaruhi para pembaca dengan antusias serta pikiran positif yang
senantiasa melingkupi perjalanan hidupnya serta orang-orang di sekelilingnya.
Kali ini
kisah berlanjut setelah pemulihan kondisi Pollyanna, kehidupan pernikahan Bibi
Polly dan Dr. Chilton, serta kenalan-kenalan lama Pollyanna, bahkan ia mendapat
banyak kenalan baru ketika menjalani kehidupan di kota lain, di Boston saat ia
memiliki tugas yang tanpa disadarinya sekali lagi merubah hidup orang-orang
yang ditemui, disapa, ditemani, serta diajak bercakap-cakap. Petualangan
Pollyanna berlanjut dengan seru dan berbagai musibah baru justru menempa sosok
Pollyanna menjadi lebih dewasa, hingga ia harus memilih jalan mana yang akan
ditempuhnya demi masa depan dirinya sendiri, terutama jika hal tersebut
berhubungan dengan siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya (^_^) … ya, si
kecil Pollyanna akan menjadi gadis dewasa yang menarik semua pihak, termasuk
para pembaca setianya.
Sinopsis :
Pollyana
sudah pulih dari kecelakaan fatal yang menyebabkan dirinya harus menjalani
terapi yang cukup lama untuk dapat membuatnya berjalan kembali. Dan Pollyanna
mampu mengembangkan kemampuan dirinya dalam mengolah ‘permainan Sukacita’
semasa dirinya menjalani terapi di Sanatorium. Ia mendapat banyak teman-teman
baru dan membantu sekian banyak orang, sesama pasien, para perawat bahkan
dokter-dokter yang mengawasi Sanatorium tersebut.
Namun
tetap Pollyanna merasa sangat gembira ketika akhirnya ia pulang kembali ke
Beldingsville, apalagi sekarang bukan hanya dirinya dan Bibi Polly saja, namun
Dr. Chilton yang telah menjadi Paman Chilton yang sangat dikasihinya,
senantiasa menemani mereka, membuat kehidupan di Beldingsville semakin semarak
dan gembira, penuh kasih sayang,
sangat berbeda dengan ketika pertama kali
Pollyanna tiba di sana.
Dan dalam
waktu singkat, Pollyanna kembali terlibat dalam rutinitas kehidupan yang
menyenangkan, bertemu dan bercakap-cakap dengan kawan-kawan lama, seperti John
Pendleton serta anak angkatnya – Jimmy Bean yang segera berganti menjadi Jimmy
Pendleton, anak yatim-piatu yang ditemukan Pollyanna. Hampir semua penduduk
Vermont menyambut gembira kehadiran gadis yang merubah suasana di lingkungan
desa tersebut. Namun tak berapa lama, terdengar kabar yang membuat mereka
sedikit khawatir, karena Pollyanna kemungkinan akan pergi ke kota lain.
Berita itu
ternyata benar. Salah seorang perawat di sanatorium dan kenalan baik Dr. Ames
yang telah merawat Pollyanna hingga pulih kembali, bernama Della Wetherby,
meminta bantuan agar Pollyanna bersedia tinggal menemani kakaknya Ruth Carew di
Boston, karena beliau percaya pengaruh Pollyanna mampu membuat kakaknya keluar
dari keterpurukan emosi dan jiwa akibat musibah bertubi-tubi yang menimpa dirinya.
Bibi Polly – sekarang menjadi Mrs. Chilton merundingkan hal tersebut dengan
suaminya, dan kebetulan selama musim dingin mendatang mereka hendak bepergian
ke Jerman berdua, maka kabar ini serta permintaan khusus dari Dr. Ames membuat
mereka mempertimbangkan Pollyanna untuk tinggal di Boston. Singkat cerita
persetujuan dicapai dan dalam waktu dekat Pollyanna akan berangkat. Namun tidak
semua menyambut gembira hal tersebut. Termasuk sahabat karib Pollyanna, Jimmy
Pendleton, yang jadi ‘uring-uringan’ karena belum lama Pollyanna kembali ke
kediamannya, sekarang sudah mau pergi lagi, cukup lama pula …
Sementara
itu Mrs.Ruth Carew sedang menjalani kehidupannya yang sepi dan muram, tanpa
seorang pun berani mengganggunya ( kecuali adiknya Della ), sudah mulai menyesali
keputusan yang diambilnya setelah desakan Della, untuk menerima Pollyanna di
kediamannya selama musim dingin. Ia tak mampu membayangkan gangguan yang akan
dialaminya, mengusik rutinitas yang sudah dijalaninya sekian lama. Ruth Carew,
salah satu dari tiga bersaudara Wetherby, dengan Della dan Doris, merupakan
gadis yang bahagia. Kehidupan keluarga tersebut berubah ketika Doris menikah
dengan John Kent – pria yang tidak disetujui keluarga Wetherby, namun ketika
Jamie – putra mereka lahir, ia menjadi kesayangan semua pihak. Hingga Doris
meninggal ketika Jamie berusia empat tahun, disusul menghilangnya John Kent
dengan membawa serta putra satu-satunya. Ruth kemudian menikah, namun
pernikahan tersebut hanya setahun, suaminya meninggal disusul dengan kematian
putranya dalam usia sangat belia. Ruth patah hati dan yang menjadi sasaran
penyesalan adalah kehilangan jejak Jamie – kemenakannya, mesti berdua dengan
Della sudah berusaha mencari, namun baik John Kent dan putranya, bak lenyap di
telan bumi. Maka Ruth Carew menjadi sosok yang getir dan muram, mengurung diri
dan bersikap ketus dan dingin terhadap siapa pun. Dan saat keduanya bertemu,
sosok Ruth Carew dan Pollyanna, terjadi sesuatu yang mengejutkan bagi keduanya.
Dan
keajaiban kembali terjadi, Pollyanna dengan ‘permainan Sukacita’ yang memenuhi
hatinya, mulai menunjukkan berbagai reaksi pada berbagai orang. Walaupun tidak
semua orang menerimanya, Pollyanna berusaha tidak berkecil hati, kehidupan di
desa kecil dimana sebagian besar masyarakatnya ramah dan mengenal satu sama
lain, sungguh sangat berbeda dengan kota besar Boston, satu sama lain saling
asing dan tak mau berusaha mengenal ataupun bersikap ramah pada sesama. Di sini
pula Pollyanna melihat kehidupan yang tak pernah ia temui, adanya perbedaan
besar antara kaum berada dengan masyarakat miskin dengan kediaman kumuh.
Hati
Pollyanna yang tersentuh atas ketidak-adilan tersebut, berusaha semampunya
membantu kaum yang tak punya, apalagi ia kemudian berkenalan dengan pemuda
menarik bernama James yang senantiasa duduk di kursi roda, dengan kakak
angkatnya Jerry Murphy sang penjual surat kabar yang menemani Pollyanna saat ia
tersesat pertama kali di Boston ( seperti biasa Pollyanna bersikap seperti di
kediamannya, berjalan-jalan sendiri di kota besar tanpa pendamping dan tanpa
berpamitan dengan penghuni di Commonwealth Avenue, wilayah kediaman elite
kediaman Mrs. Ruth Carew ), serta gadis penjaga toko bernama Sadie Dean.
Namun yang
menjadi perhatian utama Pollyanna adalah bagaimana ia dapat membantu Mrs. Ruth
Carew menemukan Jamie-nya terkasih, dan saat ia bertemu dengan James sekeluarga, sebuah rencana segera
terbentuk dalam benaknya, guna membantu dan membahagiakan semua pihak. Akan
tetapi ternyata pelaksanannya tidak semudah yang dibayangkan, berkali-kali
kondisi tidak mendukung, bahkan reaksi masing-masing pihak juga tidak berjalan
sebagaimana yang diharapkan, sungguh kali ini Pollyanna harus bekerja keras.
Best Regards,
*
HOBBYBUKU *
No comments :
Post a Comment