WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Monday, December 31, 2012

Books "THE VIRGIN BLUE"



Books “BIRU SANG PERAWAN”
Judul Asli : THE VIRGIN BLUE
Copyright © Tracy Chevalier
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Lanny Murtiharjana
Ilustrasi & Desain Sampul : Dina Chandra
Cetakan I : Juli 2006 ; 360 hlm
[ Review in Indonesia & English ]

[ Period : 16th Century – 17th Century ] ~ [ Setting : Southwestern French, Cevenol Village] ~ [ History : Protestant Reformation by John Calvin, known as Calvinisme spread on Europe ; strory about the Huguenot or French Protestant Follower ]

Ella dan Rick Turner, pasangan muda yang baru saja pindah ke Perancis sehubungan dengan tuntutan pekerjaan Rick sebagai seorang arsitek. Ella memilih kota kecil Lisle-sur-Tarn dengan rumah mungil yang menawan sebagai tempat tinggal mereka yang baru. Sementara Rick langsung disibukkan dengan pekerjaannya, Ella harus mencari kegiatan yang bisa menyibukkan dirinya. Sebagai seorang ‘bidan’ – ia kesulitan mencari pekerjaan yang sama di Perancis, terutama karena kualifikasi yang berbeda dengan Amerika, di mana ia tinggal dan bekerja sebelumnya. Salah satu cara untuk mengisi kekosongan dirinya, Ella berencana segera memiliki anak. Maka ia dan Rick memulai ‘program’ agar Ella dapat segera hamil. 

[ source ]
Namun rencana itu tidak segera menunjukkan hasil, alih-alih justru membuat Ella stress. Harapan awal bahwa ia akan senang serta bahagia di tempat baru, mulai pupus. Ella mengalami kesulitan beradaptasi dengan penduduk di kota kecil Perancis ini, terutama karena penguasaan bahasa Perancis yang sangat terbatas. Ia merindukan suasana dan keramahan yang tak dibuat-buat di San Fransisko, Amerika. Demi menjaga agar pikirannya tetap tenang sekaligus berusaha menyibukkan diri, ia pergi ke perpustakaan setempat, dan di sinilah ia bertemu dengan Jean-Paul – pustakawan yang angkuh, khas pria Perancis. 


Ella tidak akan mau berhubungan kembali dengan pria yang sombong dan melukai harga dirinya, seandainya saja ia tidak membutuhkan bantuan untuk menerjemahkan surat balasan dari kerabat jauhnya di Swiss. Nama keluarga Ella yang sebenarnya adalah Tournier, namun ketika nenek moyangnya hijrah ke Amerika, mereka menggantinya dengan  Turner, supaya lebih mudah beradaptasi sebagai imigran di negara tersebut. Mengikuti saran ayahnya, Ella berusaha menelusuri jejak serta sejarah keluarga, lagi pula ia tak memiliki kegiatan khusus untuk mengisi waktu-waktu luangnya. 

[ source ]
Dengan bantuan Jean-Paul yang ternyata memiliki pengetahuan luas terutama seputar sejarah Perancis, Ella mulai sebuah misi, mengumpulkan jejak-jejak masa lalu, tanpa menyadari bahwa hal ini akan membawa perubahan besar dalam kehidupannya di masa depan. Rahasia kelam ribuan tahun mulai terkuak, seiring dengan mimpi-mimpi aneh yang dialami oleh Ella. Mimpi-mimpi yang semakin lama semakin jelas, sebuah nuansa biru dengan suara tangisan yang menyayat. Serta kata-kata yang terngiang di benaknya, tanpa ia pahami apa artinya.
Ente tous ceux-là qui me haient
Mes voisins j’aperçois
Avoir hontede moi:
Il semble que mes amis aient
Horreur de ma recontre,
Quand debors je me montre.
Je suis hors de leur souvenance,
Ainsi qu’un trespassé.
Je suis un pot cassé.

[ source ]

Ente all those who haient me
I see my neighbors
I have hontede:
It seems that my friends have
Recontre my horror,
Debors when I watch.
I'm out of their remembrance,
And a trespassé.
I am a broken pot.
 

[ Mazmur 31 : doa yang dilantunkan oleh kaum Huguenot saat terjadi hal-hal yang sangat buruk] 

Menyeberangi beberapa abad silam, sekitar pertengahan abad ke-16, Isabelle du Moulin, yang lebih dikenal sebagai La Rousse karena warna rambut merah menyala yang dimiliki semenjak lahir. Julukan yang semula diberikan sebagai pujian dan tanda sayang terhadap gadis cilik dan sang Perawan Maria, berubah menjadi ‘tanda khusus’ bahwa dirinya merupakan keturunan penyihir. Semuanya berubah semenjak kemunculan Monsieur Marcell – pendeta yang menganut aliran Calvinis, dan menghujat Perawan Maria sebagai halangan bagi manusia untuk bersatu dengan Tuhan.

[ source ]
Jika sebelumnya ada sang ibu serta Marie – kakak perempuan yang mendampinginya, Isabelle harus mencari jalan demi keselamatannya, setelah Marie dan Maman – ibunya meninggal dunia. Jalan satu-satunya bagi seorang gadis belia, yang tinggal dengan ayah yang tidak tahu-menahu tentang bagaimana membesarkan putrinya, maka Isabelle memilih menikah dengan Etienne Tournier – putra tunggal keluarga Tournier yang berpengaruh di wilayah itu. Apalagi ia telah hamil akibat ‘paksaan’ Etienne yang selalu mengganggunya semenjak ia beranjak dewasa. Pernikahan yang tidak didasarkan oleh cinta, itu akan membawa malapetaka besar di kemudian hari. 

Isabelle – gadis manis dari keluarga du Moulin yang taat, harus berjuang mempertahankan keyakinan serta harga dirinya, saat kaum Calvinis menguasai desa Cevenol, dan latar belakang dirinya serta sang ibu yang dianggap sebagai penyihir, membayangi kebahagiaan yang mampu dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh Isabelle. Perseteruan antara dua kelompok agama yang masing-masing memiliki dukungan politik negara yang berbeda, mulai menampakan pengaruhnya terhadap para penduduk desa yang masih mempercayai tahayul serta kekuatan sihir dari iblis. Meski tidak memahami pergolakan yang terjadi di dunia luar, Isabelle tahu ia harus menempuh jalan diam-diam demi mempertahankan keyakinan, keselamatan jiwa sekaligus nyawanya. Apalagi ketika hal buruk akan menimpa orang-orang yang dikasihinya, anak-anaknya ...

My Random Though :
[ source ]
I’m so overwhelmed by this story, about two woman, how came from different time, different era, connected by the thin line on their family tree century ago, and when the time is sets, the two of them ‘meets’ because dark-secret hidden so deep inside their family. First glimps you may thing this is a story about Ella, but I think is more about Isabelle du Moulin who became Tournier. The name Tournier is more well respected than du Moulin but the truth, they are living in fear and disbelieve, so Isabelle who taught with great believe, had more strong foundation to be able stays in Tournier Family. 

The reason I really like this story manly because Isabelle’s character. She is not an educated girls, but she smart and willing to learn, even her own husband often discourage her, telling anything only to show how supperior he is. And through times, Isabelle learn not to confront him or punishement will be done by the member of Tournier Family. The only things still confused me, what is the basic principle on Calvinisme, and why all the priest seems do the opposite, like destroying the churches, telling everyone who disagree with them is had evil spirit or worse, curse as a witches. I guess those religion just become another political agenda to gets more follower, than to actually do the right things. 

Tentang Penulis :
Tracy Chevalier, lahir pada tanggal 19 Oktober 1962 di Washington, DC. Setelah memperoleh gelar B.A in English dari Oberlin College, beliau  pindah ke Inggris pada tahun 1984, dimana  selama beberapa tahun kemudian bekerja sebagai editor buku referensi. Pada tahun 1993, beliau meninggalkan pekerjaan tersebut dan meneruskan pendidikan untuk gelar M.A di bidang penulisan kreatif selama setahun penuh di University of East Anglia, di bawah bimbingan novelis Malcolm Bradbury dan Rose Tremain.

Karirnya dimulai dengan novel pertama ‘The Virgin Blue’, namun ia lebih dikenal lewat novel keduanya ‘Girl with a Pear Earring’ – yang ditulis berdasarkan lukisan Johannes Vermeer. Kisah ini telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama dan memperoleh 3 nominasi Academy Award di tahun 2004. Menyusul novel ketiga ‘Falling Angel’ dan keempat ‘The Lady and the Unicorn’ yang bertema young adult. Dan novel kelima ‘Burning Bright’ , yang dipublikasikan pada Maret 2007, kisah tentang 2 orang anak yang menjadi tetangga William Blake di London 1792. Novelnya yang terbaru berjudul ‘Remarkable Creatures’ – dibuat berdasarkan kehidupan kolektor fosil asal Inggris pada abad 19 bernama Mary Anning. 

Saat ini beliau menetap di London, Inggris bersama suami dan putranya. Untuk mengetahui tentang beliau silahkan kunjungi situs resminya di : Tracy Chevalier atau kontak beliau di twitter  atau berkunjung ke situs Tracy Chevalier's Site  

Best Regards,

No comments :

Post a Comment