WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Tuesday, September 17, 2013

Books "THE MYSTERY OF YELLOW ROOM"

Books “MYSTERY OF YELLOW ROOM”
Judul Asli : LE MYSTÈRE DE LA CHAMBRE JAUNE
Copyright © 1908 by Gaston Leroux | published by Editions Pierre Lafitte
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Preti Prabowo
Editor : Zulfa Simatur
Proofreader : Tim Redaksi Visimedia
Desain Sampul & Lay-out : Nuruli Khotimah
Cetakan I : Juli 2013 ; 320 hlm ; ISBN 979-065-186-4

Sebuah peristiwa yang terjadi pada pertengahan Oktober 1892, mengguncang masyarakat kota Paris, Prancis, ketika kediaman Profesor Strangeson di Glandier, di perbatasan hutan Sanite-Genevieve, dekat Epinay-sur-Orge disusupi ‘pengunjung-tak-dikenal’ yang melakukan usaha pembunuhan terhadap Mlle. Strangeson – putri sang Profesor. Ayah dan anak ini terkenal di kalangan akademik karena penelitian yang sedang mereka lakukan sangat rahasia dan mengundang banyak minat dari berbagai pihak, termasuk pihak yang hendak mengambil keuntungan pribadi. Percobaan pencurian terhadap catatan penelitian tersebut, yang membawa kepindahan keluarga Strangeson dari Amerika, ke wilayah sunyi dan terpencil di Prancis ini.



Namun kehebohan peristiwa ini lebih dikarenakan keanehan serta misteri yang menyelubungi kisah ini. Dimulai ketika para penghuni melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Menjelang tengah malam, Mademoiselle Strangeson mengundurkan diri dari pekerjaannya di laboratorium bersama ayahnya, dan masuk ke dalam kamar tidurnya yang dijuluki ‘kamar kuning’. Monsieur Strangeson sendiri masih melanjutkan pekerjaannya, didampingi pelayan setia keluarga yang akrab dipanggil ‘Daddy Jacques’. Dan sekitar 30 menit selepas tengah malam, keduanya dikejutkan dengan jeritan  mengerikan dari Mll. Strangeson, yang berteriak : “Pembunuhan! Pembunuhan! Tolong! Papa! Papa!” – disertai bunyi tembakan dua kali.

Monsieur Strangeson dan Daddy Jacques segera berlari dan berusaha menyelamatkan Mll. Strangeson, namun pintu kamar tersebut terkunci dan tidak terdengar suara apapun dari dalam kamar, yang semakin membuat mereka khawatir. Usaha untuk mencari jalan lain menemui jalan buntu karena jendela kamar juga tertutup rapat. Ditemani suami-istri penjaga gerbang, mereka mendobrak pintu kamar yang tebal dan berat, hingga membutuhkan beberapa saat untuk berhasil memasuki ‘kamar-kuning’, dan mendapati kamar dalam kondisi porak-poranda dan adanya jejak tapak berdarah. Mll. Strangeson ditemukan dalam keadaan terluka parah dan nyaris tak tertolong. Rasa terkejut serta shock yang dialami para penghuni, semakin bertambah ketika tak ditemukan satu orang pun di dalam kamar terkunci selain Mll. Strangeson yang tak sadarkan diri.

Kisah ini sangat menarik karena mengusung tema yang kemudian menjadi salah satu ciri khas penulisan misteri detektif, yaitu ‘misteri ruang tertutup’ – dimana sebuah peristiwa kejahatan terjadi didalam suatu ruangan yang tertutup rapat dan terkunci dari dalam, namun sang pelaku bagaikan ‘raib’ dalam udara, karena para saksi pada saat kejadian menyatakan dengan jelas bahwa tidak ditemukan satu mahkluk hidup lain di dalam ruangan tersebut. Sebagaimana kisah detektif, tentunya tokoh utama kisah ini adalah sosok penegak keadilan yang handal. Demikian pula dalam kisah ini, kepala detektif Prancis yang kebingungan, mengutus Frederic Larsan – detektif ternama di kalangan Eropa, untuk menemukan jawaban di balik misteri ini.

Jika dalam kisah-kisah detektif yang dipopulerkan oleh Sir Arthur Conan Doyle dan Agatha Christie, atau para pendahulu mereka seperti Edgar Allan Poe hingga G.K. Chesterton, sosok tokoh utama yang merupakan karakter protoganis, selalu berhadapan dengan lawan karakter antogonis yang tak kalah kuat serta cerdik. Demikian pula sosok Frederic Larsan – yang memiliki metode serta pemikiran yang unik, kali ini harus ‘berkutat’ dengan kehadiran Joseph Rouletabille – pemuda yang masih berusia 18 tahun namun memiliki intuisi serta keberanian dalam mengungkap aneka misteri tak terpecahkan. Pekerjaanya sebagai wartawan serta koresponden surat kabar Epoque yang terkenal di Prancis, membuat misinya untuk mencaritahu dari narasumber pada sebuah peristiwa kejahatan, bukanlah hal yang mudah. Namun anak muda ini memiliki kecerdasan serta pengamatan jeli dalam menjadi jalan keluar setiap masalah.

Nama Gaston Leroux – sang penulis yang lebih dikenal oleh salah satu karya klasiknya ‘The Phantom of The Opera’ ; yang juga menyajikan kisah misteri dengan suasana mencekam, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagiku untuk membaca kisah ini. Kebetulan sudah hendak memesan melalui salah satu tokobukuonline import, ternyata muncul edisi terjemahannya, sungguh ibarat pepatah ‘pucuk diulam tiba’ ... dan setelah selesai membacanya, WOW – sungguh tepat perkiraanku, ini salah satu kisah misteri yang layak menjadi koleksi para penggemar misteri dan bacaan klasik. Sebuah kisah misteri yang dibangun dari ide yang terbilang ‘simple’ ternyata berujung pada reaksi yang dianggap absurb hingga dipercaya mengandung unsur ‘supranatural’ (sebagaimana reaksi masyarakat umum dalam menanggapi sesuatu diluar pemahaman mereka).

Namun penulis memberikan suatu alternatif pada pembaca, melalui karakter Frederic Larsan serta Joseph Rouletabille, dua sosok yang memiliki pola pikir berbeda namun sama-sama mengacu pada logika serta bukti otentik dari penyelidikan serta pengamatan di wilayah tersebut. Pendekatan yang berbeda dalam mengumpulkan data serta keterangan, menjadikan kisah ini menarik untuk disimak pada setiap halamannya. Dituturkan melalui sudut pandang orang ketiga, yaitu sahabat Joseph Rouletabille, yang berperan sebagai narator sekaligus ‘rekan-kerja’ dalam pengungkapan misteri ini (sepertinya gaya penulisan ini memang menjadi semacam ‘trade-mark’ genre kisah klasik misteri detektif), pembaca diajak berkeliling, berlari, mengendap-endap, dan menebak-nebak siapakah sebenarnya pelaku yang ada di balik layar. Dengan ending yang sungguh bikin ‘surprise’ – tak pelak, ini salah satu kisah favorit yang akan masuk dalam koleksiku. Sepertinya penerbit Visimedia akan menjadi salah satu sumber pencarian buku-buku genre ini, keep up the good work, dan ditunggu karya-karya klasik misteri lainnya (^_^)

Tentang Penulis :
Gaston “Louis Alfred” Leroux lahir di Paris pada tanggal 6 Mei 1868. Putra dari pasangan Dominique Alfred Leroux – seorang kontraktor publik yang yang kaya, dan Marie Bidault. Ia mulai menulis selama menjalani pendidikan formal di sekolah, dengan sumber inspirasi dari karya-karya Alexandre Dumas dan Victor Hugo. Namun impian menjadi penulis tidak ia kejar demi menyenangkan hati ayahnya. Alih-alih ia melanjutkan ke sekolah hukum dan meraih gelar sarjana pada tahun 1889, dimana sang ayah wafat pada tahun yang sama, meninggalkan warisan hampir satu juta franc.

Menghabiskan masa hampir 6 bulan dengan bermabuk-mabukan serta berjudi, menghabiskan warisannya, akhirnya ia mulai serius memikirkan masa depan dan melamar menjadi wartawan serta kritikus di L’Echo de Paris. Kemudian berlanjut menjadi wartawan pengadilan (meliput peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pengadilan) sepanjang tahun 1890, hingga melakukan perjalanan ke berbagai negara sebagai koresponden dan penulis untuk surat kabar Le Matin sepanjang tahun 1894 – 1906. Ia bahkan sempat melakukan reportase khusus tentang Revolusi Rusia yang terjadi pada tahun 1905.

Ia mulai kembali menulis fiksi pada sekitar tahun 1900. Sepanjang tahun 1903 -1927, ia telah menulis 24 serial untuk surat kabar, beberapa cerita pendek dan 7 naskah drama. Pada tahun 1907, ia memutuskan meninggalkan dunia jurnalisme tepat pada usia 39 tahun, dan menekuni karir sebagai penulis. Di Inggris dan Amerika, reputasi Leroux dikenal atas karya-karya novelnya yang bergenre misteri. Terobosan petama yang menuang pujian pembaca dimulai saat ‘Mystery of The Yellow Room’ rilis dalam bentuk serial di tahun 1907. Di tahun 1908, ia menulis ulang kumpulan kisah ‘Mystery of The Yellow Room’ dalam format novel berjudul ‘Le Mystère de la Chambre Jaune’ (The Mystery of The Yellow Room) yang menjadi salah satu sumber ide penulisan kisah-kisah detektif dengan tema ‘misteri ruang tertutup’.

Namanya semakin dikenal ketika bukunya ‘The Phantom of The Opera’ terbit pada tahun 1909, yang akhirnya diadaptasi pertama kali dalam bentuk film layar lebar di tahun 1925 dan film musikal di tahun 1986. Hingga kini, ‘The Phantom of The Opera’ telah menjadi sumber inspirasi dalam bentuk drama musikal, pertunjukan balet, hingga mini seri televisi. Semenjak tahun 1909, ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menulis. Fokusnya pada naskah sandiwara dan novel populer dengan tema misteri dan detektif. Tahun 1918 bersama rekannya, ia membangun perusahaan film dengan nama Cineromans unti mengadaptasi novel-novelnya dalam bentuk film. Kontribusinya pada fiksi detektif Prancis, membuat namanya disejajarkan dengan ketenaran penulis Sir Arthur Conan Doyle dari Ingris dan Edgar Allan Poe dari Amerika.  

[ more about the author and related works, just check at here : Gaston Leroux | on Goodreads | on OnlineLiterature | on IMDb ]

Best Regards,

Hobby Buku

2 comments :

  1. baca reviewmu aja udh bkin aku pengen baca buku ini mba..aihh terjemahannya juga bagus kan ya? harus segera nyari deh klo gitu :)
    thx udh kasi referensi lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa...jadi pengen baca juga The Phantom of The Opera nih >,<
      ayo dicari bukunya mbak Essy, atau mau nitip pesan :D

      Delete