WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Tuesday, October 22, 2013

Books "PERIL AT END HOUSE"

Books “HOTEL MAJESTIC”
Judul Asli : PERIL AT END HOUSE
[ book 7 of Hercule Poirot Series ]
Copyright © Agatha Christie 1932
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Ny. Suwarni A.S.
Desain Sampul : Dwi Koendoro
Cetakan III : Oktober 2002 ; 320 hlm ; ISBN 979-655-588-3
~ Conclusion (at the bottom post) in English ~

Hercule Poirot dan sahabatnya Kapten Hastings sedang menikmati liburan di Hotel Majestic – hotel terbesar di St. Loo yang terkenal akan pemandangannya di kawasan selatan Inggris. Rencana liburan tenang selama seminggu penuh, jauh dari keramaian, dirasa akan sangat bermanfaat bagi Poirot, terutama setelah ia menyelesaikan kasus rumit pembunhan dalam Kereta Api Biru di perbatasan Prancis. Namun baru sehari semenjak kedatangan mereka, ketika Poirot melakukan ‘perkenalan-aneh’ dengan seorang gadis cantik bernama Nick Buckley. Gadis itu tinggal di sebuah rumah yang cukup aneh bernama End House, yang diwarisi dari kerabatnya.



Alasan utama Poirot mendekati gadis itu, dipicu dengan adanya sebuah lubang pada topi Nick serta sebutir peluru, yang membawa Poirot pada suatu kesimpulan, seseorang berusaha menembak gadis itu tanpa ia sadari. Dan kemudian terbukti, ternyata Nick Buckley telah mengalami beberapa kecelakaan aneh sebelumnya. Dari putusnya tali penggantung lukisan yang sangat berat tepat diatas tempat tidurnya, sebuah rem yang mendadak blong hingga sebuah batu besar yang mendadak jatuh tepat di jalur dimana ia biasa berjalan kaki. Sosok Nick yang tidak terlalu memperdulikan sekeliling, ceroboh, pelupa dan suka berbuat sesukanya, kemungkinan adanya suatu usaha pembunuhan terhadap dirinya sangat konyol ... hingga Poirot muncul.

Demi keselamatan Nick Buckley, Poirot mendesak agar ada seseorang yang cukup dipercaya untuk mendampingi gadis itu selama beberapa hari ke depan. Sementara itu, Poirot didampingi Hasting, berusaha mencari tahu siapa gerangan yang merupakan tersangka utama yang menginginkan kematian Nick Buckley. Apakah sahabat karibnya yang berkata bahwa Nick adalah pembohong ulung, atau pria setengah baya yang nampak memujanya setengah mati, atau pria tampan dari keluarga ternama, dan mungkinkah saudara sepupunya yang juga merupakan pengacara keluarga berniat menghabisi nyawanya ? Poirot berusaha keras menemukan jawabannya, sebelumnya semuanya terlambat. Namun kali ini, sang pelaku jauh lebih cerdik. Karena semua pengamanan dan pengawasan yang dilakukan oleh Poirot, tak mampu menyelamatkan korban berikutnya, yang dipastikan benar-benar tewas terbunuh – di hadapan Poirot !!

Kali ini kasus yang terjadi cukup sederhana, tanpa intrik atau konflik yang kompleks, bahkan alurnya cukup datar. Secara keseluruhan, permainan segi ‘psikologis’ benar-benar memenuhi kisah ini. Bahkan sang tokoh antagonis, dengan cukup cerdik memainkan permainan serupa untuk mengecoh Poirot. Yang cukup menarik untuk disimak adalah dialog antara Poirot dan Hastings, yang cukup menggelitik serta menggambarkan hubungan antar keduanya yang lebih kompleks (dibandingkan kasus ini menurutku).
“Kau punya pengaruh besar atas diriku, Hastings. Kau punya kecenderungan mengarah ke jalan yang salah, dan aku hampir saja tergoda untuk mengikuti jalan itu ! Kau orang yang benar-benar pantas untuk dikagumi. Kau jujur, mudah dipercaya, terhormat, tapi biasanya mudah terpengaruh oleh si penjahat.” 
“Poirot yang baik, seruku dengan marah, “sikapmu benar-benar tak masuk akal. Orang yang sudah bepergian keliling dunia seperti aku ...” 
“Tak pernah jera,” potong Poirot dengan wajah sedih. “Memang mengherankan, tapi itulah kenyataannya.” 
[ ~ Peril At End House | p. 70 ]
“Ada apa ?” tanyaku, karena ia berhenti mendadak dalam pembicaraan.“Tentang sesuatu yang baru akan kuketahui pada hari Senin nanti, sahutnya. Pernyataan itu berarti bermakna ganda.Aku melihat kepadanya, tapi tidak berkata apa-apa. Poirot mendesah.
“Rasa ingin tahumu sekarang sudah tak besar lagi, sahabatku. Dulu ...”“Ada beberapa kesenangan yang tak ingin aku bagikan denganmu,” kataku dingin.“Apa maksudmu ?”“Kesenangan untuk menolak menjawab pertanyaan.”
“Ah, jahat sekali kau !”[ ~ Peril At End House | p. 79 ]
Conclusion :
After solving the last case ( a murder in the Blue Train ), Poirot and his partner Hastings, are erady to enjoy their vacancy at Majestic Hotel in the southern coast of England. But like a bee who always attracts to flowers, crime always find a away to appear near them. Starting with strange encounter with a very beautiful-attractive young woman, who happens live at End House, near by the hotel.

That woman known as Nick Buckley, just recently inheritance that house, and when she told a strange story, involving certain accidents that happens on her recently, Poirot begin to think somethingelse than just ‘accidents’....why a large picture hanging at the top of her bed is falling, why a huge rock just fells on the road where she alway walks, why her car brake is not working when she use it to go to the nearest town, and why ‘a bee’ just flies near her head at the garden when she meet Poirot ? But is not ‘a bee’ but a bullet that makes hole into her hat without her notice...

This time, Poirot and Hastings have to race with time, because they have to prevent another crime to be happen, if the suspect are failing on first-second-and thirth attempt, it might be success at the fourth time. So Poirot building several protection to prevent that to be happening. But this time, Poirot have to admitted, he can be wrong to ...specially when have to face with clever and cold-bloody murderer, who will not stop until gets what they want !!! Another unique case of Poirot, with again surprising ending, not only the suspect are unpredictable, it also ended with ... I must say, a very cold-justice by Poirot.

[ more about the author, check my post ALL ABOUT AGATHA CHRISTIE ]

This Post also include in

Best Regards,

No comments :

Post a Comment