Books
“KERETA 4.50 DARI PADDINGTON”
Judul Asli : 4.50 FROM PADDINGTON
[
book 8 of Miss Marple Series ]
Copyright © Agatha Christie
Mallowan 1957
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Lily Wibisono
Desain Sampul : Dwi Koendoro
Cetakan V : November 2002 ; 368
hlm ; ISBN 978-979-403-155-1
Rate : 4.5 of 5
~ Conclusion (at the bottom
post) in English ~
Elspeth McGilicuddy sedang
dalam perjalana pulang ke St. Mary Mead setelah melakukan ritual belanja Natal
dan menumpang kereta 4.50, ketika tanpa sengaja ia melihat ‘sesuatu’ saat kereta
yang ia tumpangi berpapasan dengan kereta lain menuju Paddington. Ia melihat
melalui jendela kereta yang menunjukan seorang wanita ‘sekarat’ akibat dicekik
seorang pria yang hanya tampak bagian belakangnya. Kejadian itu berlangsung
cukup cepat dan cukup jelas bagi dirinya. Namun ketika Mrs. McGilicuddy
melaporkan hal tersebut pada petugas kereta api hingga kepolisian, tak satu pun
mempercayai laporannya. Hanya satu orang yang percaya bahwa wanita ini tidak
sedang dalam kondisi berhalusinasi, sahabatnya Jane Marple.
Namun bagaimana membuktikan hal
tersebut ? Terutama ketika penyelidikan awal yang Miss Marple lakukan, tak
menunjukkan adanya laporan ditemukannya mayat wanita sepanjang jalur kereta
4.50 menuju Paddington. Laporan kehilang juga tak membuahkan hasil. Maka Jane
Marple harus mengambil tindakan selanjutnya. Ia berangkat melakukan napak-tilas
dengan kereta 4.50 hingga menemukan lokasi yang dimana kemungkinan terbesar
mayat tersebut akan ditemukan. Permasalah kedua, ia tak mungkin terjun langsung
ke lapangan, maka ia mengutus ‘perwakilan’ yang bisa dipercaya untuk menjadi
petugas lapangan sekaligus mata dan telinga, menemukan mayat wanita itu sebagai
bukti telah terjadi kejahatan mengerikan.
Lucy Eyelesbarrow – wanita
cerdas dan brilian, bisa memiliki karir di bidang akademis dengan cemerlang,
tetapi justru memilih pekerjaan yang mengejutkan setiap kenalannya, dengan
bertugas sebagai pengatur rumah tangga profesional karena menyukai tantangan
berkaitan dengan hubungan dengan manusia. Kini namanya dikenal oleh setiap
rumah tangga kalangan atas yang membutuhkan bantuannya. Berkat keahliannya,
kondisi keuangan Lucy mampu membuatnya menjalani pekerjaan sesuka hati, hanya
memilih ‘klien’ yang disukai dan tidak pernah dalam jangka waktu lama, karena dirinya
mudah bosan dengan rutinitas tanpa tantangan.
Miss Marple bukanlah wanita
yang mampu membayar jasanya, namun Lucy sangat menyukai wanita tua yang
dianggap memiliki ‘kelebihan’ tersendiri. Dan ia bersedia menjawab tantangan
untuk menemukan mayat di kawasan Branckhampton. Lucy mengatur rencana untuk
bisa diterima sebagai pelayan di Rutherford Hall milik keluarga Crackenthorpe –
salah satu keluarga terhormat dari kalangan atas yang masih bertahan setelah
peperangan. Lucy mendapati selain tantangan misi dari Miss Marple, keluarga
Crackenthorpe merupakan hal menarik yang harus ia hadapi.
Mulai dari sang pemilik, sosok
tua bangka, eksentrik dan sangat pelit, dan manipulatif. Emma Crackenthorpe –
satu-satunya putri yang masih tinggal bersama ayahnya, kemudian menantu serta
cucu Crackenthorpe yang menghabiskan liburan di kediaman tersebut. Dengan
cerdas dan penuh tekad, Lucy menjalankan misinya, dan akhirnya ia berhasil :
sosok mayat wanita tak dikenal ditemukan dalam sarkofogus yang berada dalam
timbunan gudang barang di kediaman keluarga ini. Kegemparan melanda lingkungan
sekitar, terutama guncangan bagi keluarga Crackenthorpe. Putra-putra yang
selama ini tinggal dan bepergian, satu demi satu muncul. Cedric sang seniman
yang suka berbuat seenaknya. Harold sang pengusaha yang tinggal di London dan
Alfred yang merupakan kambing hitam keluarga.
Di saat suasana memanas akibat
penyelidikan resmi yang dibuka oleh pihak kepolisian, Lucy tahu bahwa tugasnya
sudah usai, namun daya tarik tersendiri membuatnya tetap tinggal untuk
menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Apalagi setelah ia menganal anggota
keluarga Crackenthorpe secara lebih dekat, sesuatu ‘menahan’ dirinya untuk
langsung meninggalkan mereka begitu saja. Miss Marple tahu ia tak mungkin
mencegah keinginan Lucy, maka sembari mengatur pengawasan dari jarak jauh
bersama Mrs. McGilicuddy, ia meminta ‘bantuan’ pihak yang mampu terjun langsung
ke lapangan, untuk mengawasi dan menjaga keselamatan Lucy. Ketika pihak
kepolisian setempat mengalami jalan buntu untuk menemukan siapa sebenarnya
mayat yang ditemukan itu, bantuan dari New Scotland Yard datang. Inspektur
Dermott Craddock yang terkenal, datang menunaikan tugasnya, sekaligus menjawab
panggilan Miss Marple !!!
Conclusion :
Ok, this is one of my favorite
story on Jane Marple series. Not only when this crime starting with strange
situation, but also most of the characters in this story, where each on them
got interesting personalities (not the mention hidden agenda on their sleves).
Start with the appearing Lucy Eyelesbarrow (what a unique name, with unique
personality too), I just like her instantly ... then the Crackenthorpe
families, that so mixed-up, strange, disturb, weird, and so hillarious at the
same time, specially when they interacted with Lucy.
Then added with Dermott
Craddock, just like when he first acquantes with Miss Marple, I like him so
much, it’s like meet a hero that you can call anytimes troubles coming (^_^)
... The collaboration of duo Craddock and Lucy, actually gave me some hope that
somehow they both can be together as couple, ‘cause they so perfect and
matching each others (on their appearances and briliant-mind). Well, did my
expectation on ‘romances’ finnaly come true in this story ? I cannot reveal
that without spoiling the detail nor the answers of the whole story. But I can
say this, it’s the most entertaining story (so far) I ever read on Miss
Marple’s series (^0^)
[
more about the author, check my post ALL
ABOUT AGATHA CHRISTIE ]
This Post also include in
Best Regards,
Hobby Buku
This one is on my list to read in 2014.
ReplyDeleteOhoho...you'll like it, is so intense and hillarious at the same time :D
Delete