Books
“SANG SEJARAWAN”
Judul Asli : THE HISTORIAN
Copyright
© 2005 by Elizabeth Kostova
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Andang
H. Soetopo
Cetakan I : Januari
2007 ; 768 hlm ; ISBN 978-979-22-2389-7
~
PART I : Chapter 1 – 24 | p. 11 – 216 ~
Buku ini merupakan
salah satu dari daftar timbunan buku ‘sexy’ yang sengaja kusimpan demi
menantikan saat-saat yang tepat untuk membacanya, alhasil hampir setiap
kesempatan justru menjadi alasan untuk menunda proses membaca kisahnya.
Syukurnya mbak Essy memberikan kesempatan sekaligus alasan kuat bagi diriku
untuk ‘akhirnya’ tergerak untuk membuka bungkusnya (yap, masih terbungkus rapi
dalam sampul plastik seperti baru keluar dari penerbit) dan mulai membacanya.
Ada dua penyebab
mengapa diriku ‘menunda’ membaca sebuah buku, yang pertama : memang disengaja
karena buku tersebut kuanggap sangat bagus untuk sekedar dibaca menghabiskan
waktu ala kadarnya ; yang kedua : awal membaca terhambat dengan berbagai hal
hingga diriku tak sanggup untuk langsung menyelesaikannya dengan cepat. Nah,
The Historian masuk pada kategori pertama, bahkan berbagai rekomendasi serta
komentar rekan-rekan yang telah membacanya, justru membuatku ingin
‘menyimpannya’ lebih lama (^_^)
Secara sekilas,
informasi yang kudapatkan, kisah ini mengangkat topik vampir atau lebih dikenal
dengan Dracula, menggunakan latar belakang sejarah yang cukup menarik. Akan
tetapi saat memulai halaman-halaman pertama, kisah ini berjalan dengan alur
yang cukup lambat dan cenderung membuatku bertanya-tanya, hendak dibawa kemana
para pembaca kisah ini selain berputar-putar pada berbagai hal yang semakin
lama justru semakin membingungkan. Satu-satu hal yang menggugah minatku untuk
terus membacanya, adegan cuplikan-cuplikan surat aneh yang ditemukan pada awal
kisah, penuh dengan misteri yang mau tak mau menggugah rasa penasaran.
Dengan mengambil tokoh
utama sosok gadis berusia 16 tahun, yang juga acapkali berperan sebagai narator
sepanjang kisah ini, kisah Sang Sejarawan merupakan jurnal perjalanan waktu dan
kehidupan sang gadis kala ia menemukan rangkaian surat-surat aneh dalam
simpanan ayahnya. Hal ini juga merupakan awal terbukanya ‘kotak pandora’ yang
mengungkap rahasia masa lalu sang ayah, ibu yang tak pernah dikenalnya karena
meninggal semasa ia bayi, serta orang-orang serta makhluk misterius yang
menjadi bayang-bayang kelam dalam kehidupan sang ayah.
Pekerjaan sang ayah
yang berkaitan dengan penelitian seputar sejarah, acapkali membawanya bepergian
dari satu tempat ke tempat lain. Semenjak kanak-kanak, gadis ini terbiasa
dengan kehidupan berpindah-pindah, hanya berdua dengan sang ayah, sesekali
didampingi oleh beberapa pengasuh. Daya tarik sejarah masa lalu, turut menjadi
minat pribadi gadis ini. Namun penemuan surat-surat aneh yang tampak sengaja
disembunyikan, menuntun pada kisah yang terpaksa dituturkan oleh sang ayah,
dimulai ketika beliau masih seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama di
Amerika. Penemuan sebuah buku yang tak kalah anehnya, membawa beliau pada sang
mentor Profesor Rossi untuk meminta pendapat.
Buku dengan desain
unik yang memiliki gambar cukilan kayu sosok naga dengan cakar menggenggam
spanduk bertuliskan “DRAKULYA” dalam bahasa Gothic, dan anehnya setiap halaman
dalam buku ini kosong. Penelitian yang mampu mengungkap asal-usul atau
keberadaan buku ini semula, dan petunjuk mulai muncul ketika Profesor Rossi
membuka rahasia yang dipendam sekian tahun. Karena ia juga memiliki buku dengan
ciri-ciri serupa, dan perjalanan sosok beliau guna menelusuri jejak awal-mula
buku tersebut, membawa pada petualangan yang bukan saja menegangkan namun juga
mengerikan.
Pengungkapan fakta
tentang mitos dan keberadaan ‘Dracula’ atau dikenal sebagai penggambaran Vlad
III ( Ţepeş ) – si Penyula, bangsawan Carpathian yang juga dikenal sebagai Bela
Lugosi, yang semula hanya bagian dari sejarah masa silam, ternyata berbuntut
pada pengungkapan fakta yang cukup mengerikan. Profesor Bartholomew Rossi
menghabiskan sebagian besar hidupnya, melacak jejak keberadaan buku yang
diterima secara misterius, dan mendapati jiwanya terancam bahaya karena sosok
Dracula ternyata masih hidup setelah sekian abad berlalu. Perjalanan panjang
menjelajahi wilayah-wilayah kuno di kawasan Eropa segera berakhir saat beliau
memutuskan menghentikan penyelidikannya.
Hingga bertahun-tahun
kemudian, salah satu mahasiswa bimbingannya, membawa buku serupa, menandakan
sudah tiba waktunya untuk membuka rahasia dengan taruhan nyawanya. Ketika
Profesor Rossi selesai mengungkap sekilas tentang fakta tersebut pada sang
murid, ia menghilang tanpa jejak secara misterius. Tekad bulat untuk menemukan
sang mentor sekaligus mencari jawaban dari selubung misteri, membawa sang murid
pada kelanjutan penelitian tentang Dracula, berbekal ‘peta’ yang ditemukan dan
disembunyikan oleh sang mentor. Yang berarti, dirinya menerima posisi sebagai
‘pengganti’ Profesor Rossi untuk mengungkap kebenaran sekaligus menempatkan
diri pada ancaman bahaya yang mengerikan ...
Dari Amsterdam,
Belanda, menuju Paris, Perancis hingga menelusuri wilayah Venesia, kisah ini
mampu memmukau diriku dengan penggambaran detail serta ilustrasi kawasan
pedesaaan maupun tempat-tempat bersejarah yang sangat menarik. Bagaikan
menjalani sebuah tur-pribadi, sebagai penggemar kisah sejarah, penulis membawa
imajimasiku melanglang buana ke wilayah yang tidak ada dalam daftar panduan
turis. Kesan mistik dan nuansa ‘old’ and ‘rare’ mewarnai setiap adegan. Tanpa
memberikan gambaran eksplisit sosok ‘Dracula’ atau vampir, justru mampu
menimbulkan perasaan seram dan merinding yang tak terelakan. Apalagi diriku
menghabiskan sebagian besar pembacaan buku ini di ruang tunggu kamar rumah
sakit yang cukup lengang, bisa dibayangkan ‘how spooky this scenery for myself
when comes to imagining the storyline’ ....
To be continue in
Part II ...
~
This Post are include in THE HISTORIAN READ-A-LONG ~
Best Regards,
Hobby Buku
Iyaa kunjungan-kunjungan ketempat2 kuno itu bikin mupeng banget deh...ya ampunn buku ini bisa lebih cepat kuselesaikan daripda yang kuduga saking susah melepaskannya
ReplyDelete