Books
“THE HEART IS A LONELY HUNTER”
Judul Asli : THE HEART IS A LONELY HUNTER
by Carson McCullers
Copyright © 1940 by
Carson Smith McCullers
Copyright © renewed
1967 by Carson McCullers
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : A.
Rahartati Bambang Haryo
Proofreader : M.
Kadapi
Desain sampul :
Muhammad Ronyadi
Cetakan I : Februari
2007 ; 494 hlm ; ISBN 978-979-3269-57-3
Di suatu tempat di
wilayah bagian Selatan negara bagian Amerika, sebuah kota yang cukup kecil
namun memiliki kepadatan penduduk dari kulit putih hingga kulit hitam serta
imigran dari Yunani hingga Yahudi, tinggalah sepasang manusia, bersahabat dan
menghabiskan sebagian waktu bersama karena kondisi serupa yang mereka alami :
keduanya menderita bisu tuli.
John Singer – pria kulit
putih bertubuh lurus dan jangkung, pandangan matanya cerdas dan cermat, ramah
dan selalu berpenampilan rapi. Kawannya Spiros Antonapoulus memiliki penampilan
sebaliknya, pria bertubuh gemuk dan besar asal Yunani, yang meski senantiasa
tampak tersenyum, tidak memiliki keramahan atau kepedulian pada pandangan
matanya. Hanya satu hal yang ada dalam benak Antonapoulus, menikmati makanan
dan minuman lezat setiap saat, bahkan jika diperlukan ia harus mengudap dari
simpanan toko permen tempatnya bekerja.
Selama hampir sepuluh
tahun, keduanya hidup dalam kamar sewaan yang sama, menjalani rutinitas
kesehariaan yang nyaris tak mengalami perubahan, dan menikmati kebersamaan
dengan cara masing-masing, John Singer dengan perhatian dan kasih sayangnya
yang lembut, Spiros Antonapoulus dengan ketidak-pedualiannya terhadap sekitar,
kecuali menyangkut sesuatu yang menyenangkan dirinya. Tanpa mengalami
pertengkaran atau keributan yang terjadi pada sesama teman yang hidup bersama,
kedua pria bisu tuli ini menjalani ‘kebahagian’ tersendiri dalam kehidupan.
Kemudian sesuatu
terjadi, ketika Antonapoulus menunjukkan perubahan sikap dan perilaku terhadap oarng-orang
disekelilingnya. Kegiatan mengudap dan mengutil yang terkadang muncul dan
dilakukan sembunyi-sembunyi, kini dilakukan dengan terang-terangan di depan
banyak orang. Menghina dan melakukan keributan dengan orang lain, termasuk
tindakan asusila di tengah kota (buang air kecil menghadap jalan raya di tengah
hari), semuanya menyebabkan dirinya keluar-masuk tahanan, dan hanya karena belas
kasih dari sahabatnya, ia selalu berhasil keluar. Saat tabungan John Singer
mulai kosong, sebuah tindakan penyelamat dilakukan oleh Charles Parker – sepupu
sekaligus majikan Antonapoulus, dengan mengirim pria ‘sakit’ itu ke panti jiwa.
Terlepas dari
kelegaan akibat perilaku sahabatnya, John Singer justru marah dan kehilangan
pegangan. Ia meninggalkan apartemen sewaan mereka berdua, dan memilih tinggal
di kamar kecil di kawasan kumuh sembari berusaha melenyapkan kegelisahaan yang
menekan dirinya. Dimulai dari kegemaran berjalan-jalan menjelang tengah malam
akibat insomnia, dan menghabiskan sebagian besar waktu senggang untuk duduk dan
menikmati hidangan serta minuman di New York Café milik Bartholomew ‘Biff’
Brannon – pria yang menjalani neraka pernikahan dengan Alice, wanita yang dulu
pernah dicintainya, hingga keduanya terpisah dan tak menemukan komunikasi antar
mereka tanpa adanya sebuah pertengkaran.
Di tempat ini pula,
muncul Jake Blount – pria yang tak diketahui asal-usulnya, tiba-tiba muncul dan
menghabiskan waktu mabuk-mabukan dan mencaci maki siapa pun yang ada
disekitarnya, mengusik ketenangan Alice Brannon karena adanya gelandangan
pemabuk menumpang tanpa membayar di kediaman mereka. Sebuah keributan yang
menyebabkan Jake terluka parah, membuat John Springer menerima pria ini untuk
dirawat dan tinggal bersamanya. Penerimaan dan ketenangan Singer, membuat
perbedaan dan perubahan pada diri Jake, sehingga ia memutuskan mencari
pekerjaan dan mencari tempat tinggal serta berusaha mengurangi kegiatan
mabuk-mabukan.
John Singer meski
sosok bisu tuli, namun selalu memberikan perhatian penuh kepada siapa pun yang
mencoba berkomunikasi dengannya. Mulai dari Jake Blount yan gemar mengutarakan
isi benaknya menyangkut ketidak-adilan dunia dan berusaha mengajak kaum
minoritas dan miskin untuk memberontak, demi perubahan dalam kehidupan mereka,
namun ‘pidato-nya’ selalu menjadi bahan tertawaan hingga dihidnari oleh
sebagian besar penduduk. Biff Brannon – pemilik bar dimana John Singer selalu
memesan hidangan sarapan, makan siang dan makan malam, yang mengalami perubahan
besar dalam hidupnya kala sang istri mendadak meninggal dunia akibat penyakit
yang tak pernah diketahui sebelumnya.
Kemudian ada Dokter
Benedicy Mady Copeland – dokter kulit hitam yang berusaha mengangkat derajat
dan martabat kaumnya, namun menghadapi perasaan getir dan frustasi ketika
anggota keluarganya sendiri memilih menjauh dari dirinya karena ‘sikap-fanatik’
yang menakutkan diri mereka. Serta Mick Kelly – gadis berusia 12 tahun, salah
satu anak keluarga Kelly dimana John Singer kini menetap di salah satu kamar
sewaannya. Gadis yang tak mampu berinteraksi secara sosial, hidup dalam
dunianya sendiri, berusaha untuk menjadi lebih baik namun dihadapkan pada
ketidak-berdayaan akibat kemiskinan yang mereka alami.
Dengan menyajikan
latar belakang kehidupan masyarakat miskin di wilayah Selatan negara bagian
Amerika Serikat, kala industri dan pabrik berkembang dengan pesat, memanfaatkan
tenaga buruh dari kaum kulit hitam maupun kulit putih. Derajat dan taraf
kehidupan yang sangat dibawah standar, disertai pemahaman bahwa kaum kulit
putih berada diatas kaum ‘kulit berwarna’ yang merupakan salah satu keyakinan
yang dipertahankan sekian ribu tahun oleh kaum Selatan, menjadi tema utama
sepanjang kisah ini.
Meski perbudakan
telah dihapuskan semenjak kekalahan pihak Selatan dalam Perang Saudara, dengung
emansipasi dan demokrasi yang terjadi di kota-kota besar, tidak sepenuhnya
merambah wilayah-wilayah terpencil di kawasan Selatan yang sangat luas.
Penggambaran yang diberikan oleh sang penulis, akan perilaku serta kekejaman
aparat pemerintah (yang notabene dipastikan dijabat oleh kulit putih), menyiksa
dan membunuh kaum kulit hitam tanpa pandang bulu semata-mata karena mereka
dianggap kaum hina dan menjijikan.
Melalui karakter Jake
Blount, dan Dr. Copeland, dua manusia yang berbeda rasa dan warna kulit namun
sama-sama menyimpan kepedihan dan rasa getir akibat perlakuan tidak adil ini,
namun tak mampu membuat perubahan berarti bahkan ditolak oleh masyarakat minoritas di sekelilingnya, mereka cenderung
terlanjur apatis dan tidak peduli akan impian masa depan yang lebih baik. Biff
Brannon – pria setengah baya, yang mengalami transformasi secara mental dan
fisik, berusaha mencari tahu kebenaran jati dirinya, bersanding dengan gadis
berusia 12 tahun yang mengalami krisis serupa, terjebak dalam kemelut keluarga
yang senantiasa bergulat dengan keuangan yang sangat sulit didapatkan.
Kesamaan pada setiap
karakter yang muncul, dalam situasi apapun yang terjadi pada kehidupan mereka,
semuanya merasa asing dan kesepian di tengah hiruk-pikuk dan kesibukan yang
terjadi di sekeliling mereka. Kehadiran John Singer – pria yang tak pernah
berbicara, namun selalu meluangkan waktu ‘mendengarkan’ celotehan dan ungkapan
rasa frustasi, hingga sekedar sebagai teman berdiam diri menghabiskan waktu,
ditambah latar belakang John yang merupakan misteri bagi mereka semua,
menjadikan sosok pria bisu tuli ini sebagai ‘penyelamat’ sekaligus kesegaran
dalam menghadapi dunia yang kompleks.
Namun justru ditengah
kesibukan untuk mengutarakan keluhan dan curahan hati, mereka lupa bahwa pria
di hadapan mereka juga manusia biasa yang mengalami problema kehidupan. Hanya saja
John Singer menyimpan ‘dunianya’ dalam kotak tersembunyi, dan memberikan kepada
seseorang yang ia kasihi selala bertahun-tahun, meski sosok tersebut tak pernah
membalas pemberian maupun perhatian dan kasih sayangnya. Kisah ini sungguh
menyentuh karena mengungkap sisi lemah sekaligus kekuatan manusia, yang
memiliki perasaan dan keinginan untuk ‘didengar’ dan ‘diperhatikan’ terlepas
apa pun kondisi mereka.
Disampaikan melalui
aneka dialog dan percakapan antar keluarga, teman, kerabat, sahabat hingga
mereka yang saling bermusuhan, penulis hendak menyampaikan sebuah pandangan
bagaimana manusia mampu hidup ‘bahagia’ jika memahami kebutuhan utama berupa
kebenaran akan makna kehidupan itu sendiri, alih-alih mengejar impian akan ‘dunia
sempurna’ yang menjadi obsesi serta ketakutan yang membayangi mimpi-mimpi buruk
setiap manusia, dari ketidak-puasan hingga keinginan untuk berubah, dari
ketakutan hingga sedikitnya keberanian untuk melaksanakannya, dari
ketidak-pedulian hingga keinginan untuk menyenangkan pihak lain. The Heart Is A
Lonely Hunter adalah perjalanan kisah manusia, mencari identitas dan makna akan
keberadaannya di dunia.
Tentang Penulis :
Carson McCullers
lahir di Columbus, Georgia pada 19 Februari 1917. Usia Carson baru dua puluh
tiga tahun ketika ia menerbitkan nvel pertamanya, The Heart Is A Lonely Hunter. Dalam sekejap, ia dikenal sebagai
penulis sebuah karya yang sedemikian memukau, bahkan seorang Tennessee Williams
menyebutnya “Penulis Prosa Terbesar yang pernah di produksi di (wilayah Amerika)
Selatan”.
Penulis Richard
Wright terpesona membaca kemampuan McCullers bangkit melawan tekanan
lingkungannya, sekaligus mencakup rasa kemanusiaan pada kulit putih dan hitam
dalam suatu sapuan yangmencerminkan kekhawatiran dan kelembutan. Rasa
kemanusiaan khas McCullers menyentuh semua yang membaca karyanya, entah untuk
pertama kali atau – seperti yang dilakukan banyak orang – untuk yang kesekian
kalinya.
The
Heart Is A Lonely Hunter adalah karya Carson McCullers
yang menyentuh kepekaan hati dan abadi melampaui waktu. Beliau meninggal pada
usia lima puluh tahun di Nyack, New York. Karya-karya lainnya, berjudul Reflections in a Golden Eye, Clock Without
Hands, dan The Member of the Wedding.
[ more about the author & related works, just check at here : Carson McCullers | on Goodreads
| on Wikipedia | Movie Adaptation ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge & Posting Bersama BBI 2014 ~
7th Book
in Oprah’s Book Club
19th Book
in Finding New Author Challenge
62th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
Reviewnya lengkap seperti biasa. Buku ini juga masih di timbunan, seperti biasa *eh
ReplyDeletehuah, sepertinya ini jenis suram yang menarik *apa itu artinya
ReplyDeletetapi serius, jadi pengen baca :)
Aku sering lihat ini tapi belum tergoda menambahkannya dalam timbunan. Ini reviewnya puanjanggg plus lengkap euy
ReplyDeletetokoh di buku oprah yg kubaca juga bisu mba :) aku tertarik sama buku ini, terjemahannya ok kah mba? atau mending baca versi english nya ya?
ReplyDelete