Books
“JULIET : KISAH MODERN ROMEO & JULIET”
Judul Asli : JULIET
Copyright © Anne
Fortier, 2010
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : Linda
Boentaram
Editor : Prisca
Primasari
Proofreader : Emi
Kusmiati
Desainer sampul :
BLUEgarden
Cetakan I : Januari
2012 ; 716 hlm ; ISBN 978-602-9225-38-9
Rate : 3.5 of 5
Salah satu buku yang
sekian tahun berada dalam timbunanku dan (jujur) sempat terlupakan (-__-) ...
ketika sedang ‘bersih-bersih’ isi lemari karena kedatangan ‘para penghuni baru’
maka akhirnya kubuka buku ini. Menilik sinopsis dan sebagian besar komentar
para pembaca lainnya (as usual, between pro & kontra, like & dislike),
sebuah ekspektasi akan adanya kisah drama historical dengan bumbu romansa dan
suspense yang menegangkan, akan hadir mewarnai kisah ini ...
Kisah dibuka dengan
kehadiran sosok bernama Juliet Jacobs (25 tahun), yang menerima kabar penting
sekaligus cukup aneh, tentang sebuah warisan dari sang bibi yang alih-alih
membuatnya bahagia, justru membuat Juliet terbelah antara (sedikit) rasa kecewa
dengan kebingungan karena wasiat yang sangat tidak biasa. Hubungan Juliet
dengan Aunt Rose yang telah membesarkan dirinya dan saudara kembarnya semenjak
kedua orang tua mereka ‘lenyap’ akibat kecelakaan, sangat erat bagai ibu dan
putrinya.
Karena itu ia agak
terkejut mendapati seluruh harta berupa estate yang cukup luas, diwariskan
kepada saudara kembarnya, yang notabene tidak akrab bahkan cenderung tidak
disukai oleh Aunt Rose. Sedangkan dirinya, yang merupakan kesayangan bibinya,
hanya memperoleh warisan sebuah kotak deposit yang terletak di Siena, Italia.
Berbekal pesan tambahan yang dibawahkan oleh orang kepercayaan Aunt Rose,
Juliet berangkat ke Siena untuk mencari tahu kebenaran dibalik selubung
misteri, mengapa Aunt Rose mewariskan sesuatu yang tidak jelas kepada dirinya.
Perjalanan Juliet
membawanya pada pertemuan orang-orang asing, sebagian sangat ramah dan bersedia
membantu tanpa bertanya-tanya, sebagian lagi bersikap penuh curiga dan
mempersulit dirinya. Sebuah perjalanan yang cukup jauh harus ditempuh oleh
Juliet, namun ia tak menyadari bahwa perjalanan yang (akan) ia alami menyeret
kisah masa lalu berabad-abad lampau, tentang sosok wanita bernama Giuleitta Tolomei
– keturunan keluarga bangsawan kuno yang cukup berkuasa di Italia pada abad
ke-14.
Keluarga Giuleitta
habis dibantai oleh kelompok Klan saingan mereka, dan pada tahun 1340, ia
diselundupkan masuk ke Siena oleh pengikut setia keluarganya, agar aman dalam
perlindungan pamannya. Dalam perjalanan yang penuh mara-bahaya, keberadaan
Giuleitta nyaris diketahui oleh pihak perompak yang bersekutu dengan musuhnya.
Untunglah sebuah pertolongan tak terduga muncul ketika seorang pemuda bernama
Romeo muncul melawan kawanan perompak tersebut.
Awal perjumpaan yang ‘unik’
antara Romeo dan Giuleitta (yang kala itu menyamar sebagai sosok mayat gadis
yang hendak disemayamkan di lingkungan keluarganya), membuat Romeo ‘jatuh-hati’
dan senantiasa memimpikan wajah gadis yang ia duga telah tiada. Sedangkan
Giuleitta yang dibakar oleh amarah dan dendam, memohon bantuan pamannya untuk
membalaskan kematian keluarganya. Celakanya sang paman, meski memiliki pengaruh
di kalangan pejabat penting, lebih memilih untuk menghindari bentrokan langsung
dengan musuh bebuyutan keluarga mereka, yang juga berkuasa di pusat Italia.
Kisah dramatis
sekaligus tragis antara Giuleitta dan Romeo serta perseteruan antar Klan-Klan
Penguasa Italia, menjadi salah satu kisah yang senantiasa didengungkan secara
turun temurun, terutama bagi keturunan masing-masing. Juliet Jacobs adalah
salah satu keturunan dari garis Giuleitta, atau juga dikenal sebagai Juliet
dalam gubahan kisah sastra ternama Shakespeare’s Romeo & Juliet. Dan kini
untuk menemukan ‘kunci-harta’ yang disembunyikan oleh Giuleitta dan Romeo di
masa lampau, demi menghindari jatuhnya ‘simbol-kekuasaan’ ke tangan musuh ...
Juliet harus bekerjasama dengan keturunan Romeo di masa kini.
Akan tetapi jaman
telah berubah, dan manusia pun telah mengalami perubahan karakter serta
sifat-sifat asal dari nenek moyang mereka. Terlepas dari persekutuan,
perseteruan di masa lampau, kini telah terbentuk aliansi baru, dan pada era
modernisasi yang berbalut dengan nuansa serta aroma historis masa lalu, Juliet
Jacobs harus menentukan siapa sebenarnya kawan dan siapa yang menjadi lawan,
karena musuh ternyata terlalu lihai, dengan menyusup sebagai ‘kawan’ sekian
lama untuk memperoleh kepercayaan, sebelum akhirnya ‘menusuk’ dari belakang.
Mampukah Juliet / Giuleitta mempertahankan nama baik keluarga mereka dan
membuka tabir rahasia untuk mengungkap kebenaran pada dunia ?
Semenjak awal
pembukaan kisah ini, harapan untuk menikmati sebuah sajian historical-fiction yang cukup kental, dengan latar belakang sejarah
dan suasana Eropa (yang sangat-sangat kusukai), mampu menarik minatku untuk
menyelesaikan buku setebal 700 halaman ini dalam hanya dalam waktu 2 hari. Dengan
desain ilustrasi sampul yang menarik (meski terus terang diriku lebih menyukai
versi aslinya), sebuah nilai plus muncul dibenakku. Kisah perjalanan karakter
masa lalu bernama Giuleitta Tolomei, yang sebenarnya memang ada kaitannya
dengan sejarah Perang Sienna, yang juga merupakan salah satu inspirasi bagi
Shakespeare untuk membuat Romeo & Juliet, sangat menarik untuk ditelusuri :
antara kebenaran dan fiksi.
Akan tetapi harus
kuakui, menjelang akhir kisah ini, diriku tak mampu memberikan nilai tinggi,
terlepas dari daya tarik sejarah hingga ketegangan ala suspense yang muncul
pada beberapa bagian kisah ini. Salah satu alasan, disebabkan oleh ending yang
terlalu datar bahkan cenderung sedikit anti-klimaks, mengingat perjalanan
panjang akan kisah serta detail yang memukau, yang membuatku berharap cukup
tinggi dengan akhir kisah yang memuaskan. Salah kedua, kekuatan karakter antara
sosok masa lampau dengan masa kini, tidak setara, cenderung lebih berakar kuat
pada sosok Giuleitta (meski hanya dikisahkan hanya sebagian kecil berupa
potongan-potongan).
Memang kisah genre
ini acapkali berbelit antara kekuatan masa lalu dengan masa kini, namun
seharusnya alur yang menghubungkan keduanya tetap terjaga menjadi satu
kesatuan, bukannya terbelah menjadi misteri lain yang menimbulkan tanda tanya
hingga akhir kalimat di halaman terakhir. Salah ketiga, kondisi misterius yang
muncul sepanjang awal hingga pertengahan kisah ini, yang membuatku penasaran
dan menggebu-gebu ingin terus melanjutkan petualangan guna mendapatkan jawaban
... harus berakhir dengan : well, it’s just plain-simple-ending !! Sebagai
sebuah karya tulis, Anne Fortier patut diacungi jempol karena mampu mengangkat
tema yang cukup universal dan dikenal khalayak sebagai Shakespeare’s Romeo
& Juliet, yang ditinjau dari unsur fakta sejarah.
Sebagaimana salah
satu karya semi-historical yang baru-baru saja kuselesaikan, The Historian –
Elizabeth Kostova, dilema yang dialami penulis (maupun pembaca) yang terlebih
dahulu mengenal karya Bram Stoker’s Dracula (yang juga seperti Shakespeare,
menciptak versi tersendiri alih-alih berpegang penuh pada fakta sejarah),
bukanlah hal mudah untuk dijalani. Namun pada akhirnya, sebagai penggemar kisah
sejarah sekaligus bacaan genre historical-fiction,
maka dengan berat hati cukup 3.5 bintang kuberikan pada karya fenomenal Anne
Fortier’s JULIET – it’s just another melodrama romance with a little bit twisted
angle on historical part \(-__-)/ .... but I’m still curious on Anne’s other
works, so hopefully I could find her other novels that fullfilled my
expectation.
[
more about this author & related works, just check at here : Anne Fortier | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
23th Book
in What’s A Name Challenge
23t Book
in Finding New Author Challenge
71th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment