Books
“ATLANTIS”
Judul Asli : ATLANTIS
[
book 1 of JACK HOWARD Series ]
Copyright © 2005
David Gibbins
Penerbit Elex Media
Komputindo
Alih Bahasa :
Yuniasari S.D
Cetakan
I : April 2014 ; 420 hlm ; ISBN 978-602-02-3823-4
Apa yang Anda
pikirkan saat mendengar kata ‘Atlantis’ ? Sebuah pulau yang menjadi legenda dan
dongeng beraneka variasi, tentang kehidupan masyarakat yang menakjubkan, lenyap
dan tenggelam di dasar lautan ? Paling tidak itulah yang terbersit dalam
benakku, dan mengenal nama David Gibbins melalui karyanya ‘The Mask of Troy’ –
yang menjabarkan fakta serta fiksi konspirasi dibalik penemuan dan legenda
kepulauan Kreta, maka tanpa berpikir panjang segera saja kuambil dan kulahap
halaman demi halaman kisah ini untuk mendapatkan ‘hal-hal baru’ yang bisa
dipastikan menakjubkan.
Melalui karakter
utama sosok Jack Howard – arkeolog maritim yang bergabung dengan IMU
(International Maritime University) serta rekan pendampingnya Costas
Kazantzakis, mereka menjelajahi dan mencari artefak-artefak berharga yang
terpendam di dasar lautan, demi menambah khazanah pengetahuan baru dalam bidang
arkeologi. Kali ini mereka disibukan pada kegiatan mencari bukti dari teori
Jack tentang keunggulan maritim dari bangsa Minoa pada Zaman Perunggu (Age of
Bronze) di tengah Laut Mediterania. Bangsa Minoa yang diketahui berkembang
antara abad 15 SM – 16 SM, memiliki peradaban dan pengetahuan yang luar biasa
pada masa Pertengahan Mesir dan Kerajaan Baru.
Legenda tentang
labirin Minotaur, pahlawan Theseus serta kekasihnya Ariadne didasarkan atas
kebesaran nama penguasa waktu Raja Minoa. Di tengah penggalian, mereka
menemukan artefak yang justru memberikan petunjuk akan arah penelitian yang
berbeda. Bukti akan keberadaan Atlantis – kerajaan yang termahsyur dan lenyap
ditelan ke dasar lautan kala letusan gunung berapi yang dahsyat menimbulkan
bencana alam terhadap lingkungan sekelilingnya. Dalam usaha mempersiapkan
ekspedisi terbaru, Jack bersama tim-nya menyadari kesulitan maha besar yang
bisa jadi menghalangi kelancaran penelitian mereka.
Lokasi dimana artefak
tersebut berada, terletak ditengah Laut Mediterania, tepat pada perbatasan
wilayah kekuasaan Turki dan Georgia (Rusia), yang ditandai sebagai Zona no-go (wilayah di mana pihak yang
berkuasa kehilangan kontrol dan tidak mampu menjalankan aturan hukum) – wilayah
yang diperselisihkan sejak Perang Krimea (1853-1856) antara penguasa Ottoman
Turki dan Tsar Rusia. Ditambah dengan tenggelamnya kapal selam nuklir Rusia di
wilayah tersebut, tepat menjelang keruntuhan Uni Soviet di tahun 1991, dan hal
ini menjadikan seluruh wilayah tersebut ‘terlarang’ untuk dieksplorasi tanpa
menyinggung salah satu dari kedua belah pihak yang merasa berkepentingan atas
semua penemuan di wilayah tersebut.
Dengan memadukan
unsur historis dari fakta-fakta sejarah dan hasil penelitian di dunia nyata,
penulis mampu memukau diriku untuk menikmati sajian penuh petualangan nan
menegangkan ala adegan laga baku tembak dan hujan bom-bom peperangan di atas
lautan. Namun yang paling menarik untuk disimak adalah pengungkapan fakta
hubungan antara sejarah bangsa Mesir-Romawi-Yunani serta keberadaan Atlantis
yang masih menjadi polemik apakah kisah ini merupakan fakta atau mitos belaka ?
Satu hal yang kusukai dari karya penulis, bagaimana ia menjalin kisah fiksi
melalui rangkaian fakta-fakta yang tak pelak diperoleh melalui hasil
penelitiannya selama ini sebagai ahli arkeolog maritim.
Walau penuh dengan
detil hal-hal yang berbau teknik yang biasanya cukup membuat pusing atau bosan
sepanjang penjelasannya, sekali lagi penulis mampu memaparkan hal-hal tersebut
dan menarik minat pembaca awam seperti diriku. Patut diacungi jempol pula bagi
sang penerjemah, karena dari sekian banyak ‘catatan-kaki’ yang diselipkan,
sangat membantu pemahaman dan memperlancar proses pembacaan. Satu hal yang
sangat tidak kusukai adalah rangkuman glossarium di dalam lampiran halaman,
justru membuat diriku ‘malas’ untuk harus bolak-balik membuka penjelasannya.
Alih-alih penerjemah menempatkan ‘catatan kaki’ tepat pada halaman yang
dibutuhkan, dengan istilah yang singkat-padat-jelas (tidak bertele-tele seperti
menyalin langsung dari kamus).
Sembari membaca, baru
kusadari ternyata kisah ini merupakan awal (buku pertama) dari seri petualangan
Jack Howard, sehingga statusnya masih lajang dan baru bertemu dengan wanita
yang akan merubah masa depan kehidupannya. Karena sudah terlebih dahulu membaca
‘The Mask of Troy’ (yang ternyata merupakan urutan ke-6 dari serial ini) maka
sedikit banyak tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya mampu kukenali untuk
mempermudah memahami kisah ini. Terlepas dari perdebatan antara fakta atau
kumpulan mitos belaka, sungguh menarik untuk membayangkan bahwa bangsa Atlantis
merupakan peradaban yang jauh lebih maju dari catatatan sejarah peradaban yang
telah diakui.
Salah satu poin
penting bukti bahwa bangsa Atlantis memiliki pengetahuan tentang pengolahan
logam (yang seharusnya belum ditemukan berabad-abad kemudian) serta pemahaman
tentang bercocok tanam serta seni yang terlihat pada peninggalan lukisan serta
artefak-artefak. Dan yang membuatku semakin takjub, desain serta pengetahuan
arsitektural yang bukan saja diterapkan pada bangunan-bangunan penting tetapi
juga pada lanskap tata kota, penggambaran penulis benar-benar membuatku
terkagum-kagum kala membayangkan sejauh mana keberadaan wawasan bangsa yang
telah lama punah.
Jika Anda membaca
kisah ini, jangan bingung kala mendapati penyebutan istilah-istilah atau
legenda Mesir-Romawi-Yunani tampak bercampur-baur menjadi satu, karena menurut
pemahaman sang penulis melalui kisah ini, bangsa Atlantis merupaka cikal-bakal
seluruh bangsa Uni-Eropa, dimana mereka yang (ternyata) berhasil selamat,
mengungsi ke berbagai wilayah dan membentuk komunitas baru, yang kelak menjadi
bangsa Mesir, Romawi maupun Yunani (bisa dilihat pula pada peta kondisi masa
kini dimana letak antara Mesir-Yunani-Turki (Ottoman) hingga Rusia cukup
berdekatan dan berhubungan satu sama lain. Juga bagaimana kisah Atlantis yang
bermula dari kumpulan karya Plato, berkaitan dengan kisah yang ditulis oleh
Solon – pujangga ternama yang berbeda abad. Again, satu lagi rekomendasi bagi
para penggemar historical fiction \(^0^)/ ... dan tak sabar menanti buku ke-2 ‘Crusader
Gold yang akan mengangkat sejarah Nazi serta harta karun yang terpendam !!!
Tentang Penulis :
David Gibbins telah
bekerja di bidang arkeologi bawah laut sepanjang kehidupan profesionalnya.
Setelah meraih gelar Ph.D. dari Universitas Cambridge, dia mengajar arkeologi
di Inggris dan luar negeri, serta menjadi ahli dunia dalam hal kapal-kapal
karam kuno dan kota-kota yang tenggelam. Dia telah memimpin banyak ekspedisi
untuk menyelidiki situs-situs bawah laut di lautan Mediterania hingga seluruh
dunia. Kini ia masih sibuk membagi waktunya antara menulis, mengajar serta
penelitian lapangan di Inggris serta Kanada. ( sumber : elexmediakomputindo)
[
more about this author & related works, just check at here : David Gibbins | David’s Books | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
84th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
Ternya ini masih sambungan sama The Mask of ATreus ya? Pantas dulu saya baca the Mask itu kok awalnya tidak paham, tokohnya langsung masuk saja
ReplyDeleteThe Mask of Troy yang benar Dion (^_^) ini link reviewku (http://bit.ly/V1jPsC)
DeleteKlo The Mask of Atreus itu karangan A.J. Hartley ... tidak berkaitan dengan seri Jack Howard ini.