Judul Asli : THE WAY OF THE WARRIOR
Copyright © 2007 by
Andrew Matthews
Penerbit Matahati
Alih Bahasa : Meithya
Rose
Editor
: Nadya A.
Desain sampul : Moh.
Aljufri
Cetakan I : Desember
2008 ; 200 hlm ; ISBN 978-979-1141-30-7
Harga Normal : Rp. 40.000,-
Rate
: 3 of 5
Jimmu
Shimomura baru berusia 10 tahun, ketika ia mendapati ayahnya, Lord Kenshu
melakukan seppuku di hadapannya.
Ibunya, Lady Izanami juga bunuh diri dengan minum racun, hanya bocah penerus
Klan Shimomura yang tertinggal, di larikan oleh Araki Nichiren – samurai
kepercayaan Lord Kenshu, yang juga telah disumpah untuk membesarkan bocah
tersebut sebagai samurai handal dan membalas dendam kematian keluarganya.
Sumber penyebab kematian Lord Kenshu diketahui akibat hasutan Lord Choju Ankan
yang menuduh Lord Kenshu sebagai pengkhianat dan hendak membunuh Kaisar.
Kehidupan nyaman dan serba tercukupi yang selama ini ia jalani, kini berubah
drastis dan berlangsung sangat berat.
Tujuh
tahun kemudian, pemuda Jimmu yang telah membuang nama Shimomura, datang ke
Kastil Mitsukage – kediaman Lord Chonju Ankan. Ia datang sebagai pemuda miskin
yang penuh tekad, hendak menjadi samurai handal dan mengabdi kepada Lord Chonju
Ankan. Selama bertahun-tahun ia telah dihajar dengan sangat keras oleh
Nichiren, senantiasa diingatkan bahwa kehidupan masa depannya hanya untuk
membalas dendam dan membunuh Lord Chunju Ankan demi membela kehormatan
keluarganya. Jimmu yang pendiam, lebih senang menyendiri namun rajin dan tekun
berlatih, menarik perhatian Ishida Muraki – kapten dari samurai penjaga Lord
Chunju Ankan, yang memberikan perhatian khusus untuk melatih dan membimbing Jimmu.
Tujuan
Jimmu hampir berjalan tanpa gangguan khusus, walau ada beberapa orang yang suka
‘mengusik’ dirinya, ia telah terlatih untuk tidak memperdulikan atau mencari
gara-gara. Hingga gangguan itu muncul dalam wujud seorang gadis cantik dan
pemberani, Lady Takeko – putri tunggal Lord Chonju Ankan. Jimmu berusaha keras
melupakan gadis tersebut, sayangnya atau untungnya, justru Lady Takeko tampak
lebih memperhatikan keberadaan Jimmu dan kerap ‘memanggil’ dirinya untuk
sekedar bercakap-cakap. Jimmu tak mampu membenci Lady Takeko, dan anehnya saat
ia bertemu muka dengan Lord Chunju Ankan yang digambarkan sangat bengis dan
menakutkan oleh ayah angkatnya, Nichiren, Jimmu mendapati hal yang justru
bertolak belakang dengan apa yang selama ini ia bayangkan. Apakah Jimmu mampu
meneruskan misinya, untuk membela kehormatan keluarganya dan membunuh Lord
Chunju – ayah Lady Takeko ?
[ source ] |
Andrew
Matthews lebih kukenal melalui serangkaian karya non-fiksinya yang memiliki
gaya lugas, humor yang menggelitik sekaligus mampu memberikan ‘pencerahan’ bagi
pembacanya. ‘Being Happy’ serta ‘Follow Your Heart’ yang telah mengalami cetak
ulang berkali-kali (dan melalui penerbit yang berbeda-beda untuk edisi
terjemahannya), kedua buku bestseller ini menunjukkan karakteristik penulis
yang mampu menyajikan topik secara lugas namun tetap memiliki daya tarik
tersendiri yang cukup unik. Terus terang tatkala mengetahui, beliau juga
menulis karya-karya fiksi, untuk anak-anak, remaja hingga dewasa, terbersit
rasa ingin tahu (dan penasaran tingkat tinggi) apakah kisah fiksi yang
ditulisnya setara dengan karya non-fiksi yang sudah lebih dahulu dikenal oleh
kalangan pembaca. Salah satunya, The Way of the Warrior ini, yang ternyata
cukup mampu membuatku melahap bacaan setebal 200 halaman dalam sekejab.
[ source ] |
Kisah
yang lebih condong ke arah konflik dalam drama romansa ini, mengambil latar
belakang sejarah sekitar tahun 1600, saat penguasa Tokugawa Ieyasu melakukan
perang akbar demi mendirikan Klan Tokugawa – sebuah dinasti yang nantinya akan
berkuasa selama lebih dari 200 tahun. Meminjam karakter Oda Nobunaga – salah
satu sekutu setia Tokugawa Ieyasu, yang juga digambarkan sebagai pemimpin
persekutuan klan-klan di mana salah satunya adalah Lord Chonju Ankan, episode
peperangan yang terjadi digambarkan cukup ‘menarik’ sekaligus mengerikan.
Melalui sudut pandang Jimmu Shimomura – pemuda yang bercita-cita menjadi
samurai demi membalas dendam keluarganya, kisah ini bergulir menjadi melodrama
perjalanan pencarian jati diri pemuda yang berbudi luhur dalam menemukan
kebenaran dan keadilan dalam kehidupannya. Sebagai sajian yang awalnya cukup
kompleks, sayangnya kisah ini berakhir sangat ‘pendek’ dan ending yang agak ‘menggantung’
... mirip gaya-gaya cerita ala western, kisah-kisah para koboi pada masa itu
(setidaknya itulah bayangan yang muncul di benakku saat menghadapi ending kisah
ini). Seandainya saja kisah ini bisa lebih ‘panjang’ akan jauh lebih menarik
dan memuaskan ... daripada sekedar bacaan ringan yang menghibur.
Tentang
Penulis :
Andrew
Matthews gemar menulis sejak usia 7 tahun, tapi baru memutuskan berkecimpung
sebagai penulis purnawaktu setelah menjalani profesi guru selama 23 tahun. Kini
ia telah menulis lebih dari 60 buku untuk anak-anak dan remaja, termasuk di
antaranya, Cat Song – yang masuk nominasi Smarties Book Award 1994 dan Love Street
– yang mendapat pengakuan khusus dari para kritikus. Ia digambarkan sebagai
penulis serba bisa, terutama dalam menulis ulang mitos, legenda dan
cerita-cerita klasik, dalam bentuk cerita bergambar maupun novel. Kini ia
tinggal di Reading bersama istri dan kucing peliharaan keluarga.
[ more about the author &
related works, just check at here : Andrew
Matthews | on Goodreads
| at
Facebook ]
Best
Regards,
@HobbyBuku
No comments :
Post a Comment