WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Monday, March 19, 2012

Books "THE PAINTED VEIL"


Books "STAMBUL CINTA"
Judul Asli : THE PAINTED VEIL
Penulis : W. Somerset Maugham
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti Lesmana & Rosi L. Simamora  
Cover by Satya Utama Jadi
Cetakan ke-01 : Oktober 2011 ; 304 hlm  

Sinopsis :
Kisah dibuka dengan adegan seorang wanita dan pria sedang berduaan di kamar yang tertutup, dan mendadak terdengar suara pintu kamar yang terkunci akan dibuka. Mereka berdua terkejut, karena menduga tidak ada yang akan mengganggu kegiatan yang mereka lakukan. Sembari menunggu dalam keadaan diam dan tegang, kembali terdengar suara jendela-jendela yang terkunci dan tertutup rapat bergerak, seakan-akan seseorang yang tidak berhasil membuka pintu kamar, kini berputar, mencoba membuka jendela, namun kembali tidak berhasil. Kedua orang di dalam kamar gelisah, terutama sang wanita, ia khawatir bahwa yang mencoba membuka pintu serta jendela adalah suaminya … ya, mereka berdua sedang berselingkuh.

( Kilas Balik )
Bernard Garstin seorang pria yabg tekun, rajin, dan cakap sebagai seorang pengacara, menikah dengan seorang wanita yang keras, kejam, suka mengatur, kikir, bodoh dan sangat ambisius. Karena itu ia sangat kecewa mendapati kepandaian suaminya tidak disertai kekuatan tekad untuk menapaki karier yang lebih tinggi. Maka jalan satu-satunya hanyalah mendorong serta merongrong suaminya agar senantiasa berusaha mencapai posisi dan status yang tinggi serta terhormat di kalangan masyarakat. Mrs. Garstin berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk menjilat, berpura-pura bersahabat dengan orang-orang yang dianggapnya mampu membantu status mereka. Ia  kerap mengadakan pesta menjamu kalangan atas, tapi karena kekikirannya, ia berusaha menampilkan barang-barang murah supaya tampak mahal dan eksklusif, tanpa menyadari bahwa banyak orang yang mengetahui ‘tipuan’ yang dilakukannya. Ia terus berhubungan dengan pihak-pihak yang bisa membantu kampanye kenaikan posisi suaminya, tapi sekali lagi tak mau memberikan imbalan sumbangan yang pantas bagi kampanye tersebut. Maka dapat diduga bahwa apa pun yang dilakukan tidak berhasil sesuai harapannya.

Mrs. Garstin seorang yang gigih dalam mencari jalan agar Impiannya tercapai. Setelah kedua putrinya beranjak dewasa, ia mulai memikirkan siapa calon-calon kandidat yang layak bagi anak-anaknya, tentu harus dari keluarga terpandang, memiliki pengaruh luas serta kaya raya dan terhormat. Putrinya tertua, Kitty – sangat cocok untuk menarik kandidat-kandidat yang bagus, karena ia cantik, menarik, lincah dan mudah bergaul. Sedangkan putri bungsunya Doris, karena tampangnya biasa dan lebih pendiam, tidak pernah dipandang sebelah mata oleh ibunya karena dianggap bukan aset yang menarik.

Dalam masa-masa perkenalan Kitty memang menarik banyak perhatian, tapi setelah sekian lama berlangsung, tak ada satu pun dari orang-orang tersebut yang cocok dengan kriteria Mrs. Garstin, bersedia melamar Kitty sebagai istri mereka. Mrs. Garstin mulai kecewa, jengkel dan marah pada Kitty karena tidak segera mendapatkan apa yang diinginkan ibunya. Kitty tidak terlalu memperdulikan amarah ibunya, ia beranggapan dirinya masih muda dan masih bisa bersenang-senang sebelum terikat dalam pernikahan. Hingga suatu saat, terjadi hal yang di luar dugaan, Doris yang memasuki masa perkenalan di tahun pertamanya,  justru langsung bertunangan dengan pria dari keturunan bangsawan yang dianggap layak oleh Mrs. Garstin. Maka sang ibu mengalihkan perhatian kepada putri keduanya yang selama ini ditelantarkan, dan senantiasa ‘mengingatkan’ Kitty akan ketidak-berhasilannya. Kitty mulai kelabakan dan ketakutan akan masa depannya, apakah adiknya akan menikah lebih dahulu ketimbang dirinya ?

Disaat-saat kalut itu, hadirlah Walter Fane – pemuda dengan tampang biasa, pemalu dan tertutup, bekerja sebagai ahli bakteri di Hongkong yang sedang berlibur. Meski Walter adalah segalanya yang tidak disukai dan dikehendaki Kitty sebagai calon suaminya, namun ia satu-satunya yang melamar dirinya – tepat pada waktu di mana Kitty dapat menyelamatkan rasa malunya jika sampai adikknya nanti menikah terlebih dahulu. Dan Mrs. Garstin tidak terlalu peduli bagaimana calon suami Kitty, asalkan dia segera menikah dan lepas dari tanggungannya sebagai orang tua. Apalagi cita-citanya sudah disalurkan lewat pernikahan Doris. Maka Kitty dan Walter menikah, dalam kondisi cinta sepihak, dalam kondisi terburu-buru karena Walter harus segera kembali ke Hongkong.

Setiba di Hongkong, Kitty merasa senang atas penyambutan yang diterimanya. Sebagai pasangan baru, mereka sering diundang ke berbagai perjamuan dan pesta serta kegiatan sosial kalangan atas. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Kitty semakin menyadari bahwa meskipun Walter sangat pandai, tapi ia tak mampu bersosialisasi dengan baik. Kegemaran dan kepribadian Kitty dan Walter saling bertolak belakang, sehingga sulit bagi Kitty untuk menyukai Walter. Kemudian ia semakin menyadari, pekerjaan Walter tidak akan membuat mereka terangkat pada posisi status yang tinggi di kalangan sosial masyarakat Hongkong. Walter senantiasa sopan, menuruti keinginan Kitty, tapi pemujaan dan pengabdian cinta Walter tidak cukup bagi Kitty yang ceria, periang dan menginginkan romantisme serta sedikit humor dalam hidupnya. Walter adalah sosok yang kaku dan sangat tertutup, sedangkan Kitty emosional dan terbuka. Walter menganggap dirinya telah mencukupi kebutuhan Kitty dan mulai disibukkan pada pekerjaannya … maka Kitty yang mencari penghiburan bagi dirinya sendiri, suatu kali menemukan apa yang dicari – pada seorang pria yang sudah berkeluarga. Maka terjadilah perselingkuhan yang semakin lama semakin menjadi.

Pasangan selingkuh Kitty adalah Charles Townsend – Asisten Sekretaris Koloni, meski usianya hampir dua kali usia Kitty namun ia sosok yang didambakan oleh Kitty, tampan, perlente, kaya, terpandang di masyarakat, periang dan mudah bergaul serta disukai semua orang, dan ia senantiasa membuat Kitty merasa didambakan-dicintai-dibutuhkan. Kitty semakin dimabuk cinta, ia tak mampu melepaskan diri dari Charles, sehingga pertemuan-pertemuan gelap mereka pun semakin sering terjadi, bukan hanya di tempat tersembunyi di mana mereka sering bertemu, bahkan akhirnya Charles mulai berani bertandang ke kediaman Kitty terutama di saat-saat mereka tahu Walter sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Dan pada hari itu, di saat keduanya sedang asyik di dalam kamar, mendadak seseorang berusaha membuka pintu dan memasuki kamar tidur  …

Kitty yang ketakutan akhirnya berhasil diyakinkan oleh Charlie bahwa tidak mungkin Walter yang ‘mengganggu’ kegiatan mereka, kemungkinan itu adalah pelayan Kitty. Tapi dugaan Kitty benar, Walter akhirnya mengetahui perselingkuhan mereka, dan amarah dan kebencian Walter pada Kitty bukanlah jenis yang meledak-ledak, ia justru memberikan ultimatum pada Kitty untuk memilih di antara dua pilihan : pertama – ikut dengannya berangkat segera menuju Cina, karena Walter telah mengajukan diri sebagai sukarelawan di Mei-tan-fu yang sedang terjangkit wabah kolera, atau kedua – Walter akan segera menggugat cerai Kitty saat itu juga ( ini akan berpengaruh sangat buruk bagi posisi dan status Kitty di masa depan ). Kitty yang semula membayangkan bahwa dirinya – bukan Walter yang akan menggugat cerai, dan Charlie juga akan digugat cerai oleh istrinya setelah mengetahui perselingkuhan mereka, maka mereka berdua, Charlie dan Kitty akan bisa bersatu sebagai pasangan resmi.

Walter justru menertawakan ide dan pemikiran Kitty yang dirasa absurb baginya – ia berjanji, jika Kitty bisa membuat Doris Townsend menggugat cerai suaminya, dan Charlie berjanji diatas surat resmi akan menikahi Kitty seminggu setelah perceraian keduanya selesai, ia akan mengijinkan Kitty yang menggugat cerai dirinya. Kitty merasa aneh dengan persyaratan Walter, tapi ia segera menghubungi Charlie guna mengabarkan berita terbaru ini. Di luar dugaan, Charlie tidak mau bercerai dengan istrinya, tidak bersedia menikahi Kitty, bahkan menyarankan Kitty agar mengikuti Walter ke Cina, daripada terjadi skandal yang dapat mengggangu status dan kedudukannya di masyarakat. Kitty patah hati !! Dan ia mulai bisa melihat diri Charlie yang sebenarnya, seorang yang egois, hanya peduli pada pandangan terhadap dirinya sendiri, sosok yang berpikiran sangat dangkal – inilah sosok yang selama ini menjadi dambaan dan pujaan hatinya …

Maka Kitty segera kembali pada Walter yang memang sudah mengetahui bahwa hal itu yang akan terjadi. Perkataan Walter tentang diri Kitty sungguh menyakitkan, karena ia sadar bahwa itu benar. Ia melihat dirinya sebagai wanita bodoh, tak mau menggunakan otak untuk berpikir lebih, hanya menginginkan hal-hal materialistis serta penampilan luar, sungguh wanita yang sangat dangkal … namun Walter sungguh mencintai Kitty apa adanya, hingga peristiwa perselingkuhan ini terjadi !!!  Berdua mereka segera berangkat ke Mei-tan-fu, ke tempat di mana kematian merajalela akibat wabah kolera. Hati kedua insan yang sama-sama patah, berangkat ke tempat asing sebagai dua individu yang meski berdekatan namun hati dan pikiran masing-masing  saling menjauh.

Kesan :
Sejak awal tema pasangan yang mengalami ‘patah-hati’ dalam menjalani bahtera rumah tangga, dan berangkat menuju wilayah asing yang berbahaya, seakan menantang nasib dan menyongsong kematian, sungguh membuatku tertarik hendak dibawa kemana alur kisah ini ? Apakah memang  mereka mengalami perjuangan berat di Cina dan apakah pada akhirnya mereka dapat bersatu atau justru semakin terpisah oleh ketidak-mampuan untuk menerima kekurang masing-masing ?

Kisah ini menunjukkan berbagai watak dan karakter manusia, seringkali justru bertolak-belakang dengan penampilan luar. Bagaimana yang hitam bisa jadi putih, yang putih bisa menjadi hitam, dan ada pula batas-batas kelabu di mana keraguan – kesombongan – keras kepala – keangkuhan – ketakutan justru membuat diri tak mau berubah, meski demi kebahagiaan pribadi  serta ketentraman hati.

Justru saat kisah mulai berlangsung di Cina, berbagai karakter baru yang sangat menarik mulai berperan di dalam kelanjutan kisah kedua tokoh utama ini. Walter yang langsung terjun dan sibuk dalam usaha menolong dan menyelamatkan berbagai nyawa korban-korban kolera, ternyata tak mampu menyelamatkan hatinya, bahkan akhirnya harus mengorbankan nyawanya, justru di saat banyak orang sangat menghargai perjuangan dan kebaikan hatinya, pengakuan yang diidam-idamkan di Hongkong, didapatnya di daratan asing di Cina, termasuk pengakuan dan penghargaan dari Kitty yang semakin mengenal suaminya. Sebaliknya Kitty yang semula berat hati dan terpaksa ikut ke Cina, lama kelamaan menemukan sedikit kedamaian dan ketentraman hati di masyarakat yang asing. Ia menemukan persahabatan dan kasih sayang dari orang-orang yang tak terduga, bahkan melibatkan diri dalam kegiatan sosial para biarawati yang menjadi sukarelawan di sana. Kitty bisa melihat kebenaran serta kerendahan akhlaknya selama ini, bagaimana ia menjadi prototipe ibunya yang justru sangat dibencinya.

Namun yang patut disayangkan, entah mengapa dengan konflik yang menarik, seting dan plot serta karakter yang sudah berkembang, setelah lewat pertengahan hingga menjelang ending justru terasa datar, padahal jika diteruskan dikembangkan akan sangat menarik … hingga akhirnya bukan kepuasan yang kudapat, hanya sebuah kisah yang ‘Cukup’ semata. Bukanlah sebuah  kisah yang jelek, namun karena diriku mengharapkan sesuatu yang Lebih – suatu point tersendiri yang bakal membuat teringat selalu akan kisah ini …. Well tidak semua pengharapan dan permintaan dapat dikabulkan dan dipuaskan, maka sebagai bacaan klasik  ibarat sama dengan bacaan novel drama biasa – Just Enough, but not quite Satisfaction.

Tentang Penulis :
William Somerset Maugham lahir pada tahun 1874 dan tinggal di Paris sampai ia berumur sepuluh tahun. Ia menuntut ilmu di King’s School, Cantenbury, dan di Heidelberg University. Ia pernah menghabiskan waktu di St. Thomas’s Hospital untuk mempelajari ilmu kedokteran, namun kesuksesan novel pertamanya, Liza of Lambeth, yang diterbitkan pada tahun 1897, membuatnya memilih untuk menulis. Of Human Bondage, karya besarnya yang pertama, diterbitkan pada tahun 1915, dan dengan dikeluarkannya The Moon and Sixpence pada tahun 1919, reputasinya sebagai novelis pun semakin mantap.

Dan pada saat yang sama posisinya sebagai penulis naskah drama juga terkonsolidasi. Dramanya yang pertama, A Man of Honour, diikuti dengan serangkaian sukses tepat sebelum dan sesudah Perang Dunia Pertama pecah, dan kariernya di teater baru berakhir pada tahun 1933 dengan Sheppey.  Ketenarannya sebagai penulis cerita pendek dimulai dengan The Trembling of a Leaf, dengan subjudul Little Stories of the South Sea Islands, pada tahun 1921, setelah ia mempublikasikan lebih dari sepuluh kumpulan. Karya-karyanya yang lain mencakup travel book seperti On a Chinese Screen dan Don Fernando, esai, kritik, dan autobiografi The Summing Up dan A Writer’s Notebook. Pada tahun 1927, Somerset Maugham menetap di Prancis Selatan dan tinggal di sana sampai meninggal dunia pada tahun 1965.

The Painted Veil telah diadaptasi ke layar lebar sebanyak tiga kali, pertama pada tahun 1934 dibintangi oleh Herbert Marshall dan Greta Garbo, kemudian tahun 1957 dengan judul The Seventh Sin dengan pemeran Bill Travers dan Eleanor Parker, dan terbaru pada tahun 2006 dibintangi Edward Norton, Naomi Watts, Toby Jones, Anthony Wong Chau Sang dan Liev Schreiber.  

Best Regards,
* HobbyBuku *

2 comments :

  1. review yang panjang seperti biasa. Khas mba banget.hehe
    Karena blom baca aku skip langsung ke bagian "kesan"
    :D

    ReplyDelete
  2. Ha..ha..aku suka terbawa suasana (^_^) pengennya cerita melulu, jadi biasanya panjang
    Thx mbak Ally comment-nya, klo ada kritik & saran, "monggo-silahkan" ku-terima dgn senang hati ...

    ReplyDelete