WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Wednesday, July 31, 2013

Books "WHEN PATTY WENT TO COLLEGE"

Judul Asli : WHEN PATTY WENT TO COLLEGE
By Jean Webster
Copyright © 1903, by The Century Co.
Illustration by C.D. Williams
Penerbit Orange Books
Alih Bahasa : Rien Chaerani
Editor : Azzura Dayana
Pemeriksa Aksara : Nungki Bolo Bolo
Desain Sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Agustus 2010 ; 236 hlm             
~ Conclusion in English ~

Kembali bertemu dengan Patty Wyatt yang telah beranjak dewasa dan kini menjalani kehidupan di bangku kuliah. Meski telah jauh lebih dewasa, Patty tetap memiliki sifat ceria dan suka berbuat semaunya hingga mencampuri urusan orang lain dengan alasan-alasan yang dianggapnya baik. Di kampus yang baru ini, Patty masih ditemaninya sahabat masa kecilnya di St. Ursula, Pricilla Pond, dan mereka menjalin hubungan akrab dengan Georgie Merriles.

Patty Wyatt masih merupakan gadis yang memiliki jiwa bebas dan suka sekali meng-ekspresikan ide-ide dalam benaknya tanpa berpikir panjang. Sebaliknya Pricilla, sahabat karibnya semenjak dari St. Ursula, lebih sedikit berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan buakn hanya sekali ia harus menjaga dan menjadi ‘pengingat’ akan tingkah laku Patty yang cenderung suka melanggar peraturan. Mulai dari melepas karpet kamar dan memasangnya sebagai hiasan dinding serta mengecat seluruh lantai dengan warna kesukaannya (meski jelas-jelas dilarang), hingga melakukan permainan yang disebut ‘budaya setempat’ yang berarti menceritakan suatu kisah yang merupakan kebohongan dengan gaya penuh kejujuran. Dan Patty terkena batunya ketika salah seorang siswa yang cukup ‘polos’ melakukan hal serupa yang dilakukan oleh Patty kepadanya.



Meski ia tak berniat melakukan keisengan, entah mengapa aneka kejadian unik selalu  menyertai Patty. Seperti ketika ia sedang mengunjungi pernikahan anggota keluarganya, secara aneh kopernya tertukar dengan koper orang lain dalam perjalanan. Alih-alih berisikan gaun serta kebutuhan pribadinya, koper itu berisi pakaian seorang pria dengan segala pernak-perniknya. Atau ketika melarikan diri dari kebaktian rutin pada hari Minggu untuk bermalas-malasan menikmati pemandangan alam bebas, ia justru bertemu dengan sang uskup yang seharusnya berada di dalam kapel setelah memberikan kotbah mingguan.
“Kau sering kabur dari gereja ?” | “Tidak. Aku tak punya peluang jika sekamar dengan Pricilla. Tapi kewajiban hadir di kapel membuatmu ingin kabur. Aku tak menentang kapel, tapi kewajibannya.” [ p. 216 ]
Jika tidak sedang terpergok melalukan suatu pelanggaran, maka Patty mampu menemukan cara untuk mebuat ‘pusing’ sahabatnya. Seperti ketika ia ‘menyamar’ menjadi siswa bernama Kate Ferris yang hendak mengikuti klub bahasa Jerman yang dikelola oleh Pricilla (yang tentu saja tak pernah ada siswa dengan nama tersebut terdaftar di kampus mereka). Namun Patty bisa pula menjadi sangat perhatian pada mereka yang ‘menderita’ seperti Olivia Copeland, yang lahir dan besar di pulau kecil nan indah di Italia, menjadi canggung dan kesepian di tengah hiruk-pikuk pergaulan gadis-gadis Amerika yang bebas dan blak-blakan. Patty bahkan bersedia memperjuangkan masa depan Olivia yang terancam tidak lulus akibat komunikasi tak lancar antar gadis tersebut dengan para guru.
“Tak lama lagi usiamu akan menginjak tiga puluh, lalu empat puluh dan lima puluh. Menurutmu apakah wanita seumuran itu masih menarik jika berurusan dengan muslihat dan siasat ? Kau harus ingat bahwa kau tidak bisa membentuk kepribadianmu dalam sekejap, sayangku. Kepribadian adalah tanaman yang tumbuh perlahan dan bibitnya harus disemai sejak dini.” [ ~ Uskup Copeley kepada Patty Wyatt | p. 219 – 220 ]
Kisah ini yang merupakan tulisan pertama karya penulis tentang sosok Patty Wyatt dan teman-temannya yang rilis pada tahun 1903. Sebagian besar merupakan pengalaman pribadi beliau semasa kuliah di Vassar College dengan para sahabatnya Ethelyn McKinney dan Lena Weinstein, dimana ketiganya sempat melakukan perjalanan bersama keliling dunia selama 8 bulan, mengunjungi Italia, Mesir, India, Burma (sekarang disebut Myanmar), Sri Langka, Indonesia, Hong Kong, China dan Jepang. Dan pada tahun 1911, beliau kembali memunculkan karakter Patty Wyatt dalam kisah yang berjudul ‘Just Patty’ yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis semasa ia masih dalam pendidikan di Lady Jane Grey School di Binghampton, mulai dari nama ruang-ruang, seragam hingga seragma harian serta para gurunya. Meski karyanya yang paling terkenal adalah Judy Webster lewat ‘Daddy-Long-Legs’ ; sekelumit kisah perjalanan karakter Patty Wyatt yang tak pernah membosankan ini, cukup menarik untuk disimak lebih lanjut.
“Saat Patty sampai di surga, aku khawatir Malaikat Pencatat akan kesulitan menyeimbangkan buku-bukunya supaya tidak berjatuhan.”
Conclusion :
This story it’s about life of Patty Wyatt after she graduate from St. Ursula, and now she is in college with her BFF Pricilla Pond. Strange is, this book was written in 1903, long before ‘Just Patty’ release in 1911, so I guess the author just puts similar characters and tell the whole story based on her life experience as a student. Between “Just Patty” (JP) and “When Patty Went To College” (WPATC) ; I like WPWTC a lot more, probably because she more mature in this story, and the development of each characters are more clear with interesting moral issue. I believe also it’s because the author has several issue  when she attend at Vassar College, and added with her experience travelling around the world with two of her bestfriend for the whole eight month. Again, another great works of Jean Webster, even I still puts ‘Daddy-Long-Legs’ as my numer one of favorite story.

Tentang Penulis :
Alice Jane Chandler Webster ( 24 Juli 1876 - 11 Juni 1916), lahir dan menghabiskan sebagian besar kehidupannya di New York City, Amerika, sangat menyukai kegiatan menulis semenjak kecil, bisa jadi karena ia memiliki garis keturunan dengan penulis Mark Twain, yang merupakan saudara kakeknya. Uniknya pada masa pendidikan dasar, ia memiliki kesulitan dalam mengeja, sehingga saat gurunya bertanya : “Siapa yang mengajarimu mengeja seperti itu?”, gadis cilik ini menjawab dengan bergurau : “Websters.” (nama keluarganya kebetulan sama dengan nama penulis kamus ternama asal Amerika).

Nama Jean Webster digunakan sebagai nama pena kala ia memulai karir sebagai penulis secara serius. Ia memperoloeh pendidikan yang bermutu dan merupakan lulusan dari Vassar College di tahun 1901. Dalam serangkaian kunjungan amalnya ke kalangan jelata, ia yakin bahwa anak-anak yang kurang mampu, bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya. Gagasan itu ia kembangkan dengan sentuhan humor dalam bukunya Daddy-Long-Legs, yang meski bukan karya perdananya, namun mendapat tanggapan yang sangat positif dari kalangan pembaca ketika rilis di tahun 1912, serta melejitkan nama Jean Webster sebagai penulis berbakat.

Kisah Dady-Long-Legs terus menarik minta pembaca baru dan berbagai adaptasi dibuat berdasarkan novel ini, mulai dari drama panggung, beberapa film layar lebar, hingga drama komedi musikal di Inggris yang berjudul Love from Lucy. Kelanjutan kisah perjalanan Judy Abbott diterbitkan pada tahun 1914 dengan judul Dear Enemy. Dan di tahun 1915, Jean Webster menikah dengan Glenn Ford McKinney, dimana ia disibukkan dengan membagi waktu  dan tinggal di dua tempat, sebuah apartemen di New York City yang menghadap ke arah Central Park, dan sebuah rumah di Berkshire Hills. Tragisnya, ia meninggal dunia di tahun berikutnya, sehari setelah melahirkan putrinya yang dipanggil Little Jean.

[ more about the author and related works, just check at here : Jean Webster | When Patty Went to College (Novel) | on Goodreads ]


Best Regards,

1 comment :

  1. waaah serial patty ini kayaknya seru ya, aku malah belum pernah baca/tau...mirip2 gaya kisahnya enid blyton ala amerika kayaknya :D

    ReplyDelete