Judul Asli : WHEN PATTY WENT TO COLLEGE
By Jean Webster
Copyright © 1903, by The Century Co.
Illustration by C.D. Williams
Penerbit Orange Books
Alih Bahasa : Rien Chaerani
Editor : Azzura Dayana
Pemeriksa Aksara : Nungki Bolo Bolo
Desain Sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Agustus 2010 ; 236 hlm
~ Conclusion in English ~
Kembali bertemu dengan Patty Wyatt yang telah
beranjak dewasa dan kini menjalani kehidupan di bangku kuliah. Meski telah jauh
lebih dewasa, Patty tetap memiliki sifat ceria dan suka berbuat semaunya hingga
mencampuri urusan orang lain dengan alasan-alasan yang dianggapnya baik. Di
kampus yang baru ini, Patty masih ditemaninya sahabat masa kecilnya di St.
Ursula, Pricilla Pond, dan mereka menjalin hubungan akrab dengan Georgie Merriles.
Patty Wyatt masih merupakan gadis yang memiliki
jiwa bebas dan suka sekali meng-ekspresikan ide-ide dalam benaknya tanpa
berpikir panjang. Sebaliknya Pricilla, sahabat karibnya semenjak dari St.
Ursula, lebih sedikit berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan buakn hanya
sekali ia harus menjaga dan menjadi ‘pengingat’ akan tingkah laku Patty yang
cenderung suka melanggar peraturan. Mulai dari melepas karpet kamar dan
memasangnya sebagai hiasan dinding serta mengecat seluruh lantai dengan warna kesukaannya
(meski jelas-jelas dilarang), hingga melakukan permainan yang disebut ‘budaya
setempat’ yang berarti menceritakan suatu kisah yang merupakan kebohongan
dengan gaya penuh kejujuran. Dan Patty terkena batunya ketika salah seorang
siswa yang cukup ‘polos’ melakukan hal serupa yang dilakukan oleh Patty
kepadanya.
Meski ia tak berniat melakukan keisengan, entah
mengapa aneka kejadian unik selalu menyertai
Patty. Seperti ketika ia sedang mengunjungi pernikahan anggota keluarganya,
secara aneh kopernya tertukar dengan koper orang lain dalam perjalanan.
Alih-alih berisikan gaun serta kebutuhan pribadinya, koper itu berisi pakaian
seorang pria dengan segala pernak-perniknya. Atau ketika melarikan diri dari
kebaktian rutin pada hari Minggu untuk bermalas-malasan menikmati pemandangan
alam bebas, ia justru bertemu dengan sang uskup yang seharusnya berada di dalam
kapel setelah memberikan kotbah mingguan.
“Kau sering kabur dari gereja ?” | “Tidak. Aku tak punya peluang jika sekamar dengan Pricilla. Tapi kewajiban hadir di kapel membuatmu ingin kabur. Aku tak menentang kapel, tapi kewajibannya.” [ p. 216 ]
Jika tidak sedang terpergok melalukan suatu
pelanggaran, maka Patty mampu menemukan cara untuk mebuat ‘pusing’ sahabatnya.
Seperti ketika ia ‘menyamar’ menjadi siswa bernama Kate Ferris yang hendak
mengikuti klub bahasa Jerman yang dikelola oleh Pricilla (yang tentu saja tak
pernah ada siswa dengan nama tersebut terdaftar di kampus mereka). Namun Patty
bisa pula menjadi sangat perhatian pada mereka yang ‘menderita’ seperti Olivia
Copeland, yang lahir dan besar di pulau kecil nan indah di Italia, menjadi
canggung dan kesepian di tengah hiruk-pikuk pergaulan gadis-gadis Amerika yang
bebas dan blak-blakan. Patty bahkan bersedia memperjuangkan masa depan Olivia yang
terancam tidak lulus akibat komunikasi tak lancar antar gadis tersebut dengan
para guru.
“Tak lama lagi usiamu akan menginjak tiga puluh, lalu empat puluh dan lima puluh. Menurutmu apakah wanita seumuran itu masih menarik jika berurusan dengan muslihat dan siasat ? Kau harus ingat bahwa kau tidak bisa membentuk kepribadianmu dalam sekejap, sayangku. Kepribadian adalah tanaman yang tumbuh perlahan dan bibitnya harus disemai sejak dini.” [ ~ Uskup Copeley kepada Patty Wyatt | p. 219 – 220 ]
Kisah ini yang merupakan tulisan pertama karya
penulis tentang sosok Patty Wyatt dan teman-temannya yang rilis pada tahun
1903. Sebagian besar merupakan pengalaman pribadi beliau semasa kuliah di
Vassar College dengan para sahabatnya Ethelyn McKinney dan Lena Weinstein, dimana
ketiganya sempat melakukan perjalanan bersama keliling dunia selama 8 bulan,
mengunjungi Italia, Mesir, India, Burma (sekarang disebut Myanmar), Sri Langka,
Indonesia, Hong Kong, China dan Jepang. Dan pada tahun 1911, beliau kembali
memunculkan karakter Patty Wyatt dalam kisah yang berjudul ‘Just Patty’ yang
ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis semasa ia masih dalam pendidikan
di Lady Jane Grey School di Binghampton, mulai dari nama ruang-ruang, seragam
hingga seragma harian serta para gurunya. Meski karyanya yang paling terkenal
adalah Judy Webster lewat ‘Daddy-Long-Legs’ ; sekelumit kisah perjalanan
karakter Patty Wyatt yang tak pernah membosankan ini, cukup menarik untuk
disimak lebih lanjut.
“Saat Patty sampai di surga, aku khawatir Malaikat Pencatat akan kesulitan menyeimbangkan buku-bukunya supaya tidak berjatuhan.”
Conclusion :
This story it’s about life of Patty Wyatt after
she graduate from St. Ursula, and now she is in college with her BFF Pricilla
Pond. Strange is, this book was written in 1903, long before ‘Just Patty’
release in 1911, so I guess the author just puts similar characters and tell
the whole story based on her life experience as a student. Between “Just Patty”
(JP) and “When Patty Went To College” (WPATC) ; I like WPWTC a lot more,
probably because she more mature in this story, and the development of each
characters are more clear with interesting moral issue. I believe also it’s
because the author has several issue
when she attend at Vassar College, and added with her experience
travelling around the world with two of her bestfriend for the whole eight
month. Again, another great works of Jean Webster, even I still puts
‘Daddy-Long-Legs’ as my numer one of favorite story.
Tentang Penulis :
Alice Jane
Chandler Webster ( 24 Juli 1876 - 11 Juni 1916), lahir dan menghabiskan
sebagian besar kehidupannya di New York City, Amerika, sangat menyukai kegiatan
menulis semenjak kecil, bisa jadi karena ia memiliki garis keturunan dengan
penulis Mark Twain, yang merupakan saudara kakeknya. Uniknya pada masa
pendidikan dasar, ia memiliki kesulitan dalam mengeja, sehingga saat gurunya
bertanya : “Siapa yang mengajarimu mengeja seperti itu?”, gadis cilik ini
menjawab dengan bergurau : “Websters.” (nama keluarganya kebetulan sama dengan
nama penulis kamus ternama asal Amerika).
Nama Jean Webster
digunakan sebagai nama pena kala ia memulai karir sebagai penulis secara
serius. Ia memperoloeh pendidikan yang bermutu dan merupakan lulusan dari
Vassar College di tahun 1901. Dalam serangkaian kunjungan amalnya ke kalangan
jelata, ia yakin bahwa anak-anak yang kurang mampu, bisa meraih kesuksesan
dalam hidupnya. Gagasan itu ia kembangkan dengan sentuhan humor dalam bukunya
Daddy-Long-Legs, yang meski bukan karya perdananya, namun mendapat tanggapan
yang sangat positif dari kalangan pembaca ketika rilis di tahun 1912, serta
melejitkan nama Jean Webster sebagai penulis berbakat.
Kisah
Dady-Long-Legs terus menarik minta pembaca baru dan berbagai adaptasi dibuat
berdasarkan novel ini, mulai dari drama panggung, beberapa film layar lebar,
hingga drama komedi musikal di Inggris yang berjudul Love from Lucy. Kelanjutan
kisah perjalanan Judy Abbott diterbitkan pada tahun 1914 dengan judul Dear
Enemy. Dan di tahun 1915, Jean Webster menikah dengan Glenn Ford McKinney,
dimana ia disibukkan dengan membagi waktu
dan tinggal di dua tempat, sebuah apartemen di New York City yang
menghadap ke arah Central Park, dan sebuah rumah di Berkshire Hills. Tragisnya,
ia meninggal dunia di tahun berikutnya, sehari setelah melahirkan putrinya yang
dipanggil Little Jean.
[ more about the
author and related works, just check at here : Jean Webster | When Patty Went to College (Novel) | on Goodreads ]
Best Regards,
waaah serial patty ini kayaknya seru ya, aku malah belum pernah baca/tau...mirip2 gaya kisahnya enid blyton ala amerika kayaknya :D
ReplyDelete