WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Sunday, June 29, 2014

Books "THE EXTRAORDINARY ADVENTURES OF ARSÈNE LUPIN"

Books “AKSI HEBAT SI PENCURI CERDIK ASAL PRANCIS”
Judul Asli : THE EXTRAORDINARY ADVENTURES OF ARSÈNE LUPIN – GENTLEMAN BURGLAR (ARSÈNE LUPIN – GENTLEMAN BURGLAR)
[ book 2 of ARSÈNE LUPIN Series ]
by Maurice Leblanc
Penerbit Bukuné
Alih Bahasa : Airien Kusumawardani
Editor : Dewi Fita & Resita Febiratri
Proof Reader : Syafial Rustama & Widyawati Oktavia
Lay-out : Gita Mariana
Desain Sampul : Gita Mariana
Cetakan I : Juli 2012 ; 252 hlm ; ISBN 978-602-220-062-8
Rate : 3.5 of 5
~ Conclusion in English at the bottom post ~

Chapter I : The Arrest of Arsène Lupin (Tertangkapnya Arsène Lupin) | p. 7 – 28 | Rate : 3 of 5

Kapal uap transatlantik ‘La Provence’ sedang dalam perjalanan dari Perancis menuju Amerika, ketika para penumpang yang sedang menikmati pelayaran dikejutkan dengan berita, yang bersumber dari telegram yang dikirim khusus kepada awak kapal, sebuah berita berisi peringatan yang sayangnya terputus akibat cuaca buruk di atas lautan.
“Arsène Lupin berada di dalam kapal kalian, kabin pertama, rambut pirang, luka di lengan sebelah kanan, bepergian seorang diri dengan menggunakan nama R......”


Nama sang pencuri budiman ini sangat terkenal, mengundang rasa takut, sekaligus kekaguman bagi sebagian besar masyarakat, dimana mereka menanti berita terhangat tentang sepak terjang sosok yang selalu berhasil lolos dari jeratan hukum. Namun kini, ia berada di atas kapal, tempat yang sangat terbatas dengan ruang lingkup yang bisa diawasi serta diperiksa secara seksama.

Tatkala perhiasan dan batu permata Lady Jarland hilang tanpa jejak, disusul dengan serangkaian peristiwa yang menimpa awak serta penumpang kapal, kegelisahan dan teror mulai menyebar di antara para penumpang. Satu sama lain saling mencurigai, dan berusaha menemukan, sosok Arsène Lupin yang sebenarnya. Hingga lawan tangguh sekaligus musuh bebuyutan Arsène Lupin muncul : Detektif Ganimard, untuk menangkap Lupin hidup-hidup !

Kisah ini cukup menarik, terutama menyangkut sosok wanita bernama Miss Nelly Underdown – putri seorang miliuner asal Chicago, yang menarik perhatian serta hati Arsène Lupin, dimana peristiwa yang berakhir dengan cukup tragis ini merupakan awal dari pertemuan lain pada petualangan lainnya.

Chapter II : Arsène Lupin in Prison (Arsène Lupin di Dalam Penjara) | p. 29 – 62 | Rate : 3.5 of 5

Berkat kesigapan Ganimard, akhinya sosok Arsène Lupin yang ditakuti dan disegani, akhirnya tertangkap dan meringkuk dalam tahanan. Namun berita hangat kembali muncul tatkala Baron Nathan Cahorn menerima sepucuk surat aneh, tertulis dari Arséne Lupin yang meminta agar koleksi lukisan berharga miliknya dikirim, sebelum diambil langsung oleh pencuri legendaris ini.

Keanehan ini menjadi berita hangat karena pihak berwajib menyatakan Lupin berada di dalam tahanan ketat, dan tidak mungkin berada di luar apalagi merencanakan perampokan di lokasi yang jauh dari tempat tahanannya. Masyarakat terpecah antara mereka yang menyangsikan kehebatan Lupin untuk lolos dari tahanan dan melakukan kejahatan yang brilian, dan pihak lainnya menantikan dengan tidak sabar, keberhasilan Lupin mengalahkan hukum.

Kehebatan Lupin sangat menakutkan bagi Baron Cahorn, dan ketika ia mendengar detektif Ganimard sedang berlibur di kawasan dekat tempat tinggalnya, secercah harapan muncul, bahwa satu-satunya sosok yang mampu menangkap dan mejebloskan Lupin dalam tahanan, tentunya bisa mencegah aksi terbaru dari pencuri yang diketahui (masih) dalam tahanan. Siapakah yang lebih unggul dalam usaha pencurian yang telah disebar beritanya di khalayak umum ? Apakah Ganimard atau Lupin dengan kecerdikannya ?

Chapter III : The Escape of Arsène Lupin (Pelarian Arsène Lupin) | p. 63 – 96 | Rate : 4 of 5

Berkat aksi perampokan yang brilian, tatkala berada di dalam tahanan, Lupin kini dalam pengawasan ketat pihak berwajib, dan demi keamanan, ia dipindahkan ke lokasi tahanan yang lebih kokoh dan sulit ditembus oleh tahanan yang hendak melarikan diri. Namun Lupin tetap tenang bahkan melontarkan ‘sesumbar’ bahwa ia tak akan menghadiri pengadilan sebagai seorang terdakwa. Hal ini memicu polemik baru, apakah berarti Lupin merencanakan suatu pelarian ?

Karena isu tersebut, serta sebuah percobaan unik yang dilakukan oleh Lupin, tatkala ia benar-benar berhasil ‘lolos’ tanpa terdeteksi dari mobil tahanan yang membawanya pindah, ia justru seakan menertawakan keamanan pihak berwajib yang dengan mudah dikelabui. Lupin kembali ‘menyerahkan diri dalam tahanan dengan sukarela, hal yang membuat bingung siapa saja karena alasan yang tak pernah diungkapkan olehnya.

Akibatnya pihak berwajib memperlakukan Lupin dengan ekstra hati-hati dan penuh kewaspadaan. Sebuah kamar tahanan yang terpisah dari tahanan lain, pengawasan ketat, semuanya akhirnya ternyata membawa dampak perubahan emosional serta perilaku pada Lupin setelah dua bulan dalam penantian pengadilan dibuka. Apakah Lupin berhasil melakukan pelarian yang unik dari tahanan atau ia hanya sekedar sesumbar belaka, memancing kemarahan pihak-pihak keamanan yang senantiasa memburunya ?

Chapter IV : The Mysterious Traveler (Pelancong Misterius) | p. 97 – 120 | Rate : 3 of 5

Kisah ini mengambil lokasi di atas kereta api yang menuju wilayah Rouen, berisikan beberapa penumpang kelas menengah, yang memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing. Di antara para penumpang itu ada seorang pria yang mencari ketenangan untuk bisa beristirahat dalam kompartemen kereta, ketika kompartemen yang ia tempati dimasukan rombongan pria yang ribut. Ketika akhirnya menemukan satu tempat, dengan seorang wanita didalamnya, sedang mengucapkan perpisahan dengan pria yang mengantar dirinya, di sinilah awal kisah yang cukup unik terjadi.

Dua orang penumpang tersebut bersiap-siap untuk tidak mengusik ketenangan masing-masing, kala secara mendadak masuk pria asing segera menempati tempat duduk di sisi wanita tersebut. Perilaku sang wanita yang nampak ketakutan atas kehadiran pria asing ini, cukup mengusik keingin-tahuan pria pertama, namun kelelahan membuatnya terlelap dalam sekejap. Dan hal itu tak berlangsung lama ketika mendadak ia terbangun akibat cekikan pria asing, yang akhirnya merampok dirinya serta wanita yang ketakutan semenjak awal pria asing itu memasuki kompartmen. Tanpa sempat meminta tolong, sang perampok melarikan diri, turun dari kereta dan meghilang.

Kisah ini sekilas tampak biasa, namun peristiwa perampokan yang tampak biasa-biasa saja ini, justru memicu pengejaran untuk memburu sang perampok, karena salah satu korbannya tidak lain Arsène Lupin – pencuri ternama yang ditakuti di kalangan dunia hitam, maupun khalayak umum. Lupin dengan cerdik dan semangat tinggi, melacak dan berburu sasaran, untuk membalaskan dendam sekaligus mencegah terbongkarnya rencana serta organisasinya, akibat perlakuan sang perampok yang sama sekali tak menduga, bahwa korbannya kali ini mampu membalas berkali-kali lipat perlakuannya.

Chapter V : The Queen’s Necklace (Kalung Sang Ratu) | p. 121 – 148 | Rate : 4 of 5

Kisah ini tentang sebuah kalung yang memiliki sejarah panjang serta bernilai sangat tinggi, karena merupakan pemberian Cardinal de Rohan-Soubise kepada Ratu Perancis, Marie-Antoinette. Perjalanan panjang kalung tersebut merupakan kisah yang senantiasa menarik perhatian siapa pun, bahkan ketika akhirnya jatuh di tangan keturunan terakhir Cardinal Soubise, pasangan Dreux-Soubise, yang senantiasa ‘memamerkan’ kalung tersebut pada perayaan serta pesta-pesta kalangan atas.

Hingga suatu hari, tanpa satu pun saksi mata, kalung tersebut lenyap dari tempat penyimpanan rahasia. Pihak berwajib segera menangani kasus ini dengan seksama. Namun tiada satu petunjuk atau jejak yang mengarah pada sang pelaku. Salah satu tersangka dalam penyelidikan awal adalah Henriette – teman lama, satu sekolah sang Countess yang diterima sebagai pelayan keluarga Dreux-Soubise. Namun bukti menyatakan bahwa bukan Henriette pelakunya, kecuali fakta bahwa hidupnya cukup berat akibat perlakuan Contess de Dreux yang semena-mena.

Henriette bertahan demi putra tunggalnya, Raoul yang kini berusia 6 tahun. Pencurian tersebut bukan saja membuat perubahan drastis bagi pasangan yang gemar akan ketenaran dan dunia glamour, tetapi juga pada Henriette ketika sang Countess dalam kemarahan dan rasa getir, menyalahkan pada wanita malang itu dan mengusirnya tanpa bekal apa pun. Beberapa bulan setelah terusir, muncul sepucuk surat yang membuat bingung pasangan Dreux-Soubise. Surat yang berasal dari Henriette, merupakan awal dari serangkaian peristiwa yang akan mengungkap misteri dibalik lenyapnya kalung berharga itu....bertahun-tahun kemudian.

Ini adalah salah satu kisah yang cukup membuat penasaran, terutama karena sang penulis tidak memberikan penjelasan yang cukup tentang kebenaran di balik karakter-karakter yang menjadi pusat perhatian dalam kisah ini. Dari sini, beberapa ‘versi’ yang muncul, mempercayai bahwa sosok sang pencuri yang notabene adalah bocah berusia 6 tahun adalah jati diri sebenarnya dari Arsène Lupin yang misterius. Nama yang disandang oleh karakter yang diperkenalkan oleh sang penulis ini, diakui bukan nama aslinya, melainkan nama yang tanpa sengaja muncul, diciptakan saat pertemuan awalnya dengan pasangan yang menimbulkan kenangan buruk sepanjang hidupnya (baca : Lemari Penyimpanan Madame Imbret).

Seberapa jauh kebenaran akan latar belakang pencuri legendaris yang memukau masyarakat Prancis dan kawasan Eropa khususnya, semuanya masih terselubung oleh kabut misteri, samar-samar dan membuat pembaca menebak-nebak, benarnya kisah ini merupakan awal petualangan Arsène Lupin, atau hanya sebagian kecil dari aneka episode yang muncul .... Meski demikian, kisah pendek ini tetap memiliki daya tarik serta misteri yang disajikan melalui paduan dramatisir, suasana mencekam serta misteri yang merangsang keingin-tahuan lebih dalam.

Chapter VI : Seven of Hearts (Kartu Tujuh Hati) | p. 149 – 206 | Rate : 3.5 of 5

Diawali dengan peristiwa aneh yang dialami oleh seorang pemuda, kala ia menerima sepucuk surat ‘ancaman’ menjelang kepulangannya dari sebuah pesta. Surat yang membuatnya terjaga dengan ketakutan sepanjang malam, mendengarkan aneka suara-suara aneh dalam kediamannya, tanpa berani untuk bergerak sedikit pun. Keesokan harinya, tanpa pernah mengetahui penyebab dan siapa yang mengancamnya, ia menulis kisahnya yang dimuat dalam artikel surat kabar.

Kisah ini menarik perhatian seorang pria, yang kemudian mengacukan permintaan tak kalah anehnya, untuk berada seorang diri dalam ruangan sumber ‘suara-suara aneh’ selama beberapa menit. Permintaan tersebut dikabulkan karena pemuda tersebut ingin mengetahui penyebab kejadian aneh yang ia alami. Sayangnya, hal ini semakin bertambah rumit tatkala pria aisng tersebut tewas bunuh diri dalam ruangan tersebut. Pihak berwajib mulai menyelidiki kejadin yang tidak jelas ujung pangkalnya, kecuali sebuah kartu nama yang merujuk pada tokoh terkemuka di kawasan tersebut.

Kali ini penulis menyajikan kisah yang cukup berbeda, dimulai dengan narasi yang dibawakan sosok tidak dikenal, yang disebut sebagai seorang pemuda yang kemudian mengenal lebih dekat sosok Arsène Lupin. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, ‘aku’ yang muncul bukan lagi sang pencuri legendaris, melainkan pihak ketiga yang berperan sebagai tokoh utama. Hal lain yang membuat kisah ini berbeda, nuansa misteri yang disamarkan dengan suasana supranatural, mengingatkan diriku akan penyajian ala Edgar Allan Poe, meski pada akhirnya misteri itu merupakan permainan dari muslihat Lupin.

Chapter VII : The Safe of Madame Imbret (Lemari Penyimpanan Madame Imbret) | p. 207 – 224 | Rate : 3 of 5

Sebuah rencana tipu-muslihat dilakukan dengan seksama, melibatkan kecerdikan otak serta keberanian sosok yang dikenal dengan nama Arsène Lupin – nama alias yang diberikan oleh pria yang memulai salah satu petualangan yang akan menjadi kenangan sekaligus pelajaran seumur hidupnya. Dimulai dari rencana untuk merampok surat-surat berharga serta saham milik salah satu keluarga yang cukup terpandang. Dengan menggunakan tipuan, ia diundang ke dalam kehidupan keluarga tersebut dan menjadi sekertaris mereka.

Usaha yang dilakukan demi mencaritahu keberadaan tempat penyimpanan, serta cara untuk membuka lemari besi tersebut, semuanya dilakukan dengan cermat dan memperhitungkan segala aspek, termasuk memperkecil kemungkinan untuk tertangkap. Hari demi hari berlalu, hingga tiba waktu yang dirasa tepat untuk mengambil tindakan, membongkar dan mencuri surat-surat serta saham obligasi yang bernilai jutaan. Dan sekali lagi, Arsène Lupin berhasil melakukan misinya !! Namun benarkah hasil yang ia peroleh sepadan dengan harapannya ?

Chapter VIII : The Black Pearl (Mutiara Hitam) | p. 225 – 248 | Rate : 3 of 5

Countess d’Andillot – pemilik Mutiara Hitam yang terkenal sangat berharga, senantiasa menyimpan benda berharga itu dalam tempat yang dirahasiakan dan tak pernah melepaskan dari tubuhnya sepanjang hari. Dan ini adalah salah satu sasaran yang hendak diraih oleh Lupin, semakin sulit cara mendapatkannya, semakin berharga nilai benda yang hendak diambil dan tantangan untuk menjadi pencuri handal merupakan kesenangan tersendiri bagi dirinya. Namun apa yang terjadi saat ia memutuskan melakukan aksinya ? Ternyata ada pihak lain yang telah mendahuluinya, dan memakan korban karena sang Countess tewas terbunuh akibat luka-luka yang cukup parah. Maka misi Lupin-pun berubah sasaran, memburu orang yang mencuri kesempatannya, sekaligus membekuk seorang pembunuh !!

Conclusion :
This is a collected stories by Maurice Leblanc in Arsène Lupin’s Adventures. The original version contain nine stories, instead only eight stories on this translation edition. The title ‘Sherlock Holmes Arrives Too Late’ is the one did not appears in this book. And makes me curious about this particulary story, since from the beginning there is controversi (and protest) between Leblanc and Doyle who created the original Sherlock Holmes character. That’s why not only the name of its character changes into ‘Herlock Sholmès’ that really so different than Doyle’s story.

Despite missing those one particulary story, I quite enjoying almost all eight short stories. One thing I highly recommended to classic-newbie, this translation edition are average for me, meaning there is several disturbing word or paragraph that seems did not ‘translate’ the right-meaning from the author. I see (many of) this type or translation style are happens in Leblanc works, specially where the source also not translate correctly from French to English. Several ‘typo’ or bad spelling check and missing quatations also found in this edition. I’m seriously consider reading the English version just too re-check the whole stories.

[ more about this author and related works, just check at here : Maurice Leblanc | on Goodreads | on IMDb | Arsène Lupin Gentleman Burglar | E-book on Gutenberg ]
~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
38th Book in What’s A Name Challenge
130th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment