Books
“AKSI HEBAT SI PENCURI CERDIK ASAL PRANCIS”
Judul Asli : THE EXTRAORDINARY ADVENTURES OF ARSÈNE
LUPIN – GENTLEMAN BURGLAR (ARSÈNE LUPIN – GENTLEMAN BURGLAR)
[
book 2 of ARSÈNE LUPIN Series ]
by Maurice Leblanc
Penerbit Bukuné
Alih Bahasa : Airien
Kusumawardani
Editor : Dewi Fita
& Resita Febiratri
Proof Reader :
Syafial Rustama & Widyawati Oktavia
Lay-out : Gita
Mariana
Desain
Sampul : Gita Mariana
Cetakan
I : Juli 2012 ; 252 hlm ; ISBN 978-602-220-062-8
Rate : 3.5 of 5
~ Conclusion in English at the bottom post ~
ᴥ Chapter
I : The Arrest of Arsène Lupin (Tertangkapnya Arsène Lupin) | p. 7 – 28
| Rate : 3 of 5 ᴥ
Kapal uap
transatlantik ‘La Provence’ sedang dalam perjalanan dari Perancis menuju
Amerika, ketika para penumpang yang sedang menikmati pelayaran dikejutkan
dengan berita, yang bersumber dari telegram yang dikirim khusus kepada awak
kapal, sebuah berita berisi peringatan yang sayangnya terputus akibat cuaca
buruk di atas lautan.
“Arsène Lupin berada di dalam kapal kalian, kabin pertama, rambut pirang, luka di lengan sebelah kanan, bepergian seorang diri dengan menggunakan nama R......”
Nama sang pencuri
budiman ini sangat terkenal, mengundang rasa takut, sekaligus kekaguman bagi
sebagian besar masyarakat, dimana mereka menanti berita terhangat tentang sepak
terjang sosok yang selalu berhasil lolos dari jeratan hukum. Namun kini, ia berada
di atas kapal, tempat yang sangat terbatas dengan ruang lingkup yang bisa
diawasi serta diperiksa secara seksama.
Tatkala perhiasan dan
batu permata Lady Jarland hilang tanpa jejak, disusul dengan serangkaian
peristiwa yang menimpa awak serta penumpang kapal, kegelisahan dan teror mulai
menyebar di antara para penumpang. Satu sama lain saling mencurigai, dan
berusaha menemukan, sosok Arsène Lupin yang sebenarnya. Hingga lawan tangguh
sekaligus musuh bebuyutan Arsène Lupin muncul : Detektif Ganimard, untuk
menangkap Lupin hidup-hidup !
Kisah ini cukup
menarik, terutama menyangkut sosok wanita bernama Miss Nelly Underdown – putri
seorang miliuner asal Chicago, yang menarik perhatian serta hati Arsène Lupin,
dimana peristiwa yang berakhir dengan cukup tragis ini merupakan awal dari
pertemuan lain pada petualangan lainnya.
ᴥ Chapter
II : Arsène Lupin in Prison (Arsène Lupin di Dalam Penjara) | p. 29 –
62 | Rate : 3.5 of 5 ᴥ
Berkat kesigapan
Ganimard, akhinya sosok Arsène Lupin yang ditakuti dan disegani, akhirnya
tertangkap dan meringkuk dalam tahanan. Namun berita hangat kembali muncul
tatkala Baron Nathan Cahorn menerima sepucuk surat aneh, tertulis dari Arséne
Lupin yang meminta agar koleksi lukisan berharga miliknya dikirim, sebelum
diambil langsung oleh pencuri legendaris ini.
Keanehan ini menjadi
berita hangat karena pihak berwajib menyatakan Lupin berada di dalam tahanan
ketat, dan tidak mungkin berada di luar apalagi merencanakan perampokan di
lokasi yang jauh dari tempat tahanannya. Masyarakat terpecah antara mereka yang
menyangsikan kehebatan Lupin untuk lolos dari tahanan dan melakukan kejahatan
yang brilian, dan pihak lainnya menantikan dengan tidak sabar, keberhasilan
Lupin mengalahkan hukum.
Kehebatan Lupin
sangat menakutkan bagi Baron Cahorn, dan ketika ia mendengar detektif Ganimard
sedang berlibur di kawasan dekat tempat tinggalnya, secercah harapan muncul,
bahwa satu-satunya sosok yang mampu menangkap dan mejebloskan Lupin dalam
tahanan, tentunya bisa mencegah aksi terbaru dari pencuri yang diketahui
(masih) dalam tahanan. Siapakah yang lebih unggul dalam usaha pencurian yang
telah disebar beritanya di khalayak umum ? Apakah Ganimard atau Lupin dengan
kecerdikannya ?
ᴥ Chapter
III : The Escape of Arsène Lupin (Pelarian Arsène Lupin) | p. 63 – 96 |
Rate : 4 of 5 ᴥ
Berkat aksi
perampokan yang brilian, tatkala berada di dalam tahanan, Lupin kini dalam
pengawasan ketat pihak berwajib, dan demi keamanan, ia dipindahkan ke lokasi
tahanan yang lebih kokoh dan sulit ditembus oleh tahanan yang hendak melarikan
diri. Namun Lupin tetap tenang bahkan melontarkan ‘sesumbar’ bahwa ia tak akan
menghadiri pengadilan sebagai seorang terdakwa. Hal ini memicu polemik baru,
apakah berarti Lupin merencanakan suatu pelarian ?
Karena isu tersebut,
serta sebuah percobaan unik yang dilakukan oleh Lupin, tatkala ia benar-benar
berhasil ‘lolos’ tanpa terdeteksi dari mobil tahanan yang membawanya pindah, ia
justru seakan menertawakan keamanan pihak berwajib yang dengan mudah dikelabui.
Lupin kembali ‘menyerahkan diri dalam tahanan dengan sukarela, hal yang membuat
bingung siapa saja karena alasan yang tak pernah diungkapkan olehnya.
Akibatnya pihak
berwajib memperlakukan Lupin dengan ekstra hati-hati dan penuh kewaspadaan.
Sebuah kamar tahanan yang terpisah dari tahanan lain, pengawasan ketat,
semuanya akhirnya ternyata membawa dampak perubahan emosional serta perilaku
pada Lupin setelah dua bulan dalam penantian pengadilan dibuka. Apakah Lupin
berhasil melakukan pelarian yang unik dari tahanan atau ia hanya sekedar
sesumbar belaka, memancing kemarahan pihak-pihak keamanan yang senantiasa
memburunya ?
ᴥ Chapter
IV : The Mysterious Traveler (Pelancong Misterius) | p. 97 – 120 |
Rate : 3 of 5 ᴥ
Kisah ini mengambil
lokasi di atas kereta api yang menuju wilayah Rouen, berisikan beberapa penumpang
kelas menengah, yang memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing. Di antara
para penumpang itu ada seorang pria yang mencari ketenangan untuk bisa
beristirahat dalam kompartemen kereta, ketika kompartemen yang ia tempati
dimasukan rombongan pria yang ribut. Ketika akhirnya menemukan satu tempat,
dengan seorang wanita didalamnya, sedang mengucapkan perpisahan dengan pria
yang mengantar dirinya, di sinilah awal kisah yang cukup unik terjadi.
Dua orang penumpang
tersebut bersiap-siap untuk tidak mengusik ketenangan masing-masing, kala
secara mendadak masuk pria asing segera menempati tempat duduk di sisi wanita
tersebut. Perilaku sang wanita yang nampak ketakutan atas kehadiran pria asing
ini, cukup mengusik keingin-tahuan pria pertama, namun kelelahan membuatnya
terlelap dalam sekejap. Dan hal itu tak berlangsung lama ketika mendadak ia
terbangun akibat cekikan pria asing, yang akhirnya merampok dirinya serta
wanita yang ketakutan semenjak awal pria asing itu memasuki kompartmen. Tanpa
sempat meminta tolong, sang perampok melarikan diri, turun dari kereta dan
meghilang.
Kisah ini sekilas
tampak biasa, namun peristiwa perampokan yang tampak biasa-biasa saja ini,
justru memicu pengejaran untuk memburu sang perampok, karena salah satu
korbannya tidak lain Arsène Lupin – pencuri ternama yang ditakuti di kalangan
dunia hitam, maupun khalayak umum. Lupin dengan cerdik dan semangat tinggi,
melacak dan berburu sasaran, untuk membalaskan dendam sekaligus mencegah
terbongkarnya rencana serta organisasinya, akibat perlakuan sang perampok yang
sama sekali tak menduga, bahwa korbannya kali ini mampu membalas berkali-kali
lipat perlakuannya.
ᴥ Chapter
V : The Queen’s Necklace (Kalung Sang Ratu) | p. 121 – 148 | Rate
: 4 of 5 ᴥ
Kisah ini tentang
sebuah kalung yang memiliki sejarah panjang serta bernilai sangat tinggi,
karena merupakan pemberian Cardinal de Rohan-Soubise kepada Ratu Perancis,
Marie-Antoinette. Perjalanan panjang kalung tersebut merupakan kisah yang
senantiasa menarik perhatian siapa pun, bahkan ketika akhirnya jatuh di tangan
keturunan terakhir Cardinal Soubise, pasangan Dreux-Soubise, yang senantiasa
‘memamerkan’ kalung tersebut pada perayaan serta pesta-pesta kalangan atas.
Hingga suatu hari,
tanpa satu pun saksi mata, kalung tersebut lenyap dari tempat penyimpanan
rahasia. Pihak berwajib segera menangani kasus ini dengan seksama. Namun tiada
satu petunjuk atau jejak yang mengarah pada sang pelaku. Salah satu tersangka
dalam penyelidikan awal adalah Henriette – teman lama, satu sekolah sang
Countess yang diterima sebagai pelayan keluarga Dreux-Soubise. Namun bukti
menyatakan bahwa bukan Henriette pelakunya, kecuali fakta bahwa hidupnya cukup
berat akibat perlakuan Contess de Dreux yang semena-mena.
Henriette bertahan
demi putra tunggalnya, Raoul yang kini berusia 6 tahun. Pencurian tersebut
bukan saja membuat perubahan drastis bagi pasangan yang gemar akan ketenaran
dan dunia glamour, tetapi juga pada Henriette ketika sang Countess dalam
kemarahan dan rasa getir, menyalahkan pada wanita malang itu dan mengusirnya
tanpa bekal apa pun. Beberapa bulan setelah terusir, muncul sepucuk surat yang
membuat bingung pasangan Dreux-Soubise. Surat yang berasal dari Henriette,
merupakan awal dari serangkaian peristiwa yang akan mengungkap misteri dibalik
lenyapnya kalung berharga itu....bertahun-tahun kemudian.
Ini adalah salah satu
kisah yang cukup membuat penasaran, terutama karena sang penulis tidak
memberikan penjelasan yang cukup tentang kebenaran di balik karakter-karakter
yang menjadi pusat perhatian dalam kisah ini. Dari sini, beberapa ‘versi’ yang
muncul, mempercayai bahwa sosok sang pencuri yang notabene adalah bocah berusia
6 tahun adalah jati diri sebenarnya dari Arsène Lupin yang misterius. Nama yang
disandang oleh karakter yang diperkenalkan oleh sang penulis ini, diakui bukan
nama aslinya, melainkan nama yang tanpa sengaja muncul, diciptakan saat
pertemuan awalnya dengan pasangan yang menimbulkan kenangan buruk sepanjang
hidupnya (baca : Lemari Penyimpanan Madame Imbret).
Seberapa jauh
kebenaran akan latar belakang pencuri legendaris yang memukau masyarakat
Prancis dan kawasan Eropa khususnya, semuanya masih terselubung oleh kabut
misteri, samar-samar dan membuat pembaca menebak-nebak, benarnya kisah ini merupakan
awal petualangan Arsène Lupin, atau hanya sebagian kecil dari aneka episode
yang muncul .... Meski demikian, kisah pendek ini tetap memiliki daya tarik
serta misteri yang disajikan melalui paduan dramatisir, suasana mencekam serta
misteri yang merangsang keingin-tahuan lebih dalam.
ᴥ Chapter
VI : Seven of Hearts (Kartu Tujuh Hati) | p. 149 – 206 | Rate
: 3.5 of 5ᴥ
Diawali dengan
peristiwa aneh yang dialami oleh seorang pemuda, kala ia menerima sepucuk surat
‘ancaman’ menjelang kepulangannya dari sebuah pesta. Surat yang membuatnya
terjaga dengan ketakutan sepanjang malam, mendengarkan aneka suara-suara aneh
dalam kediamannya, tanpa berani untuk bergerak sedikit pun. Keesokan harinya,
tanpa pernah mengetahui penyebab dan siapa yang mengancamnya, ia menulis
kisahnya yang dimuat dalam artikel surat kabar.
Kisah ini menarik
perhatian seorang pria, yang kemudian mengacukan permintaan tak kalah anehnya,
untuk berada seorang diri dalam ruangan sumber ‘suara-suara aneh’ selama
beberapa menit. Permintaan tersebut dikabulkan karena pemuda tersebut ingin mengetahui
penyebab kejadian aneh yang ia alami. Sayangnya, hal ini semakin bertambah
rumit tatkala pria aisng tersebut tewas bunuh diri dalam ruangan tersebut.
Pihak berwajib mulai menyelidiki kejadin yang tidak jelas ujung pangkalnya,
kecuali sebuah kartu nama yang merujuk pada tokoh terkemuka di kawasan
tersebut.
Kali ini penulis
menyajikan kisah yang cukup berbeda, dimulai dengan narasi yang dibawakan sosok
tidak dikenal, yang disebut sebagai seorang pemuda yang kemudian mengenal lebih
dekat sosok Arsène Lupin. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, ‘aku’
yang muncul bukan lagi sang pencuri legendaris, melainkan pihak ketiga yang
berperan sebagai tokoh utama. Hal lain yang membuat kisah ini berbeda, nuansa
misteri yang disamarkan dengan suasana supranatural, mengingatkan diriku akan
penyajian ala Edgar Allan Poe, meski pada akhirnya misteri itu merupakan
permainan dari muslihat Lupin.
ᴥ Chapter
VII : The Safe of Madame Imbret (Lemari Penyimpanan Madame Imbret) | p.
207 – 224 | Rate : 3 of 5 ᴥ
Sebuah rencana
tipu-muslihat dilakukan dengan seksama, melibatkan kecerdikan otak serta
keberanian sosok yang dikenal dengan nama Arsène Lupin – nama alias yang
diberikan oleh pria yang memulai salah satu petualangan yang akan menjadi
kenangan sekaligus pelajaran seumur hidupnya. Dimulai dari rencana untuk
merampok surat-surat berharga serta saham milik salah satu keluarga yang cukup
terpandang. Dengan menggunakan tipuan, ia diundang ke dalam kehidupan keluarga
tersebut dan menjadi sekertaris mereka.
Usaha yang dilakukan
demi mencaritahu keberadaan tempat penyimpanan, serta cara untuk membuka lemari
besi tersebut, semuanya dilakukan dengan cermat dan memperhitungkan segala
aspek, termasuk memperkecil kemungkinan untuk tertangkap. Hari demi hari
berlalu, hingga tiba waktu yang dirasa tepat untuk mengambil tindakan,
membongkar dan mencuri surat-surat serta saham obligasi yang bernilai jutaan.
Dan sekali lagi, Arsène Lupin berhasil melakukan misinya !! Namun benarkah
hasil yang ia peroleh sepadan dengan harapannya ?
ᴥ Chapter
VIII : The Black Pearl (Mutiara Hitam) | p. 225 – 248 | Rate : 3
of 5 ᴥ
Countess d’Andillot –
pemilik Mutiara Hitam yang terkenal sangat berharga, senantiasa menyimpan benda
berharga itu dalam tempat yang dirahasiakan dan tak pernah melepaskan dari
tubuhnya sepanjang hari. Dan ini adalah salah satu sasaran yang hendak diraih
oleh Lupin, semakin sulit cara mendapatkannya, semakin berharga nilai benda
yang hendak diambil dan tantangan untuk menjadi pencuri handal merupakan
kesenangan tersendiri bagi dirinya. Namun apa yang terjadi saat ia memutuskan
melakukan aksinya ? Ternyata ada pihak lain yang telah mendahuluinya, dan
memakan korban karena sang Countess tewas terbunuh akibat luka-luka yang cukup parah.
Maka misi Lupin-pun berubah sasaran, memburu orang yang mencuri kesempatannya,
sekaligus membekuk seorang pembunuh !!
Conclusion :
This is a collected stories by Maurice Leblanc in Arsène
Lupin’s Adventures. The original version contain nine stories, instead only
eight stories on this translation edition. The title ‘Sherlock Holmes Arrives Too Late’ is the one did not appears in
this book. And makes me curious about this particulary story, since from the beginning
there is controversi (and protest) between Leblanc and Doyle who created the
original Sherlock Holmes character. That’s why not only the name of its
character changes into ‘Herlock Sholmès’ that really so different than Doyle’s
story.
Despite missing those one particulary story, I quite
enjoying almost all eight short stories. One thing I highly recommended to
classic-newbie, this translation edition are average for me, meaning there is
several disturbing word or paragraph that seems did not ‘translate’ the
right-meaning from the author. I see (many of) this type or translation style
are happens in Leblanc works, specially where the source also not translate
correctly from French to English. Several ‘typo’ or bad spelling check and missing
quatations also found in this edition. I’m seriously consider reading the
English version just too re-check the whole stories.
[
more about this author and related works, just check at here : Maurice Leblanc | on
Goodreads | on IMDb | Arsène Lupin Gentleman Burglar | E-book on
Gutenberg ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
38th Book
in What’s A Name Challenge
130th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments :
Post a Comment